Seri Akhir Zaman Bagian ke – 25

WAKTU KESUSAHAN BESAR - 2



Jumlahnya belum genap
Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka. (Why 6:10-11).
Pada edisi sebelumnya kita telah melihat bagaimana sebagian dari Gereja-Nya tertinggal dalam pengangkatan dan masuk masa aniaya besar. Mereka yang tertinggal akan mengalami masa penderitaan, kesukaran, malapetaka yang terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia (Dan 12:1; Mat 24:21), bukan hanya itu, bagi mereka yang memiliki kesaksian Kristus, ini akan menjadi masa penganiaya dahsyat. Mereka akan dianiaya dan dibunuh dengan keji oleh seluruh dunia pimpinan “manusia durhaka” (Antikris).
Didalam penglihatannya, rasul Yohanes melihat jiwa-jiwa yang telah dibunuh, kebanyakan mereka dipenggal kepalanya. Mereka kini telah mengenakan pakaian putih, dan dikumpulkan di Firdaus untuk beristirahat, mereka belum akan diangkat ke awan-awan menyusul orang-orang percaya lainnya yang telah diangkat dalam pengangkatan dan masuk dalam perjamuan kawin anak domba bersama-sama dengan Kristus. Melainkan masih harus menunggu hingga “jumlahnya genap”. Itu berarti penganiayaan terhadap orang-orang Kristen tertinggal akan terus terjadi...

Penginjilan Malaikat
“Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum.” (Why 14:6)
Ditengah-tengah masa penghukuman Tuhan terhadap dunia ini, dan ditengah kampanye besar-besaran Antikris untuk membawa seluruh umat manusia kepada penyembahan Iblis, ternyata Tuhan tidak sepenuhnya membiarkan manusia dalam kekuasaan Antikris, Ia masih memperhatikan manusia dan menyelamatkan barangsiapa yang layak untuk menerima keselamatan, sebagian orang yang tinggal di dunia akan mendapat peluang untuk diselamatkan yaitu kepada mereka yang belum pernah mendengar atau mengerti Injil, dan kepada mereka yang belum menyembah antikris dan menerima tanda 666. Kemungkinan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang pedalaman (atau yang dikenal dengan istilah orang “ujung-ujung bumi”) yang jauh dari peradaban dan yang kehidupannya tidak tergantung pada sistem keuangan dunia, sehingga tidak terjangkau oleh sistem 666 Antikris. Tuhan akan mengutus para malaikat-Nya dan memberitakan Injil kepada orang-orang tersebut di seluruh dunia.
Penginjilan malaikat ini merupakan panggilan untuk takut akan Allah, menawarkan pertobatan, menyampaikan Kabar Baik yang abadi, dan panggilan menyembah kepada Dia daripada menyembah Antikris. Malaikat ini juga akan memberitahukan kepada penduduk bumi bahwa bencana-bencana yang telah, sedang dan masih akan terjadi adalah penghukuman Tuhan atas dunia ini.
Dampak dari proklamasi Injil yang Kekal ini mengakibatkan terjadinya kebangunan rohani besar-besaran atas dunia ini, banyak orang menyadari akan dosa-dosanya dan diselamatkan. Namun keselamatan yang mereka terima akan dibayar dengan harga yang mahal, mereka akan menjadi sasaran perburuan Antikris berikutnya... Mereka akan bergabung dengan orang-orang Kristen tertinggal yang setiap hari harus lari, bersembunyi, berpindah-pindah dan hidup dalam aniaya besar. Sekalipun demikian, sebenarnya mereka adalah orang-orang beruntung, sebab malaikat yang datang berikutnya (ay. 8-11) akan membawa malapetaka hebat bagi mereka yang tidak takut akan Allah, yaitu mereka yang menyembah Antikris,  menerima tanda 666 dan yang masuk dalam sistem agama Babel.

Sakit bersalin berikutnya...
Terjadi banyak gempa bumi dahsyat
“Dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.” (Luk 21:11)
Pada saat langit dan bumi diciptakan-Nya, bumi belum berbentuk (Kej 1:2), lalu pada hari ke-3 Allah mulai membentuk bumi, “memindahkan” beberapa permukaan bumi, menggeser-gesernya hingga terbentuk daratan, laut, gunung, dan lembah. Didalam ilmu pengetahuan, proses pergeseran-pergeseran permukaan bumi tersebut kita kenal dengan sebutan Pangea, yaitu melepasnya superbenua menjadi beberapa benua (awalnya bumi dipercaya hanya memiliki satu daratan / benua besar yang disebut superbenua), bergeser terus menerus sehingga membentuk benua-benua seperti sekarang ini. selama pangea terjadi, maka setiap pergeseran benua maka mengakibatkan gempa bumi yang sangat besar, yang diakibatkan oleh gesekan, pergeseran atau tumbukkan antar benua. Dan gempa seperti itu masih terjadi hingga kini (gempa bumi Aceh yang memicu tsunami besar tahun 2004 lalu merupakan contoh proses ini). Dunia ini sangat labil, kita tinggal dilapisan tanah yang tipis di atas bebatuan cair yang sangat panas (lava), lapisan tanah ini dapat bergerak setiap saat dan menimbulkan gempa bumi yang mematikan. Tapi saat ini Tuhan berdaulat penuh atas bumi dan segala isinya, Tuhan menjaga dunia ini dari dampak gempa bumi yang akan terjadi terus-menerus akibat pergeseran benua-benua (Mzm 121), gempa-gempa “kecil” yang terjadi sepanjang sejarah manusia masih dalam batas-batas yang diijinkan-Nya.
Sekalipun demikian, tanpa harus menjadi seorang ahli Geologi, hari-hari ini kita dapat melihat bagaimana gempa bumi semakin hari semakin menunjukkan bahwa akhir zaman semakin dekat, “Kita tahu bahwa sampai saat ini seluruh alam mengeluh karena menderita seperti seorang ibu menderita pada waktu melahirkan bayi.” (Rom 8:22, BIS). Sakit bersalin yang ditunjukkan oleh alam ini begitu menguatkan bahwa kita telah ada di penghujung dari akhir zaman. Dan waktunya akan tiba, saat Roh Kudus dan Gereja-Nya diangkat, perlindungan Tuhan terhadap dunia ini akan berhenti sejenak, dan mulai saat itu lempeng-lempeng bumi akan bergerak dengan bebasnya, menciptakan gempa-gempa bumi sangat besar, menggeser pulau-pulau, gunung-gunung dan lembah-lembah. Tuhan Yesus sudah memperingatkan akan hal tersebut, dalam khotbah-Nya di bukit Zaitun, Ia memperingatkan murid-murid-Nya bahwa: “Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat” (Mat 24:7; Luk 21:11; Mrk 13:8; Mat 28:2). Berikut gempa-gempa besar yang tercatat di Alkitab pada masa 7 tahun kesusahan besar:
•              Gempa Gog dan Magog (Yeh 38:19)
Gempa ini secara spesifik menghantam daerah sekitar Israel. Gempa yang berasal dari Tuhan sendiri ini ditujukan khusus untuk menghancurkan pasukan Gog yang telah berkumpul di Utara Israel untuk menyerang tanah permai. Begitu besarnya gempa yang terjadi, mengakibatkan “...Gunung-gunung akan runtuh, lereng-lereng gunung akan longsor dan tiap tembok akan roboh ke tanah.” (Yeh 38:20b). Korbannya pun tak terhitung, semua pasukan Utara akan tewas dalam gempa ini.
•              Gempa materai ke-6 (Why 6:12)
“Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.” (Why 6:12-13)
Gempa yang satu ini sangat dahsyat, dan diikuti dengan bencana-bencana lain seperti: Matahari menjadi hitam, bulan menjadi merah bagaikan darah, bintang-bintang di langit berjatuhan, menyusutnya langit dan bergesernya gunung-gunung dan pulau-pulau.
Semua malapetaka tersebut diakibatkan oleh abu vulkanik meletusnya gunung-gunung berapi akibat gempa bumi ini. Abu tersebut memenuhi atmosfir dan menutupi permukaan bumi, sehingga dari bumi, matahari terlihat menjadi gelap dan siang hari akan redup karena hujan abu. Begitu juga dengan malam, bulan menjadi merah, begitu juga terlihat bintang berjatuhan, yang kemungkinan adalah batu-batu besar vulkanik yang terlempar jauh dan jatuh melewati atmosfir, langit menjadi gelap, sempit, sesak, dan gelap seperti menyusut.
Alkitab juga mencatat bahwa gempa-gempa ini mengakibatkan bergesernya pulau-pulau dan gunung-gunung. Sebagai perbandingan, gempa Aceh pada 26 Des 2004 lalu menghasilkan pergeseran Pulau Salaut Besar sejauh 5 m, dan menggeser poros bumi sekitar 7 cm. Padahal seperti kita tahu, gempa Aceh begitu besar baik dalam kekuatan gempa (9,1 SR), korban jiwa dan tsunami yang dihasilkan. Maka tidak dapat dibayangkan bagaimana besarnya gempa yang terjadi kelak sehingga menghasilkan pergeseran pulau-pulau dan gunung-gunung yang panjangnya berkilo-kilo meter, dan tidak dapat dibayangkan juga tsunami yang ditimbulkan dari gempa sebesar itu.

•              Gempa materai ke-7 (Why 8:1-5)
Gempa ini lebih tepat disebut gempa pembalasan Tuhan, sebab gempa ini diakibatkan oleh karena dilemparkannya kemenyan dan doa-doa orang kudus dari mezbah di sorga, sehingga terjadi ledakan bunyi guruh, halilintar dan gempa bumi hebat atas dunia.
Saudara, saat ini orang percaya tidak bisa membalas kejahatan dengan kejahatan, Tuhan Yesus mengajarkan bahwa kita anak-anak-Nya harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita (Mat 6:12). Tidak ada alasan apapun bahwa Saudara dan saya bisa membalas kesalahan orang. Yang bisa dilakukan kita hanya mengampuni dan mendoakan, sedangkan pembalasan adalah bagian Tuhan (Ul 32:35), mengapa? Sebab kelak, doa-doa kita tersebut akan Tuhan pergunakan untuk membalaskan kepada mereka yang bersalah kepada orang-orang kudus-Nya. Doa-doa kita bukan hanya didengarkan, tapi juga dikabulkan, doa-doa itu akan menjadi pembalasan Tuhan yang keras terhadap dunia yang telah menganiaya umat Tuhan, dan pada waktu itu akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan membinasakan. Dan karena orang berdosa ada di seluruh belahan bumi, maka gempa ini akan melanda seluruh bumi secara bersamaan, tidak ada tempat aman untuk lari dari penghukuman Tuhan yang dahsyat ini.

•              Gempa pada waktu bangkitnya kedua saksi Allah lalu naik ke sorga (Why 11:11-13)
Gempa kali ini adalah murka Tuhan oleh karena dibunuhnya kedua saksi Allah. Sehingga pada waktu mereka dibangkitkan oleh Allah dan diangkat ke sorga maka terjadilah gempa bumi yang dahsyat. Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: “Naiklah ke mari!” Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka. Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga. (Why 11:13). Gempa ini bersifat regional, “Kota” yang dimaksud adalah Yerusalem, sebab disitulah kedua saksi-Nya bertugas.

• Gempa saat ke-24 tua-tua tersungkur di sorga (Why 11:15-19)
Gempa yang satu ini akan melanda seluruh dunia, gempa ini diakibatkan oleh murka Tuhan atas perbuatan manusia yang telah merusakkan bumi. Gempa kali ini tidak kalah mengerikan dibanding gempa-gempa sebelumnya sebab disertai oleh kilat, gemuruh dan hujan es lebat.
• Gempa Harmagedon
Lihat penjelasan berikutnya.
• Gempa kedatangan Tuhan Yesus Kristus ke dunia (Zak 14:5)
Lihat penjelasan berikutnya.

Saudara, coba renungkan sejenak... Oleh karena satu gempa saja, kita bisa melihat bagaimana sulitnya manusia dapat melanjutkan hidup ditengah-tengah kehancuran disegala bidang. Tidak punya rumah, tidak ada makanan, air bersih, pakaian, tempat tidur dan selimut, listrik, trauma, hingga menjalani hidup dengan kehilangan pekerjaan, salah satu anggota tubuh dan kehilangan sanak keluarga. Butuh bertahun-tahun untuk bangkit dari bencana gempa bumi. Namun saat kesusahan besar, akan terjadi banyak gempa bumi yang silih-berganti. Belum juga penanganan satu gempa selesai maka menyusulah gempa yang lain, dan begitulah seterusnya...

Sakit bersalin berikutnya...
Benda-benda langit berjatuhan
Sakit-sakit bersalin berikutnya akan melibatkan bencana alam hebat seperti belum pernah terjadi, kengerian bencana kosmis dan perubahan-perubahan drastis di alam semesta akan datang silih berganti beserta efek sampingnya yang menambah penderitaan dan ketakutan luar biasa bagi mereka yang tinggal di bumi. Benda-benda langit akan berjatuhan dan mengakibatkan malapetaka dan mendatangkan malapetaka lainnya.
Malapetaka yang akan terjadi akan menghantam empat elemen penting kehidupan manusia, yaitu: Tanah, air (air laut dan air tanah) dan udara.

1/3 bumi terbakar
“Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.” (Why 8:7)
Malapetaka pertama akan mgngarah kepada elemen tanah. Tanah akan dihantam oleh hujan es dan api seperti yang pernah terjadi di Mesir pada waktu Tuhan melalui Musa hendak membebaskan bangsa Israel dari perbudakan (Kel 9:23-25), tapi hujan es dan api di Mesir pada saat itu skalanya sangat kecil, sebab hanya mencakup luas wilayah Mesir. Namun kelak hujan es, api dan darah akan menghantam bumi dengan skala sangat besar, bencana ini akan membakar 1/3 luas dunia ini. Membakar 1/3 pepohonan dan rumput-rumputan. Tanpa ada tumbuh-tumbuhan, 1/3 permukaan tanah akan segera terkikis habis (erosi) oleh air, hujan dan angin, ini akan mengakibatkan banjir, longsor, banjir bandang dan gangguan iklim, sehingga akan diikuti dengan kelangkaan bahan makanan. Satu malapetaka akan mendatangkan malapetaka yang lain.

1/3 Laut menjadi darah
“Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah, dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.” (Why 8:8-9)
Malapetaka berikutnya akan menghantam air laut. Sesuatu akan jatuh ke dalam laut di dunia ini, Yohanes tidak mengetahuinya, namun ia mengambarkan bahwa sesuatu itu berbentuk seperti gunung besar (di dalam NKJV disebut sebagai : A great mountain burning). Benda paling mendekati dengan gambaran Yohanes tersebut mungkin sebuah meteor (bentuk meteor seperti gunung, dan ujung meteor yang memasuki atmosfir akan terbakar karena gesekan atmosfir bumi, sehingga secara keseluruhan menyerupai gunung yang terbakar), atau memang sesuatu yang belum diketahui oleh manusia hingga saat ini. Apa pun penyebabnya, akibatnya sudah jelas, 1/3 laut akan menjadi darah, 1/3 makhluk yang bernyawa di laut akan mati, 1/3 dari semua kapal akan binasa. Satu malapetaka akan mendatangkan malapetaka yang lain. Bau amis bangkai ikan dan darah akan melanda pantai-pantai di seluruh dunia, jumlah kapal dagang, militer, tanki minyak dengan tiba-tiba saja jumlahnya akan berkurang 1/3. Persediaan makanan, minyak, ikan, dan hasil laut lainnya akan berkurang drastis, bukan hanya karena 1/3 kematian di laut, tetapi juga karena hilangnya 1/3 angkutan laut, itu berarti bahan makanan akan langka.

1/3 sungai menjadi pahit
“Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.” (Why 8:10-11)
Malapetaka berikutnya akan mengarah air tanah. Bumi akan dihantam oleh benda langit seperti obor. Rasul Yohanes menulis benda itu sebagai bintang yang jatuh dan menyerupai obor (mungkin seperti meteor). Dan yang mengerikan adalah bintang tersebut rasanya sangat pahit, oleh sebab itu dinamai Apsintus (Yun.) / wormwood (Ing.) yang berarti pahit, diambil dari nama sejenis tumbuh-tumbuhan yang rasanya pahit, sehingga pada waktu bintang tersebut menghantam bumi maka ia akan mengkontaminasi 1/3 air tanah dunia ini menjadi pahit. Air segar akan menjadi sesuatu yang langka, orang-orang yang tersisa akan minum air yang pahit rasanya, seperti bangsa Israel meminum air pahit sewaktu mereka di Mara (Kel 15:23). Ini akan menjadi pencemaran air seperti yang belum pernah terjadi. Satu malapetaka akan mendatangkan malapetaka yang lain. Air bersih akan langka.

1/3 cahaya matahari, bulan dan bintang menjadi redup
“Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.” (Why 8:12)
Malapetaka berikutnya agak sulit untuk diterjemahkan, sebab menggunakan kata “terpukullah baik matahari juga bintang-bintang,” sehingga 1/3 cahayanya meredup. Apakah yang dapat memukul matahari dan bintang yang bermiliar-miliar jumlahnya? Malapetaka ini mungkin tidak merusakkan matahari dan bintang-bintang, namun bumilah yang mengalami bencana yang mengakibatkan matahari dan bintang terlihat lebih redup.
Dahulu kala, saat terjadi gerhana matahari, orang menyangka sesuatu menelan matahari sehingga tidak dapat bersinar. Atau saat terjadi gunung meletus orang menyangka matahari menjadi redup dan bulan menjadi merah seperti darah, padahal matahari dan bulan tidak mengalami perubahan apa-apa, akan tetapi debu gunung berapi-lah yang mengakibatkan cahaya matahari terhambat masuk menembus bumi dan terlihat seolah-olah menjadi redup. Kemungkinan inilah yang terjadi atas malapetaka berikutnya, yaitu malapetaka atas atmosfir bumi yang mengakibatkan seluruh atmosfir ini menjadi gelap, sehingga 1/3 cahaya matahari disiang hari menjadi redup dan 1/3 cahaya bintang-bintang dimalam hari akan redup juga. Nabi Yehezkiel berkata : “Waktu Aku membinasakan engkau, langit akan Kututup dan bintangnya Kubuat berkabut. Matahari Kututup dengan awan dan bulan, cahayanya tak disinarkan.” (32:7).
Tidak diketahui sumber pasti yang menyebabkan atmosfir bumi ini menjadi gelap, mungkin, debu radioaktif dari senjata-senjata nuklir dan pembangkit-pembangkit listrik tenaga nuklir yang hancur terkena berbagai malapetaka, atau , debu vulkanik (vulcanic ash) akibat meletusnya beberapa gunung berapi sekaligus, atau abu meteor (meteoric dust) yang diakibatkan oleh ledakan tumbukan beberapa meteor dengan permukaan bumi dan menghasilkan debu meteorik yang bisa mencemari atmosfir bumi dan bertahan hingga berbulan-bulan lamanya, dan debu meteor inilah yang paling mungkin sebab kata “bintang-bintang di langit” yang dipergunakan oleh rasul Yohanes dalam menulis ayat di atas menggunakan kata Yunani, asteres, yaitu kata yang melahirkan kata asteroid.
Saat itu, baik siang maupun malam, atmosfir bumi ini akan sangat kotor oleh pencemaran udara hebat, sehingga cahaya benda-benda langit akan meredup. Matahari meredup, padahal hampir semua kehidupan dibumi bergantung pada matahari, belahan bumi yang panas akan menjadi dingin, sedangkan daerah-daerah dingin akan membeku. Satu malapetaka akan mendatangkan malapetaka yang lain. Udara bersih akan langka.
Dengan malapetaka yang datang bertubi-tubi, tidak ada lagi penyelamatan atau bantuan yang datang, dana-dana talangan bencana alam setiap negara akan habis, regu-regu penyelamat tidak akan mampu mengcover semua bencana yang terjadi, malapetaka yang terjadi begitu luas cakupannya, manusia tidak lagi sanggup membantu sesamanya.

Sakit bersalin berikutnya...
Siksaan belalang-belalang Apolion
“Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajeng di bumi ... Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia. Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka... Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion.” (Why 9:1-11)
Banyak orang merasa yakin bahwa kitab Wahyu adalah kitab yang mustahil dipahami. Akibatnya, mereka mengabaikannya sama sekali, atau kejadian-kejadiannya hanya sebagai “arti rohani” belaka. Padahal kitab Wahyu – yang judunya diambil dari kata di ayat dari kitab tersebut – adalah benar-benar suatu wahyu / pernyataan Allah. Kitab Wahyu bersifat mengungkapkan, dapat dipahami dan sebagian adalah menyatakan sesuatu yang benar-benar harafiah / nyata. Memang diakui terdapat kata-kata, nubuat, penglihatan dan sebagainya yang sukar diterima seperti : binatang, takhta, penunggang kuda, patung yang dapat berbicara, naga, binatang berkepala 7, materai, gulungan kitab, hingga makhluk jahat berbentuk belalang.
Dari semua malapetaka, mungkin inilah malapetaka yang paling mengerikan. Dalam penglihatan Yohanes, ia melihat penguasa kegelapan menerima anak kunci jurang maut, yang artinya ia menerima kuasa untuk membuka jurang maut dan melepaskan roh-roh jahat dari dalamnya. Lubang jurang maut itu menunjuk kepada neraka sebelum penghakiman terakhir (Luk 8:31; Why 20:1,3). Setelah penghakiman, neraka disebut “lautan api” (Why 20:14-15) inilah neraka kekal. Dan ketika pintu jurang maut tersebut dibuka, maka keluarlah roh-roh jahat – inilah para iblis penghuni jurang maut – yang tidak terhitung jumlahnya, sehingga terlihat seperti asap hitam kotor yang tebal dari tanur besar. Pasukan belalang ini akan dipimpin oleh raja bernama Apolion (Yun.) atau Abadon (Ibr.) yang artinya sama dengan “Penghancur.”
Jika sebelumnya matahari menjadi gelap oleh debu, kini matahari menjadi gelap karena banyaknya makhluk neraka yang berterbangan di atmosfir bumi. Makhluk-makhluk tersebut sangat mengerikan juga menjijikkan, bentuknya seperti belalang (locust) dan diizinkan Tuhan untuk menyiksa manusia (sebagai hukuman tentunya) selama 5 bulan lamanya. Makhluk-makhluk neraka ini memang akhlinya dalam hal menyiksa, ia akan membuat manusia kesakitan dan menderita seperti seseorang disengat oleh kalajengking, sangat menyakitkan. Bisa kalajengking termasuk sebagai neurotoksin (racun syaraf) yang menyerang syaraf lokal dan tidak mematikan, namun demikian akan menimbulkan pembengkakan, demam, dan sangat menyakitkan. Hanya kelompok kalajengking gurun yang bisa-nya mematikan. Jadi penderitaan seperti itulah yang akan dialami penduduk bumi selama 5 bulan, dan penderitaan tersebut akan diperparah oleh undurnya roh maut, yang mengakibatkan orang-orang yang menderita akibat sengatan kalajengking tidak bisa mati, dan ini akan menjadi penderitaan yang tak tertahankan. Orang akan lari, namun usaha tersebut sia-sia saja, sebab makhluk-makhluk tersebut memiliki sayap untuk terbang dan mengejar manusia kemanapun mereka pergi.
Namun puji Tuhan, makhluk jahat tersebut hanya diizinkan untuk menyiksa kepada orang-orang tidak percaya Yesus (mereka yang tidak mengenakan materai Allah), dengan tujuan agar mereka mau bertobat. Jika sebelumnya orang menolak menerima materai Allah didalam nama Yesus Kristus karena takut aniaya yang akan diterima oleh Antirkris, kini mereka yang tidak memiliki materai Allah dan menerima tanda 666 akan sangat-sangat menyesal. Oleh sebab itu jangan pernah menerima tanda 666 dan jangan pernah melepaskan materai Allah didalan Tuhan Yesus Kristus, sebab hari demi hari segalanya akan berubah drastis. mereka yang mengenakan materai Allah memang akan mengalami aniaya, tapi dengan berjalannya waktu, mereka yang menerima tanda 666-lah yang akan mengalami penderitaan lebih besar, bahkan mereka akan menderita hingga kekekalan dalam api neraka.

Sakit bersalin berikutnya...
Penyesatan
Dengan dilindunginya bangsa Israel oleh Tuhan (lihat edisi sebelumnya), dengan bersembunyinya orang-orang Kristen tertinggal, dilindunginya orang-orang percaya dari malapetaka makhluk belalang dan bertambah banyaknya orang-orang percaya di dunia ini akibat pemberitaan Injil oleh Malaikat, membuat Antikris gusar. Disatu sisi waktu kekuasaanya sudah hampir tiba, disisi lain ia belum juga bisa membinasakan orang-orang Yahudi dan orang-orang percaya sepenuhnya akhirnya Antikris mengeluarkan jurus terakhirnya untuk menjebak umat-umat pilihan-Nya itu agar dapat menyesatkan dan akhirnya membinasakannya.
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga, Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.” (Mat 24:24)

Penyesatan pertama, Mesias Palsu
“...Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.” (Mat 24:4-5)
Dalam khotbahnya di Bukit Zaitun, Tuhan Yesus memulai kata-katanya dengan: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!”  Dia menjelaskan bahwa menjelang kedatangan-Nya akan muncul banyak kristus palsu, mesias palsu, juruselamat palsu. Dan sebagai penegasan, Tuhan Yesus mengulangnya sampai tiga kali dalam beberapa kalimat (ay. 5,11, dan 24)
Pada eidisi yang lalu kita telah melihat bagaimana sisa-sisa orang Israel yang lolos dari pembinasaan Antikris akhirnya bertobat dan mengakui Yesus sebagai Mesias mereka. Saat itu orang-orang Israel mengetahui siapa Mesias yang sebenarnya. Penyamaran Antikris sudah terbongkar. Tapi sayang pengenalan Israel akan Kristus baru seumur jagung, mereka mengenal Yesus hanya dari “kata orang”, sehingga menjadi celah yang akan dipergunakan Antikris untuk menyesatkan umat pilihan Tuhan tersebut. Antikris, melalui nabi palsunya menciptakan sosok Mesias / Yesus palsu seolah-olah kedatangan Tuhan Yesus kedua kali telah tiba. Bukan hanya itu mesias palsu ini akan mengadakan tanda-tanda ajaib untuk menipu sisa-sisa bangsa Israel.
Kemunculan mesias palsu ini ternyata ditujukan untuk menyesakan umat pilihan-Nya yang lain, yaitu orang-orang Kristen tertinggal yang bersembunyi dan orang-orang percaya baru yang telah menerima berita Injil dari para malaikat. Para petobat baru ini juga akan sangat dibingungkan oleh kemunculan mesias palsu ini, dengan berbagai mukjizat dan tanda-tanda ajaib yang dilakukannya. Tapi ini adalah kejadian yang Tuhan izinkan terjadi atas para umat pilihan-nya, yaitu sebagai pengujian dan penyaringan Tuhan untuk mendapatkan umat yang sungguh-sungguh terhadap Dia. Banyak dari mereka yang pengenalan akan Firman Tuhan-nya kurang akhirnya tertipu, mereka menyangka bahwa mesias palsu tersebut adalah Mesias sungguhan yang telah lama dinanti-nantikan kedatangan-Nya, akhirnya orang-orang Kristen tertinggal dan umat percaya baru ini akan masuk perangkap Antikris, dan ini akan menjadi sakit bersalin berikutnya yang tidak kalah menyakitkan daripada bencana-bencana alam yang terjadi. Mereka akan ditangkap, dibunuh atau disesatkan sehingga menyembah mesias palsu yang sama artinya dengan menyembah Antikris.

Penyesatan kedua, Nabi palsu
“...Nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,...” (Mat 24:21-25)
Seorang diktator selalu memiliki pendamping sebagai alat propaganda. Pendamping ini akan meyakinkan orang-orang untuk mempercayai sang pemimpin mereka. Ini juga akan terjadi pada kemunculan Antikris dan mesias palsu, dengan mukjizat dan tanda-tanda ajaib yang dilakukan oleh nabi palsu, menambah sulit bagi umat pilihan-Nya untuk mengetahui siapa lawan siapa kawan. Siapa nabi palsu, siapa nabi yang benar-benar utusan Tuhan. Sebab segala yang dilakukan nabi pasu ini akan begitu meyakinkan, mereka akan menyembuhkan orang sakit, mendatangkan hujan atau menghentikan hujan, mengubah air menjadi darah, menurunkan api dari langit dan berbagai-bagai mukjizat yang mengherankan.

Sakit bersalin berikutnya...
Patung yang hidup
“Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.” (Why 13:15)
Dengan dua penyesatan yang telah dilakukan Antikris, banyak umat pilihan-Nya akhirnya keluar dari persembunyian mereka dan masuk perangkap Antikris, sehingga mereka dibinasakan. Namun penyesatan tersebut tidak juga memuaskan Antikris, sebab tidak semua umat pilihan-Nya tertipu dan masuk perangkapnya. Sebagian umat pilihan-Nya masih tetap bertahan dan tidak tertipu oleh berbagai penyesatan yang ada. Dan ini membuat Antikris melancarkan serangan pamungkasnya untuk membuat sebanyak mungkin seluruh umat pilihan-Nya mau menyembah dirinya, sebab waktu kedatangan Tuhan Yesus ke dunia sudah semakin dekat...
Berbeda dengan mesias palsu dan nabi palsu yang bekerja dengan cara halus, yaitu menipu dan menyesatkan dengan berbagai tanda-tanda ajaib. Penyesatan berikutnya akan menjadi sakit bersalin, sebab pribadi yang dimunculkan oleh Antikris berikutnya bukan sosok yang akan mengadakan mukjizat seperti  kesembuhan, melainkan sosok patung dirinya yang dapat berbicara, berjalan, dan membunuh. Tujuan utama dari patung Antikris ini adalah memaksa sebanyak mungkin orang di dunia ini untuk menyembah Antkris dan memaksa siapapun yang belum memakai tanda 666 untuk memnerimanya. Dan dalam melaksanakan tugasnya, patung ini sangat jahat, ia akan membunuh siapa saja yang tidak mau mentaati Antikris, bukan dengan kematian biasa, tetapi dengan kematian yang mengenaskan, yaitu hidup-hidup diremukkan atau dicabik-cabik.
Ini akan menjadi sakit bersalin berikutnya yang sangat menyakitkan, orang-orang Kristen tertinggal dan umat percaya baru akan diburu oleh patung hidup yang jahat, jika lolos maka selamat, tapi jika tertangkap mereka akan dipaksa untuk menyembah Antikris dan meninggalkan kepercayaan kepada Kristus, dan jika menolak, maka mereka akan mati dengan cara yang mengenaskan.

Segalanya berubah...
Saatnya malapetaka bagi Antikris dan para pengikutnya
“Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: “Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi.” (Why 16:1)
Cawan murka Allah adalah 7 malapetaka terakhir dari masa sengsara besar, kini malapetaka yang akan terjadi ditujukan bukan bagi umat-Nya, namun merupakan tanggapan Allah terakhir atas kesombongan Antikris dan Iblis. Antikris mungkin dapat menyatakan diri sebagai Allah dan melakukan berbagai tanda-tanda ajaib, namun dengan 7 cawan ini ia tidak ada apa-apanya dihadapan Allah. Segalanya akan berubah, Antikris yang selalu beruntung, para pengikut Antikris yang mengenakan tanda 666 sebagai jaminan masa depannya akan mengalami berbagai malapetaka hebat... Sehingga sekarang Tuhan-lah yang bertanya: “Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari tangan-Ku?”

Cawan pertama (Why 16:2)
Bisul
Ketika manusia menerima tanda 666, mereka sangat bersukacita, sebab selain dapat melanjutkan kehidupannya yang normal untuk mendapatkan hak membeli dan menjual, mereka juga terhindar dari aniaya hebat dari Antikris. Saat itu setiap orang yang menolak menerima tanda 666 akan menjadi orang yang sangat sial. Namun segalanya akan berbalik, saat ini, yaitu saat cawan murka Allah ditumpahkan, maka orang-orang yang tidak pernah menerima tanda 666-lah yang akan beruntung. Mengapa? Sebab setiap orang yang menerima tanda 666 dan yang menyembah Antikris akan mengalami bisul yang menyakitkan

Cawan kedua (Why 16:3)
Laut menjadi darah
Sebelumnya Allah telah mengubahkan 1/3 lautan menjadi darah; namun sekarang Dia memerintahkan seluruh lautan menjadi darah, yaitu darah seperti darah orang mati – berbau busuk, amis, hitam, rusak dan menyengat – Tidak heran “matilah segala yang bernyawa, yang hidup dilaut!”

Cawan ketiga (Why 16:4-7)
Sungai dan mata air berubah menjadi darah
Selama Antikris berkuasa atas dunia ini. Antikris, seluruh tentaranya dan seluruh penduduk dunia telah membunuh jutaan orang percaya dan jutaan lagi orang Yahudi. Antikris begitu haus darah, ia menyukai pertumpahan darah, peperangan dan pembantaian. Kini Tuhan seakan-akan berkata kepada Antikris dan seluruh dunia: “Kamu menyukai darah? Baiklah. Maka kamu mungkin perlu meminumnya!” Dan Tuhan mengubah SEMUA sugai dan mata air menjadi darah... “ini minumlah!”
Saat itu tidak ada lagi air untuk diminum. Tidak diketahui berapa lama malapetaka tersebut akan berlangsung, tapi hasilnya sudah jelas, kematian akan kekurangan air akan melingkupi seluruh dunia, sebab manusia sangat membutuhkan air. Bagi Tuhan tidak ada yang sukar, jika Ia telah membuktikan dapat mengubah air menjadi anggur pada waktu pernikahan di Kana , maka  tidak sulit bagi-Nya untuk mengubah air menjadi darah.

Cawan keempat (Why 16:8-9)
Matahari menghanguskan manusia
Malapetaka berikutnya yang melanda pada pengikut Antikris adalah kengerian badai matahari. Sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi Tuhan sudah atur dengan intensitas yang pas untuk menopang kehidupan manusia, tidak lebih dan tidak kurang. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang berkuasa untuk mengatur siklus yang terjadi di alam semesta ini, hanya Tuhan yang dapat. Kini Tuhan akan membuktikan kepada Antikris bahwa Ia berdaulat penuh atas alam semesta termasuk matahari, Ia bisa membuatnya redup (ingat pada waktu 1/3 cahaya matahari meredup) dan Ia bisa juga bisa menaikkan cahaya matahari. Dan yang pasti, kedua-duanya akan menimbulkan bencana bagi manusia. Dan saat Tuhan membuat badai matahari menjadi lebih panas dari sebelumnya maka terjadilah badai matahari, dan hanguslah manusia oleh api dari matahari tersebut. Yang mengherankan adalah, sekalipun kekuasaan Tuhan telah begitu dinyatakan atas seluruh penduduk manusia melalui malapetaka-malapetaka hebat, namun manusia tidak juga bertobat dan mengakui kekuasaan Tuhan, yang mereka lakukan malahan menghujat Allah oleh karena malapetaka-malapetaka yang terjadi.

Cawan kelima (Why 16:10-11)
Kegelapan di Kerajaan Binatang
Belum juga sakit bisul hilang, Tuhan kini mengirimkan malapetaka kegelapan. Sehingga dalam kegelapan sampai-sampai manusia mengigit lidah mereka oleh karena kesakitan bisul tersebut. Dan seperti menyikapi malapetaka sebelumnya, manusia tetap tidak mau bertobat dan tetap menghujat Allah,
Kegelapan ini akan melingkupi seluruh Kerajaan Binatang. Kemungkinan yang dimaksud kerajaan binatang adalah seluruh bumi, sebab semua penduduk dunia adalah rakyat dari Antikris, dimana ia sebagai rajanya.

Allah berdaulat atas segalanya
Sebelum melanjutkan ke cawan berikutnya, perhatikan malapetaka-malapetaka yang terjadi diatas, bukankah itu sama dengan tulah-tulah yang Tuhan kirim menimpa Firaun, ahli-ahli sihir dan seluruh bangsa Mesir?
Di Mesir, untuk meyakinkan bahwa dewa-dewa Mesir juga berkuasa, Firaun, melalui ahli-ahli sihirnya berusaha sekuat tenaga untuk menandingi tulah yang Tuhan lakukan melalui Musa. Namun mereka selalu gagal, tulah Tuhan jauh melebihi apa yang dapat dewa-dewa mereka lakukan. Kemungkinan, kelak juga Antikris, melalui nabi palsunya, akan berusaha “menetralkan” semua malapetaka-malapetaka yang Tuhan turunkan atas kerajaannya, sebagai pembuktian kepada para pengikutnya bahwa dirinya (melalui nabi-nabi palsu) juga berkuasa atas alam semesta, namun kenyataan akan membuktikan lain, Tuhan akan lebih berkuasa atas segala sesuatu yang ada di dunia ini. Oleh sebab itu jangan takut untuk mempercayai Tuhan Yesus sekalipun harus menghadapi aniaya, sebab Ia adalah Allah yang berdaulat penuh atas alam semesta, Ia berkuasa atas Antikris, Ia lebih besar dari Iblis, yaitu si ular naga. Tetaplahlah setia kepada Dia, jangan pernah undur dari padanya oleh karena materi (menerima tanda 666) dan ancaman aniaya.
“Tidak untuk selamanya Aku mempersalahkan umat-Ku; tidak untuk seterusnya Aku marah, supaya mereka jangan patah semangat, padahal Akulah yang menghidupkan mereka.” (Yes 57:16, BIS). Sekalipun orang-orang percaya telah masuk masa aniaya mesar, namun Tuhan akan meluputkan mereka yang tetap setia kpada-Nya, Tidak untuk selamanaya Ia akan murka, sebab pada waktunya ia akan menolong dan menghukum semua orang yang telah menganiaya umat-Nya dengan kejam.

Cawan keenam (Why 16:12)
Sungai Efrat kering
Ini adalah puncak murka Allah atas Antikris dan seluruh pengikutnya. Tuhan hendak menyudahi segala kekejian Antikris, tentaranya dan kejahatan penduduk bumi dengan mengirinya ke suatu tempat bernama Megido. Dan untuk memudahkan jalan bagi datangnya para pemberontak tersebut, Tuhan terlebih dahulu mengeringkan sungai Efrat.

Cawan ketujuh (Why 16:17-21)
Gempa bumi terbesar sepanjang sejarah
Ketika pencurahan cawan penghakiman terakhir ditumpahkan, suara dari Bait Allah Suci terdengar: “Sudah terlaksana!” Maka terjadilah gempa bumi paling dahsyat yang pernah dikenal dunia, bahkan lebih dahsyat dari gempa-gempa sebelumnya sepanjang masa aniaya besar. Gempa ini akan mengoncangkan seluruh planet bumi hingga ke fondasinya, menghancurkan kota-kota dunia dan Babel besar. Dan itu belum semuanya! Hujan es seberat lima puluh kiloan akan dicurahkan dari langit, menimpa sisa-sisa manusia yang masih hidup. Tetapi apakah mereka bertobat? Tidak. Mereka tetap saja menghujat Allah karena malapetaka tersebut.

Dengan demikian selesai sudah malapetaka-malapetaka yang menimpa dunia ini. Dan terakhir, hanya ada satu kejadian penting saja yang masih tertinggal sebelum kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini. Perang paling besar dan paling terkenal dalam sejarah akan dimulai.

Puncak sakit bersalin...
Harmagedon
Dengan berjalannya waktu maka dihari-hari terakhir masa tujuh tahun itu Iblis menyadari bahwa masa kejayaannya di dunia ini akan segera berakhir (sudah genap 7 tahun), sebentar lagi waktunya bagi kedatangan sang pemilik seluruh alam semesta ini yaitu Yesus Kristus. Dan Iblis berencana menggagalkan rencana kedatangan Yesus Kristus ke dunia tersebut. Bukankah itu sebuah rencana yang bodoh! Tapi itulah yang akan dilakukan Iblis, ia akan mendapat bantuan dari Antikris beserta pasukannya dan raja-raja dari Timur beserta segenap seluruh pasukan terbaiknya, mereka akan berkumpul di suatu tempat yang bernama lembah Megido atau Harmagedon. Tapi, “Kemudian TUHAN akan maju berperang melawan bangsa-bangsa itu seperti Ia berperang pada hari pertempuran.” Tuhan akan menghukum mereka semua karena kejahatan yang telah mereka lakukan termasuk karena keikutsertaan mereka dalam rencana Antikris untuk berperang melawan Tuhan. Pada waktu itu Tuhan akan datang dari sorga dalam kemuliaan-Nya dan membereskan semua lawan-lawannya dalam pertempuran yang kita kenal sebagai “Perang Harmagedon”. Dalam peperangan tersebut hampir semua penduduk dunia tewas oleh sebab hebatnya peperangan yang terjadi, Antikris dan nabi palsu dibinasakan dan dilemparkan kedalam lautan api untuk selama-lamanya (Dan 7:11; II Tes 2:7-8); Why 19:20, 20:10), sedangkan Iblis dan semua bala tentaranya ditangkap, dirantai dan dilemparkan ke dalam lubang tak berdasar untuk waktu 1.000 tahun (Why 20:3; 7:10; Yes 24:21-23).

Akhir sakit bersalin.
Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali (Second coming)
“Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya...” (Mat 13:26)
Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali adalah suatu peristiwa kedatangan Tuhan Yesus Kristus ke dunia bersama-sama dengan orang-orang kudus-nya dan para malaikat-Nya, kedatangan-Nya ini akan mengakhiri 7 tahun masa pemeritahan Antikris dan masa aniaya besar. Tepat ketika tampaknya tidak ada lagi pengharapan sama sekali atas dunia ini, mayat bergelimpangan, kota-kota hancur, hutan-hutan hangus dan kegelapan melingkupi dunia ini, tiba-tiba langit menjadi terang oleh sinar yang lebih cemerlang dari yang pernah ada. Yesus Kristus, Raja segala raja, Tuhan segala tuhan, pencipta segala yang ada dan Terang, datang ke dunia mengusir kegelapan dalam kuasa dan kemuliaan. Setelah seluruh pasukan Antikris tewas dalam perang Harmagedon, maka seluruh dunia akan melihat Anak Manusia datang, tidak ada seorang pun yang tidak menyaksikan peristiwa ini.
Berbeda dengan kedatangan-Nya yang pertama yang mengambil rupa seorang manusia, lahir dalam kandang domba, miskin, dihina, ditolak, dilecehkan dan akhirnya disalibkan, namun kedatangan-Nya yang ke dua kali ini Tuhan Yesus akan datang dengan KUASA segala KEMULIAAN-NYA yang besar, semua manusia akan melihat dan meratap, mengakui Dia sebagai Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Segala malaikat, manusia,dan bahkan iblis akan tunduk pada otoritas-Nya. Bumi dan langit akan bergoncang, kedatangan-Nya akan menjadi kejadian luar biasa dahsyat dan menggempar-kan, membebaskan umat-Nya yang teraniaya, yang bersembunyi dan memulihkan mereka.
Sungguh luar biasa saat itu! Penampakkan Kristus akan menjadi penggenapan janji kedatangan-Nya yang telah dinantikan orang-orang Kristen sejak Yesus naik ke sorga lebih 2.000 tahun yang lalu.
Dalam kemunculan-Nya ke dunia, Tuhan Yesus tidak akan langsung menginjakkan kakinya ke atas dunia, namun ia akan menyelesaikan beberapa “urusan” terlebih dahulu. pertama menghakimi manusia, mengumpulkan umat pilihan-Nya dan ketiga memulihkan dunia ini yang telah hancur untuk menyiapkan kerajaan-Nya di dunia.
Kebangkitan orang mati
“Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.” (Dan 12:2)
Jumlah orang-orang percaya yang mati sebagai syahid / martir akhirnya genap sudah, jumlah mereka sudah cukup dan siap untuk menerima kebangkitan, mereka akan masuk dalam Perjamuan Kawin Anak Domba dan bergabung bersama rekan-rekan seiman yang telah lebih dahulu masuk dalam pengangkatan sekitar 7 tahun yang lalu. Sekalipun waktu kejadiannya tidak diketahui secara pasti, namun pasti terjadi diwaktu-waktu akhir masa kesusahan besar, dimana tidak akan ada lagi umat Tuhan yang akan mati oleh karena Antikris sudah dibinasakan. Sedangkan mereka yang tidak percaya Tuhan akan dibangkitkan juga, yaitu untuk masuk dalam penghakiman terakhir kelak, dan dihukum dalam api neraka kekal.

Tuhan mengumpulkan umat-Nya
“...Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.” (Mat 13:26-27)
Inilah akhir dari sakit bersalin bagi sisa-sisa umat percaya yang masih hidup. Setelah lama mereka tercerai-berai dalam aniaya yang luar biasa hebat, kini Tuhan akan mengumpulkan mereka. Inilah hari yang telah dinanti-nantikan oleh sisa-sisa ketiga umat-Nya, yaitu orang-orang sisa-sisa orang Yahudi, sisa-sisa orang Kristen tertingal dan sisa-sisa umat percaya baru yang menerima penginjilan para malaikat. Orang-orang pilihan-Nya ini akan dikumpulkan dari keempat penjuru bumi. Mereka yang salama ini bersembunyi di pegunungan dan gua-gua dan tempat-tempat lain di seluruh dunia akan dibebaskan dari semua rasa takut dan bahaya. Ia, melalui para malaikat-Nya akan menjemput umat pilihan-Nya yang telah lama menunggu itu dan mengumpulkannya untuk bersama-sama masuk dalam kerajaan Kristus di dunia (kerajaan 1.000 tahun damai). “Apabila semuanya itu mulai terja-di, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Luk 21:28).

Keadaan mereka yang dibebaskan pasti sangat buruk, sebab mereka telah melewati masa aniaya, kelaparan, hidup dalam pelarian, hidup tanpa rumah, pakaian yang layak dll. Mereka kurus kering, sebagian terluka parah, sakit dan sebagainya. Mungkin untuk mengambarkan seperti apa keadaan mereka, kita bisa melihat foto-foto orang-orang Yahudi yang dulu selamat melewati masa Holocaust, yaitu masa pembantaian oleh Nazi Jerman saat PD II. Keadaan orang-orang ini sangat menyedihkan, mereka seperti tengkorak diselimuti kulit, hampir-hampir tanpa daging, sakit, sebatang kara dll. Tapi inilah saat yang paling berbahagia bagi sisa-sisa orang-orang percaya, inilah saat pembebasan dan pertemuan antara umat percaya dan Tuhan mereka, umat-Nya ini akan dipulihkan total ... Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: “Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!” Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara. (Yes 35:3-6)

Tuhan Yesus menginjakkan kaki di dunia
Setelah semua “urusan” telah diselesaikan-Nya, barulah Tuhan Yesus akan menginjakkan kakinya ke dunia ini, yaitu di bukit Zaitun. Dan ketika kaki-Nya menyentuh bukit Zaitun maka terbelahlah bukit itu (Zak 14:4), Israel berubah drastis oleh karena gempa dahsyat pada waktu kedatangan-Nya, demikian juga dengan dunia ini, dunia tidak akan pernah sama lagi setelah itu, beberapa pulau hilang, topografi dunia berubah total semuanya dipulihkan, menyiapkan keadaan untuk dimulainya kerajaan 1.000 tahun damai.
Dapatkah kita mempercayai bahwa semua itu akan benar-benar terjadi?
Penting bagi seorang nabi untuk membuktikan bahwa apa yang ia katakan dapat di percaya dan berasal dari Allah. Demikian juga dengan Tuhan Yesus, saat Ia Khotbah di Bukit Zaitun tentang masa aniaya yang masih lama terjadinya, Ia terlebih dahulu mengawali nubuat-Nya dengan peristiwa-peristiwa yang sesungguhnya terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama, salah satunya yaitu kehancuran Bait Allah Herodes!
Tuhan Yesus telah lulus ujian, sebab tepat seperti apa yang Ia nubuatkan tetang Bait Allah tersebut, kitar-kira 40 tahun kemudian, tepatnya tahun 70 M., Bait Allah kebanggaan orang Yahudi itu dibakar dan dihancurkan oleh tentara Romawi pimpinan Titus. Bukan hanya hancur, tapi juga tidak ada satu batupun berada di atas batu yang lain tergenapi, sebab tentara Romawi mencongkel-congkel setiap batu untuk mengambil emas yang menempel di Bait Allah itu.
Apabila minimal dua dari nubuat benar-benar digenapi (II Kor 13:1), maka orang akan tahu bahwa perkataan nubuat tersebut berasal dari Allah dan bahwa nubuat-nubuat yang lain pasti akan terjadi juga. Tuhan Yesus sudah membuktikan bahwa nubuatnya benar, lebih dari dua nubuatan-Nya telah digenapi dan sedang digenapi. Bait Allah telah hancur, pohon ara telah bertunas, tanda-tanda kemunculan Antikris sudah diambang pintu, itu berarti percayalah nubuat yang lain (yaitu tentang masa aniaya) pasti akan terjadi, satu-satunya cara agar kita terhindar dari masa itu adalah BERTOBAT dan KESUNGGUHAN KITA MENGIKUT YESUS agar kita ikut dalam pengangkatan. Waktunya sudah sangat-sangat singkat. Pengangkatan itu sungguh sudah dekat waktunya; itu dapat terjadi setiap saat!

Ikutlah dalam pengangkatan
Sekalipun kita melihat bagaimana tangan Tuhan begitu kuat membela umat-Nya diakhir masa-masa kesusahan besar, dan bahkan akhirnya membebaskan mereka dari aniaya Antikris dan berbagai malapetaka, namun jangan pernah mengira kita dapat melewati masa aniaya, sebab masa itu, seperti telah Tuhan Yesus ingatkan, adalah masa penganiayaan “seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.”
Masa aniaya sebenarnya ditujukan bagi dunia, bukan bagi anak-anak Tuhan. Pengujian kita seharusnya adalah hari-hari ini, bukan di masa kesusahan besar, akan tetapi apa boleh buat sebagian umat Tuhan telah serupa dengan dunia ini sehingga harus masuk masa aniaya besar, oleh sebab itu janga jadi serupa dengan dunia ini, selagi masih ada kesempatan. Jangan sampai kita masuk masa kesusahan besar sebab:
1.            Kecil kemungkinannya untuk bisa bertahan dan mempertahankan iman.
Tujuh tahun adalah jangka waktu yang sangat lama. Tujuh tahun sama dengan 84 bulan, atau 364 minggu, atau 2.556 hari, atau 61.334 jam, atau 3.860.640 menit, atau 220.8838.400 detik. Jangka waktu tujuh tahun lama sekali, apalagi tujuh tahun tersebut manusia berada dalam keadaan yang sangat menderita. Kita harus ingat bahwa Tuhan Yesus menyebut ketujuh tahun itu sebagai masa kesusahan yang tidak ada taranya dalam sejarah dunia. Selama tujuh tahun itu waktu akan terasa sangat lambat. Lebih lambat dari waktu di dalam penjara sekalipun. Tujuh tahun akan terasa tidak berkesudahan. Tuhan Yesus memperingatkan murid-muridnya: “Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; ..” (Mat 24:22).
Sulit bagi orang Kristen untuk dapat melewati masa itu dan tetap setia kepada Kristus. Satu-satu harapan bagi kita Gereja-Nya untuk dapat lolos masa kesusahan besar adalah ikut dalam pengangkatan / rapture.

2.            Sekalipun selamat, orang percaya akan memasuki kerajaan millenium menjadi manusia daging.
Saudara, sekalipun seseorang dapat bertahan melalui masa aniaya, berbagai malapetaka, berbagai kesusahan dan dapat  mempertahan-kan imannya selama masa kesusahan besar lalu masuk dalam kerajaan 1.000 tahun / kerajaan Millenium, namun orang tersebut akan memasuki kerajaan Kristus sebagai manusia daging, bukan manusia dengan tubuh yang telah diubahkan (untuk mengerti akan hal ini Saudara dapat melihat Buletin Doa edisi 136, 137 dan 138 yang lalu). Itu berarti mereka yang lolos dalam masa kesusahan besar tidak akan memerintah bersama-sama Kristus, melainkan menjadi rakyat yang diperintah dan masih mengenakan manusia daging, yang berarti masih memiliki keinginan beranak cucu, makan minum, tidur, sakit, emosi, hingga masih mungkin untuk mati. Dan yang paling rawan adalah orang-orang daging ini masih memiliki keinginan daging, sehingga dipenghujung kerajaan Millenium dimana manusia daging ini telah beranak-cucu dan berjumlah sangat banyak, Tuhan akan menguji kesungguhan manusia-manusia daging ini dalam kesetiaanya kepada Kristus. Dalam pengujian-Nya Tuhan akan melepaskan Iblis untuk sedikit waktu, dan Iblis tidak akan menyia-nyiakan waktu yang singkat tersebut, ia akan mengajak para manusia daging untuk memberontak kepada Raja mereka yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dan hasilnya maka berkumpulah para manusia daging ini sebanyak pasir di laut dan memberontak kepada Tuhan Yesus. “Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut.” (Why 20:7-8).
Jadi satu-satunya pengharapan kita jika ingin memerintah bersama-sama dengan Kristus dan terhindar dari pengujian-pengujian berat masa aniaya dan masa saat Iblis dilepaskan di kerajaan 1.000 tahun, maka kita harus ikut dalam pengankatan / rapture.

Bagaimana supaya kita ikut dalam pengangkatan ? BERSAMBUNG

 

 

 

 

 

 Pustaka :
- Charles C. Ryrie, “Waktunya Sudah Dekat”; Kalam Hidup.
- Dave Hagelberg, “Tafsiran Kitab Wahyu dari Bahasa Yunani”; ANDI
- Donald C. Stamps M.A., M.Div., “The Full Life Study Bible”; Life Publishers International.
- Ernest B. Gentile, “Kemenangan Final”; Tunas Pustaka.
- Jakob P.D., “Groen Aku Datang Segera”; Penerbit Momentum.
- Jim Bakker, “Prosperity and The Coming Apocalipse”; Metanoia.
- Regina Clarinda, “Warning: Anda Sedang Menuju Neraka!”; Andi Publisher.
- Tim LaHaye, “Apakah Kita Hidup di Akhir Zaman?”; Gospel Press.
- Tim LaHaye, “Revelation Unveiled”; Gospel Press.

- Wikipedia.org