Seri Akhir Zaman Bagian ke-34

MENUJU " TATANAN DUNIA BARU " - 7


MUSIK - 1

 

 

           Seperti yang telah kita ketahui, ternyata dunia ini sedang menuju Tatanan Dunia Baru, segala persiapannya telah memasuki tahap yang sangat mengejutkan. Aktifitas antikris-antikris dalam mempersiapkan masa pemerintahan Antikris di dunia dapat kita lihat hampir di semua area kehidupan manusia, dari mulai panggung politik, keuangan, agama, okultisme, media, hingga dunia musik! Ya, tidak dapat dipungkiri bahwa dunia musik telah menjadi salah satu alat persiapan yang antikris-antikris gunakan untuk membawa masuk manusia pada Tatanan Dunia Baru.
           Sejak dikenal oleh manusia, musik bukan saja digunakan sebagai alat ekspresi dalam dimensi bunyi semata, namun dimanfaatkan dalam berbagai fungsi seperti: Membangkitkan rasa patriotisme (musik/lagu-lagu perjuangan), pengagungan dan penyembahan kepada Tuhan (musik rohani), mengungkapkan isi hati, fungsi ritual, penyembahan berhala hingga hal-hal magis lainnya. Kali ini kita tidak akan membahas sejarah musik secara umum mulai dari penciptaan hingga kini, hal tersebut mungkin akan dibahas pada edisi-edisi berikutnya, namun yang akan kita bahas saat ini adalah berfokus pada musik yang dipakai iblis untuk membawa/mempersiapkan umat manusia pada pendirian Tatanan Dunia Baru.

MUSIK TATANAN DUNIA BARU
           Musik Tatanan Dunia Baru dibagi menjadi dua. Pertama, New Age Music, yaitu musik spiritualisme yang secara TERANG-TERANGAN membawa pesan-pesan New Age, seperti: Gaia, yoga, meditasi, relaksasi, hipnotis, inspirasi artistik, optimisme dan lingkungan hidup (ibu bumi). Tokoh musik ini adalah: Yanni, Kitaro, Celtic Woman, Enya, Secret Garden, Hans Zimmer dll. Yang kedua adalah musik sekuler biasa (diluar musik New Age) namun membawa pesan-pesan TERSELUBUNG Tatanan Dunia Baru, baik dalam lirik, musik, simbol-simbol, gerakan tubuh hingga gambar sampul (cover). Yang terakhir ini sangatlah berbahaya, terutama bagi anak-anak Tuhan, sebab pesan-pesan jaman baru yang diusung disampaikan dengan cara-cara terselubung. Musiknya lebih bisa diterima oleh setiap orang dan generasi, sebab musiknya mencakup hampir seluruh aliran (genre) musik yang ada di setiap jaman, dari mulai musik klasik, pop, hingga musik-musik cadas seperti heavy metal.

LUCIFER DAN KEMAMPUAN MUSIKNYA
           Sebelum jatuh ke dalam dosa, Lucifer adalah malaikat pemuji dan penyembah Tuhan, di surga ia bertanggung jawab penuh pada penyembahan kepada Tuhan siang dan malam. Tuhan memperlengkapi Lucifer dengan kemampuan musik yang luar biasa, selain ia tinggal di sekitar takhta Allah, Lucifer juga diperlengkapi Allah dengan alat-alat musik beserta kemampuannya memainkan dengan sangat sempurna. Namun sayang, kepercayaan Tuhan yang diberikan kepada Lucifer untuk duduk di sekitar takhta Allah tersebut malah membuat Lucifer ingin duduk di takhta Allah, ia ingin menyamai Yang Maha Tinggi dan disembah oleh seluruh ciptaan-Nya. Akan tetapi niatnya itu diketahui oleh Allah, lalu Allah membuang Lucifer dari surga ke dunia ini...
“Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu.” (Yesaya 14:11)
           Ayat ini adalah catatan tentang detik-detik dibuangnya Lucifer dari surga. Dari penyebutan kata “gambus-gambusmu” maka ayat ini memberitahu kita bahwa memang Lucifer adalah malaikat pemusik di surga. Gambus adalah alat musik string (dawai) persis seperti kecapi (lyre). Dalam bahasa Inggris kata “gambus-gambus” menggunakan kata viols yaitu alat-alat atau keluarga dari alat musik string (semua jenis biola, celo, harpa hingga gitar), dari kata viol inilah kata violin (biola) berasal. Dalam terjemahan asli (Ibrani) kata “gambus-gambus” pada ayat tersebut menggunakan kata nebel yang berarti harp (harpa), lute (alat musik string dengan leher seperti biola, gitar atau mandolin) atau instrumen musik (jamak) seperti orkestra. Jadi Lucifer adalah pemimpin orkestra dari berbagai alat musik yang dimainkan dengan begitu indah untuk menyembah Tuhan di surga. Pada waktu ia jatuh ke dalam dosa dan dibuang ke bumi, Alkitab mencatat bahwa “Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahan-mu dan bunyi gambus-gambusmu;” Apa artinya? Itu berarti sekalipun Lucifer telah dibuang ke dunia orang mati, namun ia tetap membawa segala alat-alat musik dan bakat musiknya. Ia kini telah buruk rupa, namun kemampuan musiknya tidak pernah hilang. Sampai saat ini, Lucifer adalah pemain musik ulung, hanya saja kini ia bermain musik untuk melawan Allah, bukan sebagai penyembah-Nya lagi. Ia benci Allah, dan ia benci manusia. Dengan kemampuan musiknya ia akan menghancurkan manusia dengan musik dan dengan musik juga, ia akan mengajak manusia untuk melawan Allah dan melakukan dosa.

MASUKNYA PENGARUH TATANAN DUNIA BARU PADA MUSIK



         

 

Sejak kejatuhan Lucifer dalam dosa, maka sejak itu jugalah musik telah dipakai untuk melawan Allah, sebab musik digunakan iblis untuk menyembah Lucifer dengan berbagai cara. Tapikita tidak akan bahas hal itu sekarang, sebab untuk mengerti tentang musik Tatanan Dunia Baru maka kita akan langsung loncat ke perkembangan musik di abad 18 (tahun 1700-an), tepatnya saat Eropa dilanda kegerakan baru dalam hal budaya intelektual di abad itu paska terjadinya revolusi industri dan kemajuan dunia kedokteran. Masa tersebut dikenal dengan sebutan “Abad Pencerahan” (Age of Enlightenment), masa dimana manusia mulai menggunakan intelektual dalam berfikir, rasional, modern dan logis. Pada masa ini, pemikiran tradisional yang berdasar pada takhayul tidak relevan lagi. Nilai-nilai agama dan mujizat juga telah dianggap ketinggalan jaman, sebab segala sesuatu harus bisa dijelaskan secara logis / sains.
          

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Saudara masih ingat arti lambang cahaya di sekeliling “mata satu dalam segitiga” dalam lambang Tatanan Dunia Baru / Illuminati? Ya, lambang cahaya tersebut adalah lambang “Pencerahan Baru,” persis seperti jaman yang sedang kita bicarakan... Yaitu jaman Pencerahan Baru. Apakah ini suatu kebetulan semata? Tentu tidak, sebab pada masa ini merupakan tahun-tahun munculnya organisasi-organisasi pencerahan seperti Freemason Eropa (1734) dan Illuminati (1776). Jika kita berbicara tentang jaman baru memang kita tidak bisa lepas dari kedua organisasi tersebut dan gerakan Pencerahan Baru. Sekalipun demikian, rasionalis pencerahan yang mereka usung hanya kamuflase belaka sebab dalam kenyataannya kedua organisasi tersebut sangat berorientasi pada mistisme. Ritual-ritual dan simbol-simbol mereka penuh dengan mistisme, seperti piramida, eye of horus, obelisk  dan sebagainya.
           Dalam waktu singkat, ideologi Pencerahan Baru telah masuk dalam berbagai segi kehidupan, dari mulai filsafat, ilmu pengetahuan, sastra, sosial budaya, politik hingga dunia musik. Dalam dunia musik para anggota Freemason melirik pemusik-pemusik hebat saat itu untuk direkrut menjadi anggota Freemason, selanjutnya mereka akan “mempergunakan” mereka sebagai alat penyebaran ide-ide tentang Pencerahan Baru. Musisi-musisi yang berhasil direkrut kebanyakan berlatar belakang pemusik-pemusik gereja kala itu. Mereka sangat banyak, namun nama-nama yang terkenal adalah: W.A. Mozart, Joseph Haydn, Johann Christian Bach (Putra bungsu Johann Sebastian Bach), Franz Liszt, Johannes Brahms, Jean Sibelius dll. Berbeda dengan karya-karya awal mereka yang bertemakan hal-hal religius, patriotisme, keindahan, romantika dan kehidupan sehari-hari, namun saat mereka telah menjadi anggota Freemason, maka karya-karya musik mereka banyak dipengaruhi dan disisipi oleh pesan-pesan pencerahan dan Freemason, yang kemudian dikenal dengan sebutan “Musik Masonik” (Masonic Music). Selain sebagai penyampai pesan masonik, beberapa musik juga dipesan oleh anggota Freemason untuk digunakan dalam upacara-upacara ritual para Mason. Musik masonik paling terkenal adalah opera “The Magic Flute” karya W.A. Mozart, opera ini penuh dengan simbol-simbol Freemason dalam desain panggungnya, seperti piramid, dua buah pilar obelisk, lantai papan catur, nada-nada masonik dan ritual-ritual mason dalam segmen-segmen operanya. Segmen pembukaan (Overture of the magic flute) menampilkan perekrutan anggota baru Freemason. Itu berarti sang jenius Mozart yang dulunya merupakan pencipta musik yang indah dan mencerdaskan (Mozart Effect) kini menjadi pencipta musik Tatanan Dunia Baru.
           Setelah gerakan Pencerahan ini, hingga lebih dari satu abad kemudian, organisasi-organisasi pencerahan seperti Freemason dan Illuminati terus mempengaruhi sebanyak mungkin para pemusik kala itu. Mereka akhirnya berhasil merekrut beberapa komposer dan pemusik klasik untuk menyampaikan pesan-pesan Tatanan Dunia Baru. Namun sebelum kita lanjutkan, perlu diingat bahwa tidak semua musik klasik saat itu telah dipengaruhi oleh gelombang pencerahan dan Tatanan Dunia Baru. Sebab abad itu juga merupakan masa dimana nyanyian-nyanyian baru penyembahan kepada Tuhan banyak tercipta. Jika Saudara melihat buku nyanyian gereja-gereja aliran Protestan seperti Kidung Jemaat, Kidung Puji-Pujian Kristen, dan Nyanyian Kidung Baru adalah kumpulan “nyanyian baru” dimasanya yang tercipta dari orang-orang Kristen yang hidup di tengah-tengah masa gelombang pencerahan sekitar tahun 1700-an hingga awal 1900-an. Hakikat musik itu sendiri adalah baik, hanya saja masalahnya iblis suka menyalahgunakan dan menyusup ke dalam musik yang baik menjadi sangat buruk untuk kepentingannya.

LAHIRNYA MUSIK MODERN DAN MUSIK KONTEMPORER
Hingga pada abad ke-20 (memasuki tahun 1950-an) musik klasik tidak lagi mendominasi musik dunia dan digantikan oleh musik-musik modern dan kontemporer. Era musik biasanya tidak menghilang sekaligus, namun dengan kemunculan era musik yang baru, sering kali era sebelumnya dianggap kuno. Demikian juga halnya dengan musik klasik, musik ini tetap ada hingga kini dan berpengaruh, hanya saja tidak lagi mendominasi, ini dikarenakan keeksklusifan musik klasik yang hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan, tuan tanah dan orang-orang kulit putih saja. Sedangkan orang-orang kulit putih miskin yang hendak mendengarkan musik tidak mampu untuk membeli tiket konser yang harga sangat mahal, sedangkan alat pemutar musik kala itu sangat sedikit dan juga sangat-sangat mahal, sedangkan para budak yang mayoritas berkulit hitam dilarang mendengarkan musik.
           Karena keterbatasan-keterbatasan kalangan “bawah” dalam mendengarkan musik membuat mereka mencari cara agar dapat tetap menikmati musik. Mulai dari mencuri alat-alat musik, curi-curi dengar saat konser musik berlangsung, hingga belajar musik dengan alat yang seadanya. Setelah melalui proses pembelajaran yang panjang maka muncullah dua musik baru, dari kalangan kulit hitam muncul musik Ragtime (cikal bakal musik Jazz), sedangkan dari kalangan orang-orang kulit putih muncul musik Rock ‘n Roll, musik yang berasal dari perpaduan RnB (milik orang kulit hitam) dan Country dan Western (milik orang kulit putih) sehingga musik ini disebut RnB-nya orang kulit putih, tokoh terkenal musik ini adalah Elvis Presley. Pada masa Elvis inilah bangkitnya musik modern dan masa keemasan musik Rock ‘n Roll, selain Elvis memiliki wajah yang tampan sebagai orang kulit putih, ia juga memiliki suara seorang negro. Elvis menjadi lambang kebangkitan hidup baru bagi anak-anak muda, dan dalam waktu singkat Elvis menjadi idola dan figur kehidupan glamor.

 

PESAN YANG SAMA DI MUSIK YANG BARU
           Perkembangan musik modern begitu pesat, hanya dalam beberapa tahun saja musik modern sudah berkembang dan menghasilkan banyak jenis musik baru. Sejak awal tahun 60-an sudah bermunculan musik baru seperti: Rock, jazz-rock, rock ‘n Roll, hard-rock, pop-rock dll. Namun dari jenis-jenis musik baru ini semakin hari semakin tampak peran iblis pada setiap musik yang muncul. Tidak dapat dibantah – sekalipun orang-orang masa itu tidak menyadari (termasuk umat Tuhan) - bahwa musik sudah menjadi alat iblis. Melalui pesan-pesan terselubungnya, mulai dari pesan kebebasan, obat-obatan terlarang, free-sex, simbol-simbol okultisme, satanisme, pemberontakan, vandalism (pengrusakan), gaya hidup glamor dan sebagainya menjadi ciri yang menyertai setiap jenis musik baru yang muncul. Mengapa demikian? Sebab dua induk musik yang ada memiliki latar belakang yang tidak kudus, musik orang kulit hitam berlatar belakang keputusasaan, kepahitan dan kebencian terhadap orang-orang kulit putih yang telah memperbudak dan menyiksa mereka untuk waktu yang sangat lama (dari kepahitan ini muncul musik Blues), sedangkan latar belakang musik orang kulit putih adalah kebebasan, gaya hidup glamor dan pemberon-takan. Dari latar belakang kedua musik tadi, maka dengan mudah kita menarik kesimpulan siapa dibalik dari musik dunia, yaitu iblis! (Ef 4:31; II Tim 3:2) dan iblis mencampur-adukkan kedua musik itu menjadi musik modern (berbagai musik rock) yang sangat-sangat rusak.
           “Pesan”, adalah kata yang penting dalam berbicara tentang musik. Musik bisa menyampai-kan pesan-pesan positif, namun juga dapat menyampaikan pesan-pesan negatif kepada pendengarnya. Sejak kemunculan berbagai musik rock, maka tampak jelas bahwa pesan yang dibawa musik ini menuju ke arah yang negatif. Kata-kata musik rock begitu kasar dan seronok, penuh pemberontakan, kebebasan, pemberontakan kepada Allah, ajakan menggunakan obat-obatan terlarang, keputusasaan, ajakan seks bebas, hingga keinginan untuk bunuh diri. Tapi itu belum semuanya, sebab tahukah Saudara bahwa selain pesan-pesan yang telah disebut tadi, ternyata musik-musik rock juga membawa pesan Tatanan Dunia Baru? Tidak ada yang mengerti atau memperhatikan sebelumnya, tapi itu benar-benar nyata. Perhatikan sampul-sampul kaset dibawah ini. Itu semua adalah sebagian yang dapat dimuat dari produk-produk musik tahun 60-an s.d. 80-an (dalam gambar sudah dibuat ulang dan bentuknya sudah menjadi CD), dan jika diamati dengan cermat maka kita akan melihat penggunaan lambang-lambang Freemason, Illuminati dan Tatanan Dunia Baru, seperti: Piramid, all seeing eye, segitiga dan sebagainya.
           Saat itu belum ada orang awam yang sadar/mengetahui bahwa gambar-gambar tersebut adalah lambang dari Freemason, Illuminati ataupun Tatanan Dunia Baru. Ketiga kata tersebut masih asing dan tidak masuk akal untuk dipercaya.
           Sekalipun era musik telah berubah, namun ternyata iblis ada di setiap era musik. Bahkan ia lebih maju satu langkah sebelum akhirnya orang menyadari-nya. Satu terbongkar, maka satu gerakan terselubung iblis telah menjelma dalam bentuk yang baru, begitu seterusnya.
           Penggunaan gambar dan simbol-simbol piramida pada cover kaset/cd musik bukan merupakan kebetulan semata, dan bukan juga karena yang menggunakan mengidolakan kebudayaan Mesir kuno.  Penggunaannya terlalu banyak untuk dikatakan sebuah kebetulan. Penggunaan gambar dan simbol-simbol piramida adalah bukti dari keterkaitan para globalis yang menggunakan musik sejak lama sebagai alat untuk menyebarkan paham mereka dalam mempersiapkan Tatanan Dunia Baru. Perlu diingat bahwa gambar atau simbol piramida yang mereka gunakan bukan menggambarkan piramida di Mesir, tapi merupakan lambang dari Babel Besar. Begitu juga dengan pengunaan lambang-lambang Mesir kuno seperti mata Horus adalah simbol dari all seeing eye, lambang dari organisasi dibalik dunia musik yaitu Freemason dan Illuminati.

PESAN-PESAN TERSELUBUNG MUSIK DUNIA
           Berikut pesan-pesan yang digunakan iblis untuk mempersiapkan manusia pada Tatanan Dunia Baru. Pesan ini adalah semacam “hipnotis” dalam membawa sebanyak mungkin manusia di dunia ini untuk menerima dunia yang dipersatu-kan dan dipimpin oleh Antikris melalui pesan terselubung musik.
           Setidaknya ada 4 cara Antikris menyam-paikan pesan-pesannya melalui musik dunia:
I.        PESAN MELALUI COVER
II.       PESAN MELALUI LIRIK
III.     PESAN MELALUI VIDEO KLIP
IV.      PESAN MELALUI SIMBOL-SIMBOL

I. PESAN MELALUI (COVER) SAMPUL
           Pepatah dunia mengatakan:“Sebuah gambar dapat mewakili ribuan kata.” Bahkan melalui sebuah gambar kata-kata tidak diperlukan lagi. Dari pengertian sinilah iblis membuat gambar/foto-foto sebagai satu cara untuk menyebarkan pesan-pesan Tatanan Dunia Baru. Belum juga kita mendengarkan isi dari CD musik, iblis sudah lebih dahulu menyampaikan pesan-pesannya melalui gambar dan simbol-simbol dirinya pada sampul-sampul CD musik.
           Jika dicermati, pada sampul CD-nya para pemusik sering menggunakan lambang atau simbol-simbol Freemason dan Illuminati. Apa artinya? artinya bahwa mereka adalah para anggota organisasi-organisasi Tatanan Dunia Baru tersebut, atau para promotor mereka adalah orang-orang dibalik layar Tatanan Dunia Baru, promotor-promotor ini memang memiliki banyak sekali uang, dan mereka memutar uangnya untuk mempersiapkan Tatanan Dunia Baru melalui musik.
           Simbol merupakan tanda yang dipakai untuk menunjukkan identitas si penggunanya. Jika simbol yang digunakan adalah simbol Freemason dan Illuminati, maka tidak usah ragu lagi bahwa dapat dipastikan pemusik pengguna simbol-simbol tersebut adalah anggota dari kedua organisasi tersebut, atau paling tidak mereka telah mengikat perjanjian untuk dukungan dana dan ketenaran mereka.
           Berikut simbol-simbol yang digunakan:
1. Simbol mata satu
           Perhatikan sampul-sampul CD di halaman belakang ini (hal. 13). Begitu banyak grup musik membuat sampul karya mereka dengan gambar atau fotonya menggunakan tema “mata satu” atau “bola mata”. Kita jangan berfikir bahwa mata satu tersebut dibuat karena kebetulan dan kesamaan semata. Mata satu itu adalah lambang terselubung dari eye of horus-nya organisasi Illuminati. Melalui gambar mata satu ini terkandung pesan yang singkat: “Tidak ada yang dapat melarikan diri dari jangkauan pengawasannya.” Pengawasan siapa? Antikris tentunya. Dengan begitu banyaknya sampul CD yang dibuat dan kemudian disebar hampir ke seluruh dunia, maka dapat dipastikan bahwa “mata satu” itu telah ada di setiap penjuru bumi ini mengawasi siapa saja yang menyukai lagu-lagu mereka. Gambar matanya memang mati, namun pesannya hidup.
           “Mata satu” adalah simbol all seeing eye. All seeing eye adalah lambang dari kemahatahu-an dari Horus, Dewa Matahari. Dewa Matahari adalah lambang dari Nimrod. Nimrod adalah lambang dari Lucifer. Lucifer adalah iblis yang kelak akan merasuki Antikris dan mengawasi seluruh manusia di dunia ini di akhir jaman. Jadi “mata satu” dalam sampul-sampul CD musik yang telah kita lihat semua itu sebenarnya adalah adalah simbol dari Lucifer. Iblis terkadang memperlihatkan wujud aslinya dalam sampul-sampul CD grup musik, seperti yang tampak pada sampul-sampul CD para grup musik heavy metal, namun itu sangat mencolok, terutama bagi anak-anak Tuhan. Oleh sebab itu taktik lain yang iblis pergunakan untuk menipu adalah dengan penggunaan simbol-simbol rahasia dalam menyatakan dirinya.

 

2. Simbol “eye of the moon”
          

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Simbol rahasia berikutnya adalah “eye of the moon” atau satu mata lebih redup. Perhatikan sampul-sampul CD di bawah ini! Kita dapat melihat bahwa pose para artis menunjukkan salah satu mata mereka lebih redup bahkan tidak terlihat sama sekali dibandingkan dengan mata yang satunya lagi. Pose wajah dengan satu mata yang lebih redup adalah simbol dari eye of Horus juga, mata yang redup/tak terlihat adalah gambaran dewa bulan, sedangkan mata yang tampak jelas adalah gambaran dewa matahari (Ra), megapa demikian? Dalam mitos Mesir diceritakan bahwa pada waktu Horus bertarung dengan Seth (dewa gurun, badai dan kekacauan) salah satu mata Horus terluka parah. Mata yang terluka tersebut akhirnya diobati oleh Isis (ayah Horus), namun karena luka tersebut terlalu parah maka sekalipun telah disembuhkan, penglihatan salah satu mata Horus tetap menjadi lebih redup. Setelah Horus menjadi dewa langit, mata Horus yang normal dianggap mewakili matahari (Ra). Sedangkan mata yang satunya, yang lebih redup, dianggap mewakili bulan, karena cahaya bulan jauh lebih redup dari pada matahari. Jadi simbol “satu mata lebih redup” merupakan simbol terselubung yang melambangkan penyembahan dewa matahari, yaitu tuhannya organisasi Freemason dan Illuminati, sedangkan bagi Tatanan Dunia Baru (Babel Besar kelak) dewa matahari (Ra) adalah lambang dari Lucifer. Jadi, simbol “satu mata lebih redup” sebenarnya adalah variasi lain dari simbol “mata satu” atau mata Horus.

3.Simbol menutup sebelah mata

           Variasi “mata satu” berikutnya adalah pose artis menutup sebelah mata mereka dengan tangan atau benda. Ini juga bukan suatu kebetulan atau sebuah gaya, tapi ini adalah simbol terselubung yang arti sesungguhnya sama saja dengan “mata satu” seperti penjelasan sebelum-sebelumnya. Perhatikan sampul-sampul CD di sebelah kanan dan foto-foto artis di bawah ini. Itu hanya sebagian yang dapat dimuat. Pose tersebut bukan untuk menutupi sebuah kekurangan pada mata, atau sakit mata, melainkan gaya yang mengandung arti yang masih sama dengan simbol-simbol yang sebelumnya, yaitu mata satu dari “eye of horus”. Mata mereka sengaja ditutup oleh tangan atau benda untuk menutup mata yang satu sehingga pada akhirnya hanya menonjolkan mata yang satunya, sehingga terlihat hanya sebelah mata saja, yaitu simbologi dari “all seeing eye.”


4. Simbol foto setengah wajah
           Simbol berikutnya adalah, simbol mata Horus / “all seeing eye” yang digambarkan melalui pose foto setengah wajah (half face pose). Pose setengah wajah ini diambil baik bagian kanan maupun kiri yang intinya adalah menghilangkan mata yang satu dan hanya memperlihatkan mata yang satunya lagi, sehingga dalam foto hanya akan tampak satu mata saja.
           Dalam sampul-sampul CD musik, seperti yang dapat kita lihat di sebelah kanan ini, maka kita bisa menemukan banyak sekali pose foto seperti ini. Entah kebetulan, disengaja, atau hanya sebuah trend pemotretan, namun unsur mata satu yang dihasilkan sangat menunjukkan keterkaitan dengan simbol mata Horus.

Sulit Dipercaya

           Foto-foto artis dengan pose simbol-simbol Tatanan Dunia Baru ada dimana-mana, mereka telah menyebar di hampir semua negara yang ada di dunia ini. Dari mulai sampul CD, majalah, acara televisi, poster, surat kabar dan sebagainya yang kesemuanya ada di rumah kita. Setiap hari, kita tidak bisa pergi kemanapun tanpa melihat simbol-simbol iblis. Setiap hari alam bawah sadar manusia (terutama para pencinta lagu-lagu dunia) tidak henti-hentinya di bombardir oleh simbologi okultisme dan doktrinasi rahasia Tatanan Dunia Baru. Memang segala sesuatunya sulit dipercaya, namun jika kita memiliki keinginan yang kuat untuk hidup kudus dan lebih lagi dekat dengan Tuhan, maka kita harus percaya dengan semua yang telah kita lihat. Tidak ada yang kebetulan, simbol-simbol dan pose foto-foto para pemusik dibuat dan dilakukan tidak dengan kebetulan semata, semua itu dibuat dengan sengaja untuk melaksanakan suatu agenda tersembunyi yang sedang menggiring manusia menuju Tatanan Dunia Baru. Sebetulnya bukan gambarnya yang akan membawa manusia pada Tatanan Dunia Baru, namun kekuasaan terselubung yang berada dibalik perusahaan-perusahaan rekamanlah yang sedang bekerja untuk melakukan itu, gambar dan simbol-simbol Tatanan Dunia Baru hanya petunjuk bahwa memang ada kekuatan dibalik layar tersebut. Dari begitu banyaknya simbol iblis yang terkadung dalam sampul-sampul CD musik, itu membuktikan bahwa industri musik sebenarnya sudah merupakan bisnis milik iblis, dimana Lucifer (si “mata satu” itu) sebagai eksekutif utamanya.
           Bagaimana caranya musik membawa manusia pada Tatanan Dunia Baru? Untuk menjelaskan hal ini Saudara dapat melihatnya di edisi yang akan datang.

Pesan dibalik visual musik
           Pembahasan kita saat ini belum menjangkau musik secara audio-nya (lirik dan musik), kita baru membahas kulit luarnya saja, yaitu pesan-pesan visual para grup musik melalui gambar dan simbol-simbol yang tedapat di sampul CD mereka. Dengan penjelasan yang telah diberikan, kita melihat bahwa dari kulit luarnya saja musik dunia sudah begitu berbahaya. Pesan-pesan visual yang dibuat iblis melalui penyanyi-penyanyi dan grup-grup musik sudah begitu gencar mempersiapkan manusia pada Tatanan Dunia Baru, apa lagi dengan isinya?
           Musik digunakan untuk mengkomunikasi-kan pesan dari para penyanyinya. Musik adalah alat menyampaikan suatu gagasan dan pesan kepada yang mendengarkannya, bahkan lebih dari itu musik dapat mempengaruhi pikiran bawah sadar manusia mengenai pesan-pesan yang disampaikannya. Sebagai ahli musik, iblis mempergunakan hal ini sebagai alat mengkomunikasikan pesan-pesan dirinya melalui para penyanyi dan grup musik kepada masyarakat luas. Beberapa jenis musik menyampaikannya secara langsung (seperti musik-musik cadas) namun beberapa jenis musik menyampaikannya secara terselubung, dan ini yang harus diwaspadai oleh anak-anak Tuhan. Firman Tuhan  dalam I Yoh 2:18 berkata:  
           “Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.”
Ini adalah akhir jaman, banyak antikris sedang bekerja keras mempersiapkan manusia untuk menerima Antikris kelak, salah satu persiapan mereka adalah melalui musik.

5. Simbol mata satu dalam segitiga
           Simbol rahasia dalam sampul musik yang berikutnya adalah simbol “mata satu dalam segitiga”. Simbol ini masih merupakan simbol mata satu, akan tetapi lebih spesifik dari simbol “mata satu” yang sebelum-sebelumnya, sebab mata satu ini digambarkan di dalam segitiga, persis seperti mata satu dalam segitiga yang terdapat di puncak pada piramida terpotong lambang Tatanan Dunia Baru. Perhatikan dua sampul CD dibawah ini...
           Jika kita hanya memperhatikan dengan sekilas saja sampul CD album rekaman dari Rihanna dan Madonna di atas, maka kita tidak akan menemukan satupun lambang atau simbol-simbol Tatanan Dunia Baru di dalamnya. Tapi perhatikan potongan rambut keduanya, potongan rambut mereka membuat salah satu matanya tertutup, sedangkan mata yang lain tidak tertutup dan berada tepat di tengah-tengah rambut dan asesoris fashion mereka (topi Madonna dan slayer Rihanna), tapi yang mengherankan adalah potongan rambut dan asesoris mereka membentuk segitiga yang hampir sempurna. Apakah ini juga merupakan kebetulan semata? Pasti tidak! Sebab jika dikatakan kebetulan, lalu bagaimana dengan sampul-sampul CD yang lainnya seperti sampul-sampul di sebelah kanan ini, bukankah jumlahnya terlalu banyak untuk dikatakan sebuah kebetulan semata.
Simbol mata dalam segitiga yang dibuat memang sangat-sangat terselubung. Jika sepintas saja, orang akan menyangka bahwa tren model rambut mereka memang demikian. Yang menjadi pertanyaan adalah, jika itu hanya model rambut semata, mengapa begitu banyak yang menggunakan model rambut yang sama  membentuk segitiga diantara mata yang tidak tertutup. Tidak adakah model rambut yang lain ditengah-tengah maraknya dunia salon dan fashion sekarang ini? Baiklah, mata satu dalam segitiga yang terbentuk oleh model rambut mungkin memang kebetulan semata, akan tetapi kita tidak akan bisa membantah lagi jika kita melihat pose foto yang berikut ini...
           Mengapa? Karena yang membentuk segitiga bukan lagi rambut atau asesoris yang mungkin terbentuk dengan tidak sengaja, akan tetapi yang mem-bentuk segitiga kini adalah tangan artis itu sendiri. Ini pasti sesuatu yang disengaja dan mengandung arti. Caranya saja yang berbeda, namun artinya masih sama, yaitu “mata satu di dalam segitiga”. Perhatikan sampul-sampul CD dibawah ini, dan perhatikan juga foto-foto artis di sebelah kanan (di halaman 23), tangan mereka dengan sengaja membentuk segitiga diantara mata mereka.

Gerakan terselubung Tatanan Dunia Baru dalam dunia musik
          

Dari buahnya kita bisa mengetahui pohonnya. Dari simbol Freemason, Illuminati dan Tatanan Dunia Baru yang diperlihatkan oleh foto-foto artis dan sampul-sampul CD menunjukkan siapa dibalik industri musik dunia. Ada gerakan terselubung melalui dunia musik, yang sejak lama telah dilancarkan untuk menanamkan isme Tatanan Dunia Baru. Tanpa disadari oleh para idola artis musik, sebenarnya mereka sedang digiring menuju Tatanan Dunia Baru oleh idola mereka sendiri, sehingga pada waktunya kelak ketika Antikris benar-benar datang, orang akan dengan mudah menerima Antikris dengan segala penyesatannya.
           Dunia musik dikuasai orang-orang yang berkuasa yang ingin membawa tiap generasi manusia memasuki Tatanan Dunia Baru. Industri musik adalah sebuah industri bisnis, namun uang bukan segalanya bagi mereka. Industri musik bukan hanya sedang mengumpulkan uang untuk keuntungan semata, namun agenda industri musik yang terutama adalah menyebarkan pengaruh dan menyatukan pikiran (semacam cuci otak) para pengemar musik dunia bagi mempersiapkan PEMERINTAHAN TUNGGAL Antikris (Babel Besar). Antikris adalah si “mata satu” itu, yang simbolnya sering diperagakan oleh para artis dunia.
           Yeremia dalam tulisannya di Yer 51:27 menyerukan perlawanan terhadap Babel: “Angkatlah panji-panji di bumi, tiuplah sangkakala di antara bangsa-bangsa, persiapkanlah bangsa-bangsa berperang melawan Babel,...” Artikel ini juga merupakan terompet seruan yang dibunyikan bagi anak-anak Tuhan mulai waspada terhadap orang-orang yang sedang mempersiapkan dunia ini menuju Babel Besar. Anak-anak Tuhan seharusnya menyatakan perlawanan terhadap musik dunia yang sudah jelas-jelas sedang membawa manusia masuk pada Babel Besar, bukannya ambil bagian, menikmati dan mengidolakan artis-artis dunia yang adalah “agen rahasia” para globalis... (Vs.)

Bersambung

Pustaka :
- Dwight L. Kinman (1999), “Diktator Dunia Yang Terakhir”; Revival Publishing House.
- John Handol ML (2002), “Nyanyian Lucifer”; Penerbit ANDI.
- Winnardo Saragih (2008), “Misi Musik.” Menyembah atau menghujat Allah?; Penerbit ANDI.
- Syaelendra, “10 Pemusik Paling Berpengaruh di Dunia”; Intimedia & Ladang Pustaka

Sumber Gambar :
-         “All seeing eye symbol”, http://whale.to/b/eye_s.html
-         “All seeing eye with hand”, http://www.whale.to/c/eye_hand.html
-         “Masonic Symbolism, pyramid, eyes, sun rays”,
-         Rap-Up; http://rap-up/category/single-covers/
-         “Signs of Causality and Conspiracy”,  http://exposedbands.blogspot.com/ 2011/07/hidden-hand-la-mano-oculta-gesto.html