Seri Akhir Zaman Bagian ke-31

MENUJU " TATANAN DUNIA BARU " - 4



Keadaan orang-orang Yahudi yang tinggal di negeri sendiri maupun mereka yang tercerai berai sangat memprihatinkan, mereka dibenci oleh hampir semua orang. Mereka mengembara ke seluruh dunia seperti nabi Hosea telah nubuatkan:
“Allahku akan membuang mereka, sebab mereka tidak mendengarkan Dia, maka mereka akan mengembara di antara bangsa-bangsa.” (Hos 9:17)
Di Eropa para pendatang Yahudi diterima, namun dengan kecurigaan, itupun berkali-kali mereka akhirnya menghadapi pengusiran, seperti pengusiran oleh Prancis (1306); Penganiayaan dan pengusiran di Eropa Barat sehingga mereka harus mengungsi ke Polandia (1343); Penganiayaan semasa inkuisisi Spanyol (1478) yang kemudian diikuti oleh pengusiran 200.000 orang Yahudi dari Spanyol (1492) sehingga memaksa mereka untuk bermigrasi ke tanah Arab, Yudea, Belanda, dan Amerika, namun kebanyakan diterima di Polandia, dan sebagian lagi sangat beruntung karena kekaisaran Ottoman (Turki) mengirimkan kapal-kapalnya untuk menjemput dan menerima mereka; Lalu pengusiran 137.000 orang Yahudi dari Sisilia (1493); Hingga pengusiran dari Portugal dan Jerman (1496). Berbeda dengan negara lain, Italia memiliki cara berbeda dalam mengatasi masalah orang-orang Yahudi, mereka tidak melakukan pengusiran namun mereka membangun sebuah ghetto di kota Venice untuk menempatkan orang-orang Yahudi, dimana model ghetto ini akhirnya ditiru oleh negara-negara Eropa lainnya. Ghetto adalah sebuah wilayah di suatu kota yang dibuat untuk menempatkan kelompok orang yang memiliki masalah sosial, ekonomi atau hukum (orang-orang jahat), sehingga ghetto biasanya dikaitkan dengan penduduk miskin, etnis atau ras tertentu yang hidup dibawah garis kemiskinan dan para sampah masyarakat. Keadaan ghetto biasanya buruk, padat dan kumuh yang dibatasi oleh pagar atau tembok tinggi dan dikunci pada malam hari, persis seperti nubuat di Yer 24:9 yang berkata:
“Aku akan membuat mereka menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi, menjadi aib dan perumpamaan, menjadi sindiran dan kutuk di segala tempat ke mana Aku menceraiberaikan mereka.”
Sekalipun Yahudi dibenci dan diusir dari mana-mana, namun yang mengherankan bahwa orang Yahudi diterima di Polandia, bahkan pada tahun 1534 raja Sigismund I menghapuskan undang-undang yang mengharuskan orang Yahudi menggunakan pakaian khusus. Dari sinilah orang Yahudi bangkit, seperti mendirikan percetakan Yahudi (1547) dan membangun universitas Jeshiva (1567). Hingga tahun 1648 populasi orang Yahudi di Polandia mencapai 450.000 orang atau 4% dari jumlah penduduk, hingga tahun 1930 (sebelum Hitler menginvasi Polandia saat PD II dan melakukan pembantaian orang-orang Yahudi Polandia / Holocaust) jumlah orang Yahudi di Polandia mencapai 4.500.000 orang atau 11% jumlah penduduk. Memang Tuhan berjanji bahwa sekalipun bangsa Israel akan tercerai-berai namun Ia akan tetap memelihara mereka, sebab suatu saat Tuhan akan mengembalikan orang Israel ke tanah air mereka dan membangunnya kembali, Tuhan adalah penjaga Israel seperti Yer 31:28 berkata:
“Maka seperti tadinya Aku berjaga-jaga atas mereka untuk mencabut dan merobohkan, untuk meruntuhkan dan membinasakan dan mencelakakan, demikianlah juga Aku akan berjaga-jaga atas mereka untuk membangun dan menanam, demikianlah firman TUHAN.”
Dengan menyadari  keadaan mereka yang sangat buruk, orang-orang Yahudi semakin merindukan kedatangan sang Mesias yang akan membebaskan mereka dari penindasan bangsa-bangsa lain dan mengembalikan mereka ke tanah air (home land) di Israel. Untuk itu sekalipun orang-orang Yahudi tersebar di seluruh dunia namun mereka berusaha mempererat ikatan persaudaraan dan mulai berinteraksi diantara sesama orang Yahudi di seluruh dunia, sehingga pada gilirannya kelak mereka dapat mewujudkan cita-cita mereka untuk mendirikan negara Israel, kembali ke tanah Israel dan membangun Bait Allah mereka kembali. Mereka berusaha sangat keras untuk mewujudkan ketiga hal tersebut. Dan benar, sekalipun memakan waktu yang cukup lama,  “Yahudi” berhasil dalam segala bidang usaha yang mereka rintis. Sekalipun ditengah-tengah tekanan penduduk asli, bekerja di negeri orang dan terpencar di seluruh dunia, mereka akhirnya menjadi orang-orang sukses, bahkan dengan keahliannya dalam hal keuangan beberapa dari orang Yahudi akhirnya dapat berhasil melebihi keberhasilan para penduduk asli di mana mereka tinggal.

Orang Yahudi semakin dibenci
Dari keahliannya membungakan uang / riba (Jewish Money Lender) membuat beberapa orang Yahudi menjadi sangat-sangat kaya. Inilah cara kerja mereka menghasilkan uang banyak sesuai pengertian mereka terhadap Ul 28:12, padahal oleh karena ketamakan riba itu jugalah salah satu alasan mengapa orang Israel tercerai-berai ke seluruh dunia, seperti perkataan nabi Yehezkiel :
“Padamu orang menerima suap untuk mencurahkan darah, engkau memungut bunga uang atau mengambil riba dan merugikan sesamamu dengan pemerasan, tetapi Aku kaulupakan, demikianlah firman Tuhan ALLAH ... Aku akan menyerakkan engkau di antara bangsa-bangsa dan menghamburkan engkau ke semua negeri dan Aku akan mengikis kenajisanmu dari padamu..." (Yeh 22:12-16)
Orang Yahudi memang memiliki kelebihan dibanding oleh bangsa lain, yaitu kepandaian, kecerdikan dan memiliki visi jauh ke depan. Namun oleh karena penafsiran Taurat yang salah dan hanya berdasarkan pengertian sendiri (Rom 10:2) maka “kelebihan” yang mereka miliki akhirnya disalahgunakan. Bisnis yang dirintis dapat dipastikan dikerjakan dengan menghalalkan segala cara, yang terpenting dapat menghasilkan uang sebanyak mungkin, sehingga sekalipun orang-orang Yahudi adalah minoritas, dengan kekayaan mereka yang luar biasa, dengan cepat mereka dapat berkuasa di negara dimana mereka tinggal kini. Dalam waktu 1.000 tahun dunia mendapati bahwa keadaan telah bertolak belakang, kini banyak dari antara orang Yahudi telah menjadi orang yang sangat-sangat kaya, dan dengan kekayaannya tersebut mereka dapat “membeli” kewarganegaraan, memiliki pengaruh di pemerintahan dan duduk di kursi-kursi pemerintahan yang cukup tinggi.

Dengan bangkitnya revolusi dan kapitalisme di Eropa menyumbangkan masa keemasan orang Yahudi Eropa. Banyak negara juga telah dibantu dan dibangun oleh orang-orang Yahudi, sehingga mereka menjadi negara yang maju. Namun keadaan tersebut akhirnya menjadi bom waktu bagi orang-orang Yahudi sendiri, sebab penduduk asli kini akhirnya hidup dibawah orang-orang Yahudi. Kebencian terhadap orang Yahudi pun akhirnya muncul di berbagai negara, sehingga muncullah istilah Antisemitisme, yaitu suatu sikap permusuhan terhadap kaum Yahudi dalam bentuk pengusiran / penganiayaan (Jewish Pogrom), permusuhan ini akhirnya merembet hingga kebencian terhadap berbagai segi kehidupan orang Yahudi hingga isu agama. Antisemitis-me menjalar dengan cepat ke berbagai wilayah dan golongan. Kelompok Katolik Roma membenci orang Yahudi karena mereka dianggap sebagai pembunuh Yesus Kristus, mereka juga menggolongkan orang-orang Yahudi sebagai bidat, sebab mereka tidak mau mengakui dan mengikuti ajaran resmi gereja (kepausan), oleh sebab itu orang Yahudi adalah salah satu korban Perang Salib dan korban inkuisisi; Kelompok ekonomi membenci orang Yahudi karena mereka menguasai sebagian besar keuangan negara melebihi jumlah penduduk negara itu sendiri; Kelompok pemerintahan membenci orang Yahudi karena mereka menolak memuliakan raja, bagi mereka penghormatan hanya bagi Yahweh, sehingga rasa patriotisme orang-orang keturunan Yahudi terhadap negara diragukan; Kelompok masyarakat jelata membenci orang Yahudi karena kebanyakan dari mereka hidup sangat kaya dari membungakan uang dan tidak peduli terhadap kesulitan masyarakat kecil.
Kebencian-kebencian terhadap orang Yahudi tersebut seringkali menyulut kerusuhan, penjarahan, pengusiran bahkan pembantaian terhadap orang Yahudi. Selama berabad-abad orang Yahudi dianggap sebagai pembawa sial.

Memasuki masa Mesianik
Orang Yahudi mempersiapkan kedatangan Mesias yang semakin dekat.
Oleh karena kesuksesan orang-orang Yahudi diseluruh dunia, ternyata membuat luntur cita-cita awal mereka untuk kembali ke tanah air di Israel. Bahkan penganiayaan di berbagai negara tidak menggugah simpati orang-orang Yahudi lain yang hidup nyaman. Namun kenyamanan itu berangsur-angsur menurun oleh karena dikemudian hari berbagai ancaman begitu menghantui sebagian besar masyarakat Yahudi di seluruh dunia. Dengan penganiayaan dan pengusiran di berbagai tempat pada abad ke-14 hingga abad ke-16 membangkitkan kesadaran orang-orang Yahudi bahwa mereka ternyata selalu dalam bahaya. Pengusiran dan penganiayaan bisa terjadi kepada semua keturunan Yahudi di manapun mereka berada, dan itu bukan isapan jempol semata, sebab pada abad ke-17, orang Yahudi Polandia dibantai di Chmielnitski, Ukraina (1648) padahal Polandia adalah tempat paling aman bagi mereka; Lalu pengusiran semua orang Yahudi Ashkenazi dari Yerusalem oleh penguasa Arab (1720); Pengusiran besar-besaran orang Yahudi dari daerah-daerah Rusia (1727) dimana 15 tahun kemudian Tsarina Elizabeth Petrovna mengusir sisa-sisa orang Yahudi yang masih tertinggal di Rusia seraya berkata: “Aku tidak menginginkan keuntungan apa pun dari musuh-musuh Kristus”; Catherine II menaklukkan Polandia, kini sebagian besar orang Yahudi Eropa Timur berada dibawah kekuasaan Rusia; Tahun 1791-1815 Rusia membangun Pale of Settlement, yaitu suatu wilayah khusus bagi orang-orang Yahudi untuk tinggal dan dibatasi oleh ketetapan tsar (semacam ghetto di Eropa); Antisemitisme meningkat di Eropa dan Rusia, pilihannya hanya dua: “Menjadi Kristen atau pergi!” Dengan penindasan seperti itulah maka muncul kembali gagasan untuk mengusahakan pembentukan negara Yahudi dimana mereka dapat bebas dan mengusahakan negara sendiri.
Sekalipun penganiayaan begitu besar bagi orang Yahudi, namun sesuai janji Tuhan, maka orang Yahudi akan tetap terpelihara, penghukuman memang sedang berlangsung bagi mereka, tetapi tangan Tuhan tidak pernah membiarkan bangsa ini musnah. Pada tahun 1740 Parlemen Britania Raya (Inggris) mengijinkan orang-orang Yahudi untuk menjadi warga negara koloni-koloni Inggris di Amerika tanpa syarat apapun, termasuk syarat untuk menjadi Kristen; Dan yang paling dirasakan sebagai tanda paling jelas bahwa mereka sedang berada dimasa paling dekat dengan kedatangan Mesias adalah dengan dikeluarkannya izin oleh penguasa Ottoman bagi orang Yahudi (dibawah pimpinan Rabbi Haim Abulafia) untuk datang ke Palestina dan membangun kota Tiberias (1740), dari sini mereka tahu bahwa kepulangan mereka ke tanah air semakin dekat. Dan yang lebih penting bahwa hari-hari ini adalah saat-saat dimana Mesias bisa datang kapan saja, waktunya sudah dekat; dan yang terakhir adalah saat Revolusi Prancis pecah (1789), Prancis memberikan hak penuh bagi orang-orang Yahudi untuk menjadi warga negara, dari momen ini orang-orang Israel berpengaruh dipercaya telah menguasai pemimpin-pemimpin pemerintahan Prancis, sebab 10 tahun setelah pemberian hak kewarganegaraan bagi orang-orang Yahudi, yaitu tahun 1799 saat Napoleon berada di Palestina dalam pengepungan kota Acre/Akko (kota di wilayah Galilea) Napoleon ternyata sedang mempersiapkan Proklamasi negara Palestina sebagai negara Yahudi, dan ia meminta bantuan orang-orang Yahudi Afrika dan Asia untuk membantu menaklukkan Yerusalem. Namun usaha tersebut ternyata gagal. Sebenarnya telah berkali-kali orang Yahudi berpengaruh mempersiapkan pengambilalihan tanah Palestina untuk kembali menjadi tanah Israel, sebab kekuatan mereka masih kurang, kegagalan demi kegagalan mereka hadapi, namun mereka tidak pantang menyerah, Israel harus kembali menjadi tanah air mereka.
Pada abad ke-19 dominasi Yahudi di negara-negara dunia mulai terasa. Yahudi Eropa memegang peranan besar dalam bidang keuangan dan perbankan, mereka boleh dikatakan penyedia utama pinjaman uang untuk pembangunan (bank investasi) di negara-negara Eropa dan dunia. Sistem keuangan ini merupakan cetak biru dari didirikannya IMF (International Monetary Fund) dikemudian hari. Banyak negara dan mega proyek pembangunan (seperti perusahaan baja, minyak, rel kerta api hingga proyek pembangunan Terusan Panama) dibiayai oleh orang-orang Yahudi. Mereka kini menjadi warga negara yang diperhitungkan, dan untuk menghormati mereka, kebanyakan negara akhirnya menerima dan mengizinkan orang Yahudi untuk menjadi warga negara, seperti di Yunani (1830); Norwegia membuka diri bagi masuknya orang-orang Yahudi (1851) dan memulai emansipasi Yahudi 40 tahun kemudian; Inggris memulai emansipasi Yahudi (1858); Organisasi perlindungan hak kewarganegaraan bagi Yahudi didirikan di Prancis (1860); Orang Yahudi mengambil bagian dalam gerakan nasional Polandia (1860-1864); Emansipasi di Hungaria (1867), lalu Itali (1870) dan Jerman (1871); Bahkan orang Yahudi bernama Benjamin Disraeli terpilih menjadi PM Inggris (1868). Keadaan seperti ini merupakan kesempatan baik untuk memulai langkah menuju pendirian negara Israel. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh seorang perintis kebudayaan Yahudi bernama Mathias Acher mulai menggunakan istilah Zionisme, yaitu ajakan kepada seluruh orang Yahudi di seluruh dunia untuk kembali lagi ke Zion. Zion adalah sebuah bukit dimana kota Yerusalem berdiri. Untuk merealisasikan gerakan Zionisme, Tahun 1882, seorang Yahudi bernama Theodor Herzl mulai menyusun doktrin Zionisme yang kemudian dituangkan dalam sebuah buku berjudul “Der Judenstaat” (Negara Yahudi) (1896). Doktrin ini akhirnya direalisasikan melalui Kongres Zionis sedunia pertama di Basel, Swiss, tahun 1897.
Sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah menuju pembentukan negara Israel, hampir sebagian besar negara dan pemimpin negara telah “berhutang” kepada mereka, tinggal menunggu waktu menuju pembentukan tanah Israel, namun sebelum itu dunia harus sepenuhnya dibawah pengaruh mereka, tidak bisa tidak. Mereka harus berada di posisi paling kuat untuk mewujudkan cita-cita yang sulit terwujud itu.

Dinasty Rothschild
Mayer Amschel Rothschild (1743-1812) seorang keturunan Yahudi yang tinggal di Bavaria Jerman, memulai usahanya dengan menjual koin-koin langka, kemudian berkembang ke bidang usaha perbankan. Tak lama setelah itu, Rothschild diangkat sebagai wakil istana Pangeran William IX. Saat ini, keluarga Rothschild benar-benar menguasai perekonomian Inggris dan mendirikan Bank of England (Bank Inggris) dibawah kendali Nathan Rothschild.
Keturunan Rothschild dapat dikatakan sangat-sangat kaya, dengan kekayaannya tersebut keluarga ini dapat “membantu” negara-negara yang memerlukan pinjaman uang, dimana pada akhirnya dinasty Rothschild ini membuat bank negara dan mengontrol keluar masuknya uang di negara tersebut. Keluarga ini di mata dunia sangat terhormat, dimana keturunannya pada abad ke-20 ini menduduki jabatan penting dalam berbagai perusahaan konglomerat terutama dibidang perbankan di Eropa, Amerika dan sebagian besar bank di dunia, salah satu anggotanya menjadi salah satu pendiri PBB. Tapi apapun yang mereka lakukan adalah dengan tangan yang kotor. Sebagai contoh keluarga Rochschilds mendanai berbagai peperangan, misalnya saat perang Prancis (Napoleon) melawan Inggris, keturunan Rothchilds yang satu (Jacob Rothschild) mendanai pasukan Napoleon, sedangkan keturunan yang lain (Nathan Rothschild) mendanai pasukan Inggris. Dan dari peperangan ini mereka mendapat keuntungan yang sangat banyak untuk mengisi pundi-pundi keuangan mereka dari penjualan senjata kedua belah pihak. Kerugian Napoleon sangat besar saat itu, sehingga ia harus menjual semua wilayah jajahan Prancis di benua Amerika, yaitu wilayah Lousiana yang luasnya hampir 1/4 negara AS sekarang. Sampai 200 tahun kemudian, keluarga Rothschild selalu berada di balik perang-perang besar dunia.

Keluarga Rothschild akhirnya berhasil mengendalikan dominasi keuangan Prancis pada tahun 1818, kemudian mengendalikan suplai uang Jerman, mereka juga berada dibalik terbentuknya Federasi Eropa, yang tujuannya sebagai langkah awal menuju penyatuan dunia. Mereka tidak segan-segan menghancurkan perekonomian sebuah negara untuk diambil uangnya, dan mereka akan sangat mudah memberikan bantuan dana kepada negara lainnya dimana pada akhirnya negara tersebut akan berhutang dan mau tidak mau membantu kepentingan mereka, dari keadaan ini mereka akhirnya makin mengeruk kekayaan dan kontrol keuangan bangsa-bangsa. Salah satu ucapan Rothschild yang terkenal adalah: “Beri aku kesempatan untuk mengendalikan ekonomi suatu bangsa, dan aku tidak akan pedulikan siapa yang berkuasa.” Dan usaha mengeruk kekayaan besar ini dilakukan hampir oleh semua orang-orang kaya Yahudi untuk mengumpulkan uang, terutama oleh keluarga Rothschild, yaitu kelima anak Rothschild yang dididik dengan disiplin Yahudi yang tinggi untuk mempersiapkan mereka menjadi pengusaha dan bankir yang tangguh.
Mengapa mereka memerlukan begitu banyak uang:
1.Untuk pembiayaan pemulangan (reunion) orang-orang Yahudi dari seluruh dunia (Aliyah) ke tanah Israel.
2.Untuk pembiayaan pembangunan rumah-rumah bagi mereka yang telah kembali ke Israel.
3.Untuk pembiayaan pembangunan Bait Allah III.
4.Untuk pembiayaan militer, sebagai antisipasi hal-hal yang dapat menghalangi rencana-rencana tersebut.
5. Untuk mengontrol uang di seluruh dunia agar dapat menguasai negara-negara dan para pemimpinnya dalam rangka membentuk Tatanan Dunia Baru bagi persiapan datangnya Mesias (palsu).
Inilah penggenapan urapan Yehuda yang akan menolong saudara-saudaranya yang lain. Orang-orang Yehuda kini menguasai keuangan dunia, dan uang tersebut mereka gunakan untuk menolong suku-suku lain dari Israel yang tercerai berai di seluruh dunia agar dapat kembali ke Israel. Seperti kita lihat pada edisi-edisi yang lalu tentang Aliyah, bagaimana orang-orang Yahudi yang berada di negara-negara miskin seperti Ethiopia dipulangkan ke Israel dengan biaya yang begitu besar, dari mana biaya pemulangan mereka jika bukan dari orang-orang Yehuda yang sangat-sangat kaya. Suku Yehuda adalah tulang punggung saudara-saudara yang lain, keturunan Yehuda akan sekuat tenaga memgumpulkan dana, pengaruh dan persenjataan untuk sesegera mungkin mengembalikan saudara-saudara mereka yang masih di luar negeri (termasuk mereka sendiri) untuk kembali ke tanah Israel.

Migrasi ke benua Amerika
Kemerdekaan Amerika Serikat, 1776
Pada tahun 1775-1783, 13 koloni Inggris di benua Amerika utara melakukan perlawanan (revolusi) dan memisahkan diri dari kekuasaan kerajaan Inggris, lalu pada tahun 1776 koloni-koloni ini bergabung dan menyatakan memisahkan diri dari otoritas monarki Inggris dan mengeluarkan Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat. Sejak saat itu 13 Koloni Inggris tersebut menjadi sebuah negara baru yang bernama Amerika Serikat (AS). Sebagai negara baru, AS sangat menjanjikan, sebab mereka mengusung ide kebebasan, termasuk didalamnya “jaminan bagi kebebasan beragama”.
Melihat ide kebebasan sangat dijunjung oleh AS, maka orang-orang Kristen Protestan Eropa yang teraniaya dan terkekang oleh induk mereka (Gereja Roma Katolik) akhirnya hijrah ke AS, mereka datang dari pelosok-pelosok Eropa dengan harapan mendapat kebebasan beragama dan dapat menyebar-kan kebenaran Firman Tuhan yang telah lama melenceng di Eropa, oleh sebab itu hingga kini AS sangat identik dengan kekristen-an, dan hingga kini Amerika telah memberikan kontribusi besar bagi penyedia dana dan pemberitaan Injil modern ke seluruh dunia.
Ide kebebasan AS juga ternyata mendapat perhatian dari orang-orang Yahudi Eropa. Melihat potensi besar yang terdapat di AS, orang-orang Yahudi Kaya, pedagang, orang-orang berpendidikan dan berpengaruh di Eropa dan Rusia akhirnya memilih hijrah ke negara baru tersebut mengikuti orang-orang Yahudi sebelumnya yang telah lebih dahulu “mengungsi” ke Amerika karena antisemitime di Eropa, Eropa Timur, Rusia dan tempat lain. Sekalipun jumlah pendatang Yahudi sangat sedikit jika dibandingkan dengan para pendatang orang-orang Eropa, namun karena kepintaran dan uang yang mereka miliki sangat besar, maka sekalipun mereka adalah masyarakat minoritas namun mereka siap bersaing, dan dengan waktu yang singkat orang-orang Yahudi menempati posisi-posisi strategis di negara baru ini. Secara teoritis, orang Yahudi diberikan hak penuh, dan yang paling terpenting adalah mereka memegang keuangan Amerika dan berada di belakang pembuatan undang-undang negara. Mereka tidak terlihat namun mereka ada dibelakang para pendiri negara Amerika.
Kekristenan dan Yahudi berjalan paralel di Amerika. Dari Amerika keluar para penginjil dan pengajaran Kristen yang luar biasa bagi dunia, namun di sisi lain dari Amerika juga keluar rencana pembentukan Tatanan Dunia Baru bagi dunia. Bukan suatu kebetulan jika sampai saat ini, segala segi kehidupan keluar dari Amerika, dari mulai ilmu pengetahuan, teknologi, dunia film, musik, hingga militer kesemuanya menyampaikan pesan-pesan Tatanan Dunia Baru kepada seluruh dunia.

Illuminati
Persiapan menuju Tatanan Dunia Baru
Dirasakan tidak mungkin untuk mendirikan Tatanan Dunia Baru ini jika dunia ini masih terdiri dari banyak negara dan pemimpin, maka Tahun 1770, Rothschild memulai rencana pendirian organisasi persaudaraan bernama Illuminati. Rothschild mempercayakan organisasi ini kepada seorang keturunan Yahudi lainnya bernama Adam Weishaupt (1748-1811). Pada tahun 1776 akhirnya Adam Weishaupt menyelesaikan rencana tersebut untuk mendirikan organisasi Illuminati dengan nama awal Perfectibilists, yang kemudian dikenal dengan the Illuminati Order dan the Bavarian Illuminati, orang-orangnya disebut dengan Illuminism atau Illuminatus.
Illuminati berarti “Pencerahan Baru”, “Sang Pembawa Cahaya” atau Karunia Cahaya, yang diambil dari kata Lucifer. Lucifer berarti pembawa cahaya (Lucem ferre/ light-bearer). Organisasi ini bertujuan untuk membentuk kesatuan dunia dengan kedok “perdamaian”. Dari sini kita mendapatkan arti dari cahaya dalam lambang Tatanan Dunia Baru, yaitu “pembawa cahaya” atau “Pencerahan”. Tatanan Dunia Baru bekerja hampir di segala bidang yang mengatasnamakan “pencerahan”, mereka membuat agama-agama pencerahan, mereka masuk dalam bidang media, musik, film, ilmu pengetahuan, agama, kebatinan hingga mistik (Semua bagian ini akan dibahas pada Buletin Doa edisi-edisi berikutnya).Tujuan utamanya adalah menghancurkan / mengganti keyakinan Kristianitas dengan “agama akal” atau kembali menggunakan akal sehat, sebagai balasan terhadap konsep penindasan agama Kristen terhadap orang-orang Yahudi dulu. Jika Saudara perhatikan, Gereja modern tidak hancur oleh penindasan / aniaya, namun hancur oleh pengajaran “akal sehat”, sekulerisme, humanisme, iptek, media, perpecahan akibat berbagai pemahaman dan pengertian manusia, juga oleh pemahaman Gerakan Zaman Baru (New Age Movement) seperti positive thinking, self improvement (pengembangan diri) dan potensi diri (lih. I Tim 4:1-2).
Dari tahun pendirian Illuminati, maka kita mendapatkan satu lagi arti dari lambang Tatanan Dunia Baru, yaitu angka Romawi MDCCLXXVI. Angka Romawi tersebut jika dalam bahasa Latin berarti 1776, yaitu angka atau tahun berdirinya organisasi Illuminati. Sekalipun dikatakan bahwa angka MDCCLXXVI dalam lambang The Great Seal adalah menunjukkan tahun dari berdirinya negara Amerika Serikat, namun sebenarnya ini adalah melambangkan tahun berdirinya organisasi Illuminati. Tidak mungkin dari semua bagian dari lambang merupakan lambang dari Tatanan Dunia Baru namun salah satunya melambangkan tahun berdirinya negara. Semua lambang pasti merupakan satu kesatuan yang artinya sama. Ini jelas membuktikan bahwa dibalik dari kemerdekaan AS sebenarnya merupakan rencana sekelompok orang (yaitu para Illuminatus) yang sedang merencanakan pendirian sebuah negara yang kelak akan digunakan sebagai alat mendirikan Tatanan Dunia Baru di seluruh dunia.
Jika kita membahas tentang Illuminati, maka inilah klimaks dari semua lambang yang ada di lambang Tatanan Dunia Baru / The Great Seal, sebab lambang Tatanan Dunia Baru adalah lambang dari Illuminati. Illuminati ternyata dibalik Tatanan Dunia Baru. Illuminati juga berada dibalik berdirinya negara Amerika Serikat sebagai alat mempromosikan Tatanan Dunia Baru (dibuktikan dengan terdapatnya lambang Illuminati di balik lambang negara AS).
Para Illuminatus terlibat atas terjadinya perang besar. Perang dunia I dan II adalah rancangan Illuminatus melalui tokohnya yang bernama Albert Pike (1809-1892). Dan ini berhasil, pada saat meletus PD I dunia sepakat menyerukan “perdamaian” dan lahirlah Liga Bangsa-Bangsa. Tetapi Liga Bangsa-Bangsa belum bisa menyatukan bangsa-bangsa, dan dibuatlah PD II, dan walaupun sebagian besar anggota Illuminati adalah orang Yahudi, akan tetapi saat PD II orang-orang Yahudi menjadi korban Holocaus, mengapa? Sebagai shock therapy bagi orang-orang Yahudi yang tidak mau kembali ke Israel (Aliyah) karena kenyamanan mereka, dan untuk menarik simpati masyarakat dunia terhadap keberadaan bangsa Yahudi. Usaha ini berhasil, tiga tahun setelah PD II dinyatakan berakhir, pada tahun 1948 bangsa Israel mendapat kemerdekaan. Cita-cita selama 2.000 tahun untuk mendirikan negara Israel akhirnya terlaksana. Perang Dunia II ini melahirkan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sampai hari ini PBB belum dapat memainkan peranannya dalam mempersatukan dunia ini. Tapi akan ada satu lagi perang, yaitu Perang Dunia III yang akan benar-benar menyatukan dunia dibawah satu pemimpin perdamaian (palsu) yaitu Antikris.

Freemasonry
Persiapan pembangunan kembali Bait Allah Salomo / Bait Allah III
Suatu kali seorang Illuminatus terkenal bernama Galileo Galilei terpaksa harus dihukum rumah seumur hidup oleh gereja Katolik akibat membuat pernyataan bahwa pusat alam semesta adalah bukan bumi melainkan matahari. Pernyataan tersebut dianggap menyinggung gereja Katolik karena secara tidak langsung menyatakan bahwa Tuhan dengan sengaja menempatkan pusat kehidupan di planet lain. Sejak saat itu illuminatus diburu oleh para kaum gereja dan mereka akhirnya harus bersembunyi dan menjadi organisasi bawah tanah (sembunyi-sembunyi) pada saat itulah mereka bergabung dengan organisasi lain yang bernama Freemasonry, sebuah organisasi Yahudi juga yang memiliki tujuan utama memulihkan/ membangun kembali Bait Suci Salomo. Setelah Illuminati bergabung dengan Freemasonry mereka menjadi sangat kuat hingga saat ini.
Organisasi Freemason sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 37 M, organisasi rahasia ini didirikan untuk melawan pemeluk agama Masehi dan membangun kembali Bait Allah Salomo. Freemasonry terdiri dari dua kata Free: yang berarti bebas/merdeka, dan kata Mason: yang berarti tukang bangunan. Visi mereka hampir sama dengan Illuminati dan organisasi-organisasi Yahudi lainnya yaitu menganggap bahwa diri mereka adalah “the supreme being”, hendak mengontrol dunia dan bercita-cita membangun Bait Suci Salomo kembali. Itu sebabnya mereka menamakan dirinya mason: tukang bangunan, dengan lambang kompas yang terbentuk dari jangka terbuka, penggaris siku untuk tukang bangunan dan huruf G di tengah sebagai “Pikiran dan gagasan Tuhan (God) dan Geometris”, ditutupi oleh segitiga sebagai lambang tritunggal Allah sang arsitek dari alam semesta.
Cara kerja dan visi organisasi ini hampir sama dengan Illuminati, yaitu dengan membuat kehancuran atas bangsa-bangsa sehingga dapat dipersatukannya dalam satu kontrol, sehingga pada akhirnya bangsa-bangsa tersebut akan dibawah kendali mereka, sehingga memudahkan untuk menyingkirkan para penganut Masehi, menciptakan Tatanan Dunia Baru dan memudahkan proses pembangunan Bait Suci Salomo/ Bait Allah III.
Seperti cita-cita utamanya untuk mendirikan Bait Allah III, para anggota Freemansonry selalu menjaga dan melestarikan keterampilannya dalam bidang arsitek tradisional. Dalam membangun tempel-tempel (bangunan-bangunan) Freemasonry mereka tetap menggunakan teknik kuno yang lazim dipakai pada zaman Mesir dan Yunani Kuno.
Masonic Italia utara adalah yang pertama kali mengadopsi nama “Freemason” pada abad pertengahan, lalu mereka menguasai Inggris. Dari Inggris inilah mereka tersebar ke seluruh dunia seiring penjajahan Inggris ke berbagai belahan bumi, termasuk ke daratan Amerika. Dari sinilah mereka bersatu dengan kelompok Illuminati, para penguasa-penguasa keuangan dunia keturunan Yahudi dan para pendiri Amerika Serikat (United State Founding Fathers, salah satunya George Washington) dan memulai merencanakan pembentukan Tatanan Dunia Baru yang akan disebarluaskan dari Amerika Serikat. Freemason dan Illiminati berada dibalik banyak konspirasi keji, mereka juga berada di balik layar panggung kekuasaan politik dan ekonomi dunia yang bertindak keji.
Sekalipun selalu disangkal, para Mason telah menguasai negara-negara, bahkan sejak negara tersebut berdiri. Jika kita melihat cetak biru kota-kota besar (terutama ibu kota) di beberapa negara kita bisa melihat Ley Line yang membentuk lambang-lambang Freemason dan Illuminati, yang merupakan jejak-jejak nyata keberadaan Freemason di negara tersebut.

Eye of Horus
Mata satu dalam segitiga
Mata satu ini adalah All seeing eye, istilah yang berarti “mata yang melihat semua,” yaitu sebuah mata yang melihat segala sesuatu terutama untuk melihat dan mengontrol semua manusia di dunia ini. Iblis suka meniru apa yang Allah kerjakan, dan All seeing eye juga adalah tiruan Iblis yang diambil dari lambang supreme being-nya bangsa Israel, namun agak berbeda sedikit dimana mata yang sebelumnya sepasang diubah menjadi hanya satu mata saja, ke-Maha Melihat-an Tuhan dan kepercayaan bangsa Israel bahwa mereka adalah biji mata Allah ditiru oleh Iblis, sebab Antikris hendak membuat dirinya menjadi “maha melihat” dengan membuat sistem kontrol global pada dunia ini. Ke-Maha Melihatan Tuhan itu memang adalah sifat Tuhan dari awal, namun iblis tidak memiliki sifat tersebut, sehingga ia menggunakan manusia untuk menciptakan berbagai alat “penglihatan” untuk mengawasi seluruh dunia, dari mulai camera CCTV, chip, kartu tanda pengenal elektronik, kartu kredit, passport hingga Tatanan Dunia Baru agar semua manusia tanpa kecuali berada dibawah pengawasan dan kekuasaan Antikris
Mata yang Iblis gunakan diambil dari mata kepercayaan orang Mesir kuno yang bernama Horus (eye of Horus). Dalam mitos Mesir diceritakan bahwa pada waktu Horus bertarung dengan Seth – dewa gurun, badai dan kekacauan – salah satu matanya terluka parah, yang kemudian disembuhkan oleh Isis ayahnya (Bandingkan dengan kisah di Why 13:12). Namun, sejak ia menjadi dewa langit, mata Horus dianggap mewakili Matahari pada mata kanannya dan bulan pada mata kirinya. Mengapa bulan? Karena mata kirinya pernah terluka, sehingga menjadi lebih redup dibanding yang satunya. Oleh sebab itu Iblis mengunakan mata kanan Horus / matahari (Ra) sebagai lambang ke-maha-melihat-an versi iblis. Sedangkan segitiga adalah tiruan dari Tritunggal Allah (Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus) menjadi tritunggal Iblis diakhir jaman: Lucifer, Antikris dan Nabi Palsu, yang memandang dan mengawasi seluruh dunia.

Satu dunia dibawah satu pemimpin
Menuju Babel Besar
Saat ini kita dapat melihat bagaimana iblis sudah mengontrol hampir seluruh aspek kehidupan manusia. kita akan sangat terkejut jika menyadari bagaimana antikris-antikris telah menguasai dunia ini melalui organisasi Illuminati-nya, media-media yang setiap hari kita lihat, badan-badan keuangan, perbankkan, dunia politik, pemerintahan, pendidikan, agama, arsitektur, film, musik, iptek dan sebagainya telah dimasuki oleh kaki tangan iblis menuju Tatanan Dunia Baru. Mereka bukan orang-rang  biasa, mereka adalah orang-orang dibalik layar namun berpengaruh dan memiliki kekuatan dana yang tak terbatas. All seeing eye sedang berlangsung dan menuju kesempurnaan sampai kelak setiap manusia di bumi ini berada DIBAWAH PENGAWASAN iblis, ini belum seberapa, sebab kelak dunia akan benar-benar disatukan dan dipimpin oleh seorang diktator paling kejam yang pernah ada di dunia ini.
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: “Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.” (Why 17:5)

Bagaimana kelanjutan sepak terjang orang-orang Yahudi dalam mendirikan Tatanan Dunia Baru, siapa yang dapat menghentikan mereka, dan kapan itu? (Bersambung)

Pustaka :
- A. Maheswara (2008), “Rahasia Kecerdasan Yahudi”; Penerbit Pinus.
- Pdt. Bambang Yudho (2008); Makalah seminar “Penguasa Keuangan Dunia.”
- Dwight L. Kinman (2002), “Diktator Dunia Yang Terakhir”; Revival Publishing House.
-               Jim W. Goll (2003), “Jeritan Eksodus”; Immanuel Publishing House.
- Michael Bradley (2008), “Secret Societies”; Rajut Publishing.
- Richard Brooker, DR. (2010), “Akhir dari Segalanya Sudah Dekat, Apakah Anda siap?”; Light Publishing.
- Wikipedia.org; id.Wikipedia.org; Google.com; Google Earth 6.1

 

 

Ley Line (Garis Ley), adalah sebuah kumpulan garis yang saling memotong yang menghubungkan berbagai situs atau bangunan, dan jika garis-garis tersebut (biasanya berupa jalan)  disambungkan maka akan membentuk pola / gambar (umumnya berupa pola-pola penyembahan matahari / okultisme lainnya). Sebagai ahli bangunan, anggota Freemason ahli dalam membuat garis-garis Ley, dan jika lihat dari atas maka garis garis Ley  tersebut akan membentuk pola atau gambar dari simbol-simbol Fremason dan Illuminati. Garis Ley Freemason dan Illuminati banyak ditemui di negara di dunia ini, dan ini membuktikan bahwa banyak kota / negara dibangun atas bantuan orang-orang Freemason dan Illuminati. Mereka begitu menguasai negara-negara, jejak-jejak keberadaannya begitu nyata dan tak terbantahkan. Berikut beberapa contoh Ley Line yang dapat ditampilkan :