Seri Akhir Zaman Bagian ke-32

MENUJU " TATANAN DUNIA BARU " - 5


Menuju Babel besar
Dalam lambang Tatanan Dunia Baru, di bawah gambar mata satu, terdapat gambar piramida terpotong yang terbentuk dari beberapa batu bata. Dalam lambang supreme being-nya Israel, piramid terpotong adalah lambang dari Mesir, yaitu Israel ditarik keluar dari perbudakan di Mesir. Namun dalam lambang Tatanan Dunia Baru, gambar piramida terpotong di bagian atasnya adalah melambangkan Babel, yaitu menara Babel yang atasnya belum rampung yang dibangun dari batu bata. Alkitab mencatat:
Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.” (Kej 11:3-4)

Dari Menara Babel menuju BABEL BESAR
Dulu, di surga Allah memiliki tiga malaikat utama yang melayani-Nya, mereka adalah: Lucifer, Gabriel dan Mikhael. Dari ketiga malaikat tersebut, Lucifer adalah yang terdekat dalam hal melayani Allah, ia berada di antara kerub di gunung suci Allah yaitu diantara batu-batu permata, dan bertugas sebagai pemuji penyembah Tuhan (Yeh 28:13-15). Lucifer begitu cantik dan sempurna. Namun oleh karena kesempurnaannya itu, Lucifer akhirnya menjadi sombong dan berniat untuk menyamai Yang Maha Tinggi dan hendak duduk di takhta Allah (Yes 14:13), ia ingin disembah seperti Allah oleh segenap ciptaan-Nya termasuk oleh para bintang (malaikat). Namun belum juga niat tersebut terlaksana, Allah lebih dahulu mengetahuinya dan segera menghentikan niat Lucifer itu, lalu Allah membuang Lucifer ke bumi dan kehilangan segala semarak kecantikannya menjadi iblis yang sangat buruk. Sekalipun telah dibuang ke bumi, namun hal tersebut tidak menyurutkan hasrat iblis untuk disembah oleh segenap ciptaan Allah, iblis tetap berusaha sekuat tenaga agar ciptaan-Nya (terutama manusia) berada sepenuhnya dibawah kendalinya, ia ingin duduk di “tempat tinggi” dan disembah oleh SELURUH umat manusia.
Sedikit-demi sedikit iblis menipu manusia dengan berbagai penyembahan berhala yang pada dasarnya adalah penyembahan pada iblis, dan puncaknya adalah pada waktu iblis berhasil menguasai seluruh dunia melalui manusia perkasa di dunia yang bernama Nimrod (Kej 10:9). Nimrod adalah seorang pemburu yang gagah perkasa dihadapan Tuhan, dalam bahasa Ibrani, nama Nimrod berarti “menentang Tuhan”.  Pada waktu itu Nimrod membawa seluruh manusia pada penyembahan iblis/Lucifer dengan membuat tatanan dunia yang mutlak dibawah kendalinya, ia menjadi diktator pertama yang memerintah dunia. Bukan hanya itu, iblis melalui Nimrod menjadi pemimpin sekaligus tuhan yang harus disembah oleh seluruh manusia. Untuk mendirikan pusat pemerintahannya, Nimrod membangun apa yang kita kenal sebagai menara Babel. Menara Babel adalah sebuah menara atau kuil yang dibangun menggunakan batu bata bentuk Ziggurat (temple tower), yaitu bangunan berbentuk menara dimana bagian bawahnya lebih besar dari pada bagian atasnya hingga menyerupai bentuk kerucut, limas atau piramida, bangunan ini dibuat  untuk tujuan penyembahan matahari (Lucifer/bintang timur) dan meninggikan Nimrod sebagai imam besar dari penyembahan matahari. Nimrod adalah seorang pemimpin besar yang memperkenalkan dirinya sebagai penjelmaan manusia dari dewa matahari. Ini adalah permulaan dari penyembahan matahari dan penyembahan kaisar/raja, juga sumber dari semua agama penyembahan berhala. Pada saat itu, semua orang berbicara dalam SATU bahasa, SATU pemerintahan, SATU agama, dan SATU pemimpin yang sekaligus pemimpin agama dan politik.
Inti dari membangun menara Babel adalah membangun “menara yang puncaknya sampai ke langit” (Kej 11:3). Kata “langit” dalam ayat tersebut sebenarnya terjemahan dari kata “Surga” atau “Heaven”, yaitu tempat di mana Allah bertakhta. Menara Babel adalah bentuk baru dari pemberontakan lama iblis yang bercita-cita untuk duduk di takhta Allah (Yes 14:13) dan kehausan iblis untuk disembah oleh seluruh umat manusia. Babel berasal dari kata “Bab-ilu” yang berarti “gate of god”.

Ketika Nimrod mati, istrinya, Semiramis (yang juga adalah ibu dari Nimrod), mengklaim bahwa ia dihamili oleh dewa matahari (Nimrod) dan menghasilkan anak yang diberi nama Tamus. Semiramis memberitahu orang-orang bahwa Tamus adalah reinkarnasi dari Nimrod. Seperti kita ketahui bahwa Nimrod adalah titisan tuhan/dewa matahari maka Semiramis menganggap bahwa ia adalah ibu dari tuhan, sehingga akhirnya ia dan Tamus disembah sebagai pemujaan ibu-anak. Semiramis akhirnya dikenal sebagai ratu surga, ibu dari tuhan. Sedangkan Nimrod dikenal sebagai dewa matahari.
Rencana pendirian menara Babel ini menarik perhatian Allah, sehingga Allah turun ke bumi untuk melihat rencana besar iblis tersebut. Melihat rencana pemberontakan iblis yang akan menyeret seluruh umat manusia kepada penyembahan berhala, maka Tuhan mengakhiri mimpi iblis ini dengan mengacaukan bahasa penduduk Babel dan memaksa orang-orang Babel terpencar ke seluruh dunia seturut kesamaan bahasa baru mereka masing-masing. Di tempat-tempat yang baru, penduduk bumi akhirnya membentuk kerajaan-kerajaan dan peradaban baru, namun demikian, penyembahan matahari yang diturunkan Nimrod dan penyembahan ratu surga yang diturunkan Semiramis tetap di-teruskan sebagai penyembahan berhala yang berpengaruh bagi kerajaan-kerajaan pengantinya. Nama-namanya diubah sesuai dengan bahasa-bahasa baru yang diucapkan, dan ada adaptasi-adaptasi penyembahan setempat, tetapi pada dasarnya itu adalah penyembahan matahari yang sama yang dimulai oleh Nimrod. Penyembahan matahari dan ibu anak ini begitu mendarah daging dalam diri setiap manusia, saat manusia mendirikan negara, kota, kerajaan atau kelompok baru maka dapat dipastikan penyembahan matahari tetap ada sekalipun dengan nama dan praktik-praktik yang berbeda. Babel mewakili ibu rohani dari agama-agama penyembahan berhala. Mesir adalah peradaban yang sangat mewarisi penyembahan berhala menara Babel, dari mulai piramid, obeliks hingga ley line jalan-jalan Mesir merupakan sarana penyembahan matahari. Di Mesir dewa matahari dikenal sebagai Osiris.
Dengan kegagalan iblis dalam mendirikan pemerintahan terpusat di Babel, bukan berarti iblis begitu saja melupakan rencananya untuk disembah oleh seluruh umat manusia. Babel sebenarnya terus hidup disepanjang sejarah manusia, menanti saat yang tepat untuk kembali muncul dengan persiapan yang lebih matang sehingga tidak perlu menemui kegagalan lagi. Akitab menulis dalam kitab Wahyu bahwa untuk beberapa saat Antikris dan nabi palsunya akan berhasil mendirikan “menara Babel”, mereka akan menyatukan lagi umat manusia yang telah diserakkan oleh Tuhan dengan mendirikan SATU sistem penyembahan politik, ekonomi dan agama di akhir jaman. Yohanes dalam kitab Wahyu menulis tentang sistem Babel ini dengan kata-kata: Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: “BABEL BESAR, IBU DARI WANITA-WANITA PELACUR DAN DARI KEKEJIAN BUMI.” (Why 17:5)

Israel dalam rencana penebusan Allah
Rencana penyelamatan Allah bagi umat manusia
Pada waktu “Allah yang benar” memanggil Abram (Abraham) keluar dari tanah Ur-Kasdim (kota penting di Babel) Allah sebenarnya sedang mempersiapkan suatu umat yang terbebas dari penyembahan matahari, penyembahan ibu-anak dan dari segala macam penyembahan berhala termasuk penyembahan ratu surga. Abraham taat, ia menuruti perintah Allah untuk meninggalkan Babel ke tempat yang akan Tuhan berikan kepadanya. Inilah panggilan Allah untuk memisahkan suatu umat pilihan-Nya dari bangsa-bangsa penyembah berhala (kafir). Abraham adalah pengharapan Allah akan lahirnya sebuah bangsa yang akan menjadi umat-Nya yang kudus dan keluar dari penyembahan berhala, sebab dari keturunan bangsa yang kudus inilah Tuhan akan menurunkan Mesias, yaitu karya penebusan Allah bagi seluruh umat manusia (Yoh 3:16).

Penyembahan matahari Israel
Untuk mendirikan Babel Besar di akhir jaman, iblis tidak bisa mengandalkan sisa-sisa menara Babel yang telah ditinggalkan sebagian besar penduduknya. Iblis juga tidak bisa menggunakan kerajaan-kerajaan dunia oleh karena ia tahu persis bahwa masa depan kerajaan-kerajaan akan mengalami pasang surut dan akhirnya akan hilang dikalahkan oleh kerajaan-kerajaan baru. Dari mimpi Nebukadnezar yang diterjemahkan Daniel tentang kerajaan-kerajaan dunia (termasuk kerajaan Babel sendiri) iblis tahu bahwa tidak akan ada suatu bangsa atau kerajaan yang dapat bertahan hingga akhir jaman, iblis harus menemukan suatu bangsa – tidak harus besar – namun memiliki jaminan bahwa bangsa tersebut tetap ada dan bertahan hingga akhir jaman, ini proyek besar, tidak boleh terputus ditengah jalan. Lalu, bangsa mana yang akan bertahan hingga akhir jaman? Jawabannya hanya satu: ISRAEL!
Tidak ada bangsa yang bisa bertahan seperti bangsa Israel, negeri mereka berkali-kali dihancurkan, orang-orangnya dicerai-beraikan ke seluruh dunia hingga ribuan tahun, pusat keagamaan mereka (Bait Allah) sudah dua kali dihancurkan, mereka hidup diantara bangsa-bangsa di seluruh bumi, namun tidak pernah bangsa ini hancur atau hilang lenyap. Bukan karena orang Israel pandai atau perkasa, namun itu semua karena janji Allah yang akan memelihara mereka hingga akhir jaman. Israel tetap ada oleh karena janji Allah kepada Abraham. Israel adalah umat pilihan Allah.
Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.” (Kej 28:15)
“Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.” (Ul 4:31)
            Menjadi umat pilihan Tuhan memang suatu anugerah, namun disisi lain itu merupakan tanggung jawab yang besar, sebab menjadi umat Allah akan menjadi sasaran utama iblis. Jika tidak berjaga-jaga maka umat pilihan-Nya akan menjadi bulan-bulanan iblis, dan itu akhirnya terjadi kepada bangsa Israel. Sebagian besar orang Israel tidak sungguh-sungguh mengikuti Tuhan dan akhirnya mereka jatuh ke tangan iblis. Mereka kembali kepada penyembahan matahari Babel dan meninggalkan Allah mereka yang telah mengeluarkan mereka dari Babel dan perbudakan di Mesir. Sedikit-demi sedikit iblis memasukan kembali sistem Babel kepada kehidupan orang-orang Israel. Mereka akhirnya kembali kepada penyembahan Nimrod, ratu surga (Yer 7:18), menyembah Tamus (Yeh 8:14) dan menyembah matahari (Baal).
“Kemudian dibawa-Nya aku ke pelataran dalam rumah TUHAN; sungguh, dekat jalan masuk ke bait TUHAN, di antara balai Bait Suci dan mezbah ada kira-kira dua puluh lima orang laki-laki, yang membelakangi bait TUHAN dan menghadap ke sebelah timur sambil sujud pada matahari di sebelah timur.” (Yeh 8:16)
Hingga saat ini, penyembahan matahari oleh bangsa Israel masih berlangsung, orang Yahudi memiliki hari besar bernama Birkat Hachama atau “Blessing of the sun” yang dilaksanakan setiap 28 tahun sekali berdasarkan perputaran agung matahari (machzor gadol). Birkat Hachama paling terakhir dilaksanakan pada 8 April 2009 (14 Nisan 5769) yang lalu, itu berarti akan diperingati kembali pada tanggal 8 April 2037 (23 Nisan 5797) yang akan datang.
Penyembahan Babel dan penyembahan matahari merajalela diantara orang-orang Israel, entah apa pikiran mereka, orang Israel telah menggantikan penyembahan kepada Allah yang benar kepada penyembahan berhala. Tapi puji Tuhan, ternyata tidak semua orang Israel mau menyembah matahari, sebab masih ada umat Israel terluput yang tetap menjaga kekudusan mereka dengan tetap menyembah Allah yang benar. Sebagai contoh adalah kisah di Dan 3:1-30 yang mencatat kejadian saat raja Babel, Nebukadnezar, mendirikan patung emas untuk disembah. Sekalipun ancaman raja adalah membakar hidup-hidup kepada barang siapa yang tidak mau menyembah patung raja, namun Sadrakh, Mesakh dan Abednego tetap menolak untuk menyembah dan sujud kepada patung itu. Dari perbandingan ukurannya 60:6 atau 10:1 (60 hasta tingginya, dan 6 hasta lebarnya) dapat dipastikan bahwa patung tersebut adalah Obelisk emas (lihat gambar kiri). Obelisk adalah lambang dari dewa matahari/ Baal/Nimrod. Disini terlihat bahwa sebagian (kecil) orang Israel tetap menolak penyembahan matahari sekalipun harus kehilangan nyawa mereka.
Tidak semua orang Yahudi adalah jahat, Tuhan masih menyisakan orang-orang Yahudi yang takut akan Tuhan. seperti rasul Petrus, Paulus, Yohanes, Yakobus dan rasul-rasul lainnya adalah orang Yahudi asli, namun dari merekalah Injil keselamatan tersebar luas ke seluruh dunia, dan sampai saat ini orang-orang Yahudi terluput yang masih memegang teguh iman mereka kepada Tuhan yang benar masih tetap ada.

Iblis menipu dan “menggunakan” bangsa Israel
Iblis punya rencana besar, dengan tipuan dan jebakan, ia sedang menipu miliaran orang di bumi termasuk umat pilihan-Nya Israel. Jangankan hanya bangsa Israel yang adalah makhluk daging, iblis pernah menipu 1/3 malaikat di surga untuk mengikutinya. Bangsa Israel yang seharusnya menjadi berkat bagi bangsa-bangsa telah tertipu dan menjadi perusak bangsa-bangsa. Mengapa? Karena sebagian besar orang Israel tidak memiliki dasar yang kuat, mereka telah menyimpang dari Firman Tuhan yang benar, dan iblis melihat hal ini sebagai kesempatan untuk menggunakan mereka sebagai kaki tangannya dalam mewujudkan rencana besarnya di akhir zaman. Sebagian besar orang Israel telah tertipu dan kehilangan kehidupan kekal, tidaklah sukar bagi Iblis untuk menipu/memperalat orang-orang Yahudi menjadi perpanjangan tangannya di dunia ini, sebab sekalipun mereka adalah umat pilihan Tuhan namun bangsa Israel adalah bangsa yang tegar-tengkuk (Kel 32:9), jahat (Kel 32:22), tidak taat (Roma 10:21) dll. Umat yang sudah ditarik Tuhan keluar dari Babel kini ditarik kembali kepada “sistem Babel” (penyembahan berhala) dan menjadi wakil iblis untuk membangun Babel Besar/Tatanan Dunia Baru. Mereka kini menghalalkan segala cara untuk mewujudkan Tatanan Dunia Baru tersebut. Dengan pengaruh dan keuangannya yang tak terbatas mereka dapat mengatur seluruh dunia dan menciptakan berbagai konspirasi tingkat tinggi yang tujuan utamanya adalah mendirikan Tatanan Dunia Baru.
        Mengapa orang Yahudi melakukan semua itu? Sebenarnya visi dan urapan yang Tuhan berikan kepada orang Yahudi hingga kini adalah baik. Kekhususan berkat yang diterima Yehuda seharusnya digunakan untuk memuliakan Tuhan, memberkati saudara-saudaranya dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.
Berikut tujuan utama bangsa Israel menjadi umat pilihan-Nya:

    1. Memberikan kesaksian tentang satu Allah yang benar

Bangsa Israel adalah umat Allah yang dipilih untuk membawa suatu pewahyuan yang diperbaharui tentang satu Allah sejati kepada dunia, menulis Alkitab dan mempersiapkan Mesias kepada dunia, sebab dari keturunan Israel (suku Yehuda) akan membawa penebusan kepada dunia. Mereka memang bangsa pilihan Allah, bukan berarti orang-orang Yahudi adalah bangsa yang lebih baik daripada bangsa-bangsa lain di dunia ini, itu hanya karena mereka adalah bangsa yang TERPILIH untuk tujuan penebusan-Nya. Orang Yahudi dipisahkan dari dunia agar mereka mengkhususkan diri pada hal-hal rohani dan tidak mencari hal-hal duniawi untuk menjadi terang bagi dunia dan memberikan kesaksian tentang Allah yang benar.

    1. Memuliakan Tuhan dengan kekayaan mereka.

Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu.” (Ams 3:9)
Tuhan berjanji kepada Israel bahwa tanah yang akan Tuhan berikan kepada mereka adalah tanah yang berlimpah susu dan madunya, ini berarti tanah mereka akan sangat kaya. Dari kekayaannya tersebut, Tuhan ingin umat-Nya memuliakan nama-Nya. Namun kenyataan berkata lain, sebagian besar orang Israel ternyata tidak memuliakan Tuhan dengan kekayaannya, malahan mereka memperguna-kan kekayaannya untuk diri sendiri dan penyembahan berhala. Hosea berkata :
“Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi dia perak dan emas yang dibuat mereka menjadi patung Baal.” (Hos 2:7).

    1. Memberkati bangsa-bangsa dengan materi

“Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.” (Kej 12:2)
Tanah Perjanjian / Israel adalah tanah yang sangat subur, dari tanah yang subur itu mereka akan diberkati Tuhan secara luar biasa, bahkan tanah Israel disebut Tuhan sebagai tanah yang berlimpah susu dan madunya (Kel 33:3). Selain berkat berlimpah, Tuhan juga memberkati mereka dengan kepandaian melebihi orang-orang dari bangsa lain, dari semua kelebihan yang Tuhan berikan kepada orang Israel ternyata Tuhan punya rencana agar Israel menjadi berkat (penolong) bagi bangsa-bangsa di dunia. Namun sayang, kelebihan yang mereka miliki ternyata malah menjadi bencana bagi bangsa-bangsa, sebab dengan kepandaiannya, kebanyakan orang orang Israel mengeruk banyak sekali kekayaan bangsa-bangsa demi kepentingan mereka.

    1. Memberkati bangsa-bangsa dengan kesejahteraan

“Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” (Yer 29:7)
Bangsa Israel adalah milik kepunyaan Tuhan (I Raj 8:53; Yoh 1:11), Tuhan ada di tengah-tengah mereka sekalipun orang-orang Israel telah terserak ke seluruh bumi, oleh sebab itu saat terdiaspora Tuhan berfirman kepada orang Israel untuk memberkati bangsa dimana mereka dibuang/tempatkan, sebab ke manapun mereka akan tinggal kelak itu bukan suatu kebetulan, Tuhan sudah menempatkan mereka di negara-negara baru agar mereka menjadi berkat di sana. Orang Israel seharusnya berdoa bagi kesejahteraan kota/negara dimana mereka tinggal kini, sebab kesejahteraan kota akan menentukan kesejahteraan mereka. Tapi kebanyakan orang Israel tidak mendengarkan Firman Tuhan ini, mereka berlaku seenaknya terhadap negara dimana mereka tinggal bahkan cenderung menghancurkannya. Dan sesuai Firman Tuhan katakan, jika mereka berdoa bagi kesejahteraan kota maka kesejahteraan mereka juga akan baik, namun karena mereka berlaku jahat terhadap kota/negara tempat mereka tinggal kini maka bangsa-bangsa pun akhirnya berbuat jahat terhadap mereka sehingga muncullah antisemitisme dan pogrom.

Israel telah terpilih sebagai “jalur” penebusan Allah, akan tetapi tetapi Israel juga telah terpilih oleh iblis untuk membantunya mendirikan Tatanan Dunia Baru, yaitu membangun Babel Besar. Padahal, setelah iblis berhasil mendirikan Babel Besar kelak, ia akan menghianati orang Israel, ia akan berusaha memusnahkan semua orang Yahudi dengan penganiayaan dan pembunuhan yang sangat kejam seperti belum pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi lagi di bumi ini (Dan 9:27) dan barulah Israel akan menyadari bahwa tatanan dunia dan kedatangan mesias yang telah dipersiapkannya itu adalah kesalahan besar.
 
Siapa yang dapat menghentikan Yehuda?
Kapan mereka akan berhenti
Jika demikian, kapan sepak terjang orang-orang Yehuda akan berhenti, apakah jika semua tujuan telah terpenuhi lalu mereka akan berhenti, atau siapa yang dapat menghentikan orang-orang Yehuda?
Akhir sepak terjang orang Yehuda sebenarnya sudah dinubuatkan oleh Yakub (Israel) saat ia memberkati Yehuda. Yakub berkata :
“Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.” (Kej 49:9-10)
Dalam terjemahan Ibrani, kata-kata “sampai dia datang yang berhak atasnya” ditulis: “sampai datang Syiloh”. kata Syiloh (Shiloh, Ing.) berarti Silo dalam bahasa Indonesia. Silo adalah sebuah kota di Efraim sebelah utara Betel (I Sam 1:3). Namun dalam bahasa Ibrani, kata Syiloh berarti: Ketenangan, sentosa, orang yang suka damai, pembawa damai, perdamaian atau manusia damai, yang kesemuanya merupakan gelar untuk Mesias.  Jadi suku Yehuda akan tetap menjadi pemimpin bangsa Israel (dengan menghasilkan raja-raja mereka) sampai kelak datang Mesias yang akan menjadi akhir kepemimpinan Yehuda. Nubuat tersebut sudah digenapi, yaitu setelah Syiloh datang, pada waktu kelahiran Yesus Kristus, maka pada tahun 70 Masehi Yehuda dan Yerusalem dihancurkan oleh Romawi, dan semua tongkat kerajaan telah meninggalkan Yehuda. Namun yang menjadi masalah adalah, sebagian besar keturunan Yehuda (dan seluruh Israel) tidak mengakui Yesus sebagai Mesias mereka. Seperti kita ketahui mereka menolak Yesus! Orang Yehuda dan sebagian besar orang Israel masih menantikan Mesias/Syiloh. Lalu Syiloh manakah yang akan menghentikan mereka?
Iblis selalu meniru apa yang Tuhan lalukan, di akhir zaman juga ia akan meniru Tuhan Yesus sebagai Mesias dengan menjelma menjadi mesias palsu yaitu Antikris. Ya, Antikris-lah yang akan menghentikan sepak terjang Yehuda di akhir jaman. Hanya Antikris yang sanggup menghentikan orang-orang Yahudi/Yehuda! Antikris akan datang seperti layaknya Mesias sungguhan, ia datang membawa damai bagi seluruh dunia (digambarkan sebagai penunggang kuda putih, Why 6:1-2), Antikris akan dikenal sebagai manusia damai (Syiloh) ditengah-tengah dunia yang kacau-balau, ia akan menyelesaikan masalah-masalah ekonomi global, ia akan menyelamatkan dunia dari krisis sehingga pada akhirnya seluruh dunia akan melihat bahwa ia adalah Mesias yang telah ditunggu-tunggu. Orang-orang Israel/Yehuda juga akan tunduk kepada Antikris, sebab ia akan mendamaikan Israel dengan musuh-musuhnya, ia akan membantu orang Yahudi membangun Bait Allah III, ia juga akan menjadi penengah penyelesaian masalah batas-batas wilayah Israel dan penolong Israel ditengah antisemitisme yang meningkat di akhir jaman, sehingga mereka akan menyangka bahwa inilah Mesias Israel yang telah lama dinubuatkan kedatangannya. Selain pembawa damai, Antikris juga sangat berkuasa, ia datang dengan berbagai tanda ajaib sehingga orang-orang Yahudi berkuasa sekalipun akan tunduk kepadanya. Inilah Syiloh gadungan orang yang akan menghentikan sepak terjang orang-orang Yehuda.
Antikris adalah pribadi yang ditentukan Tuhan untuk menghentikan tindak-tanduk sebagian besar orang Yahudi yang telah merusak dunia ini dan menolak-Nya, Yehezkiel pernah menulis perkataan Tuhan:
“Kota ini akan Kuhancurkan sama sekali, sehingga di mana-mana ada puing-puing. Tetapi hal itu baru terjadi apabila orang yang Kupilih untuk menghukum kota ini telah datang. Kepada dialah akan Kuserahkan kota ini.” (Yeh 21:27, BIS)
Kota yang dimaksud adalah Yerusalem, ibu kota Israel, pusat dunia. Seseorang telah dipilih untuk menghukum kejahatan Israel, dialah Antikris. Awalnya ia akan datang menolong Israel dengan suatu ikatan perjanjian yang kuat (Yes 28:15), dan sebagai balasan Israel akan menyerahkan seluruh kedaulatan negaranya kepada Antikris. Kemudian Israel akan menjadi anak emas Antikris untuk beberapa saat, ia akan membantu pemulangan semua orang Israel, Antikris akan membangun kembali dan mengembalikan Yerusalem sebagai milik Israel dan membangun Bait Allah III. Namun tanpa disadari, ini adalah puncak penghukuman Tuhan terhadap Israel, ditengah-tengah masa perjanjian antara Antikris dengan Israel, Antikris akan mengkhianati perjanjian tersebut, yang tadinya penolong kini akan membinasakan Israel. Antikris menolong Israel bukan karena ia simpati terhadap orang Yahudi, namun kerena ia berkepentingan atas Yerusalem, ia telah lama mengincar Bait Allah III di Yerusalem sebagai takhtanya untuk menyamai Yang Maha Tinggi dan akan disembah oleh seluruh manusia. Dua pertiga orang Israel akan mati dalam penghianatan ini (Zak 13:8), sisanya akan diuji sampai didapati orang-orang Israel yang sungguh-sungguh bertobat yang akan Tuhan selamatkan.
“Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka...” (Hos 1:7a)
Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya pada hari-hari yang terakhir.” (Hos 3:5)

KESIMPULAN
Dunia sudah dipersiapkan
Dari penjelasan yang telah dikemukakan tentang semua arti yang terkandung dalam simbol-simbol Tatanan Dunia Baru / The Great Seal maka dapat ditarik kesimpulan bahwa persiapan Tatanan Dunia Baru adalah PERSIAPAN DUNIA MENUJU MASA PEMERINTAHAN ANTIKRIS di akhir jaman. Ini merupakan salah satu tanda profetik kedatangan Tuhan yang ke dua yang terdiri dari Satu Pemerintahan Dunia dan Satu Pemimpin Dunia. Lambang-lambang dalam simbol Tatanan Dunia Baru / The Great Seal mewakili segala persiapan mesianik dunia, yaitu persiapan antikris-antikris untuk menyambut mesias mereka, Antikris. “Mata satu” dalam segitiga adalah yang paling menentukan, itu adalah simbol dari mata Lucifer di akhir zaman yang duduk di tingkatan paling atas dari Babel Besar, iblis percaya bahwa ia pada akhirnya akan mencapai tujuannya untuk di sembah seperti Yang Maha Tinggi (Yes 14:12-14), mengawasi seluruh dunia dan disembah oleh seluruh umat manusia.
“Dengan sombong ia akan melawan dan meninggikan diri di atas semua yang disembah oleh manusia, atau semua ilah yang dianggap Allah oleh manusia. Bahkan ia akan duduk di dalam Rumah Allah dan mengumumkan bahwa ia adalah Allah.” (II Tes 2:4)

Daniel diberikan sebuah penglihatan tentang kerajaan-kerajaan dunia ini yang mengerikan, simbol-simbol mereka digambarkan dengan berbagai binatang yang menakutkan. Mereka adalah bangsa-bangsa (para pemimpinnya adalah antikris-antikris) yang dipersiapkan iblis untuk mencapai tujuan pendirian Tatanan Dunia Baru. Apapun kebangsaan mereka, antikris-antikris ini dengan giat mempersiapkan masa pemerintahan Antikris, entah itu pemimpin-pemimpin negara, para pemusik dunia, film, media masa, agama, hingga para pemegang keuangan dunia, sedang mempromosikan Tatanan Dunia Baru.

Simbol-simbol penyembahan matahari/ Nimrod/Lucifer di berbagai kota dunia.
1. Obelisk
Pengaruh antikris-antikris dalam mempersiapkan Tatanan Dunia Baru sudah mendunia. Saat ini kita tidak akan lagi menggunakan kata orang-orang Yehuda, namun kata para “globalis”, sebab mereka yang mempersiapkan dan yang mempromosikan Tatanan Dunia Baru bukan lagi monopoli orang-orang Yehuda, melainkan sudah dilakukan oleh seluruh bangsa, mereka adalah orang-orang berpengaruh, pemimpin politik, pemimpin agama hingga para publik figur.
Pada edisi sebelum-sebelumnya kita melihat bagaimana para pemimpin dunia menunjukkan simbol-sombol Tatanan Dunia Baru dengan jari tangan mereka, itu membuktikan bahwa para pemimpin dunia adalah orang-orang yang mempromosikan Tatanan Dunia Baru. Tapi itu hanya salah satu bukti, sebenarnya masih banyak bukti yang dapat memastikan bahwa di seluruh dunia para globalis memang sedang bekerja secara rahasia untuk mempersiapkan Tatanan Dunia Baru. Selain simbol jari, contoh lain adalah jejak-jejak penyembahan matahari seperti masa menara Babel dulu. Jika kita memperhatikan kota-kota dunia (terutama ibu kota negara para globalis) maka kita akan mendapati bangunan piramid, tugu Obeliks dan ornamen-ornamen di dinding bangunan yang mengambarkan “eye of providence” (mata satu). Dari jejak-jejak penyembahan matahari kota-kota dunia tersebut kita dapat mengetahui bahwa iblis mempersiapkan pendirian Tatanan Dunia Baru dengan begitu tersembunyi namun bersifat global, hampir tidak dapat disadari oleh masyarakat umum dunia. Orang hanya akan menyangka bahwa bangunan-bangunan tersebut hanyalah sebuah karya seni, warisan peradaban masa lalu (world heritage), tempat wisata dan sebagainya. Padahal bangunan-bangunan tersebut ditempatkan bukan dengan kebetulan. Sebagai contoh Obelisk, tugu penyembahan matahari ini hampir ada di setiap negara di dunia ini, ditempatkan di titik-titik pusat kota atau pusat pemerintahan di dalam Ley Line (jalan-jalan kota yang membentuk jalur-jalur yang menghasilkan simbol-simbol rahasia). Kebanyakan obelisk yang ada adalah tugu buatan peradaban modern, namun beberapa lagi merupakan obelisk asli yang didatangkan langsung dari Mesir, seperti obelisk Place de la Concorde di Paris.
Peradaban Mesir kuno setidaknya meninggalkan 30 tugu obelisk, tujuh diantaranya masih berada di Mesir hingga saat ini, 13 obelisk yang lain berada di berbagai kota di Roma, sedangkan 10 obelisk sisanya berada di berbagai kota di dunia seperti: Paris, London, New York, Istambul, Florence, Urbino (Italia), Catania (Sisilia), Wimborne (Inggris) Arles (Prancis) dan Caesarea (Israel).
Obelisk adalah sebuah tugu/monumen tinggi, ramping, bersisi empat dimana pada bagian puncaknya dimahkotai kemuncak berbentuk piramida. Obelisk purbakala biasanya terbuat dari monolit solid atau batu tunggal, sedangkan obelisk modern dibangun dari batu dan memiliki ruangan di dalamnya. Obelisk adalah sarana penyembahan matahari, dimana pada bagian puncaknya sebagai patokan posisi matahari. Mengingat penempatan obelisk Mesir dan obelisk buatan tidak sembarangan, melainkan ditempatkan di pusat-pusat pemerintahan, di ibu kota atau kota besar, dan di dalam formasi ley line rahasia, maka dapat dipastikan pembuatan/penempatan obelisk tersebut bukan suatu kebetulan semata. Ini merupakan salah satu jejak bahwa para globalis telah menguasai seluruh dunia, mereka ada di negara manapun dan siap menyatukan negara-negara mereka untuk mendirikan Tatanan Dunia Baru. Prinsipnya masih sama, yaitu penyembahan matahari/Lucifer. (Vs.)

 (Bersambung)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Arti Sesungguhnya “THE GREAT SEAL “
Cahaya, lambang ini berarti “sang pembawa cahaya”, yaitu melambangkan Lucifer, sebab nama Lucifer sendiri berarti “pembawa cahaya”. Ia akan menuntun semua agama menuju pencerahaan baru (New Age Movement) yang pada akhirnya akan menyatukan semua agama. Cahaya yang berada disekitar “mata satu” berarti bahwa “cahaya” (Lucifer) berada dibalik sosok Antikris yang akan datang.

Segi Tiga, adalah lambang “pintu menuju Tuhan” atau pintu Surga (langit) tempat Takhta Allah, sehingga secara lengkap arti dari lambang Illuminati/the Great Seal/Tatanan Dunia Baru malalui simbol “piramida terpotong dengan mata satu di dalam segi tiga” adalah bahwa iblis sedang merencanakan suatu Tatanan Dunia Baru (Babel Besar) dimana iblis yang akan menjadi tuhannya, inilah cita-cita iblis sejak awal.

Mata satu, adalah lambang iblis yang kelak akan berada ditingkatan paling tinggi di dunia ini dalam diri Antikris. Inilah mesias palsu yang telah dinanti-nantikan oleh seluruh dunia.

Piramida terpotong. Kita berada di akhir zaman, dunia sedang digiring menuju Tatanan Dunia Baru tanpa dapat dihentikan. Piramida terpotong adalah lambang dunia, bagian bawah piramida berukuran besar dengan banyak batu bata, lalu semakin ke atas semakin mengecil dengan jumlah batu bata yang semakin sedikit. Setiap batu bata mewakili aspek-aspek kehidupan penting manusia yang semakin hari semakin diper-SATU-kan seperti pada masa menara Babel dulu. Agama-agama dunia akan menjadi satu, negara-negara akan menjadi satu, batas-batas wilayah akan hilang, mata uang akan menjadi satu, pemimpin dunia pun akan menjadi satu, yaitu Antikris, yang disimbolkan oleh mata satu pada bagian teratas dari piramida terpotong.

MDCCLXXVI, adalah angka Romawi untuk 1776, yaitu tahun berdirinya organisasi Illuminati, organisasi utama yang akan bergerak secara rahasia untuk mengiring berbagai aspek kehidupan manusia menuju Tatanan Dunia Baru.

Pustaka :

- Dwight L. Kinman (2002), “Diktator Dunia Yang Terakhir”; Revival Publishing House.
- Ralph Woodrow (1981), “Babylon, Mystery Religion”; Ralph Woodrow Evangelistic Association, Inc.
- Richard Brooker, DR. (2010), “Akhir dari segalanya sudah dekat, Apakah Anda siap?”; Light Publishing.
- Wikipedia.org; id.Wikipedia.org; Google.com; Google Earth 6.1