Seri Akhir Zaman Bagian ke-43

MENUJU " TATANAN DUNIA BARU " - 16


FILM - 4

 

“Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh – roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci” (Wahyu 18:2)

FILM BAGIAN 4,”MENUJU BABEL BESAR”
Pada  3 pembahasan kita tentang film yang terdahulu, kita dapat melihat bahwa film-film dunia yang selama ini kita tonton ternyata memiliki pesan-pesan terselubung iblis, seperti: Simbol-simbol Tatanan Dunia Baru, Illuminati, Freemason, simbol dan pesan terselubung satanisme, okultisme, sihir, dll. Dan seperti telah kita bahas, film dunia juga ternyata memiliki pesan-pesan tersembunyi dari kampanye tiga sosok pemimpin masa kesusahan besar, yaitu: Naga (iblis), Antikris (Mesias palsu) dan nabi palsu.
Pada edisi ini, kita akan melihat pesan-pesan terselubung lainnya yang ditemukan dalam film-film dunia. Intinya masih sama yaitu untuk menggiring/mempersiapkan manusia memasuki masa pemerintahan Antikris, atau Tatanan Dunia Baru, bahkan mempersiapkan/mengkondisikan manusia menuju BABEL BESAR.

Iblis sang penipu
Adalah malaikat Tuhan bernama Lucifer diciptakan Allah dengan begitu sempurna. Dari Yeh 28:12-14 kita dapat melihat bagaimana keadaan Lucifer di surga: Ia diciptakan tak bercela, penuh hikmat dan tampan; Pakaiannya adalah berbagai jenis batu permata yang indah-indah dan emas; Tempatnya di dekat kerub, yaitu di gunung Allah yang kudus dan ia berjalan di atas batu-batu permata yang bergemerlapan; Tugasnya ialah memuji-muji Tuhan. Sungguh, Lucifer begitu sempurna, sampai akhirnya Tuhan menemukan PEMBERONTAKAN dalam diri Lucifer, seperti Yesaya 14:12-14 mencatat bahwa karena kesempurnaannya itu Lucifer akhirnya takabur dan hendak menyamai Allah penciptanya. Lucifer ingin duduk di takhta Allah, yaitu ingin disembah oleh seluruh ciptaan Allah. Karena pemberontakan tersebut akhirnya Lucifer dilemparkan dari surga, namun ia tidak sendirian sebab ia berhasil MENIPU 1/3 dari malaikat di surga untuk ikut memberontak kepada Allah. Dimana kemudian, Lucifer dan 1/3 malaikat tersebut akhirnya bersama-sama dilempar dari surga ke tempat baru yaitu di atmosfir bumi. Oleh sebab itu Akitab menyebut mereka sebagai “penguasa kerajaan angkasa” (Ef 2:2) dan Lucifer sebagai pemimpinnya. Keadaan Lucifer sangat bertolak belakang dengan keadaannya waktu di surga dulu, sebab kini ia begitu buruk rupa, mengerikan dan menjijikkan. Namun demikian, mereka dapat berubah bentuk dan rupa, bahkan dapat berubah menyerupai malaikat terang (II Kor 11:14). Lucifer kini dikenal sebagai iblis atau satan (Why 12:9; 20:2). Begitu juga para malaikat yang jatuh, mereka kini menjadi para setan dan roh-roh jahat yang sangat buruk baik dalam rupa maupun tingkah-lakunya (Why 18:2). Sementara itu akibat pemberontakannya itu, Allah mempersiapkan neraka sebagai penghukuman kekal bagi iblis dan para malaikatnya  (Mat 25:41).

Setelah kejatuhan Lucifer dan para malaikatnya (tidak diketahui berapa jarak rentang waktunya) kemudian Allah menciptakan manusia, yaitu Adam. Pada waktu Allah menciptakan Adam, Ia memberi KUASA atas seluruh dunia ini kepada Adam (Kej 1:28), dan hal tersebut membuat iblis membenci Adam termasuk Hawa yang diciptakan Allah kemudian. Sejak saat itu iblis berusaha untuk merebut hak atas dunia dari Adam. Dan seperti kita ketahui kisah selanjutnya, ternyata iblis berhasil menipu Adam melalui Hawa, yang mengakibatkan Adam jatuh ke dalam dosa yang sama seperti iblis, yaitu pemberontakan. Setelah Adam jatuh ke dalam dosa, kontrol dunia berpindah kepada iblis (Mat 4:8-9) sehingga kini iblis memiliki KUASA dan kontrol atas dunia ini beserta alam spiritualnya (Ef 6:12).
Sekalipun kuasa atas dunia telah beralih ke tangan iblis, namun sebenarnya bukan itu yang ingin iblis rebut dari manusia, ia tidak tertarik dengan segala isi dunia, sebab iblis menginginkan MANUSIA, yaitu untuk membawa sebanyak mungkin manusia memberontak kepada Allah agar kelak mereka binasa bersama-sama iblis di neraka. Bagaimana caranya? Yaitu iblis memimpin seluruh pasukannya untuk menipu PIKIRAN dan TUBUH manusia kepada pemberontakan kepada Allah.
Sepanjang sejarah manusia, iblis telah berhasil membawa banyak sekali manusia melawan kepada Allah. Sebelum jaman Nuh, iblis telah berhasil menipu manusia pada pemberontakan yang membawa mereka pada penghakiman Tuhan dengan memusnahkannya dalam air bah, hanya Nuh dan keluarganya yang selamat. Iblis juga berhasil membawa seluruh dunia memberontak kepada Allah dengan mendirikan menara Babel. Iblis juga berhasil membawa penduduk Sodom dan Gomora melawan kepada Allah, sampai akhirnya mereka dimusnahkan dalam hujan api dan belerang. Dan kini, iblis juga sedang membawa seluruh umat manusia untuk memberontak kepada Allah, sebelum akhirnya iblis dan semua yang mengikutinya dilemparkan ke dalam api neraka yang kekal.
Tuhan Yesus menyebut iblis sebagai “penipu” (Yoh 8:44). Dan memang itulah pekerjaan iblis hingga hari ini... Ia menggunakan segala TIPUAN untuk membawa manusia pada pemberontakan dan keluar dari rencana awal manusia untuk bersekutu dengan Allah dalam kekudusan dan keintiman.

Dari “Menara Babel” menuju “Babel Besar”
“Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya.” (Why 14:8)
Di akhir jaman, Rasul Yohanes melihat bahwa ada suatu “kota” yaitu kota yang besar yang bernama Babel, dan karena besarnya, kota itu disebut “Babel Besar”. Namun tak lama kemudian seorang malaikat berkata bahwa kota tersebut telah rubuh!
Yang menjadi pertanyaan, jika Babel Besar kemudian diruntuhkan lalu kapan Babel Besar tersebut dibangun, dan jika Babel itu sudah ada lalu dimana letak kota Babel Besar itu. Sebenarnya pertanyaan yang lebih tepat adalah: “apa” atau “siapa” Babel Besar itu? Untuk menjawabnya maka kita akan lanjutkan kisah di atas tadi tentang “iblis sang penipu”...
Setelah seluruh manusia di dunia ini dibinasakan dalam air bah (kecuali Nuh dan keluarganya) tidak membuat iblis berhenti dari usahanya untuk membawa kembali manusia memberontak kepada Allah. Setelah air bah surut, maka lahirlah keturunan-keturunan Nuh yang lain dan kembali mereka memenuhi bumi. Dan dari keturunan-keturunan Nuh itu lahir pula seseorang bernama Nimrod, yang lahir di daerah Sinear. Alkitab mencatat bahwa Nimrod ini adalah orang yang pertama kali berkuasa di bumi dan seorang pemburu yang gagah perkasa (Kej 10:8-9). Namun sayang, Nimrod adalah seorang yang dikuasai iblis, sehingga karirnya begitu cepat menanjak hingga ke puncak pemerintahan dunia. Kemudian Nimrod mendirikan sebuah kota, yaitu kota yang besar, bernama Babel. Kota ini dibangun dengan sistem penyembahan iblis, dimana iblis yang diam di dalam diri Nimrod sebagai pemimpin utamanya, baik secara politik maupun agama. Dan sebagai ambisi lama iblis untuk duduk di takhta Allah dan disembah oleh seluruh ciptaan Allah, maka iblis, melalui Nimrod, mendirikan sebuah menara tinggi “hingga ke langit” yang dinamai menara Babel (Kej 11:4). Di puncak menara inilah akhirnya cita-cita iblis untuk bertakhta di “tempat tinggi” dan disembah oleh seluruh ciptaan Allah. Sekalipun pola penyembahannya meniru pola penyembahan di surga, namun penyembahan di menara Babel adalah pola penyembahan okultisme yang begitu jahat dimata Allah. Disinilah dimulai penyembahan iblis, praktek okultisme, ramal/ nujum, sihir, astrologi mulai dibuat dan praktek pengorbanan bayi kepada dewa Molokh (Im 18:21) yang merupakan nama lain dari Nimrod. Seperti profesi Petrus yang berubah dari penjala ikan menjadi “penjala manusia,” profesi Nimrod pun kini berubah dari pemburu binatang menjadi “pemburu jiwa manusia,” seperti sifat bapa-nya, yaitu iblis, “mencuri, membunuh dan membinasakan” jiwa-jiwa manusia menuju api neraka (Yoh 10:10).
Kejahatan Babel begitu besar dihadapan Allah, manusia saat itu bersatu (unity) namun dalam hal okultisme, sehingga Allah turun ke dunia untuk melihat apa yang terjadi (Kej 11:5). Dan untuk menghentikan apa yang terjadi di Babel akhirnya Allah mengacaubalaukan bahasa mereka untuk menghentikan kesatuan mereka. Dengan bahasa yang berbeda-beda, sebagian besar penduduk Babel akhirnya tercerai-berai ke segala pelosok dunia menurut bahasa mereka masing-masing, sebagian lagi tetap tinggal dan membangun kerajaan Sinear. Sejak saat itu pembangunan Babel terhenti, kotanya ditinggalkan dan sebagian penduduknya mencari tempat baru untuk mulai membangun kota/kerajaan mereka masing-masing. Namun demikian, sekalipun mereka meninggalkan kota Babel, tapi mereka tidak meninggalkan praktek okultisme Babel. Kemanapun mereka pergi dan mendirikan kota/kerajaan maka dapat dipastikan praktek-praktek sihir dan okultisme Babel menjadi sistem agama mereka. Sekalipun Allah menghendaki sistem Babel dan agama Babel berhenti namun tidak demikian dengan iblis, ia bersumpah bahwa ia akan membangun kembali Babel dan mewujudkan cita-citanya untuk bertakhta atas seluruh dunia dan disembah oleh semua manusia yang ada di dunia. Sehingga iblis terus mewarisi sistem penyembahan berhala Babel dimanapun manusia tinggal untuk kemudian dihidupkan kembali di akhir jaman, yaitu yang dalam kitab Wahyu disebut sebagai “Babel Besar.”
Tahun demi tahun iblis membangun kem-bali “kota Babel”, ia menggunakan semua cara dan bidang untuk mewujudkan cita-citanya itu.

Iblis membangun kembali Babel
Hari-hari ini kita sedang hidup di akhir dari akhir jaman, iblis sudah mencapai sentuhan akhir dalam membangun “kota Babel” yang pembangunannya sempat terhenti dulu. Seluruh dunia sedang iblis bawa untuk menjadi Babel terakhir sebelum ia dilemparkan ke dalam neraka untuk selama-lamanya (Why 20:10), ia tahu bahwa waktunya sudah dekat. Babel ke-dua ini akan disebut sebagai “Babel Besar” atau yang kita kenal selama ini sebagai “Tatanan Dunia Baru,” dimana daerah kekuasaanya akan mencakup SELURUH DUNIA dan seluruh umat manusia. Dunia akan menjadi satu dimana iblis, melalui Antikris, akan menjadi pemimpinnya dan kemudian menuntut disembah.
Banyak bidang di dunia ini yang iblis gunakan untuk membangun Babel Besar, seperti telah kita bahas sebelumnya, iblis mengguna-kan politik, bidang keuangan, agama, musik hingga dunia film untuk mengkondisikan manu-sia menuju Babel Besar.
Berikut ini adalah pesan-pesan terselu-bung dari dunia film yang tanpa disadari oleh kita bahwa sebenarnya dibalik sebagian besar film mengandung pesan-pesan terselubung. Berikut pesan-pesan terselubung tersebut:
1. Simbol-simbol peradaban Mesir kuno
Saat Nimrod berkuasa, ia memperistri  seorang wanita bernama Semiramis, yang juga merupakan IBU KANDUNG-nya sendiri! Selain sangat cantik, Semiramis juga merupakan penyembah setan tingkat tinggi. Saat Nimrod mati, para pengikut setia Nimrod sangatlah terpukul. Melihat kesetiaan mereka terhadap tuan mereka, Nimrod, Semiramis melihat hal ini sebagai kesempatan untuk berkuasa. Lalu ia mengarang cerita bahwa sekalipun telah mati, namun sebenarnya Nimrod kini telah menjadi dewa yaitu dewa Baal (yang artinya Tuan atau suami) dewa tertinggi. Dan jika Nimrod, suaminya, telah

 

 

menjadi dewa maka tentu saja Semiramis kini menjadi istri dewa, lalu Semiramis menamai dirinya sebagai “ratu surga” (lih. Yer 7:18) atau Asytoret (lih. Hak 2:13). Kemudian saat Semiramis hamil, ia mengatakan bahwa anak yang dikandungnya adalah titisan dari Nimrod. Anak tersebut kelak akan lahir ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia. Dan saat anak tersebut lahir, Semiramis memberinya nama Tamus/ Tammuz (lih. Yeh 8:14-15) yang artinya: “anak yang setia dan benar”, “tunas kehidupan” dan “anak yang lahir dari seorang perawan.”
Hasil usaha Semiramis akhirnya membuahkan hasil, ia dan Tamus kemudian menjadi dewa sesembahan tertinggi, yaitu penyembahan dewi Asytoret dan dewa Tamus atau yang dikenal saat ini sebagai penyembahan “ibu-anak” atau “dewi ibu” (mother goddess) yang digambarkan sebagai seorang sedang mengendong seorang anak kecil. Sang anak disembah karena merupakan titisan dari dewa tertinggi yang akan menyelamatkan umat manusia, sedangkan sang ibu disembah karena ia telah melahirkan/ibu dari sang juruselamat.

Saat penduduk Babel terserak, penyembahan “ibu-anak” ini menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Mesir. Sekalipun penyebaran agama Babel menyebar ke seluruh dunia, namun Mesir-lah yang paling mewarisi segala penyembahan berhala Babel. Di Mesir, Nimrod/Baal dikenal sebagai dewa Ra (dewa matahari); Semiramis/Asytoret dikenal sebagai Isis; dan sang anak/Tamus dikenal sebagai Osiris/Horus. Mesir menjadi pusat penyembahan Baal yaitu Ra, sang dewa matahari, yang sebenarnya adalah Lucifer/iblis.
Setelah sebagian besar penduduk Babel terserak, mereka pindah ke seluruh penjuru dunia. Sebagian dari mereka ada yang pindah ke daerah sungai Nil, dan mereka membuat kerajaan Mesir. Di kerajaan ini, praktek okultisme Babel diteruskan dengan “sangat baik” bahkan lebih lagi. Rakyat Mesir membangun piramida-piramida, kuil-kuil, obelisk dan patung-patung yang didirikan untuk penyembahan matahari/dewa matahari.
Saat bangsa Israel diperbudak di Mesir untuk waktu 430 tahun, bangsa Israel sangat terkontaminasi dengan praktek penyembahan berhala orang-orang Mesir. Saat mereka keluar dari Mesir, tetap saja sebagian orang Israel memegang teguh praktek penyembahan berhala Mesir/Babel. Seperti dapat kita lihat dalam Alkitab bahwa wanita-wanita Israel menangisi dewa Tamus (Yeh 8:14); 70 tua-tua Israel menyembah dewa-dewa dan gambar-gambar binatang menjijikkan (Yeh 8:10-12); praktek

penyembahan matahari (Yeh 8:16); Penyem-bahan Baal dan Asytoret (Hak 2:13); pendirian dan tugu-tugu penyembahan matahari / Obelisk (I Raj 14:23) padahal jelas-jelas Allah memerintahkan mereka untuk menghancurkan-nya (Kel 23:24); dan masih banyak lagi.
Bukan hanya Israel, penyembahan berhala Mesir/Babel menjalar hampir ke seluruh peradaban manusia. Saat kekaisaran Romawi menguasai dunia (termasuk tanah Israel), mereka juga ternyata mewarisi penyembahan berhala Mesir/Babel. Mereka mengenal Nimrod sebagai Jupiter (Yun. Zeus, Kis 14:12-13), sedangkan Semiramis sebagai Venus (Yun. Artemis, Kis 19:24) dan Tamus sebagai Attis. Setelah kekaisaran Romawi “menghilang,” penyembahan berhala Mesir/Babel tetap melekat pada wilayah-wilayah bekas kekaisaran Romawi yang kita kenal sekarang sebagai Eropa.
Saat kekristenan berkembang di Eropa, ternyata penyembahan berhala peninggalan kekaisaran Roma meresap juga pada Gereja Tuhan. Salah satunya adalah pada abad ke 15-an, di Spanyol muncul aliran “mystical Christian” (Kekristenan yang berdasarkan mistik/praktek okultisme Mesir/Babel) yang dinamakan “The Alumbrados,” bahasa Spanyol yang berarti “yang tercerahkan” atau “Illuminated” pimpinan Ignatius De Loyola (1491-1556). Oleh karena ajaran dan aktivitasnya yang dipandang men-curigakan dan sesat, Loyola sempat ditangkap oleh pihak gereja Roma Spanyol saat itu dan diperhadapkan pada inkuisisi (pengadilan bagi pembawa ajaran sesat/heresi), namun karena ia dapat meyakinkan pihak Gereja bahwa organisasi mereka hanya bentuk ikatan persaudaraan akhirnya Loyola dibebaskan dan terhindar dari Inkuisisi.
Loyola meninggalkan banyak praktek-praktek dan simbol-simbol sihir Mesir pada para pengikutnya. Ia mengajarkan meditasi, metafisik, psikologi, hipnotis, telepati, parapsikologi (sihir ilmiah),

filosofi, mantra dll. Ajaran Loyola merupakan perpaduan sains dan sihir, sekalipun seorang terpelajar, namun tingkat okultisme Loyola sangat tinggi, ia dapat melayang di atas lantai, menghipnotis, hingga membaca pikiran orang lain. Simbol-simbol yang terkenal dari ajaran Loyola adalah: Obelisk (tiang/tugu penyembahan matahari), piramida Mesir (sruktur memanggil energi gaib), mata Horus (All seeing eye) dan lain sebagainya.

Setelah kematian Loyola, sekalipun melewati jalur “bawah tanah” para penerus Loyola tetap mempelajari dan mengembangkan apa yang gurunya telah ajarkan kepada mereka. Tahun berganti tahun, dan abad berganti maka muncullah penerus Loyola yang sangat terkenal yaitu Adam Weishaupt (1748-1811) seorang berkebangsaan Jerman yang dibesarkan di lingkungan ordo yang sangat mewarisi praktek okultis Loyola. Dengan bantuan Adolph Freiherr Knigge, Weishaupt akhirnya mendirikan ordo sendiri yaitu ordo Illuminati. Ordo ini memiliki misi untuk menghapuskan SEMUA pemerin-tahan dan SEMUA agama, yaitu menjadikan dunia ini menjadi suatu ordo baru (new order) yaitu NEW WORLD ORDER atau TATANAN DUNIA BARU. Jelas bukan? Ada garis lurus antara menara Babel/Babel kuno, Mesir kuno dan Tatanan Dunia Baru, yaitu yang kitab Wahyu sebut sebagai “BABEL BESAR”/“MYSTERY, BABYLON THE GREAT” (Why 17:5).

Sekalipun manusia yang mencetuskan Tatanan Dunia Baru, namun kita tahu bahwa dibalik semua itu adalah iblis/Lucifer. Tatanan Dunia Baru adalah cita-cita iblis yang sempat terhenti di menara Babel dulu, yaitu untuk mengembalikan konsep Babel dimana seluruh dunia menjadi satu kembali, tidak ada pemimpin lain kecuali iblis, semua agama menjadi satu yaitu “agama Babel” dan iblis sendiri yang akan menjadi pemimpinya. Illuminati adalah alat iblis untuk mendirikan Babel Besar. Setelah melewati ribuan tahun masa persiapan, iblis tidak akan gagal untuk kali ini, dan Alkitab (kitab Wahyu) meneguhkan itu, Babel Besar segera muncul.
Illuminati adalah bentuk kepercayaan yang dikenal sebagai “pencerahan” / “enlightenment” yang merupakan ajaran Luciferian, dan seperti kita ketahui nama Lucifer sendiri berarti “light bringing” atau “sang pembawa cahaya/sang pencerah”, dan Illuminati mengajarkan bahwa akar mereka kembali kepada agama Babel dan Mesir kuno. Sekalipun para anggota saat ini hidup di jaman modern tapi mereka tetap memegang teguh kepercayaan dan praktek-praktek okultisme Mesir/Babel, padahal mereka telah duduk dibangku parlemen, politik, pemimpin negara, bankir, penulis, pemimpin agama, mereka yang terlibat di industri media, musik hingga perfilman. Para petinggi Illuminati mengerti, dengan memegang para top level SEMUA bidang kehidupan manusia di dunia ini, maka mereka akan segera menguasainya, dan mereka sudah mendapatkan itu. Kali ini kita akan membahas mereka yang berada di balik industri perfilman.
Seperti telah kita bahas beberapa edisi yang lalu bahwa industri film adalah alat untuk membawa manusia pada Tatanan Dunia Baru, yang merupakan motivasi bagi semua Illumnist (sebutan untuk anggota Illuminati). Industri film dunia dikuasai para Illumnist, kita tidak bisa mengetahui siapa orang-orangnya, namun dari “jejak-jejak” yang mereka tinggalkan kita dapat mengetahui bahwa industri film adalah salah satu bidang yang mereka gunakan untuk mengkondisikan manusia memasuki Babel Besar. Perhatikan gambar-gambar di samping kanan. Beberapa sampul film sering menggunakan tema/gambar yang menampilkan piramida Mesir. Bukan hanya sampul, banyak film menggunakan setting pengambilan gambarnya di Mesir dengan tempat set atau hanya sekedar menampilkan latar belakang piramida Mesir. Kita berfikir mungkin memang setting film tersebut kebetulan sedang di Mesir atau karena memang alur cerita film tersebut memang sedang di Mesir. Tapi tahukah Saudara bahwa seting, tempat atau gambar yang menampilkan piramida Mesir adalah pesan terselubung (Subliminal Message) dari para elit film. Piramid adalah salah satu simbol sakral mereka sebagaimana simbol-simbol yang telah kita bahas di edisi-edisi sebelumnya, seperti: “mata satu” (eye of horus), “mata satu dalam segitiga” (all seeing eye), “eye of the moon” dan lain sebagainya. Piramida adalah simbol praktek okultis para elit Tatanan Dunia Baru yang berakar langsung dari praktek-praktek okultisme Mesir kuno. Piramida Mesir kuno adalah alternatif lain dari simbol terselubung yang menandakan eksistensi para elit Tatanan Dunia Baru di balik perfilman. Perhatikan simbol piramida Illuminati seperti pada gambar-gambar di bawah ini... Perhatikan juga gambar-gambar yang muncul pada adegan-adegan film di atas ini... Itu semua bukan kebetulan, itu adalah pesan terselubung ekstisensis para elit Tatanan Dunia Baru dalam film-film yang mereka buat. Bahkan mereka ada di film anak-anak... (Vs.)
(Bersambung)

Pustaka :
-              “All Seeing Eye Symbol”; http://www.whale.to/b/eye_s.html#film
-              Billy Graham, “Peringatan Badai”: Light Publishing (2010)
-              Jack T. Chick, “The Broken Cross”; Chick Publications (1974).
-              Jack T. Chick, “The Force”; Chick Publications (1983).
-              Ralph Woodrow, “Babylon Mystery Religion: Ancient and Modern”; Evangelistic Association, Inc. (1986).
-              Wikipedia; http://www.wikipedia.org