Seri Akhir Zaman Bagian ke-41

MENUJU " TATANAN DUNIA BARU " - 14


FILM - 2

 

Dunia ini berada di bawah beban dosa yang sangat berat seperti belum pernah terjadi sebelumnya. Generasi ini menerima serangan kefasikan dan dosa yang semakin hari semakin meningkat. Dosa seperti apa? Yaitu dosa yang dipertontonkan! Melalui film, iblis sedang mempertontonkan kefasikan dan dosa yang sebelumnya masih dianggap tabu. Dengan mengatasnamakan hiburan dan budaya, secara ekstrim (mudah dikenali) kekuatan layar lebar telah mempromosikan kebejatan moral hingga satanisme, begitu juga dengan cara-cara yang lebih halus (sukar dikenali) daya tarik film telah melunakkan banyak umat percaya terhadap penerimaan idealisme-idelalisme baru. Oleh karena pengaruh warna dan suara media modern begitu menggetarkan dan menarik secara emosional, film dengan mudah menarik banyak orang untuk menjatuhkan sebanyak mungkin orang dengan berbagai tipuannya.
Jadi, apakah ini berarti kita dilarang menonton film dunia dan mulai membuang TV kita ke tempat sampah? Tentu tidak! Pengetahuan tentang siapa dibalik industri film akan mengembalikan porsi yang benar dalam menghabiskan waktu kita, yaitu untuk lebih banyak lagi menghabiskan waktu bersama-Nya dalam jam-jam doa, perenungan Firman dan ibadah daripada banyak menghabiskan uang untuk pergi ke bioskop dan menghabiskan banyak waktu di depan TV yang akan membuka celah terhadap pengaruh jahat iblis masuk ke dalam diri kita dan membawa kita menjauh dari Tuhan dan pada akhirnya membinasakan kita. Iblis adalah penentang Tuhan yang mencari lubang sekecil apapun untuk bisa menyusupkan pengaruh jahatnya dalam kehidupan semua anak Tuhan. Dan untuk memudahkan, maka iblis menciptakan apapun untuk membuat celah dalam diri anak-anak Tuhan, dan salah satunya adalah film, dan ini merupakan celah yang paling efektif. Kini, tidak ada orang yang hidup modern yang tidak memiliki TV, tidak memiliki keinginan untuk pergi ke bioskop dan tidak memiliki akses internet. Dari alat-alat pembuka celah tersebut iblis terus-menerus melepaskan panah-panah jahatnya (Ef 6:16) untuk menyusupkan pengaruh-pengaruh jahatnya kepada orang-orang percaya menuju pemberontakan kepada Allah diakhir jaman dan menggiring manusia kepada Tatanan Dunia Baru tanpa disadarinya.

Pesan-pesan spesifik industri film menuju Tatanan Dunia Baru
Pada edisi sebelumnya kita telah melihat pesan-pesan umum dari Tatanan Dunia Baru, yaitu pesan tersembunyi (subliminal message) berupa simbologi “mata satu” yang terdapat pada poster dan sampul-sampul film. Pada edisi ini kita akan melihat pesan-pesan spesifik dari film yang sesungguhnya begitu mengerikan namun disembunyikan dengan sangat halus bahkan dalam tokoh-tokoh lucu dari film kartun anak-anak. Pesan-pesannya adalah memper-siapkan masyarakat dunia dalam hal penerimaan pola hidup akhir jaman dan pengenalan sosok-sosok yang kelak akan memerintah di Tatanan Dunia Baru. Ini semacam kampanye bagi tiga sosok pemimpin tunggal dunia ini kelak (Tritunggal paslu). Mereka adalah:
1. Sosok naga -> mengkampanyekan sosok iblis di akhir jaman.
2. Sosok penyihir -> mengkampanyekan sosok nabi palsu.
3. Sosok juruselamat -> mengkampanyekan sosok Antikris.

Berikut penjelasan kampanye-kampanye iblis dalam film:
1. NAGA
Jika berbicara tentang akhir zaman versi Alkitab, kita tidak bisa lepas dengan makhluk yang bernama naga. Naga atau si ular tua adalah sebutan untuk iblis, satan atau Lucifer di akhir zaman (Why 20:2). Kita tidak akan menemukan sebutan naga yang menunjuk langsung kepada iblis selain di kitab Wahyu, yaitu kitab akhir zaman. Naga adalah wujud dari metamorfosis1  terakhir iblis di hari-hari terakhir dunia ini sebelum akhirnya ia dilemparkan ke dalam neraka yang kekal. Mengapa demikian? Berikut penjelasannya...
Dalam Perjanjian Lama (PL) terjemahan asli (bahasa Ibrani) kata naga disebut dengan kata “tannin” (Tanniyn). Sementara dalam Perjanjian Baru (PB) terjemahan asli (bahasa Yunani) naga disebut dengan kata “Drakon” yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai “Dragon.” Dan kata ini hanya ada di kitab Wahyu.
Dalam PL Alkitab terjemahan Indonesia, kita akan menemukan banyak kata “naga.” Tapi tahukah Saudara, bahwa dalam terjemahan aslinya kata naga tersebut memiliki arti yang sangat berbeda kata naga seperti yang terdapat di kitab Wahyu. Kata naga dalam PL sebenarnya ditulis untuk menyebutkan nama makhluk-makhluk besar dan mengerikan seperti: Binatang laut besar yang menakutkan/monster laut (Ayb 7:12), monster sungai/buaya (Yeh 29:3), ikan paus (Mzm 104:26), Lewiatan (Yes 27:1), dinosaurus, dan ular (”tongkat Harun berubah menjadi ular” di Kel 7:10 dalam terjemahan aslinya ditulis “... berubah menjadi tannin/naga”). Naga juga terkadang ditulis untuk menyebutkan makhluk-makhluk dongeng kuno kerajaan-kerajaan di sekitar Israel seperti Kanaan, Mesopotamia, Mesir, Asyur dll. Dalam beberapa kejadian, para nabi PL sering menggunakan kata naga sebagai simbol dari raja-raja fasik dan lalim dalam pesan dan nubuatan Tuhan yang disampaikannya (Yes 27:1;51:9; Yeh 29:3).

Metamorfosis sebutan iblis
“...tetapi dari keturunan ular itu akan keluar ular beludak, dan anaknya akan menjadi ular naga terbang. (Yes 14:29b)
I. Ular (serpent)
Gambaran tentang iblis biasanya sangat menakutkan, namun saat pertama kali Alkitab menulis tentang sosok iblis (Kej 3:1) Alkitab menceritakan bahwa iblis datang kepada Hawa dengan sikap yang sopan dan penampilan yang umum sehingga diantara mereka berdua terjadi percakapan. Iblis merasuki tubuh ular dan berhasil mengelabui Hawa dengan sosoknya yang tidak mencurigakan itu. Hawa terbiasa dengan semua hewan yang ada di taman Eden, hewan-hewan tersebut berada dibawah kekuasaan Adam dan Hawa. Oleh sebab itu, saat iblis datang menggunakan salah satu wujud hewan yang biasa ada disekitar Adam dan Hawa mereka tidak mencurigainya sama sekali. Namun kegagalan mengenali siapa musuhnya tersebut mengakibatkan hal yang sangat fatal bagi manusia, Hawa akhirnya mendengarkan bujukan si ular untuk memakan buah “pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat,” buah jelas-jelas Allah peringatkan untuk tidak menyentuhnya apalagi memakannya. Dan seperti kita ketahui kisah selanjutnya, Hawa dan Adam (yang ikut-ikutan memakan buah “pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat”) akhirnya diusir dari taman Eden tanpa membawa apa-apa. Tapi iblis, si ular itu, datang ke taman Eden dengan tangan kosong, namun keluar dari taman itu dengan segala sesuatu yang sebenarnya milik manusia.
Sejak peristiwa itu, Adam dan Hawa menceritakan kepada anak cucu mereka bagaimana dulu “ular” telah menipu mereka sehingga mereka harus keluar dari taman Eden. Oleh sebab itu, jika kita melihat bahwa semua kepercayaan bangsa-bangsa yang ada di dunia itu, yaitu seluruh keturunan Adam dan Hawa, selalu menghubungkan ular sebagai simbol dari iblis, kejahatan, penipuan, kelicikan dan sebagainya.
Inilah metamorfosis simbologis iblis yang pertama, ULAR. Dari masa keluarnya manusia dari taman Eden hingga sebelum kelahiran Yohanes Pembatis iblis disebut sebagai “ular.” Tapi kita bersyukur bahwa Tuhan tidak tinggal diam dengan semua yang telah direbut si ular, Tuhan berjanji bahwa kelak melalui salah satu keturunan Adam, yaitu Tuhan Yesus Kristus akan mengembalikan semua hak manusia atas berkat taman Eden. Dia akan menginjak kepala ular, yaitu simbol dari penghancuran kuasa dan pekerjaan iblis (I Yoh 3:8). 

II. Ular Beludak (Viper)
Metamorfosis simbologi iblis yang kedua adalah ULAR BELUDAK.
“Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?” (Mat 3:7)
Sekalipun simbol iblis pada jaman PL adalah ular, namun nabi Yesaya menubuatkan bahwa kelak dari keturunan bangsa Israel akan lahir ular beludak (Yes 14:29; 59:5). Mereka adalah para pemimpin rohani Israel (ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi) yang buruk kelakuannya, lalim, munafik, tega menumpah-kan darah dan hanya mengejar keuntungan materi. Dan seperti apa yang telah nabi Yesaya nubuatkan, sekitar 700 tahun kemudian Yohanes Pembaptis melihat para pemimpin Israel terse-but dan menyebutnya “keturunan ular beludak” (Mat 3:7). Begitu juga dengan Tuhan Yesus yang menyebut para pemimpin rohani Israel sebagai “keturunan ular beludak” (Mat 23:33).

 

Ular Beludak Tanduk, salah satu ular berbahaya dan mematikan.

 

 

 

Kata “keturunan” sama artinya dengan “anak,” jadi pada waktu Tuhan Yesus menyebut “keturunan ular beludak” sebenarnya sedang berkata “anak ular beludak.” Jika para rohaniawan Israel tersebut “anak” maka siapakah bapaknya? Jawabanya ada di perkataan Tuhan Yesus yang tertulis:
“Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu...” (Yoh 8:44a)
Jadi yang dimaksud dengan “ular beludak” adalah iblis, bapak dari para pemimpin rohani Israel yang lalim. Di kayu salib, kuasa ular (iblis) sudah dihancurkan oleh Tuhan Yesus, namun Dia memperingatkan kita anak-anak-Nya untuk waspada terhadap tipuan iblis sekalipun ia sudah kalah. Iblis akan menipu orang dan menyatakan bahwa ia masih berkuasa, padahal seperti halnya nubuat Allah pada waktu di taman Eden dulu yang menyatakan bahwa dari keturunan Adam (yaitu Tuhan Yesus) akan meremukkan kepala ular (Kej 3:15) yang artinya Tuhan Yesus dan semua orang percaya diberi kuasa untuk mengalahkan iblis (Ibr 2:14). Namun apakah dengan diremukkannya “kepala ular” berarti iblis tidak lagi “bekerja” di dunia ini? Tentu tidak, Tuhan Yesus tetap memperingatkan kita untuk berhati-hati, yaitu kepada ular beludak ...
Di dalam PB Tuhan Yesus sering mengguna-kan kata “ular beludak” untuk menunjuk kepada simbologi iblis. Apa itu “ular beludak”? Yaitu simbologi iblis yang menunjuk kepada bentuk spirit kuasa gelap (Ef 6:12) yang setiap detik terlibat aktif atau membekingi segala kelaliman, kemunafikan, kebohongan yang disembunyikan, pengajaran palsu, pemimpin-pemimpin agama palsu dan berbagai dosa yang mengerikan di dunia. Ini susah dikenali namun sangat mematikan, persis seperti ular beludak yang pandai bersembunyi, mengelabui korbannya dengan pura-pura mati, namun sangat cepat menghilang menghindari kebakaran hutan. Maka jangan heran jika saat ini begitu banyak tipuan-tipuan iblis yang begitu tersembunyi. Iblis ada dibalik sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin iblis ada disitu, seperti: Musik, film, sains, teknologi, pendidikan (perhatikan teori Big Bang dan Evolusi), politik, hingga bidang keagamaan.
“...sebab kalau seekor ular mati, ular yang lebih jahat lagi datang menggantikannya, dan telur ular menetaskan naga bersayap.” (Yes 14:29b, BIS)

 

III. Ular Naga (Dragon)
Metamorfosis yang terakhir dari iblis adalah “ULAR NAGA.”
Kita tidak akan menemukan kata naga (Dragon, Ing. / Drakon, Yun.) diseluruh Perjanjian Baru kecuali di kitab Wahyu, kitabnya akhir jaman. Dalam Kitab Wahyu, dari kejatuhannya (12:4) hingga kekalahannya (20:2) iblis disebut dengan kata naga, yaitu “si ular tua.” Disebut dengan “si ular tua” (Why 12:9;20:2) disebabkan umurnya yang sudah tua karena ia sudah ada sebelum manusia ada. Dan oleh karena umurnya yang tua tersebut, kejahatannya pun semakin “matang” dan mencapai puncaknya di akhir zaman, oleh karena itu sebutan iblis yang awalnya disebut “ular” (muda) lalu menjadi “ular beludak” (dewasa) dan akhirnya di akhir jaman disebut “naga” (si ular tua).
Kapan iblis menjadi naga? Pada saat kelaliman dan dosa (ular beludak) semakin meningkat (lihat keadaan manusia di akhir zaman di Mat 24:9-12) dan akan mencapai puncaknya pada waktu orang-orang kudus-Nya diangkat dalam pengangkatan (II Tes 2:7-8). Pada saat itulah iblis disebut sebagai ular naga atau si ular tua.
Kita sedang berada dipenghu-jung jaman, seperti yang Yesaya nubuatkan bahwa ular naga akan segera muncul. Perlu diketahui, naga adalah pemimpin masa kesusahan besar, atau masa yang para globalis sebut sebagai Tatanan Dunia Baru. Naga adalah sosok iblis yang akan merasuk ke dalam tubuh Antikris dan ingin disembah sebagai tuhan oleh seluruh dunia ini. Bagi siapa saja yang tidak mau menyembah naga/Antikris maka ia akan dibinasakan. Kini kita mengerti, “naga” adalah simbol atau sosok dari iblis, satan atau Lucifer di akhir jaman.

 

 

Simbol iblis dalam perfilman


Dunia ini dipenuhi dengan simbol-simbol satanisme, bukan hanya dalam industri musik dunia seperti yang telah dibahas dalam Buletin Doa sebelumnya, tapi ternyata iblis terlibat hampir disegala bidang, termasuk terlibat di industri perfilman dunia. Salah satu simbol satanisme yang umum adalah sebuah makhluk yang bernama “naga.” Perhatikan gambar-gambar film di bawah ini. Lucu-lucu bukan? Tapi itu adalah sosok iblis atau Lucifer. Gambar-gambar tersebut adalah sosok iblis dalam bentuk naga yang dikemas sedemikian rupa agar manusia (terutama anak-anak) terbiasa dengan sosok naga. Di beberapa film, sosok naga digambarkan sebagai makhluk yang jahat, kuat, sangat besar dan sosok penghancur terutama oleh karena kemampuan mulutnya yang dapat menyemburkan api. Akan tetapi di beberapa film terkadang naga muncul sebagai sosok yang baik, penurut, dapat menjadi sahabat manusia dan dapat menjadi penolong manusia melawan kekuatan jahat. Dalam film anak-anak naga jenis ini sangat disukai karena baik hati, suka menolong dan benci kejahatan! Ini sangat berbahaya, hal ini secara tidak langsung membuat anak-anak merindukan figur seperti naga yang ada di film tersebut. Anak-anak akan berfikir: “Sungguh menyenangkan memiliki teman seperti naga yang baik hati. Segala masalah sepertinya mudah diselesaikan dengan adanya penolong yang setia.” Pikiran ini akan tertanam dalam diri anak-anak bahkan orang dewasa. Sehingga kelak saat dunia ini semakin kacau dan memerlukan penolong instant, akan sangat mudah seseorang mempercayai Antikris (yang dalam dirinya terdapat naga) dan terlibat berbagai kuasa kegelapan, okultisme dan sebagainya yang akan marak di akhir jaman. Tujuanya adalah mendirikan suatu pemujaan terhadap Lucifer.

Beberapa karakter naga dalam film: 1. Elliott the Dragon, “Pete’s Dragon”; 2. Shenlong, “Dragon Ball”; 3. Dragon, “Harry Potter”; 4. Dragons, “How to Train Your Dragon”; 5. Naga berkepala dua Devon & Cornwall, “Quest for Camelot”;  6. Fire Breathing Dragon, “Shrek”; 7. Herman, “Tillie’s Dragon”; 8. Penelope, “Barbie Rapunzel”; 9. Haku Dragon, “Miyazaki Hayao’s”; 10. Singe the Dragon; “Dragon’s Lair”; 11. A Dragon, “Reluctant Dragon”; 12. Gorbash, “The Flight of Dragons”; 13. Naga berkepala dua Zak & Wheezie, “Dragon Tales”; 14. Mushu, “Mulan”; 15. Dragonite, “Pikachu,” dan banyak lagi...

 

 

 

Naga adalah Lucifer. Adalah perlu bagi kita untuk mengerti kebenaran ini. Dampingi anak-anak kita dan memberi pengarahan bagi mereka saat menonton film, membeli mainan figur-figur naga, gambar-gambar, komik dan apapun yang berhubungan dengan sosok naga.
Perhatikan film-film di samping! Sungguh banyak film yang bertemakan tentang naga bukan? Itu hanya sebagian. Dan semakin hari Hollywood terus mengembangkan program-program komputer grafisnya untuk membuat tampilan sosok naga dalam film semakin terlihat realistis dan mendekati bentuk asli dari naga. Sekalipun itu semua merupakan dampak dari kemajuan teknologi, akan tetapi yang menjadi pertanyaan adalah: Dari mana mereka mengetahui bentuk detail dari naga?

 

 

 

 

Manusia memiliki pengetahuan tentang keberadaan makhluk-makhluk gaib, keberadaan roh-roh jahat, rupa para setan dan bentuk-bentuk makhluk neraka adalah melalui keteribatan dan pengalaman dalam berbagai praktek okultisme. Banyak kesaksian mereka yang pernah melihat roh-roh jahat dan pernah pergi ke neraka, mereka meneguhkan bahwa roh-roh jahat ini memiliki penampilan yang sama/ mirip dengan yang mereka tonton di film-film di bioskop, TV, kartun, game, komik, mainan dan sebagainya. Jadi figur-figur naga didapat dari keterlibatan okultisme. Seperti halnya musik, para pembuat film membuat perjanjian dengan kuasa-kuasa kegelapan agar mendapat inspirasi dan agar produksi filmnya laris. Sedangkan bagi iblis hal ini merupakan simbiosis yang saling menguntungkan, sebab dalam film iblis dapat memperkenalkan tokoh-tokoh pemeran utama masa kesusahan besar kepada manusia di bumi dan mengiring manusia pada Tatanan Dunia Baru, dan ia lakukan dibawah naungan Hiburan dan Budaya, sehingga tidak akan ada yang mencurigainya.
Melalui industri film, iblis sedang memperkenalkan, membiasakan, mengakrab-kan dan membuat familier sosok dirinya sendiri yaitu naga. Sehingga saat ia muncul kelak, manusia tidak akan curiga, malahan akan menyambutnya sebagai penyelamat dunia. Dan itu semua akan dilakukan melalui Antikris, pemimpin tunggal yang akan muncul, ia (naga dan Antikris) akan menyelesaikan segala masalah dunia yang tidak terselesaikan oleh pemimpin-pemimpin negara saat ini. Tapi kita harus mengerti bahwa kebaikan naga dan Antikris hanya sesaat, yaitu di 3,5 tahun pertama pemerintahannya, pada 3,5 tahun kemudian kedua tokoh ini akan sangat-sangat jahat...

Apa yang akan dilakukan naga pada akhir jaman
1. Merasuki tubuh Antikris (Why 13:2).
2. Membantu nabi palsu melakukan banyak mukjizat (Why 13:11-13).
3. Menyesatkan seluruh bumi (Why 12:9).
4. Mencoba merebut takhta Allah di surga (Why 12:7) namun akhirnya dikalahkan oleh Mikhael dan dilemparkan ke bumi.
5. Dalam amarahnya yang besar karena kekalahannya di surga, ia menuntut disembah seperti tuhan oleh seluruh umat manusia di bumi (Why 13:4).
6. Masih dalam amarahnya yang meluap-luap, naga berusaha membinasakan umat pilihan Tuhan, yaitu semua orang Yahudi (Why 12:13). Dalam usaha ini, 2/3 orang Yahudi akan tewas (Zak 13:8) sedangkan 1/3 lagi akan diburu sampai ke tempat perlindungan yang Tuhan telah sediakan di padang gurun (Why 12:14), hanya sedikit sekali yang selamat, yaitu hanya sisa-sisanya saja (Yer 31:7).
7. Karena Tuhan melindungi sisa-sisa Israel, maka dalam amarahnya yang semakin besar akhirnya naga memburu umat pilihan Tuhan yang lain, yaitu orang-orang Kristen tertinggal (Why 12:17).
8.Mengumpulkan pemimpin-pemimpin dunia untuk ikut dalam perang Harmagedon (Why 16:13-16).
Perhatikan poin ke-7, kita sebagai orang Kristen harus waspada kepada sosok naga, ia adalah pribadi yang akan menganiaya orang-orang Kristen tertinggal, yaitu orang-orang Kristen yang tidak ikut terangkat dalam pengangkatan. Aniaya yang akan dilakukan pun sangat mengerikan seperti yang Tuhan Yesus katakan:
“Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.” (Mat 24:21)

 

Jadi sekali lagi, berhati-hatilah dengan sosok naga. Jangan sampai karena kita mengemari film dunia akhirnya kita terbiasa dengan sosok ini, padahal Naga adalah Lucifer, musuh umat percaya, sosok yang akan menganiaya dengan sangat-sangat kejam terhadap seluruh orang Yahudi kemudian seluruh orang Kristen yang tidak ikut terangkat pada waktu kedatangan Tuhan Yesus yang ke-dua kali kelak.

2. SIHIR
Tahun 2001 mungkin menjadi tahun emas bagi dunia perfilman sihir. Pada saat itu orang tua, para pendidik, pemimpin-pemimpin agama, terutama kekristenan, sangat dikejutkan dengan munculnya novel bertemakan sihir berjudul “Harry Potter and the Sorcerer Stone” (1997) karya Joane Kathleen Rowling (JK Rowling). Bagaimana tidak, buku yang ditulis oleh penulis yang tidak dikenal sebelumnya itu tiba-tiba menjadi best seller melebihi judul-judul buku populer lainnya dimasa itu. Bahkan karena kepopuleran yang luar biasa itu, akhirnya karya JK Rowling tersebut diangkat ke layar lebar. Pada tahun 2001 film Harry Potter selesai dibuat dan diputar di bioskop seluruh dunia. Seperti kepopuleran novelnya, film Harry Potter juga menjadi box office di AS bahkan di seluruh dunia. Dalam penghasilan, film ini meraup keuntungan melebihi semua film yang dikeluarkan pada tahun yang sama (2001), seperti film: “The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring”; “Jurassic Park III”; “Pearl Harbour”; “Shrek” dan “The Mummy Return.” Bahkan secara keseluruhan film dunia, film Harry Potter menjadi salah satu dari 3 film franchise2 terbaik abad 21, dimana 2 film lainnya adalah “Lord of the Rings” dan “Pirates of the Caribbean.”
Pada tahun-tahun berikutnya penghasilan film Harry Potter berlipat-lipat kali ganda sejalan dengan dibuatnya beberapa film kelanjutannya, penghasilan itu pun belum termasuk penjualan merchandise (mainan, boneka, buku anak-anak dan lain-lain), pembuatan game, pembuatan Theme Park di Universal Park, buku dan novel lain Harry Potter yang bertemakan sihir.
Sejak dirilis, film ini memunculkan banyak kritikan dari kalangan pendidikan dan agama, mereka menentang kehadiran film Harry Potter dan menganggap bahwa film ini mengajarkan sihir dan satanisme kepada anak-anak. Namun seperti membuang garam ke laut, berbagai kritikan tidak mempengaruhi keluarnya film ini bahkan kini telah sampai pada seri ke-7 (HP-7).
Memang diakui bahwa film Harry Potter merupakan film yang mempromosikan sihir dan satanisme kepada anak-anak. bagaimana tidak, tokoh-tokoh sentral dalam film Harry Potter adalah anak-anak kecil yang memiliki kekuatan sihir. Film ini mempertontonkan bagaimana beruntungnya anak-anak tersebut memiliki kesempatan mengembangkan kemampuan sihir mereka di sekolah sihir Hogwarts. Mereka dapat menghilang dan dengan mudah berpindah tempat, melayang-layang dengan sapu terbang, mengubah apa saja dengan tongkat sihir, jahil dengan sihir dan menikmati berbagai kemudahan hidup dengan sihir. Di mata anak-anak, kemampuan-kemampuan ini pasti sangat “keren” bukan?
Film Harry Potter telah mengubah persepsi anak-anak dan orang dewasa terhadap dunia sihir. Dulu, gambaran penyihir yang identik dengan sosok penyihir tua, nenek-nenek berwajah jelek, bersuara parau, berpunggung bungkuk dan hidup terasing di hutan belantara. Namun kini, nyaris semua anak yang telah menyaksikan film Harry Potter mengidolakan tokoh penyihir. Dengan penampilan Harry Potter dan kawan-kawannya yang baik, keren dan terpelajar, membuat anak-anak tidak lagi memandang dunia sihir sebagai hal yang mengerikan. Demam Harry Potter membuat anak-anak berlomba-lomba membeli buku sihir, mengikuti sekolah-sekolah sihir hingga akhirnya mencari lebih banyak informasi mengenai sihir seperti film dan buku sihir atau satanisme.

Dari dongeng, novel hingga film
Sebenarnya cerita-cerita bertemakan sihir sudah ada sejak lama, bahkan jauh sebelum film ada, sebut saja cerita-cerita anak karangan HC Andersen, Grimm bersaudara (Putri Salju, Rapunzel, Hansel and Gretel), Frank Baum (The Wizard of Oz), Carlo Collodi (Pinokio) hingga C.S. Lewis (Narnia). Mereka adalah sedikit dari sekian banyak pengarang cerita-cerita anak yang hampir semuanya memiliki karakter penyihir.
Sebenarnya sudah sejak lama anak-anak disuguhi berbagai bentuk hiburan yang mengandung karakter-karakter penyihir, baik dalam buku cerita, dongeng, panggung boneka hingga di panggung-panggung opera. Setelah film ada, cerita-cerita tersebut diadopsi dan dibuat ulang dengan media yang lebih canggih. Jika dulu pertunjukkan terbatas di suatu tempat tertentu dan hanya dapat ditonton oleh sedikit orang, namun melalui media film maka cerita-cerita tersebut dapat disaksikan oleh lebih banyak lagi orang di bioskop dimanapun dan di negara manapun atau dapat bahkan disaksikan langsung di rumah-rumah melalui TV. Tidak perlu memakan waktu yang lama, dari sejak film pertama dibuat diakhir 1800-an hingga pertengahan 1900-an, film-film yang bertemakan sihir dan satanisme telah membawa dampak yang cukup besar bagi perkembangan anak dan masyarakat secara umum pada tahun-tahun tersebut, di Eropa dan AS kekristenan mengalami kemerosotan yang cukup besar, namun sebaliknya masyarakat di sana memiliki sikap terbuka bagi dunia sihir dan satanisme. Sehingga puncaknya tahun 1960-an lahirlah gerakan Hippies di AS yang menolak ajaran kekristenan namun membuka diri kepada ajaran-ajaran mistik Timur, astrologi, praktek sihir, sampai pendirian Gereja Setan. Mereka percaya bahwa saat ini mereka sedang menantikan jaman baru (NEW AGE) atau yang dikenal sebagai Masa Aquarius. Kemudian mereka (anggota-anggota Hippies), para elit Illuminati, pemuja setan, hingga Gereja Setan akhirnya saling bersinergi menjadikan dunia perfilman sebagai salah satu media utama mereka untuk mengiring sebanyak mungkin manusia di dunia ini menuju penyembahan setan dan berbagai praktek sihir.


 

 

Tidak terlalu sulit mengetahui hubungan antara para elit Tatanan Dunia baru dengan pesan-pesan sihir yang terkandung di hampir semua film Harry Potter. Perhatikan poster-poster film Harry Potter 7 (HP-7) di atas, kita dapat melihat simbol-simbol Tatanan Dunia baru bukan?

 

Zeena LaVey, putri dari pimpinan Gereja Setan Anton LaVey, menulis: Sebagai seorang konsultan setan, saya harus mendidik ulang banyak pendatang baru mengenai makna sebenarnya dari sihir, yaitu mengubah paradigma awal tentang penyihir dengan “sindroma penyihir yang baik.”
Zeena ternyata tidak sendirian, adalah seorang penyihir modern Inggris bernama Gerald Gardner memiliki visi untuk mengubah cara pandang sebanyak mungkin orang muda terhadap dunia sihir. Cita-citanya ini didapat saat ia sering bertemu dengan gurunya Aleister Crowley (pendiri Gereja Setan). Mereka berdua sering bertukar pikiran bagaimana “mengirim-kan panggilan kepada orang-orang muda untuk menjadi penyihir.” Sebagai langkah awal, Gardner kemudian membuat komik-komik sihir, dan buku-buku ini sangat berhasil dalam “penginjilan” Gardner menarik orang-orang muda memiliki visi yang sama dengannya, diantara orang-orang muda ini adalah para pembuat film, yang kemudian memproduksi beberapa film bertemakan sihir, seperti: “Bewitched”; “I Dream of Jeannie”; “The Munsters”; “The Ghost and Mrs. Muir” dan “The Addams Family.”
Seiring berjalannya waktu, film-film bertemakan sihir dan penyihir mengisi layar-layar lebar bioskop di seluruh dunia. Dari penyihir cilik, penyihir muda, penyihir lucu hingga benar-benar penyihir jahat silih berganti memenuhi layar-layar bioskop, film-film di TV, buku-buku komik hingga novel-novel modern. Dari film-film ini, anak-anak muda kini lebih mengenal membaca garis tangan, bola kristal, horoskop, mantra-mantra, bermain papan Ouija, kartu Tarot hingga berkecimpung dalam ilmu sihir. Tidak sedikit juga mereka yang terlibat sihir dan satanisme berawal dari hanya iseng-iseng dan mencontoh film. Kini praktek-praktek sihir ditayangkan di TV, diselipkan di film-film dan di perkenalkan melalui buku-buku komik anak. Padahal, sampai beberapa dekade yang lalu, dan selama berabad-abad sebelumnya, tidak ada orang berani mengaku sebagai penyihir, mengingat akibat yang akan menimpa mereka jika diketahui sebagai tukang sihir, mereka akan di bakar hidup-hidup.
Saudara, Alkitab telah menubuatkan bahwa pada hari-hari terakhir orang akan cenderung mengikuti ajaran-ajaran sesat. Rasul Paulus menulis:
“Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.” (I Tim 4:1-2)
Perhatikan tokoh-tokoh sihir dalam film di bawah ini... Semua itu hanya sebagian kecil yang dapat ditampilkan. Dari tokoh-tokoh tersebut, kita dapat melihat bahwa sejak usia dini, anak-anak di seluruh dunia telah diperkenalkan tokoh-tokoh penyihir. Tokoh anak-anak yang dapat mewujudkan semua keinginan-nya dengan cepat.

Tujuan memperkenalkan tokoh penyihir  
“Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.” (Mat 24:24)
Tuhan Yesus menubuatkan bahwa di hari-hari terakhir akan tampil nabi-nabi palsu yang akan menyesatkan banyak orang, tujuannya adalah untuk menyesatkan seluruh umat percaya. Meskipun banyak nabi palsu telah datang di sepanjang sejarah dunia ini, tapi akan ada nabi palsu yang sesungguhnya yaitu seseorang yang akan dipenuhi kuasa “naga” untuk melakukan berbagai tanda-tanda ajaib untuk menyesatkan seluruh dunia.
Di akhir jaman, Antikris akan dibantu oleh pribadi lain yaitu nabi palsu. Dia adalah pemimpin spiritual/agama global yang akan memiliki kekuatan supranatural untuk melakukan tanda-tanda ajaib/mujizat. Tujuan hidupnya adalah berusaha agar Antikris menguasai dunia ini. Kuasa yang ia miliki juga tidak tanggung-tanggung, sebab kuasa supranatural yang ia miliki berasal dari Lucifer sendiri yaitu naga seperti yang kita telah bahas di depan (Why 13:11-13). Oleh karena kuasa naga tersebut, nabi palsu ini akan sanggup melakukan berbagai tanda-tanda ajaib menyerupai tanda-tanda ajaibnya Musa, Elia, bahkan mujizat-mujizat Tuhan Yesus. Nabi palsu juga akan melakukan banyak sihir dahsyat melebihi sihir para ahli-ahli sihir Mesir dulu atau sihir-sihir lain sepanjang sejarah dunia ini.

 

 

Dalam melakukan tugasnya, sebagai pemimpin agama global memiliki kekuatan supranatural memang sangatlah mutlak, maka tidak heran jika saat ini saja bagaimana pemimpin-pemimpin agama palsu di dunia ini berusaha memiliki dan menunjukkan kuasa supranatural untuk meyakinkan (menipu) para pengikutnya. Mereka terkadang mengikat perjanjian dengan setan melalui dukun, terlibat voodoo, belajar pada guru-guru spiritual, mempelajari sihir, muja, hingga mempelajari ilmu-ilmu sihir modern seperti: psikologi baru, human potential movement, new age movement dan hipnotis. Dengan kekuatan supranatural mereka mulai menyembuhkan orang sakit, lalu melakukan berbagai tanda-tanda ajaib, ramal dan sebagainya. Tapi itu semua baru permulaan, itu baru nabi-nabi paslu yang akan membuka jalan bagi datangnya nabi palsu sesungguhnya di masa kesusahan besar kelak.
Saudara, hanya ada dua sumber kekuatan supranatural di dunia ini. Yang pertama adalah kekuatan ilahi, yaitu yang kita kenal dengan mujizat, dan yang kedua adalah kekuatan supranatural yang bersumber dari iblis atau yang dikenal sebagai sihir, apapun itu bentuknya. Tapi iblis adalah penipu ulung, ia akan membungkus sihirnya seolah-olah merupakan mujizat ilahi. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa:
“Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.” (II Kor 11:14)
Di akhir jaman, mujizat-mujizat palsu (sihir putih) dari iblis akan semakin meningkat, dan ini sukar untuk dibedakan, termasuk oleh umat percaya sekalipun (Mrk 13:22).
Saat nabi palsu muncul, semua orang di dunia ini akan tertipu, bahkan kebanyakan orang percaya juga akan tertipu. Nabi palsu dapat dikatakan merupakan imam besar-nya sistem agama Antikris. Rasa haus manusia akan hal-hal supranatural dan mistik yang selama ini ditanamkan iblis melalui film-film sihir akan terjawab dalam diri nabi palsu. Rasa kecewa kebanyakan manusia terhadap pemimpin-pemimpin agama mereka yang tidak dapat melakukan mujizat akan terobati dengan kehadiran nabi palsu ini. Nabi palsu juga akan memuaskan hasrat manusia yang terikat oleh fantasi-fantasi sihir film yang telah tertanam sejah usia dini, perhatikan poster dan sampul film di sebelah kiri ini, sejak kecil manusia telah dijejali dengan berbagai film bertemakan sihir.

Ciri nabi-nabi palsu dalam film: Seperti anak domba tapi bertanduk dan berbicara seperti naga
Kita harus mengerti, sebelum nabi palsu yang sesungguhnya datang, akan ada nabi-nabi palsu di seluruh bidang kehidupan manusia, termasuk di industri perfilman dunia, mereka memiliki ciri seperti tuan mereka yaitu:
“Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.” (Why 13:11)
Di dalam Perjanjian Baru, kata “Anak domba” digunakan untuk menunjuk kepada Tuhan Yesus sebagai “Anak domba Allah.”  Tapi dalam ayat tersebut anak domba yang dimaksud pasti bukan menunjuk kepada Tuhan Yesus, sebab ia memiliki dua tanduk. Hingga dewasa domba adalah hewan yang tidak memiliki tanduk, apa lagi anak domba, tidak mungkin memiliki tanduk, sehingga dua tanduk yang dilihat oleh rasul Yohanes pada kepala anak domba itu menunjukkan bahwa sesungguhnya anak domba tersebut adalah palsu. Anak domba ini sebenarnya adalah penipu dan jahat namun membalut dirinya dalam jubah/penampilan seperti anak domba. Jubah domba ini melambangkan kebenaran-kebenaran Injil yang diajarkan oleh Kristus sebagai Anak domba Allah yang sesungguhnya, namun penampilannya merupakan tipuan belaka sebab identitas sebenarnya adalah hewan bertanduk (tanduk adalah lambang iblis) yang mencintai kekerasan, kelicikan, dosa, sihir hingga melawan Allah.
Kebanyakan film saat ini memiliki ciri seperti itu. Muatan film biasanya mengandung setengah kebenaran, sehingga membuat umat percaya tidak merasa curiga dengan kandungan sebuah film dunia, bahkan banyak khotbah di gereja menggunakan nilai-nilai baik dari film dunia sebagai tema khotbahnya, tapi kita harus ingat bahwa kebenaran dari film hanyalah setengah bagian, sedangkan setengah bagian yang lain adalah kebohongan iblis. Hawa jatuh kedalam dosa karena mendengarkan setengah kebenaran kata-kata ular yang membalut setengah kebohongan. Dan ini sangat berbahaya, sebab sukar untuk dikenali. Betapa kita sering mengkutip kata-kata bijak dalam film, mengambil nilai-nilai kebaikan sebuah film, menterjemahkan film sehingga memiliki arti rohani yang sejalan dengan Firman Tuhan, kita juga sering menterjemahkan karakter fiksi film sebagai sosok Kristus. Saudara ini sangat berbahaya! Rasul Yohanes melihat bahwa anak domba (palsu) tersebut berkata-kata seperti naga, itu berarti dibalik kebenaran-kebenaran yang terkandung dalam film ternyata terkandung juga kebohongan yang sangat berbahaya sebab itu dikatakan langsung oleh sang “naga” yaitu iblis sendiri.

Waspadalah!
Penyesatan telah diterima oleh banyak orang yang tidak sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Kebudayaan kita telah bangkit berdiri menyambut meriah berbagai jenis praktek okultisme. Film-film sihir, musik-musik setan, pakar ilusi, para filsuf, peramal dan sebagainya telah mendapatkan pengakuan dan tempat yang terhormat, namun disaat yang bersamaan orang-orang menyambut dingin dan malah menganggap sesat berbagai mujizat yang dilakukan oleh Gereja Tuhan. Kini tidak seorang pun mengetahui ada berapa juta penganut satanisme di seluruh dunia, ini belum termasuk mereka yang lebih mempercayai cerita dan film-film fiksi, fantasi, sihir atau satanisme ketimbang mempercayai cerita Alkitab. Itu semua tidak terbentuk secara kilat, iblis dengan sabarnya membentuk penyesatan melalui apa yang manusia anggap sebagai hiburan dalam waktu yang lama sekali. Iblis sungguh pandai dan berhasil menjangkau mereka dengan berbagai tipuan kepada mereka yang haus akan kesenangan dunia ini. Bahkan kini serangan pun telah meresap di dalam Gereja Tuhan, tidak sedikit umat Kristen percaya bahwa beberapa karakter dalam film adalah mengambarkan sosok Tuhan Yesus (“Jesus parallels in the movie”). Mengapa bisa demikian? Karena banyak umat percaya menyediakan sangat sedikit tempat bagi Tuhan dalam kehidupan mereka, yaitu sedikit membaca Firman Tuhan, sedikit berdoa, sedikit sekali memiliki waktu yang berkualitas dengan Tuhan, sedikit beribadah, sedikit berbicara tentang Firman, tapi banyak umat percaya saat ini tidak ada kebutuhan dan gairah akan Dia, namun lebih banyak menghabiskan waktunya untuk kesenangan-kesenangan dunia, menonton film dan duduk berjam-jam lamanya di depan TV. Padahal ditempat (dunia) itulah begitu banyak tipuan iblis dilepaskan. (Vs.)

Pustaka :
-              Billy Graham, “Peringatan Badai” (2010); Light Publishing
-              Herlianto, “Harry Potter”; www.yabina.org
-              Hollywood Unmasked; www.hollywoodunmasked.com
-              Peter Tan, “Demonologi” (1993); Yayasan Eternal Glory
-              Tim LaHaye, “Are We Living in the End Times?” (2004); Gospel Press
-              Wikipedia, www.wikipedia.org

KEJATUHAN LUCIFER