Seri Akhir Zaman Bagian ke-38

MENUJU " TATANAN DUNIA BARU " - 11


MUSIK - 5

 

      

 

7. Pesan Penyalahgunaan Obat
Pesan-pesan terselubung berikutnya adalah pesan ajakan penyalahgunaan obat-obatan (drugs). Secara legal, obat (drug) adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk mencegah, mengurangi, menghilangkan sakit penyakit, rasa sakit, gejala penyakit atau mengubah proses kimia dalam tubuh. Namun dalam perjalanannya, obat-obatan akhirnya sering digunakan secara ilegal untuk keperluan kesenangan belaka, seperti penggunaan nikotin (dalam rokok), alkohol, heroin, morphine, amfetamin, cannabis (ganja), kokain, dan zat-zat  adiktif lainnya yang kita kenal dengan sebutan “narkoba” (singkatan dari “narkotika dan obat/ bahan berbahaya”) atau “napza” (singkatan dari “Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif”). Lalu apa hubungan narkoba/napza dengan Tatanan Dunia Baru atau masa pemerintahan Antikris? Perhatikan ayat berikut ini:
“...Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan.” (Why 18:23)
Ayat ini adalah gambaran masa kesusahan besar. Jika kita membaca ayat tersebut dalam Alkitab bahasa Indonesia, maka gambaran yang kita dapatkan terhadap masa kesusahan besar kelak adalah dunia ini akan dipenuhi oleh berbagai “ilmu sihir” yang oleh karenanya maka bangsa-bangsa disesatkan. Dalam terjemahan aslinya (bhs. Yunani), kata “ilmu sihirmu” dalam Why 18:23 tersebut ditulis dengan kata “Pharmakeia”. Dalam bahasa Yunani kata Pharmakeia secara harafiah berarti: Pesona oleh karena obat, mendapatkan jalan keluar oleh karena obat, peracun, atau “teler” akibat obat. Dari kata pharmakeia inilah maka didapat kata pharmacy bahasa Inggris yang diartikan sebagai toko obat atau apotek. Lalu mengapa di dalam Akitab terjemahan bahasa Indonesia diartikan sebagai ilmu sihir? Kata Pharmakeia memang berarti obat-obatan (medicine) atau membuat obat, akan tetapi cara pembuatan obat yang dilihat oleh rasul Yohanes pada waktu jaman itu adalah cara pembuatan secara tradisional seperti yang lazim pada masa rasul Yohanes hidup. Gambaran pembuatan obat yang dimaksud adalah seperti seorang tabib, “dukun”, herbalist atau pengelola obat yang sedang meracik daun-daunan obat lalu memasukkannya ke dalam kuali besar berisi air yang diletakkan di atas perapian. Ya! Seperti itulah gambaran pembuatan obat pada masa rasul Yohanes, yaitu seperti tukang sihir (sorcerer, bukan witch) yang sedang membuat ramuannya di atas kuali besar. Oleh sebab itu dikatakan “oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan,” padahal yang dimaksud dalam penglihatan dan tulisan rasul Yohanes adalah “oleh obat-obatmu semua bangsa disesatkan.”
Dari Why 18:23 tersebut (lihat juga Why 9:21; 21:8; 22:15) kita mendapat gambaran bahwa pada masa kekuasaan Antikris kelak dunia ini akan dipenuhi juga dengan berbagai penyalahgunaan obat. Bangsa-bangsa akan disesatkan oleh penggunaan obat-obatan terlarang, kota-kota di dunia akan seperti kota-kota di China dulu pada masa Perang-Candu (1856-1860). Jalan-jalan, tempat-tempat umum, bahkan rumah-rumah akan dipenuhi oleh orang-orang “teler” akibat konsumsi narkoba dan alkohol
 

 

tanpa ada yang melarang. Pada masa pemerintahan dunia yang baru ini penggunaan obat-obatan terlarang akan dilegalkan – kalau Sudara melihat hari-hari ini saja di beberapa negara penggunaan obat-obatan terlarang sudah mulai dilegalkan dengan pertimbangan hak asasi manusia dan ini akan mencapai puncaknya pada waktu orang-orang kudus dan Roh Kudus diangkat dalam pengangkatan – iblis akan bersukacita melihat manusia dihancurkan dan disesatkan oleh penggunaan obat-obatan terlarang tersebut, dan dunia musik mendapat bagian untuk mempersiapkan masyarakat dunia dalam memasuki masa penggunaan obat-obatan terlarang secara besar-besaran ini.
Kebanyakan musik membawa pesan-pesan tersembunyi yang berbahaya untuk menyesatkan para pendengarnya. Dengan menggunakan teknik personifikasi1, musik juga  dimasukkan pesan-pesan penggunaan obat-obatan terlarang, baik penggunaan judul album dan lagu yang bermuatan pesan-pesan penggunaan narkoba, lirik-lirik lagu yang mengajak penggunaan narkoba, pesan terselubung, kata-kata bermakna ganda hingga penggunaan backmasking2.


Perhatikan judul dan syair lagu-lagu berikut ini:
Mayer Hawthorne — “Green Eyed Love.” dalam syairnya dikatakan "cintaku si mata hijau, kita akan melihat awan dari atas, ayolah, angkat saya." Ini adalah permintaan Mayer kepada kekasihnya yang bermata hijau untuk mengangkatnya ke atas awan dengan cintanya, tapi ini adalah sebuah personifikasi, kekasihnya yang digambarkan bermata hijau adalah kiasan untuk minuman berwarna hijau bernama absinthe (minuman bergengsi sejenis wiski atau vodka). Minuman ini mengandung alkohol sangat tinggi, yaitu antara 45% s.d. 74% (bandingkan dengan vodka yang kandungan alkoholnya sekitar 35% s.d. 40%), meminum absinthe dampaknya hampir sama dengan obat-obatan terlarang, yaitu fly (seperti terbang).
USDA — “White Girl.” Wanita berkulit putih yang dimaksud dalam judul lagu ini adalah personifikasi untuk putihnya bubuk kokain. Kata “girl” di kalangan pengguna drug di AS adalah istilah untuk obat yang bekerja pada daerah hypothalamus pada otak, ini adalah daerah yang sama dengan daerah kesenangan selama aktivitas seksual pada otak. Obat-obatan yang merangsang daerah otak ini adalah kokain, heroin dan ekstasi.
50 Cent — “A Baltimore Love Thing.” Dalam syairnya lagu ini berisikan personifikasi seseorang yang sedang sakau dan sangat memerlukan heroin, apa saja akan dilakukannya termasuk menjual TV ibunya untuk membeli heroin.
D’Angelo — “Brown Sugar.” Jika diterjemahkan secara harafiah judul lagu ini artinya adalah gula palm, tapi “brown sugar” adalah istilah bagi seorang wanita yang berkulit coklat madu yang disukai dikalangan orang Amerika, tapi itu hanya kedok sebab yang dimaksud dalam lagu tersebut adalah menghisap heroin, mengapa? Karena “brown sugar” adalah istilah umum dikalangan para pecandu narkotika yaitu sebutan untuk proses penyuntikkan heroin, menghisap heroin melalui hidung, atau menyedot heroin dengan sedotan.
Clipse — “Gangster Lean.” Perhatikan lirik lagunya: “Dengar, kadang-kadang Anda menghalangi penglihatan saya / dibutakan oleh cinta Anda dan Anda mendapat ruang berputar." Seolah-olah lirik lagu ini adalah berbicara pada seseorang kekasih, namun ini adalah personifikasi untuk perasaan campur aduk dari kenikmatan (fly) dan kesakitan (sakau) dari menghisap ganja yang dapat membuat mata seolah-olah terhalang/buta dan membuat ruangan seperti berputar.
Rick James — “Mary Jane.”  Perhatikan lirik lagunya: “And when I'm feeling low, she comes as no surprise, turns me on with her love, takes me to paradise.” Pada seorang yang sedang jatuh cinta, Paradise adalah ungkapan untuk perasaan yang begitu indah saat jatuh cinta. Tapi dalam lagu ini, paradise dimaksud adalah perasaan yang begitu indah saat seseorang menghisap ganja.
Dan masih banyak lagi...
Pesan-pesan terselubung penggunaan narkoba juga banyak ditemukan pada lagu-lagu lama, seperti:
Peter, Paul & Mary — “Puff, the magic dragon” (1963). Puff adalah kata lain dari ganja (marijuana), sedangkan “dragon” adalah plesetan untuk dragging yang asal katanya drag yang berarti menghirup asap. Jadi “Puff, the magic dragon” adalah kata-kata yang berarti “menghirup asap marijuana!”
The Beatles — “Lucy in the Sky with Diamonds” (1967). Lucy Sky Diamonds sendiri jika disingkat menjadi LSD, yaitu jenis narkotika halusinogen yang umum pada masa itu.
Musical Youth — “Pass The Doutchie” (1982). Sampai beberapa tahun setelah diluncurkan, orang menyangka judul grup musik reggae anak-anak ini berarti “panci masak” (douchie) dan selalu menjadi single no. 1, sampai pada akhirnya diketahui bahwa “kouchie” (bukan douchie) artinya adalah sebuah logat Jamaika untuk pipa penuh ganja!

 Promosi rokok. Jika langsung disuguhi ganja orang pasti menolak. Promosi narkoba biasanya diawali oleh rokok, dari rokoklah orang kemudian mencoba ganja, lalu meningkat kepada penggunaan narkoba. Foto-foto: 1. Rihanna (membuat kata LOVE dengan asap rokok); 2. Jimi Hendrix; 3. Wiz Khalifa; 4. Joe Blow; 5. Rick Ross; 6. Bob Marley; 7. Kim Jae-joong ( TVXQ); 8. Slash (Guns N’ Roses); 9. Jay-Z; 10. Rickie Lee Jones; 11. Rihanna; 12. Cover album Lady Gaga; 13. Thank You For Smoking Soundtrack; 14. Nu Jerzey Devil; 15. Daisy Kitty & Lewis; dan masih banyak lagi...

 

 

 


Ajakan menggunakan obat-obatan terlarang tidak selalu dengan kata-kata personifikasi atau slank, beberapa pesan menggunakan teknik lebih lanjut yang sulit untuk dikenali, yaitu dengan menggunakan teknik backmasking.
Lagu dengan backmasking paling terkenal dan sekaligus mengejutkan adalah lagu Queen yang berjudul “Another one bite the dust” (1980). kata-kata “Another one bite the dust” jika diputar secara mundur (backmasking) maka akan terdengar kata-kata berulang “It’s fun to smoke marijuana” yang artinya “adalah menyenangkan untuk menghisap ganja” dan terdengar pula “give some acid,” acid adalah sebutan lain untuk LSD.
The Beatles — “Help” (1965) jika diputar secara mundur maka akan terdengar kata-kata “Now he uses marijuana.” Fakta menarik tentang The Beatles adalah bahwa karya-karya personil grup ini kebanyakan tercipta dibawah pengaruh LSD (acid), pil doping dan ganja (grass), tidak heran jika karya-karya mereka banyak memasukkan pesan-pesan kenikmatan obat-obatan terlarang sebagaimana mereka menikmati pengaruh obat-obatan tersebut. Ringo Star pernah berkata: “Grass was really influential in a lot of our changes, especially with the writers. And because they were writing different material, we were playing differently. We were expanding in all ares of our lives, opening up to a lot of different attitudes.”
Begitu juga dengan sampul album musik, terkadang menampilkan pesan-pesan penggunaan obat-obatan terlarang secara vulgar maupun secara tersembunyi. Perhatikan sampul album Rihanna — “Diamond” di samping ini. Judulnya “Diamond” (berlian) tapi ini adalah foto bermakna terselubung mempromosikan penggunaan heroin, sebab tampak cara mengambilan berlian menggunakan kertas seperti umumnya seseorang mengambil bubuk heroin.

8. Pesan Bunuh Diri
Pada tanggal 23 Des 1985, dua orang anak muda bernama Raymond Belknap (18) dan James Vance (20) mengikuti pesta narkoba dan minum minuman beralkohol, setelah mereka mabuk beberapa saat kemudian mereka melakukan bunuh diri menggunakan senjata api. Belkap tewas seketika, sedangkan nyawa Vance tertolong namun hampir seluruh bagian wajahnya mengalami kerusakan, dan ia meninggal tiga tahun kemudian. Dalam penyelidikan, selain karena mabuk berat, diketahui bahwa kedua anak muda tersebut mengikuti pesta sambil mendengarkan musik Judas Priest yang berjudul “Better by you, better than me.” Lagu ini ternyata bila diputar mundur (backmasking) maka terdapat kata-kata ajakan bunuh diri seperti ini: “Try suicide ... Let’s be dead ... do it, do it, do it!”
Kasus lain adalah tewasnya Michael Wallter (1991) yang bunuh diri karena menggemari lagu “suicide solution” (“bunuh diri adalah jalan keluar”) dari Ozzy Osbourne. Dan yang paling terbaru adalah kasus tewasnya anak berusia 13 tahun bernama Hannah Bond (2008) karena kegemarannya mendengarkan grup musik My Chemical Romance.
Kasus-kasus diatas hanya sedikit kasus yang diketahui publik. Tidak dapat diragukan bahwa musik memang memiliki dampak emosional yang sangat besar pada pengemarnya. Bunuh diri adalah tema yang ditemukan dalam banyak jenis musik dunia, bukan hanya pada musik-musik cadas seperti Judas Priest. Tema bunuh diri dalam musik semakin hari semakin meningkat dan sudah menjalar hampir ke semua jenis musik. Dalam lirik lagu Lady Gaga (pop) — “Foker Face,” terdapat kata-kata “Can’t read my, Can’t read my, No he cant read my, Poker face” tapi jika didengarkan secara mundur (backmasking) maka akan terdengar kata-kata “Seeing people around me make u DIE, Do it DIE! Do it!” hampir mirip dengan backmasking-nya dari lagu Judas Priest yang kita bahas tadi, yaitu do it, do it!  (lakukan, lakukan!) untuk segera mati/melakukan bunuh diri. Rihanna dalam lagunya “Russian Roulette” dipercaya adalah sebuah lagu yang isinya berupa ajakan untuk bunuh diri. Ke$ha dalam lagunya “Die Young” menyanyikan lagu sangat riang dengan musik yang bersemangat, sangat enak untuk didengar, tapi liriknya tidak kalah buruk: “we’ll keep dancing ‘til we die ... we’re gonna die young, we’re gonna die young.” sebetulnya masih banyak lagi seperti: The Fray — “How to save a Life”; Christian Death’s — “You Should Have Died”; Good Charlotte — “The Day that I Died”; Blue October — “Hate Me”; Hole — “Miss World”; Tinie Tempah — “Love suicide” dll.
Perhatikan foto-foto di bawah. Foto-foto itu adalah “ajakan” secara terselubung bagi para pengemar mereka untuk bunuh diri. Ajakan bunuh diri bukan hanya terdapat dalam isi lagu, namun para artis musik juga sering melakukan simbol-simbol bunuh diri untuk memberikan contoh bagi para pengemar mereka. Para penggemar selalu mencontoh apa saja yang idola mereka lakukan (copycat), dari kecenderungan tersebut para artis yang memiliki agenda iblis terkadang melakukan pose foto seolah-olah sedang melakukan bunuh dari dengan tujuan agar para penggemar mereka akan melakukan hal yang sama yaitu bunuh diri (copycat suicide).
“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yoh 10:10)
Bagi kebanyakan budaya dan agama, bunuh diri adalah salah satu ibadah, seperti seppuku/harakiri (Jepang), Sati (Hindu), Puputan (Bali) dan para pelaku bom bunuh diri.  Begitu juga pada kepercayaan sekte-sekte, seperti Heaven’s gate, Branch Davidians (David koresh) dan sebagainya. Tapi itu semua adalah tipuan iblis, bunuh diri adalah salah satu cara iblis untuk membinasakan sebanyak mungkin manusia sebelum mereka sempat mendengar kabar keselamatan. Dari catatan yang melakukan bunuh diri, mereka biasanya melakukan bunuh diri sebagai jalan keluar bagi segala persoalan di dunia, akan tetapi ini adalah tipuan si jahat yang sebenarnya adalah “jalan bebas hambatan” menuju neraka, seperti lagu AC/DC yang berjudul “Highway to Hell.” Bunuh diri adalah “A permanent solution to a temporary problem,” yaitu “solusi permanen untuk masalah yang bersifat sementara,” mengapa permanen? Karena bunuh diri akan membawa manusia pada penghukuman KEKAL di neraka.

Hang Up, Kalung Madonna ini
bertuliskan “Hang Up” yaitu
pesan terselubung untuk bunuh
diri dengan cara “gantung diri.”

 

Bunuh diri adalah agenda iblis yang salah satunya disebarkan melalui pesan tersembunyi musik. Pada kasus kematian remaja, bunuh diri menyumbang angka terbanyak di Kanada dan AS. Dalam beberapa tahun ke belakang, kematian personil tentara AS yang mati bunuh diri lebih banyak jumlahnya dari jumlah tentara yang tewas dalam pertempuran. Banyak peneliti mencari akar permasalahan penyebab meningkatnya angka bunuh diri, terutama di kalangan remaja. Jawabannya adalah media! Musik, Film dan idola banyak mempromosikan bunuh diri. Iblis tahu, sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali akan terjadi penuaian jiwa besar-besaran, dan iblis berusaha sebanyak mungkin membunuh manusia dan menghalangi manusia menerima karya keselamatan-Nya itu. Hati-hati dengan pesan-pesan musik dunia!

9. Pesan ”Marionette doll”
Marionette doll adalah boneka pertunjuk-kan yang dikendalikan dari atas menggunakan tali atau kawat (string) oleh seorang dalang (manipulator) secara tersembunyi, dikenal juga dengan doll, Puppetter atau Puppet Master. Saat pertunjukkan semua gerakan boneka dikendalikan sepenuhnya oleh sang dalang, boneka tidak bisa bergerak sesuai keinginannya sendiri, semuanya harus sesuai keinginan sang dalang.
Dalam dunia musik, keadaannya boleh dikatakan sama persis seperti yang terjadi di panggung boneka marionette, yaitu ada “dalang” yang mengatur dibalik segala yang terjadi di dunia musik. Perhatikan foto-foto artis di bawah. Itu bukan foto/fose tanpa arti, itu adalah simbol dari “marionette syndrome” yaitu simbol dari perbudakan artis musik dunia terhadap “dalang-dalang” industri musik.
Sejak pertama diciptakan, sebelum ada bioskop dan tv, panggung boneka marionette sangat digemari oleh anak-anak, terutama jika sang dalang sangat kreatif dan lucu dalam memainkan boneka-bonekanya. Sekalipun anak-anak menyukai cerita dan mengidolakan figur-figur boneka dari mario-nette, namun sebenarnya yang membuat boneka-boneka itu menjadi hidup dan lucu adalah pekerjaan dari pribadi dibalik layar yang tidak kelihatan, yaitu sang dalang.

Marionette Syndrome, 1. N’Sync; 2. Antonia; 3. Unwed Sailor; 4. Charlotte Sometimes; 5. CAB; 6. Kerli Kõiv; 7. Lady Gaga; 8. Hanna Montana; 9. Jessie J.; 10. Rihanna; 11. SHINee; 12. Captain; 13. Hot Hot Heat; 14. Darkane; Dan masih banyak lagi..

 

 

Dalam industri musik dunia yang membuat artis-artis “hidup” juga tidak lepas dari pribadi-pribadi di balik layar yang mengontrol apapun yang artis-artis musik lakukan. Artis tak ubahnya hanya “marionette doll” yang dikendalikan oleh sang “dalang” yang bekerja dibalik layar, dan dalang tersebut adalah iblis melalui para manager, produser dan petinggi-petinggi musik lainnya. Artis-artis tak ubahnya hanya “boneka”, mereka menyanyi lagu-lagu seperti apa telah iblis tetapkan, mereka berlaku, bergaya, berfose, berbicara dan berdandan seperti apa yang iblis perintahkan. Mereka sepenuhnya berada di bawah kendali iblis, sehubungan dengan perjanjian yang artis-artis buat dengan iblis bagi ketenaran dan kekayaan yang mereka terima. Keadaan ini disebut dengan “sindrom marionette” (lihat penjelasan berikutnya tentang mind control). Oleh sebab itu mengapa artis-artis musik dunia begitu “tega” meracuni dan menghancurkan para penggemarnya dengan pesan-pesan jahat seperti bunuh diri, memakai narkoba, penyembahan setan dan berbagai pesan-pesan terselubung lainnya yang mengkondisikan manusia untuk memasuki Tatanan Dunia Baru, sebab mereka sudah sepenuhnya dibawah kendali iblis, si “dalang” musik dunia.

Monarch Butterfly, Lambang
proyek lanjutan MK-Ultra.

 

 

 

MUSIK SEBAGAI ALAT “MIND CONTROL”



Saat militer Nazi Jerman berkuasa, mereka berhasil menginvasi hampir semua negara tetangganya. Negara-negara berdaulat ditaklukkannya, pemimpin-pemimpinnya ditawan, tentara dan rakyatnya dibunuh, sedangkan sebagian lagi ditawan. Selama dalam tawanan kebanyakan mereka disiksa dan mengalami indoktrinasi (cuci otak) oleh ilmuwan-ilmuwan Nazi, baik sebagai cara intero-gasi maupun sebagai kelinci percobaan proyek mind control (pengen-dali pikiran). Mind Control sendiri adalah ambisi Hitler untuk MENGUASAI DUNIA. Hitler ingin semua orang yang memiliki ras lebih rendah dari mereka harus dibawah kendali mereka seperti boneka marionette dan robot yang patuh, oleh sebab itu program mind control Nazi ini berbasis trauma dan diberi nama “Marionette Project”. Namun akhirnya Nazi kalah oleh sekutu dan Russia. Setelah kekalahannya itu para petinggi Nazi kebanyakan melakukan bunuh diri, sedangkan sebagian lagi memilih tetap hidup dan akhirnya diadili karena kejahatan perang. Dari jumlah mereka yang hidup banyak diantaranya adalah para ilmuwan proyek-proyek Nazi seperti ilmuwan roket, nuklir dan mind control, takut ilmuwan-ilmuwan jenius ini jatuh ke tangan Russia, petinggi AS meminta kepada presiden untuk merekrut mereka sebagai ilmuwan di AS. Permintaan tersebut dikabulkan, dan pada tahun 1946 presiden Truman menyetujui perekrutan ilmuwan mind control dengan nama operasi “Paperclip project”. Ilmuwan-ilmuwan Nazi ini akhirnya dipekerjakan sebagai ilmuwan pengendali pikiran di badan intelejen AS, CIA.
Pada tahun 1950-an, CIA memulai program penelitian sangat rahasia bernama MK-Ultra, yaitu program modifikasi prilaku (mind control) melalui brain wash (cuci otak) dalam rangka memanipulasi mental dan mengubah fungsi otak, mengendalikan pikiran dengan cara memberikan informasi terdalam, Psychic Driving3, hipnotis, kejutan listrik, hingga memberikan obat-obatan halusinogen seperti LSD, heroin, morfin, ganja, alkohol dan sebagainya. LSD sendiri adalah formulasi obat bius hasil proyek MK-Ultra. Tujuan proyek ini banyak digunakan dalam menginterogasi mata-mata Uni Soviet selama perang dingin.

 Monarch Symbology, Perhatikan cover majalah Rolling Stone di atas, banyak sekali makna terselubung terkandung dalam cover yang menampilkan penyanyi Adam Lambert sebagai modelnya tersebut, termasuk pesan pemograman MK-Ultra/Monarch berupa bros kupu-kupu yang menempel pada celananya.

 

 

 

 

 

Proyek MK-Ultra adalah proyek ilegal, sebab obyek yang digunakan adalah manusia, sehingga pada tahun 1967 proyek MK-Ultra akhirnya dibatasi dan kemudian dihentikan pada tahun 1973, semua dokumen tentang MK-Ultra dihancurkan saat itu juga, sehingga jika akan ada penyelidikan proyek ini dikemudian hari dipastikan mustahil.
Sekalipun proyek MK-Ultra akhirnya dihentikan dan seluruh dokumennya dihancurkan namun demikian ada sekitar 20.000 dokumen telah salah simpan (tersimpan dalam file keuangan) sehingga tidak ikut dihancurkan bersama dokumen lain. Beberapa dokumen itu akhirnya diketahui oleh komite gereja, komite Rockefeller dan media, sehingga tahun 1977 seluruh dokumen tersebut diselidiki senat dan proyek akhirnya diketahui publik.

 Monarch Symbology, 1. Miley Cyrus; 2. Nicki Minaj ; 3. Marina Maximilian (Israel); 4. & 9. Lady Gaga; 5. Ryan McGinley; 6.&10.  Beyonce Knowles; 7. Christina Aguilera; 8. Hayley Williams (Paramore); 10. Kerli Kõiv.

 

 

 

 

Dengan berakhirnya proyek MK-Ultra dan dengan bocornya informasi mengenai mind control ini apakah proyek MK-Ultra benar-benar dihentikan? Ternyata tidak, proyek MK-Ultra tetap berlangsung sekalipun harus bekerja “di bawah tanah.” Mereka bekerja tanpa diketahui keberadaanya dan diyakini ada hanya oleh mereka yang disebut sebagai pemercaya teori konspirasi.
Program lanjutan MK-Ultra berubah nama menjadi program Monarch sesuai nama salah satu jenis kupu-kupu. Mengapa proyek ini dinamai monarch? Sebab program monarch sama persis dengan proyek MK-Ultra, yaitu pengendalian pikiran dengan obat-obatan halusinogen, hipnotis, informasi terdalam dan Psychic Driving. Efek dari obat-obatan halusinogen pada manusia adalah pusing, mengambang atau terbang ringan (fly) seperti kupu-kupu. Selain itu, kata Psychic (Psyche) dalam bahasa aslinya (Yunani) adalah Psychikos yang mengandung dua arti kata yaitu: “jiwa” dan berarti “kupu-kupu”, oleh sebab itu proyek lanjutan MK-Ultra ini dinamai sesuai nama kupu-kupu, dan mereka memilih kupu-kupu berjenis Monarch Butterfly (kupu-kupu raja). Setiap orang yang menjadi kelinci percobaan proyek monarch diberi tato kupu-kupu, baik monarch butterfly, blue monarch, bluebirds atau tato bunga mawar, dan mereka disebut sebagai monarch slave (budak monarch).
Sekalipun program MK-Ultra telah “hilang” dan program monarch diakui sebagai teori konspirasi belaka, namun yang mengejutkan adalah bahwa pada tahun 1968 The Beatles mengeluarkan album “A Doll’s House” (lihat foto di samping kanan ini) dimana pada sampul album tersebut kita bisa melihat salah satu celana personel The Beatles dihinggapi oleh seekor kupu-kupu raja (monarch butterfly). Apakah itu suatu kebetulan semata? Lalu bagaimana dengan tato-tato monarch slave seperti yang artis-artis musik kenakan seperti foto-foto di atas?

Pada saat proyek MK-Ultra berlangsung, banyak diantara petinggi AS yang berwenang untuk mengetahui proyek tersebut adalah anggota dari organisasi Illuminati. Seperti kita ketahui, tujuan utama Illuminati adalah menguasai seluruh dunia ini, apapun caranya. Melihat potensi proyek MK-Ultra ini dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan cita-cita mereka dalam menguasai dunia, maka Illuminati mengadopsi proyek MK-Ultra menjadi proyek pengendali pikiran mereka, berhubung Illuminati menguasai hampir seluruh bidang-bidang sentral kehidupan di dunia ini maka ilmu pengendalian pikiran yang mereka dapatkan akhirnya diterapkan di semua bidang kehidupan dengan tujuan membawa manusia untuk masuk dalam Tatanan Dunia Baru. Bidang yang paling mendapat perhatian adalah bidang media, yaitu: film, musik, iklan (segala bentuk advertising), TV, majalah, koran dan sebagainya.

Media memang sudah menjadi alat pengendali masa Illuminati untuk mengiring masyarakat dunia menuju Tatanan Dunia Baru (tentang “media” akan dibahas pada edisi yang akan datang).
 Sudah beberapa edisi Buletin Doa ini membahas tentang musik. Semua pesan terselubung dalam musik yang telah kita bahas adalah merupakan mind control (pengendali pikiran) yaitu untuk mass control (pengendalian masa) dalam mempersiapkan masyarakat dunia menuju Tatanan Dunia Baru. Jangan anggap sepele pesan-pesan terselubung dari musik dunia. Sekalipun tidak semua lagu-lagu dunia membawa pesan-pesan Tatanan Dunia Baru, namun sebagian besar membawa pesan-pesan jahat yang tidak mungkin bagi kita untuk mengetahui musik mana yang “aman” atau “tidak”, cara-cara penyampaian pesannya terlalu terselubung dan selalu diperbaharui dan diperbaharui senantiasa. Bahkan yang sudah diketahui saja perlu beberapa edisi untuk Buletin ini membahasnya, itu pun tidak bisa semua, sebab memang tidak akan cukup Buletin ini memuat semua pesan-pesan dan simbol-simbol terselubung musik.

Jika kita memperhatikan sampul-sampul musik seperti yang dapat kita lihat di halaman 16, apakah penggunaan simbol-simbol monarch butterfly adalah kebetulan semata? Pasti tidak, mereka menggunakan kupu-kupu sebagai simbol terselubung yang memang mereka harus gunakan sebagai simbol pemograman pengendalian pikiran monarch dalam musik.

Metoda pengendalian pikiran Monarch pada musik.
Untuk mengerti bagaimana musik mengendalikan manusia, setidaknya mereka menggunakan dua cara: pertama, secara spirit,  yaitu melibatkan roh-roh jahat untuk menguasai roh manusia, dan yang kedua menggunakan metoda-metoda psikologis dan kejiwaan seperti yang dilakukan dalam program MK-Ultra/ Monarch untuk mengendalikan jiwa manusia.
Secara roh kita telah membahasnya, yaitu dengan mengundang roh-roh jahat dalam upacara/ritual penyembahan setan untuk “memberkati” setiap master rekaman lagu sebelum diedarkan, dan yang berikutnya adalah menggunakan metoda psikologis, seperti:
I. Psychic Driving
Adalah prosedur kejiwaan dimana seseorang mengalami pesan audio secara berulang-ulang dalam rangka untuk mengubah prilaku mereka. Seperti kita ketahui kebanyakan lagu dunia memiliki pesan-pesan jahat terhadap manusia, sebagai contoh adalah pesan menghisap ganja dalam lagu Queen “Another one bite the dust” yang bila didengarkan dengan cara backmasking maka akan terdengar kata-kata BERULANG: “It’s fun to smoke marijuana”, lagu ini adalah contoh Psychic driving untuk mengubah prilaku pendengarnya untuk mulai menghisap ganja. Secara psikologi, Psychic driving sangat efektif mengubah prilaku manusia, dan dapat dibayangkan apa yang terjadi jika seseorang SERING mendengarkan lagu-lagu dunia yang berisi pesan-pesan jahat seperti pesan bunuh diri dari lagunya Judas Priest yang berkata (dalam backmasking) “Try suicide ... Let’s be dead ... DO IT, DO IT, DO IT! Tentunya ini akan mengendalikan banyak sekali anak-anak muda (pengemar lagu mereka) untuk melakukan bunuh diri.

II. LSD
Saat perang dingin, CIA melihat bahwa obat-obatan mungkin dapat digunakan dalam sebuah peperangan (perang kimia). Belajar dari Perang Candu yang dilakukan Inggris terhadap China dulu, CIA akhirnya menciptakan LSD sebagai obat halusinogen untuk mengendalikan pikiran manusia. Cara kerjanya adalah: Seorang subyek akan diberi obat-obatan LSD tanpa sepengetahuan mereka, setelah subyek dibawah pengaruh LSD maka ia akan “fly” dan jiwanya dalam keadaan “terbuka”, dan saat itulah maka subyek ini akan diberikan informasi-informasi terdalam baik secara audio maupun visual. Tujuannya adalah untuk memasukkan informasi sesuai keinginan si pembuat informasi (manipulator) ke alam bawah sadar, jika informasi telah diberikan maka subyek akan patuh (seperti robot) melakukan apapun yang manipulator perintahkan.
Di dalam dunia musik, “perang kimia” atau Perang Candu seperti ini juga dapat kita temui, yaitu saat seseorang mendengarkan musik dunia dalam keadaan fly yang dikarenakan penggunaan narkoba. Tanpa efek penggunaan narkoba saja pesan-pesan jahat musik sangat mempengaruhi jiwa manusia, apa lagi dalam jika tubuh dalam keadaan “terbuka” akibat penggunaan narkoba. Contoh paling jelas untuk kasus ini adalah jika kita melihat keadaan dunia hiburan clubbing, yaitu nightclubs atau diskotik. Clubbing adalah situasi paling identik dengan pengendalian pikiran melalui obat-obatan proyek MK-Ultra. Di dalam clubbing orang-orang kebanyakan berada di bawah pengaruh obat-obatan seperti ekstasi, sabu-sabu (metham-phetamine), heroin, ganja, alkohol (minum-minuman) hingga obat-obatan psikotropika lainnya. Saat orang-orang telah mengalami efek dari obat-obatan terlarang tersebut (fly) maka tanpa sepengetahuan subyek sebenarnya mereka sedang membuka diri untuk masuknya informasi-informasi terdalam yang akan dimasukkan melalui musik yang akan diputar secara berulang-ulang oleh disk jokey (DJ). Musik yang diputar biasanya adalah musik heavy metal (pesa-pesan lagu jenis ini sangat jahat), musik trance (trance sendiri berarti kesurupan, keadaan tidak sadar diri dan kemasukan roh), house music, disco, dubstep (musik yang menonjolkan suara “dub” yaitu efek elektronisasi drum dan bass, melalui efek ini hanya diperlukan sedikit syair untuk dapat mempengaruhi tubuh manusia), rap dan hip-hop (Jay-Z dan Rihanna adalah contoh penyanyi kedua jenis musik ini) dan musik-musik elektronik lainnya. Selain musik, para pengunjung nightclub juga akan dicekoki informasi visual melalui tata lampu, laser, projektor hingga para penari diskotik. Melalui informasi-informasi audio dan visual tadi nightclub adalah alat pengendalian pikiran yang akan mengubah manusia memasuki kehidupan free sex dan pesta pora, sebab informasi/pesan-pesan dalam musik dan visual nightclub kebanyakan tentang free-sex, dan pesan-pesan ini dimasukkan kepada orang-orang dalam keadaan “terbuka” yaitu saat mereka yang hadir dibawah pengaruh obat-obatan. Di kota-kota besar nightclub dianggap sebagai gaya hidup modern, tempat mereka yang telah lelah seharian bekerja untuk melepas stres, kepenatan, tempat hangout dan tempat bersosialisasi, padahal nightclub adalah tempat cuci otak menuju gaya hidup Sodom! Keluarlah dari tempat itu! Di nightclub, manusia sebenarnya sedang di cuci otak untuk melakukan kehidupan seks bebas, penyimpangan seks, pesta pora, dan gaya hidup Sodom lainnya.
Pengendalian pikiran melalui cara ini berlaku juga bagi mereka yang menonton pertunjukkan konser musik dalam keadaan mabuk atau dibawah pengaruh obat-obatan terlarang, juga bagi mereka yang mendengarkan musik dunia sambil tertidur, dan mendengarkan musik dalam keadaan jiwa yang “kosong” seperti dalam keadaan putus asa. Ini dikarenakan bahwa sekalipun manusia dalam keadaan tidak sadarkan diri karena mabuk, fly atau tertidur sekalipun sebenarnya otak tetap menjalankan aktifitasnya, otak tetap merekam setiap pesan-pesan yang diterimanya seperti pesan-pesan jahat dalam musik. Berhati-hatilah!
Tuhan Yesus di dalam Mat 26:41 sudah mengingatkan kepada murid-murid-Nya: “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Dalam bahasa aslinya (Yunani) kata “berjaga-jagalah” dalam ayat tersebut menggunakan kata “gregoreuo” yang berarti: Berjaga-jaga, bangun, tetap terjaga, waspada dan sadar. Sedangkan kata “sadar” yang dimaksud di sini adalah “sadar karena pertarakan (berpantang) anggur” (lih.  I Tes 5:6) yaitu kita sebagai anak-anak Tuhan tidak boleh sedikitpun dalam keadaan mabuk anggur. Saat Tuhan memperingatkan kita untuk berjaga-jaga, itu berarti Tuhan Yesus memperingatkan bahwa jangan pernah membiarkan tubuh kita ini dalam keadaan mabuk, entah mabuk karena anggur, minuman beralkohol hingga mabuk (fly) karena obat-obatan terlarang, sebab keadaan mabuk akan membuat kita rentan terhadap pengaruh-pengaruh eksternal dan pesan-pesan pengendalian pikiran iblis.
Efek pengendalian pikiran melalui musik dunia memang sudah dapat dilihat, musik telah mengendalikan gaya hidup anak-anak muda saat ini, musik juga mengendalikan dan menentukan apa yang mereka pakai, lakukan dan telah membentuk budaya masyarakat, yaitu konsumerisme, humanisme, hedonisme, anarkisme, satanisme, free-sex, drug dan sebagainya... inilah masyarakat Sodom dan Mesir, suatu masyarakat yang siap memasuki Tatanan Dunia Baru.

10. Pesan perdamaian (PEACE)
Hari-hari ini banyak orang di dunia ini mendambakan perdamaian. Mereka merindukan berakhirnya perang, konflik dan perlombaan senjata pemusnah masal. Kerinduan ini sebenarnya muncul di tahun 60-an saat pecahnya perang antara AS melawan Vietnam. Saat itu anak-anak muda AS melakukan protes masal agar pemerintahan AS menghentikan perang. Dari gerakan anak-anak muda ini muncullah kaum hippies yang memiliki ciri: mempopulerkan gerakan perdamaian, menyelamatkan lingkungan hidup, gerakan hak asasi manusia dan anti materlialisme Barat. Dalam aksinya kaum hippies ini sering melakukan protes, demonstrasi dan aksi-aksi damai untuk menyuarakan cinta dan perdamaian. Moto mereka adalah “Make Love, Not War”.
Pada edisi yang lalu kita telah membahas tentang arti ganda dari slogan kaum hippies “Make Love, Not War,” yaitu slogan yang bermakna terselubung tentang ajakan free-sex. Saat ini kita akan membahas arti lain dari slogan ini, yaitu “ajakan cinta dan perdamaian”. 
“Make Love, Not War” adalah slogan perdamaian, slogan yang dibuat atas dasar keprihatinan terhadap situasi dunia yang dipenuhi oleh konflik, peperangan dan perlombaan senjata nuklir. Melalui musik, aksi damai dan terkadang aksi demonstrasi masal, kaum hippies menyuarakan perdamaian. Simbol perdamaian mereka adalah simbol PEACE.
Simbol ini dibuat oleh seorang seniman Inggris bernama Gerald Holtom pada tahun 1958. Menurut Holtom, simbol PEACE mewakili dua huruf semaphore yaitu “N” dan “D” (lihat gambar di atas) yang merupakan singkatan dari Nuclear Disarmament atau “pelucutan senjata nuklir” sebagai kampanye perdamaian agar bumi terhindar dari perang nuklir yang mengerikan. Tapi ini semua adalah omong kosong, lambang PEACE ada sebelum perlombaan senjata nuklir ada, lambang ini sudah ada sejak jaman kegelapan, bahkan jauh sebelum itu. Simbol PEACE ini sebelumnya dikenal dengan banyak nama, salah satu sebutanya adalah “Broken Cross”. Broken cross adalah salah satu simbol dari agama/ kepercayaan Wicca (para penyembah setan, sektenya para penyihir atau witchcraft) sebagai tanda kesetiaan kepada tuan mereka Lucifer dan lambang pemurtadan terhadap Kristus bagi anggota baru yang memiliki latar belakang agama Kristen. Saat seseorang hendak menjadi Wicca, pertama-tama ia diberikan sebuah salib terbuat dari keramik (lihat gambar 1 di bawah). Sebagai agama penyembah setan, dimana Lucifer sebagai pemimpin tertingginya, anggota-anggota Wicca sangat membenci Kristus, oleh sebab itu mereka menggunakan salib dengan terbalik sebagai ejekan terhadap Kristus dan karya keselamatan-Nya (gambar 2). Saat seseorang hendak menjadi anggota Wicca, sebagai ujian kesetiaan pertama, mereka diharuskan untuk memegang salib terbalik tadi untuk kemudian mematahkannya ke arah bawah sebagai tanda penolakkan terhadap Kristus seumur hidup mereka (gambar 3), ini juga berarti bahwa mereka akan akan setia kepada tuan baru mereka yaitu Lucifer. Mengapa harus dipatahkan ke arah bawah? Sebab mematahkan salib ke arah bawah akan menghasilkan bentuk huruf   dalam sistem alphabetik Rune, lihat gambar 4 (Rune adalah sebuah sistem alphabetik Jerman kuno). Huruf    Rune ini sendiri adalah sebuah simbol yang biasa digunakan sebagai simbol pengutukan dan kematian (the death man rune) oleh para penyembah setan suku-suku kuno di Jerman. Pada abad kegelapan simbol    terbalik  (   ) adalah simbol Antikris, simbol kaki burung gagak, simbol kaki penyihir dan simbol-simbol olkutik lainnya.
Dari penjelasan di atas maka jelaslah bagi kita bahwa broken cross bukanlah lambang dari perdamaian, melainkan sebuah lambang yang berarti “ejekan terhadap Kristus”, simbol penolakkan (pemurtadan) manusia terhadap Kristus, dan sebuah simbol yang menyatakan bahwa “Kristus adalah mati”. Iblis memang senang pada waktu tahu bahwa Tuhan Yesus mati disalibkan, namun iblis tidak senang mengetahui bahwa pada akhirnya Tuhan Yesus bangkit dari kematian, iblis tetap tidak bisa menerima kenyataan tersebut dan iblis tetap menyatakan bahwa Tuhan Yesus mati (lihat Mat 28:12-15).

Pada tahun 60-an, generasi muda AS mengalami penurunan moral yang luar biasa, mereka juga kecewa terhadap budaya kemapanan dan terhadap agama Amerika yang kala itu didominasi oleh gereja Kristen yang sudah menjadi gereja kelas menengah keatas. Protes ini dinyatakan dengan membuka diri terhadap agama-agama Timur, ajaran-ajaran mistik (termasuk menjadi Wicca), astrologi, perdukunan hingga ajaran-ajaran gereja setan. Dari sini kita bisa menarik benang merah mengapa mereka menggunakan lambang Broken Cross sebagai lambang gerakan utama mereka yaitu perdamaian, itu karena mereka membenci kekristenan! Mereka ingin kembali kepada kehidupan bebas yang dianut agama-agama kuno (kaum pagan) dan menolak segala batasan dan aturan-aturan tradisi Kristen yang mengekang mereka selama ini. Sebagai kedok kesesatannya, kaum hippies mempopulerkan gerakan perdamaian, anti perang, lingkungan hidup, anti kemapanan, musik, menyuarakan hak asasi dan penyetaraan gender. Dalam dunia musik, kita masih bisa melihat agenda perdamaian para hippies ini, jika kita melihat foto artis-artis musik di atas, maka kita bisa melihat simbol-simbol PEACE mereka kenakan. Itu adalah simbol Broken Cross yang sama seperti yang para Wicca kenakan, dengan tambahan sebuah lingkaran yang merupakan simbol semangat yang tidak pernah terputus.
Perdamaian hanya kedok bagi mereka, sebab perdamaian (PEACE) yang mereka usung sebenarnya adalah agenda terselubung Tatanan Dunia Baru, mengapa? Sebab perdamaian yang mereka sedang dirikan bukanlah perdamaian sejati (true peace) seperti yang Tuhan Yesus ajarkan, melainkan perdamaian palsu (false peace) kaum hippies untuk mempersiapkan “Masa Aquarius” atau yang kita kenal sebagai “Zaman Baru” (New Age) atau Tatanan Dunia Baru (New World Order), dimana semua istilah tersebut merujuk kepada masa pemerintahan Antikris kelak, mereka sedang mempersiapkan masa  ini. Ingat Antikris akan datang sebagai manusia damai, yaitu orang yang membawa damai. Pada 3,5 tahun pertama pemerintahan-nya, Antikris akan mendamaikan segala konflik dunia, mendamaikan agama-agama dunia, lalu menyatukan pemerintahan, negara-negara dan menciptakan dunia yang baru yang penuh damai. Setelah perdamaian tercipta, maka di 3,5 tahun berikutnya Antikris akan menyatakan diri sebagai Allah, ia akan membinasakan siapa saja yang tidak mau menyembahnya, dan ia adalah pembinasa keji seperti yang Alkitab sebutkan... (Vs.)

Sumber :
-              Hip Hop Wired, “10 Subliminal Hip-Hop and R&B Drug Songs”; www.hiphopwired.com.
-              Jack T. Chick; “The Broken Cross” (1974); Chick Publications.
-              Urban Dictionary, www.urbandictionary.com.
-              Top of the Pops; www.bbc.co.uk.
-              Wikipedia; www.wikipedia.org