Seri Akhir Zaman Bagian ke-42

MENUJU " TATANAN DUNIA BARU " - 15


FILM - 3

 

Pesan tersembunyi dari film-film dunia berikutnya adalah memperkenalkan sosok ke-tiga, inilah yang paling utama, yaitu sosok pemimpin utama Tatanan Dunia Baru, yaitu Antikris, juruselamat dunia (palsu) yang telah lama ditunggu-tunggu kedatang-annya di dunia ini.

3. Sosok Juruselamat
Sebelum Yesus datang, Antikris memang dijadwalkan akan berkuasa atas seluruh umat manusia, untuk itu antikris-antikris (sebutan untuk orang-orang yang mempersiapkan kedatangan Antikris) melakukan segala cara dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk membawa Antikris kepada puncak pemerintahan di bumi. Salah satunya dengan cara mengubah (menipu) pola fikir manusia dengan pemahaman tentang penantian akan datangnya seorang juruselamat yang dapat melepaskan manusia dari segala kekacauan yang dialami dunia ini. Seperti kita ketahui, dunia ini dipenuhi oleh kejahatan, peperangan, konflik, korupsi, kelaparan hingga bencana alam. Sejak lama manusia merindukan sosok juruselamat yang dapat mengatasi segala kejahatan di dunia. Inilah tugas antikris-antikris untuk memunculkan sosok yang dapat mengatasi semua permasalahan dunia ini.


Kepercayaan ini tidak datang dengan begitu saja, harus ada persiapan yang matang untuk menipu seluruh umat manusia agar mempercayai Antikris sebagai pemimpin dunia. Manusia pada dasarnya kritis, manusia tidak akan begitu saja mempercayai dunianya dipimpin oleh seseorang jika tidak ada penjelasan yang pasti, dan inilah salah satu fungsi dunia film, yaitu mengubah pola fikir manusia untuk mempercayai sosok juruselamat yang akan datang. Film membawa pesan terselubung juruselamat palsu dunia.

Bermula dari komik superhero 
Jika kita berbicara tentang film bertemakan juruselamat / Mesias palsu maka kita harus melihat tentang sejarah film superhero, dan jika kita berbicara tentang film superhero maka kita harus membahas terlebih dahulu tentang komik superhero, sumber dari film-film superhero, sebab sebagian besar film superhero yang ada adalah berasal atau diadaptasi dari komik, sedangkan sebagian lagi berasal dari novel dan sumber lain seperti cerita rakyat.
Sejarah komik di dunia ini dimulai pada tahun 1800-an yang berasal dari tiga jalur budaya berbeda, yaitu: Komik Eropa, komik Jepang (Manga) dan Komik Amerika Serikat. Komik biasanya hanya berupa sedikit cerita bergambar lucu yang disisipkan di sebuah media massa / koran. Baru pada tahun 1900-an komik dapat ditemukan dalam bentuk buku. Pada tahun 1930-an, dari tiga jalur budaya komik yang ada, ternyata komik AS semakin terkemuka dan lebih disukai. Dari komik AS inilah titik awal perkomikkan dunia, karena mereka membuat tema baru yang lebih disukai anak-anak bahkan orang dewasa yaitu dengan menampilkan sosok superhero.
Diawali dengan menerbitkan seri buku komik dengan nama “Action Comics” No. 1 edisi Juni 1938 yang menampilkan tokoh superhero pertama bernama Superman, segera menjadikan AS memasuki masa keemasan dunia komik. Action Comics adalah cikal bakal dari seri komik DC (DC Comics) saat ini. Sampai tahun 1945, tema superhero masih mendominasi komik-komik AS, namun dengan perkembangan komik begitu pesat maka munculah tema-tema baru seperti komik detektif, horor, petualangan, romantisme, fiksi ilmiah dan tokoh-tokoh binatang lucu mengakibatkan penurunan minat pembaca dari kalangan remaja keatas terhadap tema superhero. Sekalipun demikian, minat pada anak-anak tetap tinggi dan komik superhero tetap bertahan sekalipun banyak juga perusahaan komik superhero akhirnya tutup.
Tahun 1950-an, dengan munculnya TV dan berkembangnya industri bioskop, penjualan komik superhero semakin terpukul. Penjualan komik semua tema mengalami penurunan yang cukup drastis tahun-tahun tersebut. Namun demikian mereka tidak benar-benar merugi dikarenakan cerita-cerita superhero komik dibeli oleh para pembuat film untuk dibuat versi film. Oleh sebab itu kita tetap bisa melihat film-film superhero (terutama Superman) di TV, bioskop dan bahkan seri buku komik Action comics masih tetap bertahan sampai saat ini. Kecintaan masyarakat dunia terhadap sosok superhero tidak pernah padam.

Sejarah superhero
Oleh karena hampir semua superhero yang orang kenal sekarang ini berasal dari komik-komik dan film-film AS, maka orang hanya tahu bahwa pencipta para superhero adalah orang-orang Amerika. Namun tahukah Saudara bahwa faktanya adalah kebanyakan pencipta dari tokoh superhero yang kita kenal sekarang ini didominasi oleh orang-orang Yahudi atau orang-orang keturunan Yahudi. Sebut saja dua perusahaan komik terbesar AS yaitu Marvel Comics dan DC Comics adalah ciptaan orang-orang keturunan Yahudi AS. Tokoh yang paling terkenal dari antara mereka adalah Jerry Siegel dan Joe Shuster (pencipta tokoh Superman); Stan Lee dan Jack Kirby (pencipta tokoh-tokoh Marvel Universe seperti: Spiderman, Hulk, X-Men, Fantastic Four, Iron Man, Thor, Daredevil, Avenger, dll.); Bob Kane (pencipta tokoh Batman, Batwoman); Len Wein (Swamp Thing, Wolverine, editor Watchmen), Haim Saban (Power Rangers) dan lain-lain. Mereka hanyalah sebuah “gunung es” dari tokoh-tokoh komik keturunan Yahudi AS yang telah menyumbang-kan kontribusi besar bagi terciptanya tokoh-tokoh superhero dunia dan yang telah mempengaruhi perfilman Hollywood.
Mengapa orang-orang Yahudi? Pertanyaan tersebut harus dijawab dengan menarik jauh sejarah bangsa Israel sejak mereka terdiaspora dari tanah perjanjian mereka...
Jika kita membaca Perjanjian Lama tentang keadaan dan kelakuan bangsa Israel pada masa hakim-hakim setelah kematian Yosua dan raja-raja Israel setelah kematian raja Daud, maka kita menemukan bahwa betapa telah dalamnya bangsa Israel jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala yang menyakitkan hati Tuhan. Berkali-kali Tuhan mengutus nabi-nabi-Nya untuk menyampaikan firman-Nya yang mengingatkan bangsa Israel agar kembali kepada penyembahan Tuhan yang benar, namun hanya sedikit sekali dari orang-orang Israel dan raja Israel yang mendengarkan firman Tuhan tersebut. Sampai akhirnya penghukuman pun Tuhan ijinkan terjadi terhadap umat pilihan-Nya itu. Bangsa-bangsa yang seharusnya mudah untuk dikalahkan oleh bangsa Israel akhirnya menjadi kuat dan menjajah Israel. Israel, bangsa yang tadinya ditakuti oleh bangsa-bangsa lain akhirnya menjadi bulan-bulanan bangsa Asyur, Aram, Filistin bahkan bangsa kecil seperti Moab. Tapi itu belum seberapa, dimana pada tahun 586 SM datanglah bangsa yang sangat besar yaitu Babel, dengan rajanya Nebukadnezar, menyerang Israel, menghancur-kan kota-kotanya termasuk Yerusalem dan Bait Allah tempat ibadah sekaligus kebanggaan orang Israel, lalu mereka membawa orang-orang Israel yang tersisa untuk diangkut ke Babel sebagai budak.
Sadar akan kesalahannya, orang-orang Israel di pembuangan berdoa dan berseru kepada Tuhan untuk kelepasan mereka dan dapat kembali ke negeri mereka. Lalu mereka meneliti tulisan-tulisan para nabi yang telah menubuatkan akan datangnya Mesias yang akan menjadi juruselamat bangsa Israel dari segala penjajahan, mengumpulkan orang-orang Israel yang tercerai-berai di berbagai bangsa (terdiaspora) dan membangun kembali Bait Allah mereka untuk beribadah kepada Tuhan. Mendengar seruan dan pertobatan bangsa Israel akhirnya Tuhan mengampuni mereka, pada tahun 536 SM kerajaan Babel dikalahkan oleh kerajaan Media dan Persia, dimana akhirnya perbudakan orang-orang Israel beralih kepada bangsa ini. Raja mereka, raja Koresy, lebih lunak dibanding raja Babel dan mengijinkan orang-orang Israel kembali ke tanah Israel, menjamin proses pemulangan mereka dan membiayai pembangunan kembali Bait Allah mereka. Dibawah pimpinan Zerubabel, sebagian orang-orang Israel kembali ke Israel dan membangun kembali Bait Allah dan negeri mereka. Orang-orang Israel menangis dan bersyukur untuk apa yang Tuhan lakukan bagi mereka, namun begitu mereka masih bertanya-tanya dimanakah Mesias yang dijanjikan itu? Sebab sekalipun sebagian mereka telah kembali ke tanah air mereka dan dapat menyaksikan Bait Allah dibangun kembali namun tetap saja mereka masih hidup dibawah penjajahan bangsa lain. Israel telah berdiri kembali, namun tak henti-hentinya Israel dijajah oleh bangsa-bangsa kafir. Silih berganti bangsa-bangsa menjajah bangsa Israel, dari kerajaan Media dan Persia beralih ke penjajahan bangsa Yunani (331-164 SM) lalu beralih ke pemerintahan korup dari para pemimpin Israel (164-63 SM) dan kemudian penjajahan Romawi (63 SM - 324 M), dan yang terakhir ini adalah penjajah Israel terkejam dalam hal memperlakukan orang-orang Israel. Dari Jatuhnya Israel ke tangan Babel hingga penaklukan Romawi, bangsa Israel tidak pernah menjadi negara merdeka. Orang-orang Israel sangat merindukan sosok Mesias seperti yang telah dinubuatkan. Mereka rindu sosok seperti raja Daud yang dapat mengalahkan bangsa-bangsa lain dan memimpin mereka sebagai negara merdeka.

Mesias datang, namun ditolak
Sekitar tahun 4 SM, Tuhan Yesus lahir di Betlehem, beberapa nabi Tuhan seperti Hana, lalu Imam Zakaria, para gembala, orang-orang majus dan beberapa orang Israel/Yahudi mengetahui bahwa inilah Mesias yang Israel nanti-nantikan. Namun sayang, sebagian besar dari bangsa Israel, yaitu mayoritas orang Yahudi tidak tahu akan hal itu. Saat Tuhan Yesus dewasa, Ia berjalan diantara orang-orang Yahudi, melakukan banyak mukjizat, memasuki kota-kota Israel, menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, menyampaikan Firman Allah, kabar baik dan ajakan bertobat, namun mayoritas orang Yahudi tetap tidak mengenali Tuhan Yesus sebagai Mesias yang sedang mereka nanti-nantikan itu. Sampai akhirnya mereka sangat-sangat kesal karena Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Anak Allah, Mesias orang Yahudi. Dengan segala mukjizat yang dilakukan Tuhan Yesus tetap tidak bisa meyakinkan sebagian besar orang Yahudi bahwa Ia adalah Mesias, dan akhirnya mereka menyalibkan Tuhan Yesus.

Dua penyebab utama orang-orang Yahudi tidak bisa mengenali Mesias mereka: pertama, mereka menafsirkan nubuat firman Tuhan (Taurat) tentang Mesias dengan pengertian mereka sendiri, bahkan bercampur dengan ajaran satanisme (Kabbala) peninggalan leluhur mereka saat jatuh dalam dosa penyembahan berhala. Kedua, gambaran tentang Mesias yang ada dibenak mereka adalah seorang yang gagah perkasa (mungkin seperti simson), atau pemimpin politik yang hebat, pahlawan perang seperti raja Daud dan seseorang yang sanggup melawan penjajah Israel saat itu yaitu Romawi. Sedangkan Tuhan Yesus sangat berbeda dengan gambaran mereka itu, Tuhan Yesus tidak mengangkat pedang tapi mengajarkan kasih, Ia juga tidak berpolitik namun bergaul di kalangan rakyat jelata dan Tuhan Yesus tidak berpenampilan selayaknya seorang raja Israel, ia anak seorang tukang kayu.
Penolakkan orang-orang Yahudi terhadap Yesus akhirnya harus mereka bayar dengan diaspora ke-dua mereka. Inilah diaspora terbesar yang menyerakkan orang-orang Yahudi hampir ke seluruh dunia. Keadaan mereka yang terdiaspora sangat buruk, mereka dibenci, dianiaya hingga di usir. Demikian juga sedikit dari mereka yang masih tertinggal akhirnya menjadi budak di tanah air mereka sendiri. Tahun berganti tahun, abad berganti abad bahkan hingga pergantian millenium orang Yahudi tetap menjadi orang asing di negeri-negeri orang, sehingga mereka semakin merindukan datangnya Mesias untuk menyelamatkan dan mengumpulkan mereka kembali ke tanah air di Israel.

 

Golem of Prague, “Golem Praha,”
kini menjadi ikon kota Praha.

 

 

 

 

Pengharapan mereka akan Mesias tidak pernah pupus, namun dengan pengharapan yang salah. Mesias Israel yang sesungguhnya sudah datang tapi mereka tolak. Kitab-kitab para nabi mereka selidiki untuk mengetahui kapan Mesias akan datang, namun kitab yang mereka gunakan telah bercampur dengan pengajaran-pengajaran okultisme Asyur, Babel, Mesir dan bangsa-bangsa penyembah berhala lainnya dimana mereka sempat terdiaspora. Mereka mencari figur Mesias, namun dengan pengertian mereka sendiri (Rom 10:2-3).
Pada abad ke 16, orang-orang Yahudi yang terdiaspora ke wilayah Praha (kini ibu kota Republik Ceko) sangatlah menderita oleh karena diskriminasi dan antisemitisme. Keadaan ini mendorong seorang rabi bernama Judah Loew Ben Bezalel untuk membuat makhluk yang sangat kuat untuk melindungi masyarakat Yahudi yang kecil. Maka sang Rabi mengambil lumpur dari sungai Vltava dan memben-tuknya menjadi sesosok patung manusia raksasa dengan tinggi sekitar 2,5 s.d. 3 m, lalu dengan ritual mistik kitab Talmud, maka sang rabi menghidupkan makhluk tersebut, dan menamainya “Golem”. Dalam Talmud (traktat Sanhedrin 38b) ternyata mencatat bahwa Adam juga merupakan golem, sebab ia diciptakan dengan cara membentuknya dari debu, setelah berbentuk manusia, Allah menghembuskan kehidupan kepadanya.
Golem akhirnya hidup, tubuhnya seperti patung batu namun hidup, memiliki mata yang merah menyala dan berotot besar, namun tidak bisa bicara dan tidak memiliki otak, sehingga segala kontrol diatur oleh sang Rabi. Suatu hari sang Rabi pergi ke Sinagoga meninggalkan sang golem sendirian di rumah tanpa mematikannya terlebih dahulu. Tanpa pengawasan Rabi, sang golem mulai resah dan akhirnya mengamuk, ia keluar rumah dan merusakkan pemukiman Yahudi. Seperti senjata makan tuan, makhluk yang seharusnya melindungi orang-orang Yahudi tersebut akhirnya merusakkan perkampungan Yahudi. Melihat hal tersebut akhirnya sang Rabi dengan susah payah berusaha “menonaktifkan” ciptaannya itu. Setelah berhasil, sang Rabi dan seluruh penduduk kemudian menaruhnya di loteng Sinagoga, menyimpannya hingga suatu waktu jika diperlukan akan dihidupkan kembali untuk melindungi kaum Yahudi.
Sekalipun “produk gagal,” namun golem telah menjadi pengharapan baru bagi orang-orang Yahudi tertindas. Hingga kini golem menjadi legenda turun menurun, sebagian orang Yahudi percaya kepada golem yang akan dibangkitkan kembali untuk melindungi dan menyelamatkan mereka dari penindasan bangsa-bangsa lain. Para pencipta tokoh superhero komik yang kebanyakan merupakan keturunan Yahudi Eropa adalah orang-orang yang mempercayai akan datangnya sosok Mesias dan bangkitnya sosok golem, yaitu penyelamat kelompok-kelompok minoritas Yahudi di seluruh dunia. Inilah jawaban mengapa kebanyakan pencipta tokoh superhero dunia adalah orang-orang keturunan Yahudi, sebab mereka sedang menciptakan tokoh fiksi yang sebetulnya adalah kerinduan dari hati terdalam mereka akan tokoh yang memiliki kekuatan besar untuk membela mereka sebagai bangsa kecil dimanapun mereka berada.
Hingga akhir tahun 1800-an golem merupakan sebatas cerita rakyat Eropa. Namun sejak gerakan antisemitisme yang semakin meluas di Eropa pada tahun 1900-an, membuat banyak orang Yahudi Eropa akhirnya pergi ke Amerika dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Sebagai langkah awal, sebenarnya mereka berharap banyak dapat bantuan dari orang-orang Yahudi Amerika yang telah sukses. Namun karena bidang komik kurang mendapat perhatian dari keturunan Yahudi yang sudah sukses di AS, akhirnya masing- masing mereka bergabung dan membuat perusahaan komik kecil-kecilan. Sebagai bangsa yang minoritas dan tertindas dinegeri orang, maka karya-karya komik mereka kebanyakan merupakan tokoh-tokoh manusia super pembela orang yang tertindas. Tidak lupa juga, sebagai keturunan Yahudi Eropa, kisah legenda golem juga mendominasi ide-ide tokoh super mereka. Tokoh-tokoh superhero yang mereka buat adalah ungkapan hati yang begitu merindukan bangkitnya sosok Mesias atau minimal sosok makhluk gagah perkasa seperti golem. Sebagai contoh: Karya Uri Fink seperti “The Golem”; “ZBENG”; “Sabraman” yaitu tokoh superhero Israel yang melawan Nazi. Begitu juga Michael  Nasser menciptakan superhero Israel URI-ON (dengan logo menorah di dadanya) yang sangat kuat, bisa terbang dan dilengkapi “sling” seperti Daud pada waktu melawang Goliat. Memang kita tidak mengenal tokoh-tokoh tersebut, sebab komik-komiknya hanya ada di Israel, tapi bagaimana dengan tokoh-tokoh seperti: “The Thing” dalam kelompok superhero Fantastic Four; “The Golem” dalam kelompok superhero Strange Tales; “Golem” dalam Weird War Tales #8 (DC); Hulk; Superman, Spiderman, X-Men dan tokoh-tokoh superhero AS lainnya? Itu semua sebenarnya bentuk lain dari golem, hanya saja telah dimodernisasi, sebab dalam perkembangannya ternyata ahli-ahli sihir kabalis membuat sosok golem dengan berbagai bahan yang lebih kuat dan gesit dibanding golem tanah liat (clay golem) seperti: Batu (stone golem, The Thing adalah golem jenis ini), besi (iron golem, tokoh-tokoh robot dan superhero berbaju besi seperti Iron Man adalah termasuk golem ini), jasad orang mati (flesh golem, Frankenstein adalah contoh golem ini), api, kayu, dan sebagainya. Segala manusia super yang ada di komik dan film pada dasarnya adalah golem.

Bukan suatu kebetulan jika para superhero kebudayaan AS dan Israel saat ini memiliki ikon populer di masyarakat dan literatur mereka tentang sosok “inkarnasi” makhluk Golem. Superhero ini digambarkan sebagai sosok perkasa yang dapat melawan musuh-musuh AS dan Israel, seperti “Si Golem” (komik) dan “Captain America” (komik & film). Si Golem adalah tokoh fiksi superhero Israel yang digambarkan sebagai perwira muda Israel yang kuat yang diciptakan dari tanah liat (golem). Si Golem mengenakan jubah dan sepatu berwarna biru muda warna khas bendera Israel. Dalam komik-komiknya, Si Golem diceritakan sedang melawan musuh-musuh Israel, seperti brigade tank Mesir (Gbr. 1),  Adolf Hitler (Gbr. 2), dan sebagai pahlawan kemerdekaan Israel di tahun 1948 (Gbr. 3) • Komik AS dan Israel memiliki hubungan yang erat, karena para pembuatnya merupakan orang-orang Yahudi. Bandingkan gbr.1 dengan gbr.4 dan Gbr.2 dengan gbr. 5, sangat mirip bukan. Demikian juga tokoh-tokoh komik dan film AS seperti: Superman, Hulk, The Thing, Gollum (LOTR), Swamp Thing, bahkan pencipta Franken-stein, Mary Shelley (bukan Yahudi) mengaku  tokohnya tersebut terinspirasi dari golem.

 

Golem, untuk melindungi masyarakat minoritas Yahudi di Eropa, seorang Rabi Praha bernama Judah Loew ben Bezalel membuat sebuah patung manusia yang terbuat dari tanah liat (1 & 4). Dengan mantra-mantra kabalistik, sang rabi kemudian menghidupkan patung tadi menjadi sosok Golen (2), yang artinya: Budak, patung atau palsu. • “Der Golem” (1915) adalah film bioskop pertama yang menceritakan tentang golem (3). • Penganiayaan terhadap orang Yahudi di Praha sangat hebat. Pada gambar 5 kita dapat melihat Old-New Synagogue yang dibuat oleh orang Kristen (karena kala itu orang Yahudi dilarang untuk membangun rumah) adalah saksi bisu bagaimana penderitaan orang-orang Yahudi Praha sejak tahun 1389 yang mendasari dibuatnya sosok golem, dindingnya penuh noda darah pembantaian orang-orang Yahudi yang dibiarkan tetap menempel sebagai peringatan, namun akhirnya dihapus pada tahun 1618 bersamaan dengan restorasi bangunan. Kini, kota Praha identik dengan golem, kita bisa melihat patung golem di beberapa sudut kotanya sebagai ciri khas kota (9). Dan bagi wisatawan yang datang ke kota Praha dapat juga membeli berbagai cindera mata berbentuk golem (7). • Sebagai penghormatan bagi Rabi Judah Loew, maka pemerintah kota setempat mengizinkan patung sang Rabi dibangun dan ditempatkan di sudut Balai Kota Praha. • Bagi orang Yahudi, sang Rabi adalah pahlawan pengharapan dan diberi gelar sebagai Maharal of Prague (Guru kami dari Praha), setiap tahun banyak orang Yahudi berziarah ke makam sang Rabi di Josefov, Praha (8).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jerry Sergei (WN AS, keturunan Yahudi-Lithuania) dan Joe Shuster (WN Kanada, keturunan Yahudi-Belanda-Ukraina) menciptakan superhero Superman berdasarkan sosok golem yang kuat namun cerdas. Jika kita melihat karya-karya mereka, maka kita akan banyak menemukan bahwa musuh utama Superman adalah tokoh-tokoh Fasisme dan para Antisemit, seperti: Mussolini, Hirohito dan yang terutama adalah Hitler beserta pasukan Nazi-nya (Gbr. 1,2,3,4) bahkan dalam beberapa kesempatan lain para tokoh superhero tersebut sempat memukul langsung Hitler (9,10,11). Demikian juga kebanyakan tokoh superhero AS yang ada saat ini adalah hasil imajinasi para keturunan Yahudi yang merindukan sosok Mesias, seperti: Captain Amerika (karya Joe simon, Yahudi-Inggris dan Jack Kirby, Yahudi-Austria; Gbr. 5,6,8,10), Daredevil (karya Stan Lee, Yahudi-Romania dan Bill Everett, AS; Gbr. 7) atau Escapist (karya Michael Charbon, WN AS yang menjadi Yahudi, Gbr. 11), sehingga tidak mengherankan jika tokoh-tokoh mereka juga digambarkan sangat membenci Hitler. Adolf Hitler dan tentara Nazi memang terkenal dengan anti-Yahudi-nya, mereka bertanggung jawab atas tewasnya 6 juta orang Yahudi selama berkuasa, dan gerakan Antisemit terhadap orang-orang Yahudi minoritas di Eropa. Saat Nazi berkuasa itu, orang-orang Yahudi kembali merindukan sosok Mesias mereka, namun Mesias tetap tidak datang, sehingga mereka hanya dapat mencurahkan kerinduan mereka akan Mesias ke dalam karya seni seperti menciptakan tokoh-tokoh superhero di dalam komik. Dan jika kita perhatikan lebih teliti lagi, maka kita akan melihat bahwa sampul-sampul Action Comics sarat dengan simbol-simbol Tatanan Dunia Baru / Illuminati, seperti: Simbol piramida Mesir (12), Obelisk (13), manusia super (Mesias palsu) penguasa tunggal dunia (14), manusia super (Mesias palsu) mengambil alih kedaulatan bangsa-bangsa/PBB (15), manusia super (Mesias palsu) mengubah waktu (Dan 7:25), Simbol-simbol eye of Horus / mata satu (17,18,19,20) dan simbol tanda di dahi lambang manusia super (21).

Mesias-mesias palsu ala Hollywood
Tadi kita telah membahas tentang komik sebagai sumber perfilman Hollywood, sekarang kita akan melihat novel sebagai sumber perfilman yang lain.
Tahun 2005 Hollywood menge-luarkan film The Chronicles of Narnia berjudul “The Lion, the Witch and the Wardrobe.” Yang menarik dari film ini adalah, sekalipun ini merupakan film sekuler yang diadopsi dari novel sekuler juga, namun banyak dipuji oleh kalangan umat Kristen sebagai film yang mengan-dung nilai-nilai kekristenan didalam-nya, bahkan banyak diantaranya percaya bahwa salah satu tokoh dalam film ini, yaitu singa Aslan, merupakan alegori1 dari kisah pengorbanan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dunia. Bahkan jauh sebelum film Narnia ini muncul, novel karangan C.S. Lewis tentang Narnia telah mendapat pujian dari banyak penulis evangelis, sebab kebanyakan mereka menganggap bahwa trilogi novel Narnia merupakan cerita fiksi Kristen yang didalamnya terkandung referensi alegoris pada iman Kristen. Yaitu, seseorang mau mengorbankan nyawanya untuk orang lain.
Apakah benar kisah Narnia merupakan alegori dari kisah Alkitab tentang pengorbanan Tuhan Yesus bagi menyelamatkan dunia ini? Apakah singa Aslan merupakan gambaran Tuhan Yesus? Dan apakah tema novel/film Narnia diambil dari tema Alkitab? Tentu tidak! Jika C.S. Lewis hendak membuat cerita tentang pengorbanan Tuhan Yesus, mengapa ia tidak membuat langsung film yang tokohnya adalah Tuhan Yesus? Bukankah Firman Tuhan berkata:
...Katakanlah saja “Ya” kalau maksud-mu ya, dan “Tidak” kalau maksudmu tidak; supaya kalian jangan dijatuhi hukuman oleh Allah. (Yak 5:12b, BIS.)
Jika tokoh singa Aslan adalah gambaran dari Tuhan Yesus, lalu bagaimana kita menjelaskan praktek-praktek sihir dan unsur-unsur magis yang ada di hampir seluruh jalannya film, dan bagaimana pula kita menjelaskan tokoh-tokoh pendu-kung pemeran utama yang lebih mirip makhluk-makhluk penghuni neraka, seperti: Mr. Tumnus (sosok dewa Pan2), Oreius (makhluk Kentaur3), General Otmin (sosok Minotaur4), Gryphon5, Driad6 dan Unicorn7 (kuda tungangan Peter saat perang).

1.Alegori adalah cerita yang dipakai sebagai lambang, ibarat atau kiasan kehidupan manusia yang sebenarnya untuk mendidik (terutama nilai-nilai moral).
2.Dewa Pan/Faun adalah salah satu dewa dalam mitologi Yunani. Dewa Pan adalah lambang dari setan yang bertangung jawab terhadap penyimpangan seksual, kemesuman, musik dunia (oleh sebab itu dewa Pan selalu membawa alat musik pan flute), dewa hutan dan sumber ketakutan (kata “panic” atau ketakutan berasal dari kata “pan”).
3.Centaur atau Kentaur adalah makhluk dalam mitologi Yunani yang berwujud separuh manusia, separuh kuda.
4.Minotaur, yaitu monster dalam mitologi Yunani yang badannya berwujud seperti manusia namun berkepala banteng.
5.Gryphon atau Griffin adalah hewan legenda Yunani dan Persia kuno berupa makhluk bertubuh singa tetapi bersayap dan berkepala rajawali.
6.Driad (Green Dryad) adalah makhluk legendaris dari mitologi Yunani semacam peri berwujud wanita yang menghuni tumbuh-tumbuhan.
7.Unicorn adalah makhluk legenda Eropa yang wujudnya merupakan kuda, biasanya berwarna putih, dengan sebuah tanduk di dahinya. Tanduk Unicorn dikenal sebagai “Italian Horn”, “tongkat sihir peri”, “tongkat laprechaun”, simbol seksualitas dan kekuatan magis (jimat).


Tabel 1: Tiruan Tuhan Yesus dalam film (”Jesus parallels in the movie”)

Empat tahun sebelum film Narnia muncul, film adaptasi dari trilogi novel lain karya J.R.R. Tolkien yang berjudul The Lord of the Rings, “The Fellowship of the Rings” (2001) tidak luput dari pujian dari umat percaya kala itu. Mereka beranggapan bahwa karya Tolkien tersebut memiliki nilai-nilai Alkitab dan jalan cerita yang memiliki kesesuaian dengan nubuatan akhir zaman di kitab Daniel dan Wahyu. Jalan hidup salah satu tokohnya, Fordo Baggin, mirip dengan jalan hidup Tuhan Yesus yang menderita menanggung dosa seluruh umat manusia. Fordo berjalan menempuh perjalanan yang sulit seperti Tuhan Yesus menempuh Via Dolorosa. Sauron, alegori dari Lucifer, malaikat yang diciptakan oleh Allah namun berusaha menjadi Allah. Lucifer menguasai Nimrod lalu mendirikan menara Babel untuk kemudian mereka duduk di atas menara dan disembah oleh seluruh dunia, seperti Souron dan menara Orthanc-nya. Termasuk peperangan hebat di Mordor yang melibatkan jumlah tentara hingga menutupi bumi dipercaya sebagai gambaran perang Harmagedon, yaitu akhir dari kekuasaan Antikris yang akan dikalahkan oleh Tuhan Yesus.
J.R.R. Tolkien dan C.S. Lewis adalah dua novelis yang saling mengenal, dan keduanya memang memiliki latar belakang Kristen. Lewis terlahir sebagai orang Kristen, kedua orang tuanya adalah orang Kristen. Namun saat ia berumur 15 tahun ia sangat marah kepada Tuhan karena ketidak-eksisan Tuhan, yang akhirnya menjadikan dia seorang ateis dan lebih tertarik pada cerita-cerita mitologi dan dunia okultisme. Namun keateisan Lewis tidak bertahan lama, karena sebagai sahabat, Tolkien banyak memberi nasihat dan mengajak kembali Lewis untuk percaya kepada

Tuhan, dimana akhirnya Lewis kembali menganut agama dan meninggalkan keateisannya. Pengaruh Tolkien sangat besar bagi kehidupan Lewis, selain mengembalikan kepercayaan akan adanya Tuhan, Tolkien juga sangat mempengaruhi novel-novel Lewis. Namun sayang, sekalipun Tolkien adalah seorang yang beragama, namun ia bukan penganut agama yang sungguh-sungguh dan terlibat dalam berbagai kegiatan okultisme. Pertemanannya dengan para anggota Druid, Illuminati bahkan Freemason menjadikan karya-karya Tolkien sarat dengan simbol dan pesan-pesan satanisme. Perhatikan sampul novel dan film karya-karya Tolkien di atas... Bukankah kita dapat dengan mudah menemukan simbol-simbol “mata satu” sebagai simbol dari Antikris dan simbol rahasia dari organisasi Illuminati? Organisasi yang sedang mempersiapkan dunia ini menuju Tatanan Dunia Baru dengan seorang pemimpin tunggal.
Film trilogi “Narnia” dan trilogi “Lord of the Rings” hanya dua contoh dari sekian banyak film yang memiliki kesamaan tokoh, tema dan cerita dengan kisah-kisah di Alkitab terutama sosok Tuhan Yesus (”Jesus parallels in the movie”, lihat tabel 1 di bawah ini). Kesamaan yang dibuat oleh film biasanya berupa seorang tokoh utama yang memiliki kesamaan dengan gambaran Tuhan Yesus di dalam Alkitab, seperti: Nubuatan kelahirannya, penantian dunia atau sekelompok orang akan datangnya juruselamat (Mesias), mukjizat, manifestasi sifat ilahi, menyembuhkan orang lain, mengorbankan nyawa untuk orang lain, menderita menanggung kesalahan orang lain, mati dan dibangkitkan, ajarannya tentang cinta kasih, pengampunan, kedamaian hingga kenaikannya ke surga. Tapi tahukah Saudara itu semua hanya tipuan belaka? Tipuan yang sukar dikenali untuk mengacaukan arti dari juruselamat/Mesias yang sesungguhnya...
Jika demikian, lalu sosok siapakah yang sedang digambarkan oleh para pembuat film dengan membuat film-film bertemakan tokoh juruselamat? Jawabannya hanya satu, yaitu: ANTIKRIS!
Para pembuat film membuat tema sosok juruselamat “mirip” dengan Tuhan Yesus bukan karena mereka mengagumi Yesus atau sedang membuat film dengan tema-tema terselubung tentang Yesus, Tuhan tidak berkenan dengan cara-cara terselubung seperti itu, ingat Yakobus 5:12b. Pembuatan film dengan mengalegorikan cerita-cerita Alkitab tentang Yesus merupakan kampanye terselubung sosok lawan dari Yesus sendiri yaitu Antikris. Ya, sesuai namanya, di akhir jaman Antikris adalah tiruan Kristus yang ciri-ciri dan karakteristiknya akan sangat-sangat mirip dengan Tuhan Yesus Kristus sang Mesias sesungguhnya. Jangankan oleh orang awam, jika tidak berhati-hati, seorang teolog sekalipun bisa salah dalam membedakan antara Antikris dan Yesus Kristus dalam mempelajari eskatologi, sebab Alkitab sendiri menulis bahwa kepalsuan Antikris sangatlah mirip dengan Yesus Kristus yang asli (Perhatikan tabel 2 di atas). Antikris adalah peniru ulung, pemalsu identitas Kristus, bahkan kelak akan menyatakan dirinya sebagai Tuhan, duduk di Bait Allah dan menuntut disembah oleh seluruh dunia, layaknya Tuhan yang kepada-Nya-lah kita patut menyembah.

Tabel 2: Tiruan Antikris (Mesias palsu) Terhadap Tuhan Yesus (Mesias Asli)

8.            Didalam terjemahan aslinya (Yun.) kata “mahkota” dalam kedua ayat ini menggunakan kata “stephanos” yaitu berupa ikat kepala dari emas, daun, kain atau rangkaian bunga sebagai tanda penghargaan, hadiah, tanda kemenangan dan alasan berbangga atau bermegah (Flp 4:1; ITes 2:19).
9.            Didalam terjemahan aslinya (Yun.) kata “mahkota” dalam kedua ayat ini menggunakan kata “diadema” yaitu mahkota seperti yang digunakan oleh raja. Diadema adalah mahkota lambang kerajaan, biasanya terbuat dari emas dan dihiasi oleh batu-batu permata.
10.Taruk adalah tunas kecil yang muncul/tumbuh di batang pohon

Sinergi menyambut Mesias (palsu)

Saudara, Mesias yang sesungguhnya sudah datang ± 2.000 tahun yang lalu, Dia adalah Yesus Kristus, Juruselamat dunia, Raja segala raja (Why 19:16). Tapi antikris-antikris berusaha menutupi kebenaran tersebut. Pada waktu Tuhan Yesus mati dan dibangkitkan, imam-imam kepala Yahudi membayar orang-orang untuk mengatakan bahwa Yesus tidak bangkit namun jenazah-Nya dicuri oleh murid-murid-Nya (Mat 28:11-15), ada pula yang mengatakan bahwa Yesus tidak disalibkan melainkan Yudas-lah yang disalibkan, lalu ada juga yang mengatakan bahwa Yesus adalah penyesat (Mat 27:63), dan banyak lagi cerita-cerita dusta diciptakan yang intinya untuk menyangkal bahwa Yesus Kristus adalah Mesias yang sedang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh dunia ini.
Sekalipun dengan berbagai nama dan sebutan, hampir semua kepercayaan dan agama di dunia ini masih menantikan juruselamat dan Mesias, seperti: Kalki (Hindu), Li Hong (Taoisme), Maitreya (Budha), Mahdi (Ahmadiyyah), Saoshyant (Zoroastrianisme), Mashiach (Yudaisme) dan sebagainya. Illuminati sedang menantikan sosok Mesias yang diharapkan dapat menyatukan seluruh dunia ini menuju Tatanan Dunia Baru; Freemason sedang menantikan Mesias untuk mendamaikan dunia ini agar mereka dapat segera mendirikan “Bait Allah Salomo” di Yerusalem; New Age sedang menantikan Mesias yang dipercaya akan memimpin dunia ini memasuki masa Aquarius yaitu “zaman baru” yang jauh lebih baik dari dunia sekarang ini; Orang-orang Yahudi di seluruh dunia sedang menantikan Messias untuk membela mereka dan mengumpulkan mereka kembali ke tanah air yang telah Tuhan janjikan kepada mereka di Israel; Bahkan orang-orang dunia yang tidak beragama pun sedang menantikan sosok “Mesias” berupa seorang pemimpin dunia yang sanggup mendamaikan keadaan dunia ini yang dipenuhi oleh berbagai peperangan, konflik, krisis dan kekacauan.

Di balik layar dunia film adalah gerakan Tatanan Dunia Baru, kita bisa melihat simbol-simbol “mata satu” pada pagelaran Festival Film di seluruh dunia, seperti yang dapat kita lihat poster-poster festival film di samping kanan ini... Poster-poster itu hanya sebagian yang dapat dimuat.

Antikris-antikris memang jahat, mereka menutupi kebenaran tentang Mesias sesungguh-nya kepada dunia ini, untuk apa? Untuk mempersiapkan Mesias palsu menjadi “Mesias” dunia ini, yaitu Antikris. Kita sudah melihat bagaimana antikris-antikris menggunakan berbagai cara, baik terselubung maupun terang-terangan mempersiapkan manusia menerima kemunculan sosok Antikris di akhir jaman.
“Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. Waspada-lah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.” (II Yoh 1:7-8)
Para “penanti Mesias” telah menciptakan Hollywood dan berbagai tokoh superhero (juruselamat dunia). Ini bukan sekedar kisah sukses atau penghasil uang yang besar semata, namun lebih dari itu, Hollywood diciptakan untuk mengubah kultur masyarakat dunia agar tetap menantikan Mesias (palsu), sekalipun Mesias yang sebenarnya sudah datang. Berawal dari novel-novel, komik, lalu menjalar ke dunia film hingga TV, mereka bersama-sama bersinergi membentuk pola pikir manusia untuk mengenali Mesias yang salah. Ini semacam program jangka panjang terhadap manusia untuk mempercayai segala tiruan Antikris sebagai Kristus. Firman Tuhan dengan tegas mengatakan:
“Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan pegangan-mu yang teguh.” (II Pet 3:17)
 
Hati-hati dengan penyesatan dunia Film. Dunia film mendapat bagian untuk menutupi identitas Mesias yang sesungguhnya. Dunia film sedang memperkenalkan sosok Mesias yang salah seperti dulu orang-orang Yahudi salah menilai Tuhan Yesus sebagai Mesias mereka. Dunia Film sedang mempromosikan Mesias, namun bukan Yesus. Mesias yang mereka tampilkan adalah Mesias palsu. Berhati-hatilah!

Respon kita menentukan
Lalu apa yang dapat kita lakukan? Hampir semua film yang ada di dunia ini memiliki pesan-pesan terselubung. Lalu, apa yang dapat kita tonton? Apakah kita tidak boleh lagi menonton film atau pergi ke bioskop?
Memang kurang pas jika dikatakan “tidak boleh!” Tujuan artikel ini adalah untuk membantu anak-anak Tuhan agar lebih mengetahui bahwa di dalam sesuatu yang kelihatannya baik pun ternyata dapat mengandung sesuatu yang terselubung yang dapat mencelakakan kita sebagai umat percaya.
“Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. “Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun. (I Kor 10:23)
Jadi ini berbicara tentang pilihan! Artikel ini dibuat sebagai tuntunan agar kita dapat memilih berkat Tuhan dan bukan sebaliknya, yaitu mendapatkan kutuk yang terus menerus yang dilepaskan iblis melalui dunia perfilman. Firman Tuhan memperingatkan kita seperti ini:
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilih-lah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.” (Ul 30:19)
Jika kita lebih memilih banyak menonton dan mempercayai film, maka kita akan terbiasa dengan penyesatan iblis untuk menyesatkan kita mengenali Mesias yang palsu. Sedangkan jika kita memilih lebih banyak bersekutu dengan Tuhan dan merenungkan Firman-Nya maka kita akan memiliki kepekaan membedakan antara Antikris dan Mesias asli. Jika saat ini saja kita tidak dapat membedakan mana Mesias yang asli dan yang palsu, lalu bagaimana jika Antikris muncul kelak? (Vs.) BERSAMBUNG ...

Pustaka :
-               Eli Eshed, “Hebrew Superheroes”; www.internationalhero.co.uk
-               Hollywood Unmasked; http://www.hollywoodunmasked.com
-               LesBlog, “The Golem”; www.leskanturek.wordpress.com/the-golem/
-               Piper M. Collins, “The Golem Introduction”; www.amfirstbooks. com/
-               Tim Lahaye, “Penyingkapan Kitab Wahyu” (2006), Perbandingan Yesus Kristus dan Antikris, hal. 277; Gospel Press.
-               Tracy A. Burns, “Prague’s Jewish Town”; http://www.private-prague-guide.com/article/prague-jewish-town/
-               Wikipedia, www.wikipedia.org;
                - Childhold of C.S. Lewis; http://en.wikipedia.org/wiki/C.S._Lewis
                - Christ figure; http://en.wikipedia.org/wiki/Christ_figure
                - J. R. R. Tolkien; http://en.wikipedia.org/wiki/Tolkien
-               Zamidra, “Makhluk Mitologi Sedunia” (2012); Cerdas Interaktif.