Seri Akhir Zaman Bagian Ke – 27

KAPAN ?

 

 

Tanggal 20 Mei 2011, kota New York, AS, diramaikan oleh kehadiran sekelompok orang yang menamakan diri sebagai “Judgment Day Followers”. Mereka menyusuri jalan-jalan kota New York serambi membawa plang-plang yang isinya tentang peringatan akan datangnya pengangkatan, hari penghakiman dan bencana besar yang akan mengakhiri dunia ini (kiamat). Mereka juga membagikan selebaran yang isinya ajakan pertobatan dan menerima Yesus sebagai Juruselamat sebelum datangnya “hari penghabisan” yang akan datang pada esok hari tanggal 21 Mei 2011 tepat pada pukul 18.00 waktu setempat. Ini merupakan puncak dari kampanye berbulan-bulan mereka yang menyatakan bahwa tanggal 21 Mei 2011 adalah hari kiamat. Mereka adalah kelompok Kristen Evangelis AS pimpinan Pendeta Harold Camping, sang peramal hari akhir. Disebut demikian karena Camping memang mendedikasikan seluruh pelayanannya untuk mempersiapkan datangnya hari pengangkatan (Rapture). Sebelumnya, Camping juga pernah meramalkan bahwa pengangkatan akan terjadi pada tanggal 6 September 1994, dan untuk menyebarluaskan ramalannya itu ia kemudian mendirikan sebuah radio yang diberi nama Family Radio. Sekalipun prediksi hasil perhitungannya di tahun 1994 meleset, namun ia tidak pernah “kapok” untuk kembali meramalkan hari terjadinya rapture, sehingga ia menghitung ulang ramalanya dengan  seksama menggunakan perhitungan matematis dan data sejarah Alkitab. Menurut perhitungan Alkitab (menurut perhitungan Camping tentunya), dunia ini akan berlangsung selama 7.000 tahun setelah peristiwa air bah di zaman Nuh. Menurut Camping peristiwa nabi Nuh terjadi pada tahun 4.990 SM. Jadi, tahun 4.990 + 7.000 dan dikurangi 1 tahun karena tidak ada tahun “0” maka dihasilkan angka/tahun 2011.
Dan dengan didapatnya angka / tahun terjadinya rapture tersebut maka Camping dan para pengikutnya, Judgment Day Followers, mengeluarkan dana jutaan Dolar AS dan semua sumber daya mereka untuk mulai menyebar-luaskan ramalannya tentang pengangkatan melalui radio, media masa, iklan, billboard, pembagian traktat, bulletin dan internet. Selain itu, mereka juga turun ke jalan-jalan dengan menggunakan plang, kaos dan kendaraan yang dicetak kata-kata tentang ajakan pertobatan dan tentang ramalan hari kiamat yang akan terjadi pada tanggal 21 Mei 2011, pukul 18.00. Menurut Camping, pada pada jam tersebut akan dimulainya proses penghancuran kehidupan di seluruh alam semesta ini.


Dan seperti kita ketahui, tanggal tersebut telah jauh terlewati, tapi pengangkatan dan hari kiamat pada tanggal yang sudah ditentukan itu tidak terbukti. Lagi-lagi Camping telah salah meramalkan tanggal hari kiamat. Beberapa hari setelah tanggal 21 Mei 2011 berlalu, pendeta Camping mengasingkan diri ke sebuah tempat yang dirahasiakan, bukan untuk merenung atas kesalahannya, namun dalam siaran radionya, ia mengatakan ada kesalahan perhitungan dan hari kiamat ia ralat menjadi tanggal 21 Oktober 2011 yang akan datang???

Tidak pernah belajar dari pengalaman
Sepanjang sejarah kekristenan, memang banyak hamba Tuhan tidak henti-hentinya berusaha memprediksi akan waktu kedatangan Tuhan Yesus, pengangkatan, penghakiman, kedatangan masa 1.000 tahun damai dan hari kiamat. Entah apa yang ada di dalam benak para hamba Tuhan tersebut yang selalu mencoba menentukan tanggal kedatangan Tuhan Yesus. Sepertinya mereka tidak pernah belajar dari pengalaman dan dari para pendahulunya yang selalu gagal setelah berusaha menentukan tanggal kedatangan Tuhan Yesus.
Dengan berbekal Firman Tuhan di dalam Amos 3:7 yang berkata: “Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.” Tidak henti-hentinya bermunculan seseorang yang mengaku utusan Tuhan, mendengar suara Tuhan, diperintahkan Tuhan untuk menyampaikan dan mempersiapkan umat Tuhan yang kudus untuk dijemput atau mengaku berhasil menghitung dan mengetahui tanggal tepatnya kedatangan Tuhan Yesus. Bukan hanya menentukan tanggal, mereka juga dengan berani menentukan jam dan tempat dimana Tuhan Yesus akan datang.
Sebagai contoh, berikut adalah sebagian kecil yang dapat ditulis, orang-orang yang dengan berani menentukan tanggal kedatangan Tuhan Yesus dan hari kiamat :

Montanist movement
Para nabi dan nabiah dari gerakan Montanist memperkirakan bahwa Tuhan Yesus akan datang antara tahun 101 s.d 200. Mereka percaya bahwa, selama mereka masih hidup, Tuhan Yesus akan datang dan mendirikan kerajaan 1.000 tahun damai sekitar rentang waktu tersebut.

St. Hilary dari Poitiers
St. Hilary memprediksi bahwa akhir dari dunia akan terjadi pada tahun 365. Dia percaya bahwa Kaisar terakhir akan bangkit menjadi sosok Antikris dan siap untuk melawan Allah. Tapi sampai tahun tersebut terlewati, bahkan hingga kematiannya di tahun 367, Antikris tidak juga muncul, dan kiamat tidak terjadi.

St. Beatus dari Liebana
Seorang biarawan Spanyol kelahiran Liebana bernama Beatus meramalkan bahwa Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali dan berakhirnya dunia akan terjadi pada tanggal 6 April 793. Menjelang tanggal tersebut sekumpulan orang mempercayai apa yang dikatakan Beatus, mereka berpuasa semalaman dan menantikan kedatangan Tuhan Yesus dan kehancuran dunia.

Demam 1-1-1000
Menjelang pergantian tahun millenium modern pertama tanggal 1 bulan 1 tahun 1000 (1 Januari 1000) masyarakat Kristen Eropa percaya bahwa pada tanggal tersebut adalah akhir dari dunia. Dengan mendekatnya waktu menuju tanggal tersebut, tentara-tentara Kristen mengobarkan ajakan “perang suci” melawan negara-negara para penyembah berhala di Utara Eropa, yaitu untuk menjadikan mereka menjadi Kristen sebelum kedatangan Tuhan Yesus pada tahun 1000. Beberapa orang Kristen menyerahkan seluruh harta benda mereka kepada kepausan sebagai antipasi terhadap berakhirnya dunia. Namun pada waktu tanggal 1 Januari tahun 1000 tiba, tetap dunia tidak berakhir dan Tuhan Yesus pun tidak datang, namun karena tingkat pendidikan masyarakat saat itu yang sangat rendah sehingga mereka tidak mengetahui tentang tanggal dan hari, mereka tidak mengetahui jika tanggal 1-1-1000 telah terlewati, dengan demikian tidak terjadi kepanikan yang serius. Beberapa orang mengkritik gereja karena kesalahan tersebut, namun gereja bereaksi kejam dengan membunuh para bidah, sehingga gejolak di masyarakat dengan cepat surut. Gereja juga tidak mengembalikan harta benda yang telah diberikan oleh masyarakat.

Ramalan telur ayam dari Leeds
Pada tahun 1806, seekor ayam meng-hebohkan kota Leeds, Inggris. Ayam tersebut bertelur dimana telur-telurnya bertuliskan “Christ is coming” (Yesus telah datang). Dari tulisan tersebut, masyarakat Leed percaya hal tersebut merupakan tanda dari Tuhan bahwa kedatangan-Nya yang kedua kali telah tiba. Maka dalam waktu singkat berbondong-bondong orang datang ke kota Leeds untuk melihat telur yang menghebohkan tersebut. Orang-orang yang telah melihat tiba-tiba menjadi orang yang sangat religius, mereka rajin berdoa dan bertobat dari tingkah lakunya yang jahat. Namun setelah diselidiki, diketahui bahwa tulisan tersebut adalah sebuah kebohongan semata, tulisan itu ditulis oleh seseorang dengan tinta korosit pada telur yang kemudian dimasukan kembali kedalam rahim ayam.

William Miller
Miller mem-prediksi bahwa Kristus akan datang antara tanggal 21 Maret 1843 hingga 21 Maret 1844. Namun belum juga prediksi tersebut terbukti ia merevisinya menjadi tanggal 22 Oktober 1844. Akan tetapi  seperti biasanya, prediksi tersebut meleset dan oleh karena para pengikutnya telah menjual segala miliknya untuk menantikan kedatangan Kristus, kegagalan tersebut menimbulkan kekecewaan besar diantara mereka yang percaya (dikenal dengan peristiwa “The Great Disappoinment”). Sekalipun gagal, Teologi Miller akhirnya memunculkan gerakan Advent.
                                                                                                                    
Joseph F. Rutherford
Tujuh puluh tahun Yobel (50 tahun) telah terlampaui, 3500 tahun telah terlewati (70x50), akhir dari dunia telah tiba pada tahun 1925. Mengapa tahun 1925, sebab munurut Joseph periode waktu dimulai pada tahun 1575 SM., sehingga 1575 SM. + 3500 = 1925 M. Joseph juga percaya bahwa tahun-tahun tersebut dunia akan melihat bangkitnya kembali tulang-tulang kering dari bangsa Israel, Israel akan dipulihkan untuk menyempurnakan umat manusia menuju tatanan dunia baru.

Leland Jensen
Hidup dibawah bayang-bayang perang dingin AS dan USSR, pada tahun 1978 Jensen memprediksi bahwa pada tahun 1980 akan terjadi bencana nuklir yang akan diikuti dengan berbagai konflik selama 2 dekade kemudian, sampai pada puncaknya ditegakkannya kerajaan 1000 tahun di atas bumi.

Hal Lindsey
Harold Lee “Hal” Lindsey, seorang penginjil berkewarganegaraan AS, penulis buku-buku Kristen sangat percaya bahwa kembalinya Israel sebagai sebuah negara merupakan tanda spesifik dari kembalinya Kristus. Pada tahun 1970 Ia menulis buku “The Late, Great Planet Earth.” yang terjual hingga sekitar 28 juta buku hingga tahun 1990, buku ini merupakan buku pertama yang menulis tentang ramalan akhir jaman berdasarkan Alkitab. Pada tahun 1980, oleh karena bayang-bayang perang dingin AS dan USSR, dalam bukunya “Countdown to Harmageddon”, ia juga memprediksi bahwa pada tahun 1980-an negara Soviet akan menyerang Amerika dengan senjata-senjata nuklir, peperangan itu akan membawa kehancuran pada dunia dan dimulainya masa Tribulasi (masa kesusahan besar), namun karena hingga akhir tahun 80-an tidak juga terjadi seperti apa yang Hal ramalkan, maka buku tersebut ditarik dari percetakan pada tahun 1990. Namun pada awal tahun 90-an ia kembali menulis buku berjudul “Planet Earth - 2000 AD.” yang intinya bahwa akhir dunia akan terjadi pada tahun 2000, sehingga ia menyarankan bawa orang-orang Kristen untuk tidak membuat rencana apapun setelah tahun 2000. Sekalipun ramalan tahun 2000 tersebut tetap tidak terbukti, pada tahun 2008 ia menulis dalam situs konservatif WorldNetDaily yang menuduh bahwa Barak Obama adalah Antikris. Pantang menyerah rupanya...

Edgar C. Whisenant
Whisenant adalah mantan insinyur NASA dan hamba Tuhan yang menyatakan bahwa pengangkatan akan terjadi antara tanggal 11 dan 13 September 1988. Pernyataannya tersebut ia kemukakan dalam sebuah buku yang berjudul “88 Reasons Why the Rapture Will Be in 1988”, bukunya tersebut mengundang banyak perhatian masyarakat Kristen waktu itu, sehingga laku terjual sekitar 4,5 juta salinan. Bahkan ramalannya ditanggapi serius oleh beberapa kalangan seperti Evangelical Christian Community. Mendekati hari yang besar itu, mereka membuat program tetap siaran televisi di stasiun TV Kristen TBN yang isinya langkah-langkah untuk mempersiapkan hari pengangkatan.
Setelah lewat tanggal yang ditentukan dan ternyata tidak terjadi pengangkatan, Whisenant menulis buku “The Final Shout: Rapture Report 1989” yang isinya menerangkan alasan mengapa Yesus Kristus batal datang tahun 1988, yaitu karena ia telah salah dalam perhitungan matematika tanggal kedatangan Tuhan Yesus sehingga ia menentukan setahun lebih awal. Dan setelah lewat tanggal revisinya di tahun 1989 juga lewat ternyata Tuhan Yesus tidak datang juga, namun hal tersebut tidak membuat Whisenant jera dan ia kembali ia merevisi perhitungannya ke berbagai tanggal di tahun 1993, kemudian tahun 1994 dan terakhir ia mengubahnya ke tahun 1997, namun buku-bukunya yang baru itu tidak laku. Hingga akhir ajalnya pada tahun 2001, tetap pengangkatan tidak terjadi juga. Kutipan yang pernah Whisenant katakan adalah : “Hanya jika terjadi kesalahan di Alkitab, maka prediksi saya salah...”

Demam Y2K

Y2K adalah singkatan dari Year 2 Kilo (1kilo artinya seribu, 2Kilo berarti 2000), jadi demam Y2K adalah “demam tahun 2000”. Demam ini didasari pada ketakutan para programmer komputer akan terjadi bencana komputer akibat kesalahan perhitungan komputer yang disebabkan oleh sistem penulisan tanggal yang hanya menyediakan dua digit terakhir untuk penulisan tahun pada waktu peralihan dari tahun 1999 ke tahun 2000, sebab dengan kesalahan tersebut setelah penanggalan 31 Desember 99 adalah tanggal 1 Januari 00. Kesalahan tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan bencana besar karena komputer dipergunakan untuk mengatur fasilitas-fasilitas penting secara otomatis, seperti pembangkit listrik, kereta api, pesawat terbang hingga senjata-senjata nuklir. Beberapa gereja menanggapi demam Y2K ini dan menyarankan jemaatnya untuk mempersiapkan perbekalan, air, lentera dll.

 



Lee Jang Rim
Rim adalah pemimpin dari Dami Mission di Seoul, Korea Selatan. Ia memprediksi bahwa pengangkatan akan terjadi pada tanggal 28 Oktober 1992. Dan oleh karena pengaruhnya yang kuat, beberapa hari sebelum tanggal tersebut, sekitar 1.000 orang pengikutnya telah berkumpul di markas mereka untuk menantikan pengangkatan. Untuk mencegah aksi bunuh diri masal jika prediksi Rim salah, maka pemerintah setempat mengirimkan sekitar 1.500 aparat keamanan untuk mengamankan jemaat pengikut Rim. Dan benar, setelah lewat tanggal tersebut, pengangkatan tidak terjadi, dan polisi mengamankan para jemaat, namun demikian, tercatat empat orang telah melakukan bunuh diri beberapa hari sebelum tanggal 28.

Elizabeth Clare Prophet
Clare adalah seorang penulis spiritual Amerika, dosen, pemimpin dari The Lighthouse Summit dan Church Universal and Triumphant, sebuah gerakan keagamaan New Age yang mendapat perhatian media dalam 1980-an dan awal 1990-an oleh karena ramalannya tentang bencana nuklir yang akan terjadi pada tahun-tahun tersebut. Ia memerintahkan para pengikutnya untuk mulai menyimpan sebanyak mungkin bahan makanan, air dan senjata.
Setelah tahun-tahun tersebut lewat dan ramalannya tidak terjadi, ia didiagnosa menderita epilepsi dan Alzheimer. Kemudian para pemimpin memutuskan mencabut fokus kelompok dari memprediksi tentang hari kiamat.

Marshall Applewhite
Applewhite adalah pemimpin dari Heaven’s Gate cult. Ia mengklaim bahwa pengangkatan akan terjadi pada tanggal 26 Maret 1997. Pada saat itu, sebuah pesawat ruang angkasa akan mengikuti komet Hale-Bopp yang sedang melintas mendekati bumi. Ia berpendapat bahwa satu-satunya cara untuk ikut terangkat dan masuk dalam pesawat tersebut adalah dengan bunuh diri massal. Selain Applewhite, dengan menggunakan baju serba hitam, sepatu Nike hitam dan diatas kasur masing-masing setidaknya 38 orang ikut dalam bunuh diri masal tersebut.

 

Church of the SubGenius
Gereja ini mengklaim bahwa pada tanggal 5 Juli 1998 dunia ini akan diserang oleh para alien dan akan membunuh sebagian besar penduduk dunia, kecuali bagi anggota SubGenius yang telah membayar biaya keanggotaan akan diangkat sebelum bencana terjadi. Sedangkan bagi mereka yang tertinggal akan dilahap oleh pemimpin alien tersebut. Setelah tahu prediksinya salah dan tidak terjadi pengangkatan, ia menyatakan bahwa pesan yang diterimanya salah baca, ia mengaku bahwa ia telah membaca tahun secara terbalik sehingga seharusnya terjadi pada 5 juli 8891 bukan 1998... Lucu bukan?

 

Credonia Mweride & Joseph Kibweteere
Mweride (No. 1) adalah pemimpin Movement for the Restoration of the Ten Command-ments of God, Uganda. Gerakan ini dibentuknya bersama rekannya Kibweteere (No. 2). Menurut mereka, tanggal 31 Desember 1999 merupakan akhir dari dunia, dan tanggal 1 Januari 2000 merupakan hari pertama atau tahun 1 dari dunia yang baru. Setelah tanggal 1 Januari 2000 terlewati dan ternyata tidak terjadi seperti yang mereka ramalkan, Kibweteere akhirnya meralatnya menjadi tanggal 31 Desember 2000. Gilanya, sebelum tanggal tersebut tiba, ia mengajak semua pengikutnya menunggu hari tersebut dalam suatu gedung gereja, setelah seluruh jemaat berkumpul ia menutup semua pintu dan jendela lalu membakar gereja tersebut. Sebagian pengikutnya diperintahkan untuk meminum racun dan pembunuhan bagi mereka yang menolak untuk mati. Kemudian para pemimpin itu sendiri melakukan bunuh diri masal setelahnya. Tercatat 778 pengikut mereka mati dalam “misa” bunuh diri tersebut.

Richard Noone
Didalam buku-nya: “5/5/2000 - Ice: The Ultimate Disaster”. Noone meramalkan bahwa pada tanggal 5 Mei 2000 adalah untuk pertama kalinya dalam 6.000 tahun planet Merkurius, Venus Bumi, Mars, Jupiter dan Saturnus berada dalam satu garis lurus, kejadian tersebut akan mengakibatkan terjadinya medan magnet yang sangat kuat yang akan mengeser posisi kutub Selatan bumi secara cepat dan akan mengakibatkan bencana global akibat gempa bumi dan tsunami sangat besar.

Ronald Weinland
Weinland mengaku bawa ia adalah “juru bicara dua saksi-Nya di akhir zaman” seperti disebutkan dalam Why 11:3, ia juga mengaku bahwa bersama istrinya, yang juga diklaim sebagai nabi, adalah rasul akhir zaman. Dalam bukunya “The Prophesied End-Time and 2008 – God's Final Witness” (2006), ia meramalkan bahwa hingga dua tahun ke depan (2008) jutaan orang akan mati, namun itu pun baru permulaan sebab pada akhir tahun 2008 adalah puncak dari waktu terburuk dalam sejarah dunia. Pada saat itu AS akan runtuh sebagai kekuatan dunia. Weinland, sebagai pemimpin Church of God Preparing for the Kingdom of God, sangat konsisten dalam khotbah-khotbahnya, siaran-siaran radionya, tulisan-tulisan di internet dan buku-bukunya terhadap tema akhir zaman.
Setelah tahun 2008 terlewati dan tidak ada satu pun nubuatannya yang terjadi, lalu ia meralat nubuatannya dengan meramalkan kembalinya Kristus pada tanggal 27 Mei 2012.
 
Harold Camping
Camping memprediksi bahwa tanggal 21 Mei 2011, pukul 18.00 akan terjadi pengangkatan dan gempa bumi besar. Dalam pengangkatan ini Tuhan berkata kepada-Nya bahwa Ia akan mengangkat 3% penduduk dunia (200 juta orang) ke surga. Dan setelah itu, lima bulan setelah pengangkatan, dunia akan benar-benar hancur.  Dan seperti telah kita baca di depan tadi, ramalan Camping juga meleset, tanggal 21 Mei 2011 telah terlewati dan tidak terjadi apa-apa.

Bagaimana dengan di Indonesia?
Berikut beberapa tanggal yang pernah diramalkan sebagai waktu kedatangan Tuhan Yesus Kristus di Indonesia : 

 

Oktober 1992
Dalam bukunya “Saat pengangkatan jemaat sudah diambang pintu”, tim Peniup Sangkakala, dengan perhitungan tahun-tahun di  Alkitab, hari-hari raya Bangsa Israel dan tanda-tanda akhir zaman di dunia, mereka dengan hati-hati menyatakan bahwa kerajaan 1.000 tahun damai akan dimulai pada sekitar bulan Januari tahun 2000. Itu berarti, jika dikurangi 7 tahun masa aniaya besar, maka pada Oktober tahun 1992 akan didahului oleh pengangkatan, hal tersebut diteguhkan oleh perayaan hari raya orang Israel yaitu Hari Raya Peniupan Sangkakala yang bertepatan terjadi pada Bulan Tishri (sekitar Oktober 1992).
Mengapa mereka tidak menentukan tanggal? Sebab berdasarkan ayat Mat 24:36 yang berkata: “Tetapi tentang hari (Yun. Hamera, yang berarti hari) dan saat (Yun. Hora, yang berarti jam) itu tidak seorangpun yang tahu malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” yang berarti manusia tidak bisa menentukan hari (tanggal) kedatangan Tuhan Yesus secara tepat, apa lagi menentukan jamnya. Tapi jika kita berusaha dan menyelidiki Alkitab secara sungguh-sungguh, maka kita dapat mengetahui bulan dan tahun kedatangan Tuhan Yesus Kristus agar kita lebih lagi berjaga-jaga. Namun sampai bulan dan tahun yang telah ditetapkan Tuhan Yesus belum juga datang.

12 Mei 1998
Bertempat di kota Surabaya, Gereja Pentakosta Tabernakel pada tanggal 12 Mei 1998 memimpin jemaatnya agar menantikan kedatangan Tuhan Yesus di tanah Utara. Tempat tersebut didapat dari mimpi, dan untuk mengetahui dimana tanah Utara yang dimaksud, ditemukan bahwa wilayah yang dimaksud adalah di lereng perkebunan Wawo kelurahan Walian, kecamatan Tomohon kabupaten Minahasa. Sekalipun dikalangan jemaat terdapat pertentangan tentang pernyataan kontroversial tersebut, namun akhirnya sekitar 75 keluarga menjual harta milik mereka dan hijrah ke sana menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Hingga tanggal yang ditentukan terlewati, Tuhan Yesus tidak juga datang.

10 Nopember 2003
Kita pasti masih ingat dengan pendeta Mangapin Sibuea yang memimpin sekte Pondok Nabi. Mangapin meramalkan bahwa pengangkatan akan terjadi pada tanggal 10 Nopember 2003 sekitar pukul 09.00 s.d. 15.00 WIB. Dengan mengambil lokasi di gedung yang teletak di Jl. Siliwangi No. 75 Baleendah, Bandung, sekitar 283 orang berkumpul untuk menantikan Juruselamat dalam pengangkatan. Mereka telah menyerahkan segalanya, termasuk harta benda, untuk menyambut datangnya hari kiamat bagi seluruh dunia dan pengangkatan bagi mereka. Namun hingga waktu yang ditentukan habis, pengangkatan tidak terjadi, yang terjadi malahan mereka “diangkat” ke dalam truk polisi dan diamankan agar tidak menjadi sasaran amukan masyarakat sekitar yang menuding mereka sebagai aliran sesat. pendeta Mangapin sendiri akhirnya ditangkap polisi untuk memper-tanggung-jawabkan perbuatannya tersebut.

Apakah Tuhan Yesus menghendaki kita menyelidiki kapan waktu pasti kedatangan-Nya?
Dengan bermodalkan ayat Akitab, kalkulasi yang rumit, berita-berita aktual dari media masa, bencana besar, mimpi dan beberapa asumsi, sering kali hamba-hamba Tuhan dengan beraninya menentukan tanggal pasti pengangkatan, bahkan beberapa lengkap dengan jam dan tempatnya. Yang menjadi pertanyaan adalah, “apakah benar Tuhan menghendaki kita untuk menyelidiki dan mengetahui kapan Ia datang dan kapan dunia ini akan berakhir secara spesifik baik tanggal dan waktunya?” Alkitab tidak pernah memberi tahukan kita tentang waktu kedatangan Tuhan Yesus secara pasti, melainkan dengan jelas merahasiakannya. Berikut apa yang Alkitab catat tentang waktu kedatangan-Nya yang kedua kali:

Tuhan Yesus
Mat 24:36 “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” (lihat juga Mrk 13:32).
Tuhan Yesus pada waktu pelayanan-Nya di dunia tidak mengetahui kapan kedatangan-Nya kedua kali kelak, fokus-Nya adalah menyelesaikan tugas Bapa di surga untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Itu berarti barangsiapa yang mengaku mengetahui waktu kedatangan-Nya, sama saja mengaku bahwa dirinya mengetahui hal yang bahkan Allah Bapa saja tidak memberi tahu kepada Anak-Nya selama pelayanan-Nya di bumi. Ini adalah kebohongan dan kekonyolan tingkat tinggi!
Siapa yang berani meramalkan tanggal kedatangan Tuhan Yesus, hal itu sama saja mengatakan bahwa Tuhan Yesus tidak mungkin datang kapan saja, sebab Tuhan Yesus berkata: “Maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya.” (Mat 24:50).

Rasul Paulus
I Tes 5:1-2 “Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.” Kiasan kata “pencuri” yang rasul Paulus gunakan berarti bahwa waktu hari Tuhan adalah tidak pasti dan tidak disangka-sangka. Tidak mungkin seseorang pun dapat mengetahui waktu dan tanggalnya, sebagaimana orang tidak pernah tahu kapan pencuri datang.

Rasul Yohanes (kitab Wahyu)
“Lihatlah, Aku datang seperti pencuri ...”  (Why 16:15).
Sangat menarik bahwa dalam tulisannya di kitab Wahyu, rasul Yohanes, yang melihat secara langsung dengan mata kepalanya sendiri tentang hal-hal yang akan datang di akhir zaman TIDAK PERNAH menuliskan tanggal khusus kedatangan Kristus atau hari kiamat. Mengapa? Karena memang Tuhan tidak pernah memperlihatkan dan memberitahunya. Tapi secara mengejutkan bahwa sekalipun demikian, orang tidak berhenti meramalkan waktu kedatangan Tuhan. Di dalam kitab Wahyu, kita hanya diberi tahu bahwa kedatangan-Nya sudah sangat dekat... “Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus! (Why 22:20).

Bertambahnya pengejek-pengejek
II Pet 3:3-4 berkata : Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.”
Semakin sering hamba-hamba Tuhan menentukan hari kedatangan Tuhan, rapture dan kiamat namun kemudian meleset, akan semakin menjatuhkan kredibilitas Alkitab dan kekristenan dimata penduduk dunia. Seringnya kegagalan Gereja dalam menentukan tanggal akhir zaman, sama dengan Gereja sedang menambah jumlah pengejek-pengejek seperti yang II Pet 3:3 katakan. Usaha menentukan tanggal akhir zaman lalu gagal dan gagal lagi, hanya akan membuat orang (terutama orang-orang diluar Kristus) semakin merasa aneh dengan ajaran Alkitab. Dengan kegagalan-kegagalan penafsiran ayat-ayat Alkitab, mereka sebenarnya sedang merusakkan pemberitaan Injil kepada seluruh dunia.
Sepertinya rasa malu dan kegagalan-kegagalan sebelumnya tidak pernah menjadi pelajaran dan menurunkan minat para ahli nubuat dan calon ahli nubuat untuk berhenti menentukan tanggal dan waktu kedatangan Tuhan Yesus Kristus maupun hari kiamat.

Mengapa kita tidak bisa menentukan waktu kedatangan Tuhan Yesus
1. Karena Tuhan Yesus tidak pernah mengatakannya
Manusia memang cenderung ingin mengetahui tentang masa depan. Seperti kita dapat lihat, bagaimana lakunya para peramal, paranormal, dukun, artikel-artikel horoskop di surat kabar, kartu tarot dan berbagai alat ramal lainnya tentang masa depan. Itu semua membuktikan memang manusia sangat ingin tahu tentang masa depan dan kepastian apa yang akan terjadi di hari-hari yang akan datang. Mentalitas seperti itu ternyata memenuhi juga Gereja Tuhan, sehingga beberapa pemimpin Gereja juga ingin tahu kapan sebenarnya Tuhan Yesus datang.
Sebenarnya bukan tanpa alasan mereka berani menentukan tanggal kedatangan Tuhan Yesus – dan dengan alasan itu jugalah mereka mendapat dukungan dari jemaatnya – mereka menentukan dengan pengetahuan akan firman Tuhan yang baik, mereka menghitung dengan kalkulasi yang seksama dan teliti, bahkan beberapa dari mereka mengaku mendapat rhema dan pewahyuan langsung dari Tuhan. Tetapi seperti kita saksikan, perhitungan-perhitungan mereka terbukti selalu salah! Hingga kini, tidak ada satupun kalkulasi dan pewahyuan mereka tentang tanggal kedatangan Tuhan Yesus yang terbukti benar. Sampai saat ini Gereja Tuhan belum juga mengalami pengangkatan dan masih tinggal di dunia yang tidak kunjung kiamat seperti banyak orang prediksi.
Pertanyaannya, mengapa perhitungan hamba-hamba Tuhan selalu salah. Mengapa kita tidak bisa menghitung waktu kedatangan Tuhan Yesus Kristus? Jawabannya karena Tuhan Yesus sendiri tidak pernah mengatakan-nya!  Di dalam Kis 1:7 Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.” Dan itu berlaku juga bagi kita murid-murid-Nya kini. Manusia tidak memiliki hak sama sekali untuk mengetahui waktu kedatangan Tuhan Yesus atau kapan hari kiamat.
I Kor 4:6 berkata: Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Alkitab yang kita pegang saat ini ditulis oleh wahyu Tuhan sendiri melalui hamba-hamba-Nya. Firman Tuhan didalam II Tim 3:16  terjemahan Inggris (NKJV) berkata : “All scripture is given by inspiration of God,...” yang berarti “Semua tulisan diberikan melalui ilham/wahyu dari Allah.”  Alkitab yang kita baca setiap hari adalah perkataan dan wahyu Tuhan sendiri yang didengar dan dilihat langsung oleh nabi-nabi dan rasul-rasul. Tidak ditambah-tambahi ataupun dikurang-kurangi (Why 22:18-19). Dan disetiap tulisan yang ada di dalam Alkitab tidak ada satupun perkataan atau petunjuk yang mengarah bahwa Tuhan menentukan tanggal dan waktu kedatangan-Nya yang kedua kali. Bahkan di dalam keempat kitab Injil yang adalah tulisan dari perkataan Tuhan Yesus sendiri sewaktu pelayanan-Nya di dunia, Tuhan Yesus tidak pernah mengatakan kapan Ia datang secara pasti.

2. Tuhan ingin kita SELALU mengasihi-Nya dan menjaga kekudusan
“Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.” (I Kor 2:10) Ayat ini adalah ayat sering digunakan sebagai dasar seseorang menentukan tanggal kedatangan Tuhan Yesus. Ayat ini juga digunakan untuk menyanggah perkataan Tuhan Yesus yang berkata: “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Mat 24:36).
Kita percaya bahwa Roh Kudus membantu kita menyelidiki segala sesuatu termasuk apa yang tersembunyi dari Allah. Tapi apakah semua rahasia Allah dapat kita mengerti? Apakah pikiran kita ini cukup untuk mengerti rahasia Allah? “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?” (Rom 11:33-34)
Tapi saya akan analogikan seperti ini: Jika memang rahasia Allah tentang tanggal kedatangan Tuhan Yesus dan kiamat Allah percayakan kepada manusia melalui Roh-Nya yang Kudus, sehingga akhirnya semua anak-anak Tuhan diseluruh dunia mengetahui secara pasti tanggal dan jam kedatangan Tuhan. Jika hal tersebut terjadi, maka dapat dipastikan hal seperti ini akan terjadi, yaitu anak-anak Tuhan akan hidup seenaknya, melakukan dosa setiap hari, jauh dari Tuhan, tidak mengasihi Tuhan juga sesama dan tidak akan pergi beribadah, mengapa? Karena mereka mengetahui waktu kedatangan Tuhan. Sebab jika hari-hari sudah mendekati tanggal kedatangan Tuhan, barulah mereka bertobat, berdoa, minta ampun atas dosa-dosa, menjual harta benda dan membagikannya kepada sesama dan sebagai sumbangan kepada gereja, dll. Wah, betapa nikmatnya hidup di dunia ini ya! Sepertinya ajakan Kristus untuk pikul salib (Mat 16:24) tidak akan ada yang menghiraukan tentunya. Mengetahui tanggal sangat berbahaya! Selain membuat kita sombong, Tuhan tidak membutuhkan petobat-petobat dadakan yang hanya bertobat karena mengetahui sebentar lagi Ia akan datang. Tuhan mencari umat-Nya yang sungguh-sungguh setiap saat, mengasihi-Nya setiap waktu dan selalu berjaga-jaga senantiasa. Gereja mula-mula menjual harta benda mereka karena memang mengasihi Tuhan dan sesama, bukan karena mengetahui waktu Tuhan akan datang (Kis 2:45).

3. Kita tidak tahu kalender apa yang digunakan Tuhan
Kalender Masehi
Tahun Masehi (M) memulai perhitungan tahun 1-nya berdasarkan tahun kelahiran Tuhan Yesus, oleh sebab itu disebut Anno Domini (AD), yang berarti “tahun Tuhan kita”. Satu tahun Masehi berjumlah ±365 hari. Jika kita menghitung tahun-tahun akhir zaman menggunakan tahun Masehi, maka kita akan mengalami kesalahan patokan permulaan tahun, sebab sekalipun tahun 1 dianggap sebagai tahun kelahiran Yesus Kristus, namun terlalu banyak bukti-bukti historis tidak mendukung hal tersebut. Para ahli menetapkan bermacam-macam tentang tahun kelahiran Yesus Kristus, dari mulai 18 SM hingga 7 SM.
Orang-orang yang menghitung hari kedatangan Tuhan Yesus dan hari kiamat, biasanya menggunakan kalender Masehi sebagai patokan perhitungannya. Sekalipun kalender ini secara resmi digunakan sebagai penanggalan internasional, namun jika untuk perhitungan jauh kebelakang, akurasi penanggalan ini memiliki banyak kelemahan. Selain kelemahan dari awalnya yang tidak tepat menentukan tahun kelahiran Yesus, kalender Masehi adalah warisan dari kalender sebelumnya yang memang sudah kacau.

Kalender Masehi Julian (45 SM s.d. 1582)
Kalender Masehi/ Anno Domini merupakan adaptasi dari tahun Julian. Kalender Julian merupakan kalender menurut perputaran matahari (solar calendar) yang disusun oleh astronom bernama Sosigenes dan diberlakukan oleh Julius Caesar sejak 1 Januari 45 SM.
Penanggalan Julian diciptakan untuk menyempurnakan kalender tradisional Romawi sebelumnya yang sangat kacau (oleh sebab itu disebut “era bingung”) sebab Julius Caesar dengan ceroboh menyisipkan 90 hari ke dalam kalender tradisional Romawi tersebut untuk mendekati ketepatan pergantian musim. 
Antara kalender Masehi / AD terdapat selisih sekitar 4 s.d. 6 tahun.

Kalender Masehi Gregorian (1582 s.d. sekarang)
Kalender Julian bertahan hingga tahun 1582 M., sebab menurut penelitian Dr. Aloysius Lilius dari Napoli-Italia, tahun Julian dinilai kurang akurat karena setiap 1.000 tahun penanggalan Julian akan kelebihan 7 sampai 8 hari. Dengan demikian ia menyarankan untuk memodifikasi menjadi penanggalan baru yang lebih tepat perhitungannya. Pada tanggal 24 Pebruari 1582, kalender Julian resmi diubah menjadi kalender baru dan diberi nama kalender Gregorian, sesuai nama Paus yang menyetujui penggunaan kalender tersebut, yaitu Paus Gregorius XIII.
Perhitungan hari kalender Gregorian memang lebih tepat dibanding kalender Julian, akan tetapi saat peralihan dari penanggalan Julian ke Gregorian terdapat selisih 10 hari, dan untuk menyelaraskan peralihan penanggalan tersebut, Paus Gregorius menghapus tanggal 5 Oktober s.d. 14 Oktober 1582, sehingga pada tahun 1582 dari tanggal 4 Oktober langsung ke tanggal 15 Oktober. Itu berarti selain kekacauan-kekacauan sebelumnya, penanggalan Masehi juga telah kehilangan 10 hari.

Kalender Yahudi
Perhitungan akhir zaman akan lebih tepat jika menggunakan penanggalan / kalender Yahudi. Penanggalan Yahudi dibuat dengan penentuan tahun, bulan dan tanggal berdasarkan kejadian nyata dan umur para leluhur bangsa Yahudi. Patokan tahun 0-nya berdasarkan tahun kelahiran Adam (lebih tepatnya adalah tahun keluarnya Adam dari taman Eden). Sebagai contoh : “Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.” (Kej 7:11). Jika kita menjumlahkan umur Adam hingga umur Lamekh pada waktu lahirnya Nuh (Kej 5:28-29) ditambah umur Nuh pada waktu air bah turun, maka kita dapat mengetahui secara pasti tanggal air bah melanda dunia yaitu tanggal 17 bulan 2 tahun 1656 (tahun Yahudi).
Selain tahunnya diambil dari tahun penciptaan, jumlah harinya yang 360 hari juga sesuai dengan Alkitab. Sebab seperti kitab Daniel dan Wahyu catat, bahwa masa kekuasaan Antikris adalah 3,5 tahun (Dan 12:7), atau 3 tahun 6 bulan, atau 42 bulan (Why 13:5), atau 1260 hari (Wahyu 11:3; 12:6), jadi untuk mengetahui jumlah hari dalam satu tahun Yahudi menurut kitab Daniel dan Wahyu tersebut adalah 1260 / 42 = 30; satu tahun Yahudi adalah 12 bulan, jadi 30 * 12 = 360 hari. Itu berarti tahun Yahudi adalah tahun yang dipakai untuk menghitung hari-hari masa dunia ini, semua catatan tanggal dan tahun di Alkitab hingga waktu-waktu Akhir zaman menggunakan penanggalan Yahudi.
Jika demikian, dapatkah kita menghitung waktu kedatangan Tuhan Yesus dan hari kiamat (tahun bulan tanggal dan jam) jika kita menggunakan penanggalan Yahudi? Perhatikan kejadian-kejadian berikut:
1. Hari di Alkitab pernah berhenti sehari penuh
Ia (Yosua) berkata di hadapan orang Israel: “Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!” Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh. (Yos 10:12-13),
Bagi orang yang mau menghitung menggunakan penanggalan Yahudi harus memperhatikan ayat ini, matahari pernah berhentu sehari penuh. Tidak diketahui berapa lama “sehari penuh” yang dimaksud, tapi yang pasti penanggalan Yahudi pernah bergeser beberapa waktu lamanya.

2. Jam di Alkitab pernah mundur beberapa jam
“Lalu berserulah nabi Yesaya kepada TUHAN, maka dibuat-Nyalah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak, yang sudah dijalani bayang-bayang itu pada penunjuk matahari buatan Ahas.” (II Raj 20:11), Dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) dikatakan: “Yesaya berdoa kepada TUHAN, lalu TUHAN membuat bayangan itu mundur 10 garis pada penunjuk jam matahari itu.” Di dalam terjemahan Bahasa Inggris ditulis sebagai 10 derajat dari sundial (Jam matahari).
Jika satu garis pada jam matahari tersebut adalah menunjukan 1 jam, maka jam di Alkitab pernah mundur 10 jam, tapi itu juga tidak pasti, sebab 10 garis dalam jam adalah 9 jam (lihat gambar di bawah). Jadi jika kita hendak menentukan jam kedatangan Tuhan Yesus, kita harus memikirkan hal ini.

3. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan tahun penciptaan
Kalender Yahudi disusun berdasarkan perhitungan mundur umur leluhur mereka hingga waktu penciptaan. Namun perhitungan-perhitungan mereka yang menyelidiki tahun-tahun leluhur tersebut akhirnya menemukan tahun penciptaan yang berbeda-beda:
-  Penanggalan Yahudi modern 3761 SM.
-  Rabi Lipman (1579-1654)    3616 SM.
-  Sarjana Rabinis, Dr. John Lightfoot (1602-1675) 4004 SM.
-  Flavius Yosefus (Seorang Yahudi berkebang-saan Romawi) 5555 SM.
- dll.
Mengapa bisa berbeda? Banyak aspek yang membuat perhitungan tahun penciptaan menjadi beraneka ragam. Seperti tidak ada penulisan tahun tokoh-tokoh setelah Salomo, penulisan kitab hakim-hakim yang tidak teratur dan berurutan, masuknya sistem penanggalan Babel saat masa pembuangan Israel ke Babel, perbedaan penentuan patokan penyusunan tanggal, seperti ada yang menentukan dari saat bangsa Israel keluar dari Mesir, ada juga yang dari penanggalan tahun pertama dinobatkannya raja, ada yang menggunakan perhitungan sistem lunar (menurut perputaran bulan), ada yang menggunakan sistem solar (matahari) ada juga yang menggunakan lunisolar (matahari dan bulan) yang disebut sebagai kalender “Abib”.

Adalah tidak mungkin bagi kita untuk menghitung waktu kedatangan Tuhan Yesus, apa lagi lengkap dengan tanggal dan jamnya, sebab terlalu banyak perbedaan, kekacauan, hal-hal yang tidak kita ketahui mengenai patokan-patokan awal waktunya. Terlalu banyak perbedaan, belum lagi masalah perbedaan versi. Sebagai contoh: Jika kita menambahkan jumlah umur orang-orang dari Adam hingga Nuh, maka kita akan mendapatkan bahwa dari Adam hingga air bah melanda dunia adalah 1.656 tahun. Akan tetapi, jika kita menghitung lagi dengan versi-versi Perjanjian Lama yang lain akan menghasilkan angka yang berbeda-beda. Contohnya, perhitungan versi Septuaginta menghasilkan angka 2.242, sedangkan perhitungan versi Samaria menghasilkan angka 1.307. Dari sini kita dapat melihat bahwa terlalu sulit bagi kita untuk bisa menemukan penanggalan apa yang Tuhan pakai untuk menghitung hari kedatangan-Nya.

Lalu, mengapa masih saja ada yang menentukan tanggal hari kiamat?
“Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakan-nya.” (Mat 18:7)
Alkitab dengan jelas berkata bahwa akan muncul penyesat-penyesat, yang mau tidak mau harus ada. Penyesat-penyesat ini memang akan mendapat penghukuman yang berat dari Tuhan kelak, namun mereka akan selalu ada untuk menguji anak-anak Tuhan apakah umat-Nya sungguh-sungguh mengenal-Nya atau tidak. Penyesat-penyesat akhir zaman ini adalah kaki tangan Iblis yang akan akan membawa banyak orang percaya menjadi tawar hati dan kemudian mengabaikan hal-hal tentang akhir zaman.
Iblis tahu waktunya sudah sangat-sangat singkat, TUHAN SEGERA DATANG!, dan iblis akan berusaha agar sebanyak mungkin orang percaya tidak ikut dalam pengangkatan, apalagi jika sampai orang-orang yang tidak percaya mendengar kabar Injil yang benar dan akhirnya bertobat lalu ikut dalam pengangkatan. Iblis akan berusaha sekuat tenaga bagaimana caranya membuat seluruh penduduk dunia tidak mempercayai berita tentang akhir zaman.
Dengan berkali-kalinya hamba-hamba Tuhan melakukan prediksi akhir zaman namun akhirnya gagal dan dengan dibuatnya film-film akhir zaman yang hanya fiksi belaka, iblis telah membawa banyak sekali orang akhirnya mendiskreditkan pemberitaan akhir zaman, membangkitkan pengejek-pengejek pemberitaan akhir zaman dan membuat orang percaya menjadi tawar hati dan meninggalkan pengharapan mereka terhadap kedatangan Sang Juruselamat mereka. Penyesat-penyesat telah membuat proses identifikasi yang tadinya sangat jelas berkenaan tanda-tanda akhir zaman menjadi sangat kabur.

Bagaimana kita terhindar dari penyesatan tentang waktu kedatangan Tuhan Yesus.
Dengan semakin meningkatnya tanda-tanda zaman, maka penyesatan juga akan semakin tinggi dan membingungkan.
Berikut bagaimana kita dapat terhindar dari penyesatan yang akan semakin meningkat:
1. Jangan mempercayai kepada mereka yang menentukan tanggal
Sekarang ini banyak buku dipasaran (termasuk buku sekuler) yang menulis tentang akhir zaman dan berbagai konspirasi tingkat tinggi. Buku-buku ini menyajikan tanda-tanda akhir zaman lengkap dengan ayat-ayat Alkitab (bahkan beberapa diantaranya dilengkapi dengan ayat-ayat kitab suci agama-agama lain) yang ujung-ujungnya mereka menentukan tanggal kedatangan Tuhan Yesus, menyebutkan beberapa tokoh politik dunia sebagai Antikris, meramalkan kehancuran ekonomi dunia dan berbagai bencana hebat yang akan terjadi tepat dengan tanggalnya.
Isu tentang kiamat memang telah menjadi trend di seluruh dunia hari-hari ini. Dengan munculnya isu penanggalan Suku Maya yang akan berakhir tahun 2012 semakin meningkatkan rasa penasaran seluruh elemen masyarakat dunia kepada keingintahuan kapan dunia ini akan berakhir / kiamat. Kebanyakan orang kini percaya bahwa sesuatu fenomena besar (yaitu bencana global) akan melanda dunia ini. Jika tanpa didasari pengetahuan Alkitab yang benar, rasa keingintahuan tentang akhir zaman ini sangatlah berbahaya! Sebab akan muncul nabi-nabi palsu, mesias-mesias palsu, utusan-utusan Allah palsu dan, orang-orang yang ingin mencari keuntungan akan menyesatkan dengan mulai menentukan tanggal hari kiamat.
Tuhan bisa kapan saja datang, tanda-tandanya sudah nyata, Ia bisa datang hari ini, besok, tahun 2012 atau tahun kapan pun. Jika Tuhan datang tahun 2012, ya puji Tuhan, sebab kita akan segera bersama-sama dengan Kristus diawan-awan, jika Tuhan datang sedikit lebih lama dari tahun-tahun ini, itu pun anugerah bagi kita, sebab waktu untuk umat Tuhan memberitakan Injil akan lebih banyak. Namun jika ternyata Tuhan tidak datang di tanggal yang telah ditentukan secara pasti di tahun 2012, akan berapa banyak lagi korban yang akan berjatuhan, baik oleh karena depresi, kehilangan harta benda (karena telah dijual untuk menantikan hari kiamat), bunuh diri massal, dan lain sebagainya. Belum lagi orang-orang yang tadinya percaya Kristus akhirnya menjadi kecewa dan meninggalkan iman kepada Kristus.
Tuhan Yesus pernah berkata : “Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya” (Mat 24:23). Jangan percaya kepada siapapun yang menentukan tanggal kedatangan Tuhan Yesus Kristus, pengangkatan ataupun hari kiamat. Jangan percaya kepada siapaun yang mengatakan Yesus akan datang di kota anu, gunung ini, daerah Utara itu atau dimana pun. Tuhan Yesus hanya akan datang di Bukit Zaitun, Yerusalem, dan ini akan disaksikan oleh seluruh dunia, bukan hanya oleh sekelompok kecil orang atau gereja. Peristiwa itu bisa terjadi kapanpun, tidak ada yang tahu kapan, hanya Bapa di surga yang tahu.

2. Fokus pada tugas utama
“Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!” (II Tim 4:5)
Jika kita hanya fokus pada waktu kedatangan Tuhan Yesus dan hari kiamat, maka fokus tersebut akan mengacaukan prioritas utama kita sebagai orang percaya. Mereka yang terobsesi dengan prihal waktu kedatangan-Nya akan cenderung melalaikan tugas pelayanan yang sesungguhnya untuk memberitakan Injil. Mereka akan melupakan tanggung jawab pelayanan dengan alasan menantikan kedatangan Tuhan Yesus, melalaikan pekerjaan hingga melupakan tanggung jawab didalam keluarga, sebab mereka akan mengasingkan diri, menjual seluruh harta benda dan tidak lagi mau bekerja, sebab pikirnya untuk apa melakukan aktifitas lagi, toh sebentar lagi Tuhan Yesus datang dan bumi ini akan hancur oleh hari kiamat. Tuhan Yesus tidak pernah memerintahkan kita untuk mengasingkan diri dalam menantikan-Nya, tapi Ia berpesan, “Pergilah, jadikan semua bangsa murid-Ku.”
Lakukanlah tugas kita di dunia ini untuk melayani Tuhan, melayani pekerjaan Tuhan, memberitakan Injil, memperhatikan sesama dan tugas-tugas lain seperti yang Tuhan Yesus lakukan selama Ia di dunia ini, daripada berfokus pada angka-angka dan perhitungan mengenai tanggal kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Tujuan utama pemberitaan Akhir zaman adalah sebuah janji pengharapan kepada anak-anak Tuhan bahwa Ia akan kembali dan untuk menyadarkan anak-anak Tuhan agar tetap berjaga-jaga.

Yesus bisa datang kapan saja!
Kita sedang melihat peningkatan yang signifikan tanda-tanda akhir zaman. Keadaan dunia semakin kacau, bencana alam dengan skala yang sangat besar semakin sering terjadi, tanda-tanda jaman dan kebangkitan kerajaan Antikris semakin nyata. Sudah seharusnya kita lebih lagi berjaga-jaga dan terus memberitakan Injil lebih lagi termasuk pemberitaan tentang akhir zaman, tapi harus diingat adalah, jangan memberitakan akhir jaman dengan spekulasi-spekulasi yang tidak memiliki dasar seperti yang terjadi dimasa-masa lalu. Belajarlah dari pengalaman, Tuhan Yesus bisa datang kapan saja, bukan di suatu tanggal yang ditentukan manusia, namun seturut waktu Allah (kairos) berdasarkan hikmat-Nya yang tak terselami. Bagi mereka yang mengetahui tanggal hidup berkenan dihadapan Tuhan hanya pada waktu mendekati tanggal yang dimaksud, sedangkan bagi mereka yang tidak mengetahui tanggal kedatangan Tuhan akan hidup berkenan dihadapan-Nya setiap waktu.

Tuhan ingin kita berjaga-jaga senantiasa
Kita sedang berada di akhir dari akhir zaman. Tuhan Yesus memberi kita banyak petunjuk tentang tanda-tanda akhir zaman. Para ahli akhir zaman berkata bahwa 28% dari Alkitab berisi tentang nubuatan berbagai peristiwa yang akan terjadi di hari-hari terakhir. Alkitab memaparkan kedatangan Tuhan Yesus kembali, dua kali lebih banyak dari cerita tentang kedatangan-Nya yang pertama ketika Ia lahir di kandang Bethlehem. Dari semua pemberitahuan ini, menurut Pastor Jack Hibbs dalam sebuah konferensi profetik di California,  AS, bahwa 87% dari nubuatan akhir zaman telah digenapi atau sudah terjadi, sedangkan sisanya yang 13% akan terjadi pada saat masa 7 tahun kesusahan besar setelah pengangkatan. Itu berarti kita hidup di masa yang sangat-sangat kritis, sebab kita tinggal menantikan kedatangan Tuhan Yesus, tidak ada lagi nubuat yang akan terjadi sampai pengangkatan terjadi. Gereja Tuhan sedang berada pada waktu paling dekat dengan kedatangan Tuhan Yesus dibanding masa Gereja manapun yang telah lalu, tapi soal ketepatannya tetap misteri Allah. “Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga ..." (Why 16:15).
Jangan terkecoh dengan penentuan tanggal kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Amin. (Vs.)

Pustaka :
- Charisma Magazine, “Last Day Fever”; Edisi Dec-Jan 2010.
- Integrity Magazine, “Kapan Yesus Kembali?”; Edisi 13-2011.
- Mark Hitckock, “Could The Rapture Happen Today?”; ANDI.
- Wikipedia.org