Seri Akhir Zaman Bagian ke-40

MENUJU " TATANAN DUNIA BARU " - 13


FILM - 1

 

      

Beberapa edisi yang lalu kita telah membahas tentang bagaimana musik dunia “mendapat tugas” untuk mengiring manusia kepada Tatanan Dunia Baru, yaitu mempersiapkan manusia menerima pemerintahan Antikris di akhir zaman. Kali ini kita akan membahas bidang lain yang iblis gunakan untuk mempersiapkan manusia memasuki Tatanan Dunia Baru, yaitu dunia Film!

Generasi Film
Kita hidup di zaman kecanggihan media yang begitu hebat. Tidak ada jaman sebelumnya dimana kecanggihan perangkat multi media seperti sekarang ini. Kita dapat menikmati musik dimana saja hanya dengan seperangkat alat pemutar musik Mp3. Kita dapat membaca, mendengar, menonton informasi apa saja dan berita-berita terbaru dimana saja hanya dengan perangkat komunikasi seperti notebook, tablet hingga smart phone yang ukurannya tidak lebih besar dari telapak tangan orang dewasa. Saat ini, bagi mereka yang menyukai film maka mereka akan dapat menonton film kapan saja, sebab film tersedia selama 24 jam penuh setiap harinya. Film ada di seluruh saluran TV, TV kabel, bioskop hingga di pusat penyedia video internet seperti Youtube. Segala kecanggihan media tersebut sudah tidak dapat dibendung lagi. Setiap hari pasti ada inovasi baru yang memungkinkan manusia mendapatkan hal-hal baru untuk memudahkan manusia menikmati berbagai media seperti berita terkini, informasi, musik dan film. Sungguh luar biasa...
Dengan ketersediaan film yang tak habis-habisnya, menonton film sudah menjadi gaya hidup masyarakat dunia. Namun yang paling menghawatirkan adalah film juga telah menjadi gaya hidup orang-orang percaya, yaitu orang-orang yang telah dikeluarkan dari “dunia” untuk menjadi penyembah-penyembah yang benar. Mereka lebih memilih kembali ke dunia dengan lebih banyak menghabiskan waktunya di depan TV dan bangku-bangku bioskop untuk menonton film. Film – baik di bioskop, TV, internet maupun pada video player – telah menyumbangkan jumlah yang sangat banyak dalam menghabiskan waktu orang-orang percaya,  sehingga banyak orang percaya hanya menyediakan sedikit sekali waktunya untuk mempertajam kepekaan rohani guna memerangi hal itu. Meskipun tidak ada yang salah dengan waktu yang terkontrol untuk menonton TV atau sesekali pergi ke gedung bioskop menyaksikan film, namun dalam beberapa edisi ke depan kita akan melihat bagaimana jahatnya iblis menggunakan film-film dalam menuntun manusia kepada kebinasaan bahkan dibalik karakter-karakter lucu dari film kartun sekalipun. Tidak ada belas kasihan dari iblis, ia akan membinasakan sebanyak mungkin manusia dengan cara apapun, terutama menggunakan apa yang manusia sebut dengan trend, seperti musik dan film. Artikel ini diharapkan akan mengubah cara pandang kita pada film dunia.
Hari-hari ini, iblis sedang menawarkan begitu banyak film produksinya kepada seluruh umat manusia di dunia ini, juga kepada orang-orang percaya tentunya. Tujuannya adalah perlahan-lahan menarik sebanyak mungkin orang percaya menjauh dari kesalehan dengan cara yang terasa begitu baik dan tanpa disadari. Film memasukkan faham secara terus-menerus untuk merebut perhatian orang-orang percaya pada trend, gaya hidup, kehidupan seks bebas (ingat tidak ada sensor di Hoolywood), kekerasan, perselingkuhan, budaya populer baru dan kegiatan-kegiatan okultisme yang pada akhirnya menjadikan visi rohani kita menjadi kabur, bercampur-baur dengan hal-hal duniawi dan pada akhirnya umat Tuhan kehilangan sama sekali pengetahuan yang benar tentang kerajaan Allah. Saat ini begitu banyak orang Kristen lebih mendukung prinsip Hollywood dari pada prinsip ilahi. Kita sudah menjadi generasi film, cara kita berpakaian, berkata-kata dan berfikir sudah lebih mirip anak-anak dunia dari pada anak-anak terang. Jelas, iblis telah memegang kendali atas generasi ini, dan memanfaatkan film sebagai salah satu sarana untuk mempropagandakan dosa dan tujuan terselubungnya mendirikan tatanan Dunia Baru.

Sebelum melanjutkan dalam membaca artikel ini, agar lebih mengerti, pastikan Saudara sudah membaca seluruh artikel tentang “musik Tatanan Dunia Baru” pada Buletin Doa beberapa edisi sebelum ini...

Film Tatanan Dunia Baru
Film bukan hanya sekedar hiburan atau entertainment. Seperti halnya musik, tidak sukar bagi kita untuk mengetahui bagaimana film juga adalah sebuah alat propaganda iblis dalam mempersiapkan dunia ini memasuki Tatanan Dunia Baru. Dalam sampul-sampul DVD/Blue Ray, poster-poster bioskop, adegan-adegan hingga set film kita dapat menemukan jejak-jejak para elit Tatanan Dunia Baru.
Sebelum kita melihat pesan-pesan spesifik dari industri film, pada edisi ini kita akan melihat terlebih dahulu pesan-pesan umum dari Tatanan Dunia Baru. Seperti industri musik, pesan-pesan terselubung yang umum dari Tatanan Dunia Baru di dalam dunia film adalah pesan-pesan tersembunyi yang mempromosikan simbol-simbol, seperti : All seeing eye (mata satu di dalam segitiga), Eye of Horus (simbol mata satu), foto-foto piramida Mesir, isyarat-isyarat tangan dan sebagainya. Dari simbol-simbol ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa ada kekuatan terselubung dari para elit Tatanan Dunia Baru yang

menguasai industri perfilman dunia. Kebanyakan negara penghasil perfilman dunia (seperti raksasa perfilman dunia Hollywood, AS dan Bollywood, India) tidak luput dari orang-orang dibalik layar yang memiliki tujuan mendirikan Tatanan Dunia Baru.
Perhatikan poster film Bollywood di atas! Itu adalah beberapa poster teatrikal dari film komedi romantis “Ready” (2011) yang dibintangi oleh Salman Khan dan Asin Thottumkal. Dari beberapa poster yang dibuat, empat diantaranya sangat jelas memperlihatkan simbol-simbol Tatanan Dunia Baru, yaitu “eye of horus” dan “isyarat tangan 666” (Poster 1), Simbol “All seeing eye” (Poster 2), Isyarat tangan “devil horn” (Poster 3), dan gambar sosok Baphomet/iblis (Poster 4). Simbol-simbol Tatanan Dunia Baru yang terlihat dalam poster-poster tersebut tidak mungkin terbentuk tanpa sengaja atau kebetulan semata, terlalu banyak jumlahnya untuk dikatakan hanya kebetulan semata.

Sejarah perfilman Tatanan Dunia Baru
Saat film mulai dipertontonkan kepada umum, ternyata pengaruh film sangat besar bagi prilaku masyarakat. Prilaku mencontoh hingga mengidolakan para artis film nampaknya telah menarik perhatian kelompok-kelompok globalis yang sedang berusaha mengendalikan dunia ini. Sebagai contoh, organisasi Illuminati percaya bahwa dengan mengontrol media maka akan mengontrol masyarakat. Sebagai organisasi yang telah mendominasi bidang-bidang strategis, seperti keuangan, hukum, pemerinta-han dan pendidikan, maka tidak sukar bagi organisasi rahasia ini untuk segera masuk dalam bidang yang baru namun potensial ini.
Sebagai masyarakat yang “tercerahkan” (Illuminati berasal dari bahasa latin illuminatus yang berarti “tercerahkan”) dan merasa sebagai ras manusia yang paling tinggi, mereka ingin mengontrol masyarakat dunia ini, yang mereka sebut sebagai “memimpin domba-domba” menuju arah tatanan dunia yang lebih baik. Mereka adalah orang-orang yang sabar, mereka lakukan ini beratus-ratus tahun lamanya. Sekalipun lambat, mereka telah memasuki materi-materi dunia pendidikan dengan faham-faham mereka, orang-orang anggota mereka telah dikirim memasuki dan menduduki jabatan di pemerintahan-pemerintahan dunia, keuangan-keuangan dunia sedikit-demi sedikit telah mereka kuasai dan begitu juga dengan media, setiap bidang yang berpotensi untuk menguasai dunia (dan tidak disadari oleh kebanyakan orang) telah mereka kuasai.
Saat Illuminati memasuki dunia perfilman, mereka tidak datang dengan terang-terangan. Dengan keuangan yang sangat besar, mereka mulai membentuk sebuah perusahaan kecil dalam bidang investasi yang mendanai pembuatan film. Mereka menyewa aktor, produser, penulis script dan sutradara yang kesemuanya dibayar diatas rata-rata, setelah itu mereka mulai mengarap sebuah film yang isinya ide-ide yang mereka tetapkan, termasuk “menitipkan” simbologi organisasi, memasuk-kan pesan-pesan tersembunyi (subliminal) hingga memasukkan ideologi-idologi dasar organisasi mereka seperti: Agenda tersembunyi agama Timur dan new age, sihir, okultisme, metafisika, filsafat, perjalanan astral, perjalanan waktu, hingga ekstraterestrial (yaitu kepercaya-an tentang adanya kehidupan lain diluar planet bumi, seperti UFO, alien, ET, dan sebagainya...) – semua itu akan dibahas pada edisi berikutnya.
Berbagai simbol rahasia digunakan dan ditampilkan dalam film secara terselubung, yang tujuannya agar film yang dibuat tetap menampilkan nilai-nilai Illuminati namun mengelabui masyarakat umum akan adanya campur tangan antara film yang disbuat dengan organisasi tersebut. Berikut adalah simbol-simbol terselubung perfilman:

 

 

 

 


1. Simbol All seeing eye
“Dari buahnya kita bisa melihat pohon-nya...”  Begitulah kita-kira apa yang akan kita lihat dalam artikel ini. Perhatikan sampul-sampul dan poster-poster film di bawah ini! Bukankah kita melihat simbol-simbol mata satu yang berada di tengah sebuah segitiga, yaitu segitiga yang terbentuk dengan sengaja baik oleh jari tangan, rambut (lihat gambar di sebelah kanan), topi, bahkan apa saja..? Mata satu dalam segitiga adalah simbol dari “All seeing eye” yaitu lambang resmi Illuminati, lambang yang sama seperti yang dapat kita lihat disetiap lembar uang 1 Dolar AS. Uang Dolar AS dan film-film AS (Hollywood) ada di seluruh dunia, itu berarti “kami ada di seluruh dunia!”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2. Simbol mata satu
Jika kita melihat sampul dan poster di sebelah kiri ini (halaman 12), gambar-gambar itu juga merupakan simbologi dari organisasi Illuminati, yaitu simbol dari mata satunya dewa Mesir Horus. Mata ini diakui mereka sebagai mata ketuhanan, namun bagi kita ini adalah mata iblis atau Antikris yang melihat ke segala arah. Ada dua arti utama mengapa para elit menggunakan simbol mata satu dalam poster-poster film, sampul film, sampul CD musik, logo-logo perusahaan, set panggung hiburan, simbol-simbol acara TV dan sebagainya:
I. Pesan bagi para anggota di seluruh dunia.
Bagi sebuah organisasi rahasia, komunikasi antar anggota tidak dapat dilakukan secara terang-terangan, sehingga penggunaan simbologi adalah cara utama bagi sebuah organisasi rahasia dalam menyampaikan pesan persaudaraan kepada seluruh anggota di seluruh dunia. Penggunaan simbol-simbol secara terselubung memberi pesan eksistensi organisasi kepada anggota mereka dimanapun mereka berada.
Selain sebagai pesan persaudaraan, simbol mata satu ternyata merupakan alat pengawasan bagi para pemimpin terhadap bawahannya. Penggunaan simbol mata satu merupakan acaman bagi para anggota dimanapun mereka berada untuk tidak meninggalkan atau menghianati organisasi. Ini dikarenakan para anggota organisasi, sejak kanak-kanak mereka telah dicekoki konsep bahwa “mata satu Horus” memiliki kekuatan magis yang akan mengawasi seluruh anggota dimanapun mereka berada. Tidak ada seorangpun dapat luput dari pengawasan magisnya, dan mereka diberitahu bahwa Horus akan mencabut jiwa mereka jika mencoba untuk meninggalkan organisasi atau membocorkan berbagai rahasia yang ada. Jadi gambar-gambar mata satu yang terpampang di poster-poster bioskop, sampul CD, DVD, majalah, buku, uang, acara TV, film, bahkan apa saja dan dimana saja adalah menjadi suatu pengingat bagi seluruh anggota yang melihatnya bahwa keberadaan para elit ADA DIMANA SAJA! Mereka ada di pemerintahan, dibalik pada elit musik, film, badan-badan keuangan, perusahaan-perusahaan besar dan dimana saja di dunia ini, dalam gambar mata satu tersebut mereka sedang berkata: “Kalian dibawah pengawasan,  patuhilah segala peraturan organisasi, kami (para pemimpin organisasi) ada dekat dengan kalian!”

II. Pesan bagi manusia di seluruh dunia
Simbol “mata satu” ada di seluruh dunia, tidak sukar mencari simbol ini di sekitar kita. Mata satu adalah lambang dari kemahatahuan dari Horus, Dewa Matahari. Dewa Matahari adalah lambang dari Nimrod. Nimrod adalah lambang dari Lucifer. Lucifer adalah iblis yang kelak akan merasuki Antikris dan mengawasi seluruh manusia di dunia ini di akhir jaman, tidak ada yang bisa luput dari pengawasan Antikris. Jadi “mata satu” dalam poster dan sampul-sampul film sebenarnya adalah adalah simbol dari Lucifer yang mengawasi seluruh manusia di dunia ini melalui kaki tangannya yaitu para anggota Illuminati dan para globalis. Berbeda dengan “mata Tuhan” yang menjelajah ke seluruh dunia untuk memberikan kekuatan-Nya bagi mereka yang bersungguh hati kepada Dia (II Taw 16:9), mata satu Lucifer ini menjelajah ke seluruh dunia untuk memastikan bahwa kelak seluruh manusia di dunia ini harus mengenakan tanda 666, berhati-hatilah! Setiap film yang memiliki tanda dan simbol Tatanan Dunia Baru memiliki pesan-pesan terselubung yang akan membawa kita kepada penerimaan tanda 666 secara perlahan-lahan.

 

3. Simbol tersembunyi mata satu
Gambar/foto mata satu seperti yang dijelaskan pada poin kedua saja sudah merupakan simbol tersembunyi. Tapi itupun belum terlalu tersembunyi, sebab gambar/foto mata yang ditonjolkan masih berbentuk mata asli, namun ada beberapa poster/sampul film yang sama sekali tidak mengambarkan mata namun sebenarnya sedang mengambarkan bentuk mata. Gambaran mata satu-nya begitu samar bahkan tidak akan ada yang menyangka bahwa itu adalah gambaran atau simbologi dari sebuah mata satu.
Perhatikan gambar film Humans (2009) dan James Bond di samping ini...
Perhatikan juga poster dan sampul film di atas. Jika dilihat secara sekilas saja kita tidak akan menemukan simbologi mata satu dalam  gambar-gambar tersebut. tapi coba buramkan mata saat memandangnya atau pandang gambar-gambar tersebut dari jarak yang cukup jauh, pasti Saudara akan melihat sesuatu yang menyerupai bola mata... Sungguh samar bukan? Tapi begitulah cara kerja iblis, menyembunyikan identitasnya untuk mengelabui. Dalam

 

 

penyamaran sosok mata satu ini para elit Tatanan Dunia Baru sedang menghilangkan jejak keterlibatan mereka dalam sebuah produksi film, namun sebenarnya merekalah yang membuat film tersebut.
“... Apabila ia (iblis) berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” (Yoh 8:44)
Kata “dusta” berarti berbohong, inilah kebohongan iblis yang menipu manusia dengan segala tipu muslihat yang sulit untuk dikenali, yaitu dusta yang sama yang ia lakukan untuk menipu 1/3 malaikat di surga dan mengelabui Adam dan Hawa di taman Eden dulu. Begitu juga dengan film, akan banyak orang tertipu dengan segala daya tarik dunia perfilman, yaitu tertipu oleh orang-orang dibalik layar pembuatan film yang memiliki tujuan untuk mengiring manusia kepada Tatanan Dunia Baru dan tanda 666.

4. Simbol “eye of the moon”
Simbol terselubung berikutnya adalah simbol “eye of the moon” atau “mata sang bulan”, yaitu sebutan untuk menunjuk pada satu mata lebih redup dari mata yang lain. Perhatikan poster-poster dan sampul-sampul film di sebelah kanan ini! Kita dapat melihat bahwa gambar-gambar atau foto dengan pose wajah yang ditampilkan cenderung menyembunyikan salah satu mata mereka di sisi bayangan yang lebih gelap, sehingga salah satu matanya tampak lebih redup atau bahkan tidak terlihat sama sekali dibandingkan dengan mata yang satunya lagi. Apakah ini hanya efek bayangan dari fotografi? Tentu tidak! Pose wajah ini dibuat dengan sengaja, bahkan dengan perhitungan, proses fotografi dan proses desain komputer yang cukup rumit. Ini adalah simbologi yang dikenal sebagai “Eye of the moon.” 

 

Sebagai organisasi yang berakar dari praktik-praktik kuno yang menjangkau ke permulaan sejarah, mereka sangat mengagung-agungkan mitologi-mitologi Mesir kuno hingga jaman Babel/Babilonia dulu. “Eye of the moon” berasal dari mitologi Mesir kuno sebagai simbol alternatif lain dari eye of Horus. Mata yang redup, buram, samar atau bahkan tak terlihat sama sekali adalah gambaran dewa bulan, sedangkan mata yang tampak jelas adalah gambaran dewa matahari (Ra), mengapa demikian? Dalam mitos Mesir diceritakan bahwa pada waktu Horus bertarung dengan Seth (dewa gurun, badai dan kekacauan) salah satu mata Horus terluka parah. Mata yang terluka tersebut akhirnya diobati oleh Isis (ayah Horus), namun karena luka tersebut terlalu parah maka sekalipun telah disembuhkan, penglihatan salah satu mata Horus tetap menjadi lebih redup. Setelah Horus menjadi dewa langit, mata Horus yang normal dianggap mewakili matahari (Ra). Sedangkan mata yang satunya, yang lebih redup, dianggap mewakili bulan, karena cahaya bulan jauh lebih redup dari pada matahari. Jadi simbol “satu mata lebih redup” merupakan simbol terselubung dewa Horus, yaitu tuhannya organisasi Freemason dan Illuminati, sedangkan bagi Tatanan Dunia Baru dewa matahari (Ra) adalah lambang dari Lucifer.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5. Mata yang tertutup sebelah
Variasi “mata satu” berikutnya adalah gambar atau foto poster dan sampul film dimana figur utamanya menutup sebelah mata atau terdapat benda yang menghalangi sebelah matanya. Perhatikan poster-poster dan sampul-sampul film di bawah ini dan juga di sebelah kanan ini. Itu adalah simbol terselubung yang arti sesungguhnya sama saja dengan “mata satu” seperti penjelasan sebelum-sebelumnya. Salah satu mata pada poster atau sampul film tersebut memang sengaja ditutup atau dihalangi untuk menutup mata yang satu sehingga pada akhirnya hanya menonjolkan mata yang satu saja. Jika diperhatikan, dengan tertutupnya mata yang sebelah maka pada foto setiap orang hanya akan terlihat satu mata saja, ini adalah cara lain para elit globalis untuk memperlihatkan simbol “satu mata” yaitu simbologi dari “all seeing eye”, mata satu/mata Horus, mata iblis atau mata Antikris yang melihat ke segala arah untuk mengawasi.

 

 

 

 

 

 


6. Simbol foto setengah wajah
Simbol terakhir yang akan kita bahas pada edisi ini adalah simbol mata satu yang dihasilkan oleh karena pose foto yang hanya menampilkan setengah wajah (half face pose). Pose setengah wajah ini diambil baik bagian kanan maupun kiri yang intinya agar memperlihatkan/menonjolkan hanya satu mata saja. Perhatikan foto atau gambar poster dan sampul film di sebelah kanan ini (halaman 19). Pembuatan poster atau sampul film yang hanya memasukkan satu mata saja adalah variasi untuk menghasilkan simbologi dari mata satunya Horus / All seeing eye. Sebuah simbologi yang sama dengan simbol-simbol yang lain yaitu untuk memperlihatkan simbol “mata satu” sebagai tanda eksistensi para globalis dalam pembuatan sebuah film dan sebuah tanda bahwa film tersebut mengandung pesan-pesan tersembunyi (subliminal) pendirian Tatanan Dunia Baru. Gambarnya mati, tapi pesannya hidup : “Kami ada dimana saja untuk mengawasi!”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wabah trend


 

 

 

 

Pembahasan kita belum sampai kepada isi film, kita baru membahas kulitnya saja, namun simbol-simbol Antikris, “si mata satu” itu, sudah begitu nyata. Dari kulit luarnya saja kita sudah dapat menangkap pesan-pesan yang membuka mata kita bahwa iblis berada di balik industri-industri perfilman dunia, sehingga orang percaya diharapkan memiliki sudut pandang yang baru tentang dunia film. Kita harus memiliki pengetahuan yang benar tentang siapa lawan kita, sebab iblis memiliki banyak cara yang jahat dan tipu muslihat yang halus juga rumit yang dipergunakan untuk menyerang umat Allah. Jika selama ini kita “bersahabat” dengan film dunia, kini kita tahu bahwa dari “kulitnya” saja perfilman sudah membawa pesan-pesan iblis iblis. Tuhan sudah membukakan rahasia-rahasia terselubung yang selama ini iblis bangun, kini tergantung respon kita apakah mau percaya dan rela mau mengakui bahwa memang film-film dunia sangat berbahaya dan harus dihindari oleh orang-orang percaya, atau kita hanya menganggap bahwa ini semua hanya kebetulan semata... Apakah gambar-gambar yang tercantum masih kurang untuk membuktikan-nya? Ingat, gambar-gambar yang ada di buletin ini hanya sebagian kecil yang dapat dimuat...
“Perhatikan baik-baik, hai kamu orang-orang yang suka menghina! Kamu akan heran, lalu mati! Sebab pada zaman ini Aku sedang melakukan sesuatu yang kamu sendiri tidak akan mempercayainya, meskipun ada orang menerangkannya kepadamu.” (Kis 13:41, BIS)
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (I Pet 5:8)
Generasi kita adalah generasi trend, tidak ada generasi mana pun di sejarah yang dengan hebatnya dilanda oleh wabah trend. Yang menyedihkan adalah bahwa trend yang dimaksud merupakan trend yang dibuat iblis untuk menipu manusia terutama anak-anak Tuhan. Wabah tersebut sudah menjalar hingga generasi termuda kita yaitu anak-anak, mereka berpakaian tidak senonoh, melakukan seks bebas, obat bius, keserakahan, balas dendam, materialistis, pembunuhan usia muda, melawan orang tua, terlibat okultisme, satanisme dan berbagai-bagai kemerosotan moral. Dari mana mereka mencontoh dan belajar hal-hal jahat tersebut? Media tentunya... Dimana anak-anak kita menghabiskan waktunya, dimana para remaja mengisi waktu-waktu luang mereka, dan dimana para orang tua mengisi waktu mereka setelah bekerja? Jawabannya di depan TV dan media-media elektronik lainnya (internet, gadget, TV kabel, bioskop dsb.) Iblis sudah menjadikan TV dan film menjadi kebutuhan utama manusia jaman ini. Kita akan disebut “kuper” jika tidak menonton film terbaru, adalah aib jika kita tidak tahu-menahu tentang trend yang ditawarkan TV dan film. Generasi ini lebih banyak berada di tempat-tempat dimana iblis berbicara... (Bersambung)