Seri Akhir Zaman Bagian ke-22

WAKTU KESUSAHAN BAGI YAKUB

PEMBANGUNAN BAIT ALLAH KE -4


 

“Sudah datang hari-hari penghukuman, sudah datang hari-hari pembalasan, Israel akan mengalaminya...” (Hosea 9:7a)

Kekejian membinasakan dari Bait Allah
Orang Yahudi larilah...
Setelah Antikris membantu proses perdamaian di tanah Israel, lalu membantu mendirikan Bait Allah dan menolong Israel dalam menghadapi serangan negara-negara Utara dan Selatan dalam perang Gog dan Magog I, Israel menjadi damai masa itu (masa 3,5 tahun setelah pengangkatan), Bangsa Israel sangat membanggakan BAIT ALLAH KE-3 dan sangat membanggakan Antikris, Mesias  (palsu) mereka, yang telah ribuan tahun dinanti-nantikan oleh setiap generasi dari Israel. Tanpa disadari, sebenarnya mereka telah salah “memilih” Mesias, Israel tidak mengetahui bahwa segala perbuatan baik Antikris yang selalu membantu Israel adalah tipuan belaka, sehingga tepat pada pertengahan masa kesusahan besar, yaitu 3,5 tahun setelah pengangkatan dan 3,5 tahun sebelum kedatangan Tuhan Yesus ke dunia, terjadi sesuatu yang sangat mengerikan yang belum pernah dan tidak akan pernah lagi terjadi atas Bangsa Israel... “Kemudian sesuatu yang mengerikan yang disebut Kejahatan yang menghancurkan akan ditempatkan di Rumah TUHAN (Bait Allah ke-3) dan akan tetap ada di sana sampai dia yang menempatkannya di situ tertimpa kebinasaan yang telah ditetapkan oleh Allah baginya.” (Dan 9:27b, BIS). Dipertengahan masa 7 tahun kesusahan besar Antikris mengkhianati dan menganiaya Israel. Sebelumnya Antikris merupakan pelindung Israel, ia juga yang membantu mendirikan Bait Allah ke-3, tapi di pertengahan 7 tahun masa kesusahan besar, Antikris merebut Bait Allah ke-3 dan menjadi penganiayaan hebat seperti yang belum pernah terjadi dalam sejarah manusia.
Begitu hebatnya masa aniaya yang akan terjadi. Antikris akan memerintahkan memusnahkan semua orang Yahudi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ke-Yahudi-an. Saat itu akan menjadi masa yang sangat mengerikan bagi orang-orang Yahudi dimanapun mereka berada, bahkan Alkitab sudah memperingatkan mereka : “Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, ... maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan ... Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi...”  (Why 24:15-22).
Perhatikan kata “orang-orang yang di Yudea” pada ayat di atas. Perjanjian Baru (yaitu di Kis 1:8) biasanya menggolongkan daerah di dunia ini menjadi: Yerusalem (Yerusalem, titik tengah/pusat dunia); Yudea (seluruh daerah Israel diluar Yerusalem); Samaria (daerah sekitar Yerusalem / negara tetangga) dan terakhir adalah ujung bumi (yaitu sebutan untuk daerah-daerah yang jauh dari tanah Israel). Dalam ayat tersebut Tuhan memerintahkan langsung kepada orang-orang Yudea untuk mengungsi, namun tidak kepada orang-orang Yerusalem. Ini kemungkinan bahwa apa yang terjadi di Yerusalem sangat-sangat cepat, dari mulai pasukan Uni Eropa memasuki kota Yerusalem hingga Antikris merebut Bait Allah, akan terjadi pembinasaan (pembunuhan masal) terhadap penduduk Yerusalem dengan cepat, mereka tidak akan sempat melarikan diri. Penduduk Yerusalem yang tewas merupakan akibat serangan militer Antikris yang mendadak dalam merebut kota Yerusalem, kemudian akibat pembunuhan terhadap orang-orang Yahudi yang hendak mempertahankan Bait Allah ke-3 seperti orang-orang Zelot dulu, dan akibat pembantaian saat Antikris memerintahkan membunuh seluruh orang Israel. Sepertinya sangat kecil untuk penduduk yang tinggal di sekitar Bait Allah dan di Yerusalem dapat lolos dari pembinasaan yang dilakukan oleh Antikris (sekalipun tetap ada umat yang terluput, Dan 12:1), mereka akan mati pada hari itu juga, begitu cepat “Bahkan tanah yang permai pun akan diserbunya juga, dan puluhan ribu orang akan dibunuhnya...” (Dan 11:41, BIS), dan beberapa dari mereka akan ditawan (Why 13:10) untuk kesenangan pengikut Antikris dalam menyiksa. Oleh sebab itu Tuhan Yesus mengingatkan penduduk Yudea supaya secepat mungkin melarikan diri agar tidak mengalami nasib yang sama dengan penduduk Yerusalem, itupun dengan syarat : Begitu mendengar kabar bahwa Antikris memasuki Bait Allah, maka mereka harus lari seketika itu juga, tidak boleh ditunda-tunda. Jika mereka melihat siaran langsung dari breaking news di TV bahwa Antikris memasuki Bait Allah, larilah! Jangan membawa apapun juga, jangan ingat-ingat sanak keluarga, harta benda, bahkan pakaian. Bagi mereka yang sedang bekerja janganlah pulang ke rumah dahulu, tapi larilah selagi sempat!
Inilah “masa kesusahan Yakub,” (Yakub adalah Israel) dimana Tuhan sedang menangani bangsa Israel secara khusus, sebab tujuh tahun masa kesukaran ini adalah dimulainya lagi zaman orang-orang Yahudi setelah sempat terhenti oleh karena dimasukkannya zaman bangsa-bangsa (Yaitu Saudara dan saya sebagai Gereja-Nya). Masa ini menandakan dimulainya / proses pencangkokan kembali bangsa Israel ke dalam pohon Zaitun (Rom 11:23), sekaligus menjadi masa penghukuman yang mengerikan bagi bangsa Israel yang telah memberontak kepada Allah dan para pendosa yang keras hati dalam menolak keselamatan melalui Yesus Kristus. Tuhan Yesus sedang mentahirkan tanah Israel, Ia juga sedang menyucikan orang-orang Yahudi dengan menyaringnya melewati masa 3,5 tahun masa kesusahan besar (Dan 9:24).

Iblis dilemparkan ke atas bumi
Celakalah kamu, hai bumi dan laut!
Mengapa di 3,5 tahun awal masa kesusahan Antikris menolong Israel namun pada 3,5 tahun berikutnya Antikris mengkhianati dan  berusaha membinasakan Israel? Untuk mengerti hal tersebut kita harus melihat terlebih dahulu apa yang terjadi di alam roh, yaitu sepak terjang Iblis pada 3,5 tahun pertama masa kesusahan besar dalam merebut surga dan takhta Allah: “Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya ... Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat. Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.” (Why 12:7-13)
Pada masa kesengsaraan besar, peperangan ternyata tidak hanya terjadi di dunia ini, tetapi terjadi juga di surga. Dengan keyakinan penuh, Iblis dan malaikat-malaikatnya berangkat menuju surga dan berusaha mati-matian untuk merebut takhta Allah – memang ini merupakan cita-cita awal Iblis yang ingin seperti Allah (Yes 14:12) – Namun belum juga mencapai surga, Iblis / naga beserta para malaikatnya harus berhadapan dengan Mikhael dan malaikat-malaikatnya, naga itu tidak dapat menembus pertahanan Sorga, dan akhirnya naga itu dikalahkan lalu dilemparkan ke bumi. Maka terjadilah sukacita yang besar di Sorga oleh karena kemenangan itu dan oleh karena kekalahan Iblis si ular naga yang selalu mendakwa umat manusia (ay. 10-12a). Namun pada saat yang sama, hal itu merupakan kabar paling buruk bagi dunia / bumi, sebab kejatuhan naga itu mengakibatkan “celaka” besar atas mereka yang ada di bumi (ay. 13). Kejatuhan Iblis ini akan menjadi awal dari pertengahan masa kesengsaraan besar yang sangat mengerikan, terutama bagi orang-orang Yahudi. Sebab inilah puncak amarah Iblis terhadap Israel (”perempuan”, ay. 14), sebab dari bangsa Israel-lah Tuhan Yesus lahir, juruselamat dunia (ay. 5), Iblis membenci Yesus Kristus, pribadi yang telah memporak-porandakan rencana Iblis untuk membinasakan semua umat manusia bersama-sama dengan dia di api neraka yang kekal (Kol 1:20).
“...Celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.” (ay 12.b). Iblis, dengan amarahnya yang sangat besar karena telah dikalahkan oleh Mikhael merasuki diri Antikris. Ia (Antikris yang sudah dirasuki Iblis) pergi ke Bait Allah ke-3 di Yerusalem, sebab pikirnya, jika tidak bisa duduk di takhta Allah di surga, maka ia akan merebut takhta Allah di bumi yang berada di Bait Allah ke-3. Dari takhta Allah di Bait Allah ke-3 inilah Antikris menyatakan diri sebagai Allah, menuntut disembah oleh semua manusia di dunia, dan kemudian memerintahkan membinasakan semua orang Israel.
Waktu kesusahan bagi Yakub
Negeri damai berubah menjadi negeri kengerian
Sungguh, beginilah firman TUHAN: “Telah kami dengar jerit kegentaran, kedahsyatan dan tidak ada damai... Hai, alangkah hebatnya hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya.” (Yer 30:5-7)

Saat Antikris memasuki Bait Allah ke-3, duduk di Ruang Maha Kudus dan menyatakan diri sebagai Allah, adalah merupakan puncak dari kemenangan Iblis atas seluruh dunia ini, di alam roh sendiri akan ada pekik kemenangan dari kuasa-kuasa kegelapan yang berada di jagad raya ini dan dari seluruh penguasa alam maut. Akan terjadi perubahan hebat yang mendadak dalam skala global di segala bidang, termasuk perubahan-perubahan kosmis, seperti matahari yang menjadi gelap, bulan menjadi merah, jatuhnya bintang dan sebagainya. Iblis akan memulai 3,5 tahun malapetaka tahap duanya menyapu seluruh dunia. Dan yang lebih mengerikan adalah, Antikris akan melaksanakan aniaya besar terhadap Israel, umat pilihan-Nya. Inilah waktu yang telah lama dinanti-nantikan oleh Iblis untuk menghancurkan Israel. 
Sungguh mengerikan jika harus membayangkan bagaimana penganiayaan yang akan terjadi dimasa kesusahan besar tersebut, sebab segalanya akan jauh melebihi apa yang pernah di lihat oleh dunia ini. Alkitab menulis: “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi” (Mat 24:21; Mrk 13:19). Jadi, segalanya jauh dari apa yang paling mengerikan yang pernah terjadi di dunia ini. Jika kita melihat penyiksaan-penyiksaan yang pernah terjadi dalam sejarah dunia, maka menjadi tidak berarti jika harus dibandingkan dengan penganiayaan yang akan terjadi atas bangsa Israel oleh Antikris. Orang-orang Israel akan menjadi bulan-bulanan oleh pasukan Antikris yang dirasuki setan, sehingga mereka akan dibunuh dengan keji, siapa saja yang ketahuan berbangsa Yahudi akan mengalami hal yang mengerikan. Dengan jumlah yang sangat besar, pasukan Antikris akan datang bagaikan belalang, tak terhitung lagi jumlahnya, menyisir setiap kota di Israel, seperti nabi Yoel menulis dalam Yl 2:1-11 : “Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri (Israel), sebab hari TUHAN datang, ... Seperti pahlawan mereka berlari, seperti prajurit mereka naik tembok; dan mereka masing-masing berjalan terus dengan tidak membelok dari jalannya; ...Mereka menyerbu ke dalam kota, mereka berlari ke atas tembok, mereka memanjat ke dalam rumah-rumah, mereka masuk melalui jendela-jendela seperti pencuri... Dan TUHAN memperdengar-kan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?” Penganiayaan yang terjadi di seluruh negeri Israel akan melebihi apa yang pernah terjadi, seperti: Pembantaian dan pemerkosaan massal di Nanjin, Cina oleh tentara Jepang pada PD II, atau melebihi pembantaian 6 juta orang Yahudi (Holocaus) oleh tentara Jerman pada PD II, atau pembantaian 2 juta rakyat Kamboja oleh Khmer Merah pimpinan Pol Pot (Saloth Sar), dan sejarah kelam dunia lainnya.

Begitu besarnya perburuan dan pembantaian yang dilakukan Antikris terhadap orang-orang Yahudi, sehingga Tuhan Yesus memperingatkan: “Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.” (Mat 24:19-20), sebab bukan saja sulit bagi ibu-ibu yang sedang hamil dan menyusui untuk lari, namun juga jika tertangkap, ganjarannya pastilah akan lebih buruk, seperti nubuatan nabi Hosea terhadap Samaria yang berkata “...Mereka akan tewas oleh pedang, bayi-bayinya akan diremukkan, dan perempuan-perempuannya yang mengandung akan dibelah perutnya.” (Hos 14:1b) sebuah gambaran yang mengerikan bukan. Begitu juga diingatkan agar mereka berdoa agar tidak terjadi di musim dingin, sebab saat musim dingin (biasanya pada bulan Januari) suhu di Yerusalem bisa mencapai -5 derajat celcius, sehingga akan sangat sulit untuk bertahan hidup bagi manusia dengan suhu seperti itu, apa lagi tanpa perbekalan pakaian dan makanan. Peringatan terakhir adalah agar saat Antikris menyatakan diri sebagai Allah tidak terjadi pada hari Sabat, sebab pada hari Sabat orang-orang Yahudi fanatik tidak akan melakukan aktifitas apapun yang dapat melanggar kekudusan Sabat, seperti berlari, sekalipun untuk menghindari kejaran dari pasukan Antikris. Sungguh mengerikan masa itu, sehingga Alkitab mencatat bahwa korban tewas dari orang-orang Israel adalah 2/3 populasi Israel. Darah dan bangkai manusia akan menjadi hal biasa di seluruh pelosok tanah Israel, burung-burung pemakan bangkai akan silih berganti berdatangan (Mat 24:28). Belum lagi bagi mereka yang tertangkap namun tidak dibunuh, mereka akan dipenjara dan disiksa setiap hari. “Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.” (Why 13:10). Kengerian ini akan berlangsung cukup lama, yaitu 3,5 tahun Yahudi (Why 12:13-14), atau 42 bulan (Why 11:2), atau 1260 hari (Why 12:6).  

Pemurnian Israel
Pemurnian dengan api
Nabi Zakharia sudah melihat akan kekejian tersebut, ia menulis: “maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.” (Zak 13:8). Dua pertiga adalah 66,6%, itu berarti lebih dari setengah penduduk Yerusalem akan tewas, sungguh angka kematian yang sangat banyak dalam sejarah Israel. Mengapa mereka mengalami semua itu? Jawabannya adalah “pemurnian.”
Zak 13:9 berkata : “Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!”  Tuhan sedang memurnikan umat-Nya dengan jalan membinasakan orang-orang Israel yang tegar tengkuk dan menyerahkannya ke tangan Antikris, Tuhan sedang memisahkan umat-Nya yang kudus dan yang berdosa. Dengan terbunuhnya 2/3 orang Israel sebenarnya Tuhan sedang menyingkirkan orang-orang berdosa dari Israel, “Oleh pedang akan mati terbunuh semua orang berdosa di antara umat-Ku yang mengatakan: Malapetaka itu tidak akan menyusul dan tidak akan mencapai kami.” (Amos 9:10) dan itupun baru permulaan saja, sebab pemurnian berikutnya adalah penyaringan sisa dari 2/3 yang tewas itu, yaitu 1/3 yang masih hidup akan masuk masa penyaringan, sampai benar-benar tersisa orang-orang yang murni hatinya dan yang akhirnya mau mengakui Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Mereka-mereka inilah yang kelak akan memasuki masa 1.000 tahun damai dan mewarisi janji-janji Israel baru yang dipulihkan. (Hos 14:5)
Nasib 1/3 sisa penduduk Israel yang masih hidup akan sangat sulit, mereka akan menghadapi bahaya maut senantiasa, sebab mereka akan menjadi target utama dari perburuan Antikris yang semakin meluap-luap amarahnya. Sisa-sisa Israel ini juga akan menjalani pemurnian dari Tuhan, pemurnian yang akan menguji apakah mereka akan mengenali siapa Tuhan-nya dan bertobat kepada-Nya didalam Yesus Kristus, atau akan tetap mempercayai taurat-taurat buatan manusia-nya yang membuat mereka semakin tidak mengenali Tuhan-nya dan tertipu oleh berbagai tipuan Antikris, sehingga akan mengalami nasib yang sama seperti 2/3 saudara-saudara mereka yang telah mati ditangan Antikris.

Perlindungan Allah atas sisa-sisa Israel
Saudara, masa penderitaan dan penganiayaan yang dialami oleh bangsa Israel begitu dahsyat, tidak pernah ada dalam sejarah manusia di masa lalu bisa menandingi masa aniaya Antikris, begitu luar biasanya. Sehingga seandainya Tuhan tidak ikut campur tangan, maka setiap orang di dunia ini akan mati, apalagi orang Israel yang jumlahnya sangat sedikit, sehingga Tuhan mengirimkan pertolongan terhadap sisa-sisa Israel dalam melewati masa ini. Pertolongan Allah yang pertama atas bangsa Israel adalah pada waktu Ia menghancurkan tentara Utara yang hendak menyerang Israel pada waktu perang Gog dan Magog I (lihat edisi yang lalu), dan pertolongan berikutnya adalah perlindungan sisa-sisa Israel dari pembinasaan Antikris pada waktu ia menyatakan diri sebagai Allah di Bait Allah ke-3. Setidaknya ada 4 pertolongan yang Tuhan lakukan terhadap Israel, yaitu :
1.         Memateraikan 144.000 orang Israel
2.         Mengutus dua saksi-Nya
3.         Mengutus malaikat Mikhael
4.         Membawa dan menyediakan perlindungan bagi sisa-sisa Israel di padang gurun.

144.000 orang Israel dimateraikan
“...Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. (Why 7:1-4).
Sekalipun masa kesusahan besar adalah akibat dari dosa dan pelanggaran orang-orang Israel terhadap Allah, namun ternyata tidak semua orang Israel melakukan pelanggaran itu, diantara seluruh penduduk Israel ada orang-orang yang masih menjaga kelakuannya dan tidak mencemari dirinya dalam dosa dan pelanggaran. Jumlah mereka tidak banyak, hanya 144.000 orang dari 12 suku Israel, dan sebelum aniaya besar melanda Israel dan menewaskan 2/3 dari penduduknya, ternyata Tuhan terlebih dahulu memateraikan 144.000 orang Israel tersebut agar tidak mengalami pembinasaan yang akan dilakukan oleh Antikris, mereka diberi tanda / materai nama Allah di dahi mereka. Penghukuman Tuhan hanya bagi yang melakukan dosa, masa aniaya besar ditujukan bagi mereka yang melakukan pelanggaran, tapi bagi mereka yang menjaga kelakuannya Tuhan akan luputkan. Ke-144.000 orang ini seperti 7.000 orang Israel pada masa nabi Elia yang tetap mengikuti Tuhan dan tidak menyembah dewa Baal, padahal waktu itu hampir seluruh rakyat Israel dan raja mereka telah menjadi penyembah-pemyembah Baal.
 Meterai merupakan sebuah alat atau cincin yang mencap suatu barang dengan tanda jati diri dari si pemilik barang itu. Meterai Allah atas 144.000 orang Israel menunjukkan bahwa orang-orang tersebut adalah milik Allah dan berada di bawah pemeliharaan-Nya (Ef 1:13) sehingga baik Iblis, perburuan Antikris, sihir nabi palsu, bencana alam dll., tidak akan dapat menjamah mereka semua. Inilah balasan Tuhan terhadap anak-anak-Nya yang tetap setia dan hidup selaras dengan Firman Tuhan.

Tuhan mengutus dua saksi-Nya
“Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya... Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu. Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendaki-nya.” (Why 11:3-6)
Selain ke-144.000 orang Yahudi yang dimateraikan, untuk melindungi sisa-sisa Israel, Tuhan juga mengirimkan ke dua saksi-Nya. Mereka berdua akan turun dari surga dan akan memberitakan kabar pertobatan bagi sisa-sisa Israel, bernubuat, menyingkapkan kesalahan-kesalahan Israel dihadapan Tuhan,  melakukan mukjizat-mukjizat yang mengherankan, berpakaian kain karung sebagai pakaian perkabungan dan menjadi saksi Kristus untuk memberitakan Injil pada sisa-sisa orang Israel sebelum kedatangan Kristus ke dunia ini.
Saat ini, orang Yahudi sangat eksklusif, mereka merasa Israel-lah satu-satunya umat pilihan Tuhan, sehingga mereka menjadi sombong dan menganggap bangsa lain rendah, sehingga pada waktu para penginjil Kristen dari bangsa-bangsa lain datang untuk memberitakan Injil keselamatan, mereka langsung menolaknya (bahkan Tuhan Yesus-pun ditolaknya). Akan tetapi pada masa kesusahan besar Tuhan akan mengirimkan saksinya yang merupakan asli orang-orang Yahudi sendiri, identitas kedua saksi itu tidak diketahui, namun mereka memiliki ciri-ciri seperti Musa dan Elia (kedua nabi ini sangat dihormati dikalangan orang Yahudi), demikian juga dengan kuasa-kuasa yang dimiliki kedua saksi-Nya ini mirip dengan kuasa dan mukjizat Musa dan Elia, seperti: mengubah air menjadi darah, menurunkan api, menurunkan hujan dll.
Kedua saksi ini diutus Tuhan untuk membawa sisa-sisa Israel agar percaya kepada Tuhan Yesus (yang telah mereka salibkan) adalah Mesias mereka. Kedua saksi ini juga akan memberitahukan kepada bangsa Israel bahwa yang duduk di Bait Allah ke-3 saat itu adalah mesias palsu. Kedua saksi ini akan menjadi pengganggu utama pemerintahan Antikris, mereka berdua akan diam di ring satunya Antikris yaitu di Yerusalem. Kedua saksi ini akan membongkar semua kebohongan Antikris dan memberitakan kebenaran ditengah-tengah kekejian yang dilakukan seluruh bumi, ini akan menjadi siksaan bagi seluruh pengikut Antikris (Why 11:10b), telinga mereka akan panas mendengar kebenaran-kebenaran Firman Tuhan yang disampaikan dua saksi-Nya, para petinggi akan berusaha membunuh mereka dan akan berusaha menandingi kuasa yang dimiliki kedua saksi itu, dan sekalipun mukjizat-mukjizat yang dilakukan akan ditandingi oleh mukjizat-mukjizat nabi palsu, namun dua saksi ini akan lebih berkuasa ketimbang sihir-sihir nabi palsu, kejadian ini akan seperti pada waktu ahli-ahli sihir Firaun berusaha menandingi mukjizat-mukjizat Musa yang jauh lebih besar. Antikris dan nabi palsunya akan kalah telak, sehingga menambah kepercayaan masyarakat dunia yang menyaksikan untuk mencari Tuhan dan kebenaran-Nya. Namun pendukung Antikris dan nabi palsu juga tidak sedikit, sehingga diakhir masa kesusahan besar kedua saksi Allah itu akan dibunuh... Akan tetapi pada hari yang ke-3 mereka akan bangkit dan naik ke surga. Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka... Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi. Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: "Naiklah ke mari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka...” (Why 11:7-13)

Tuhan mengutus malaikat Mikhael
"Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.” (Daniel 12:1)
Kekuasaan Antikris bukan hanya penguasaan terhadap seluruh dunia ini, namun juga melingkupi penguasaan atmosfir dari dunia ini dengan mengerahkan semua roh-roh jahatnya untuk mendukung segala pekerjaan jahatnya di dunia. Seluruh dunia ini akan penuh dengan kejahatan oleh karena roh-roh jahat tersebut, ingat apa yang terjadi di alam nyata tidak terlepas dari pengaruh apa yang terjadi di alam roh, demikian juga masa aniaya yang terjadi di 7 tahun masa kesusahan besar ini adalah pengaruh dari kuasa-kuasa jahat di alam roh. Kuasa-kuasa jahat ini juga akan dipergunakan Iblis dan Antikris untuk memburu sisa-sisa Israel yang masih selamat, mereka akan mengelilingi seluruh penjuru dunia untuk membinasakan bangsa Israel, namun Tuhan tidak membiarkan sisa-sisa Israel yang kelak akan diselamatkan-Nya begitu saja, Tuhan mengutus malaikat-Nya yang bernama Mikhael untuk mendampingi umat Israel dalam menangkis serangan-serangan roh jahat yang hendak membinasakan mereka.
Mikhael beserta bala tentaranya (malaikat-malaikat) akan memagari orang-orang Israel dan siap bertempur melawan kuasa jahat, perlindungan ini merupakan perlindungan di alam roh, yaitu seperti pada waktu Mikhael menyelamatkan Daniel dari roh-roh jahat kerajaan Persia yang hendak menghalang-halangi pemberitaan Allah kepada Daniel, pada waktu itu Mikhael beserta malaikat-malaikat-Nya akhirnya berperang melawan kuasa-kuasa jahat Persia dan mengalahkannya, sehingga Daniel dapat menerima Firman Allah dengan baik (Dan10:13). Kelak Israel juga akan menerima perlindungan dari Tuhan melalui malaikat Mikhael yang kuat itu, malaikat-malaikat Tuhan akan memagari sisa-sisa Israel yang hendak Tuhan selamatkan seperti pagar kuda dan kereta berapi yang mengelilingi Elisa (II Raja 6:17).


Tuhan menyediakan Israel perlindungan di padang gurun
“Kepada perempuan itu (Israel) diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.” (Why 12:14)
Pertolongan Ilahi berikutnya yang diberikan kepada orang-orang Israel adalah sebuah tempat perlindungan. Orang Israel kala itu tidak memiliki tempat tinggal (homeless), makanan dan harta benda, mereka lari tanpa membawa apapun juga, tercerai berai ke gunung-gunung, hutan-hutan, lari dari kota yang satu ke kota yang lain, sembunyi dan lari dalam ketakutan luar biasa. Semua orang memburu mereka, setiap hari tanpa lelah tentara Antikris menyisir dan mengejar-ngejar orang-orang Israel untuk dibunuh. Guna menyelamat-kan orang-orang Israel yang setia kepada-Nya dalam perburuan yang mematikan, maka Allah memberikan perlindungan lainnya yaitu berupa tempat perlindungan adikodrati di padang gurun. Alkitab tidak menyebutkan nama dari “padang gurun” tersebut, namun Alkitab menyebutkan nama daerahnya seperti penglihatan Daniel di Dan 11:41, “Juga Tanah Permai akan dimasukinya, dan banyak orang akan jatuh; tetapi dari tangannya akan terluput tanah Edom, tanah Moab dan bagian yang penting dari bani Amon.” Ketiga daerah inilah sisa-sisa Israel akan “diungsikan”. Berdasarkan ayat ini, menjelaskan juga bahwa kekuasaan Antikris ada batasnya, sebagai pemerintahan tunggal atas seluruh dunia ini, Antikris tidak bisa menguasai 3 wilayah di Timur Tengah tersebut.
Dimana Edom, Moab dan Amon kini berada? Ketiga daerah tersebut kini berada di wilayah Yordania. Edom merupakan wilayah Selatan / bawah Yordania, Moab merupakan wilayah tengah, dan Amon merupakan wilayah Utara / atas yang kini kita kenal dengan nama Amman, ibu kota Yordania. Fakta menarik mengenai sejarah bangsa Yordania terutama wilayah Edom adalah bahwa penduduknya tinggal di liang-liang batu, seperti Obj 1:3b menulis “...Ya engkau (Edom) yang tinggal di liang-liang batu, yang menduduki tempat tinggi bukit! ...”  Edom memang memiliki bukit-bukit dan tanah yang terbentuk dari bebatuan (Sela, Ibr. / rock, Ing.), salah satunya adalah wilayah Petra (bahasa Yunani yang berarti “batu”). Petra adalah sebuah kota kuno yang telah ditinggalkan oleh penduduknya. Yang tidak biasa dari kota Petra adalah bahwa kota ini dibangun dengan cara memahat dinding bukit-bukit batu cadas dan melubanginya menjadi gua-gua raksasa. Gua-gua tersebut dikenal dengan nama katakombe atau catacombs (Ing.) yang berarti: Gua / lorong-lorong yang terdapat pada bukit batu (biasanya dibawah tanah), dibuat sebagai tempat penguburan atau perlindungan. Lorong-lorong katakombe biasanya begitu luas dan kompleks seperti labirin, dibuat dengan banyak kamar dan banyak tingkat kebawah tanah hingga mencapai sumber mata air sebagai pasokan air minum, salah satu sumber mata air Petra dinamai “Spring of Musa” (Musa adalah bahasa Arab untuk Moses ).


 

 

 

 

 

 

Para ahli Alkitab meyakini bahwa Petra-lah sebagai tempat pesembunyian yang diberikan Tuhan bagi orang Israel pada masa kesusahan besar kelak, sebab pegunungan Petra memiliki lorong-lorong yang cukup untuk menampung manusia dalam jumlah banyak, memiliki kamar-kamar, memiliki sistem pengairan yang begitu baik, hingga memiliki sebuah ruang pertunjukan yang mampu menampung 4.000 orang. Dari segi keamanan, Petra juga sangat terlindungi, itu dikarenakan posisinya yang terletak diantara gunung-gunung cadas yang tinggi dan hanya bisa dimasuki melalui jalan berupa ngarai yang sangat sempit yang dikenal dengan nama “Siq”. Namun yang paling penting adalah bukan karena posisi strategis dari pegunungan dan lembah Petra yang melindungi Israel, melainkan oleh karena perlindungan Tuhan, sebab jangankan saat Antikris berkuasa, saat ini saja kecanggihan alat-alat pelacakan, radar, satelit, dan lainnya tentu akan sangat mudah menemukan orang-orang Yahudi yang lari ke Petra. Bagi satelit, menemukan manusia yang bersembunyi di bukit batu yang hanya beberapa meter bukanlah hal sulit, sebab menemukan minyak yang berkilo-kilo meter di bawah tanah saja bisa dilakukan.
Terluputnya tanah Edom, Moab dan Amon dari penguasaan Antikris merupakan campur tangan Tuhan. Tanah-tanah tersebut dipagari Tuhan dengan caranya yang ajaib, sehingga segala alat-alat pelacakan, radar, pengintai, alat-alat perang, artileri, hingga tentara Antikris tidak bisa memasuki tanah tersebut, Tuhan “membutakan” alat-alat pengawasan Antikris. Bukan hanya itu, alam juga terjaga untuk melindungi Israel, seperti pada waktu Antikris mengirimkan air bah kepada sisa-sisa Israel dengan harapan menghanyutkan dan membinasakannya, ternyata tanpa diduga-duga bumi menolong Israel dengan membuka mulutnya, menelan air tersebut... “Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu. Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.” (Why 12:15-16)
Tuhan Yesus sudah memperingatkan orang Israel segera melarikan diri ke gunung jika melihat Antikris memasuki Bait Allah (Mat 24:15-16). Jika mereka taat, maka mereka akan menerima perlindungan Tuhan, namun jika tidak, mereka akan mati ditangan Antikris. Bagi yang masih selamat, mereka akan mengalami trauma yang mendalam, sebab mereka baru saja menyaksikan pengalaman hidup yang paling mengerikan, orang-orang yang selamat ini telah kehilangan harta benda, keluarga, mungkin anak atau orang tua, kehilangan tempat tinggal dan menyaksikan pembunuhan-pembunuhan sadis bangsa mereka. Oleh sebab itu, di padang gurun Tuhan memiliki rencana terhadap sisa-sisa Israel ini, Tuhan hendak menghiburkan mereka disana, dan Tuhan hendak memproses hati orang Israel agar kembali memanggil Tuhan sebagai Allah-nya, seperti pada waktu Tuhan memelihara Israel di padang gurun saat keluar dari Mesir dulu. “Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya. Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan. Maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat keluar dari tanah Mesir.” (Hos 2:13-14)

Antikris memburu Israel rohani
Orang Kristen (tertinggal) larilah...
Perlindungan-perlindungan yang Tuhan berikan kepada sisa-sisa Israel membuat Iblis sangat marah. Demikian juga dengan Antikris, ia sangat frustasi dan semakin geram oleh karena tidak juga berhasil menangkap dan membinasakan sisa-sisa Israel yang Tuhan lindungi di padang gurun, padahal ia tahu bahwa waktunya sudah sangat singkat, dan untuk melampiaskan kemarahannya ia memburu Israel lain yang tidak dilindungi-Nya. “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu (Israel yang Tuhan lindungi), lalu pergi memerangi keturunan-nya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” (Why 12:17) Siapa mereka? Mereka adalah orang-orang non-Yahudi yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus (Why 12:17). Siapa lagi yang memiliki kesaksian Kristus selain dari pada orang Kristen. Ya! Mereka adalah orang-orang Kristen! Dan seperti Tuhan Yesus telah memperingatkan kepada orang Israel untuk lari saat Antikris memasuki Bait Allah, maka hal tersebut juga berlaku bagi orang-orang Kristen (tertinggal) saat itu, mereka harus segera lari ke gunung-gunung selagi ada kesempatan. (Bagian ini akan dibahas pada artikel “Masa Aniaya besar” di edisi berikutnya).

Pertobatan Israel
“Dan mengenai orang-orang Yahudi itu, kalau mereka berhenti bersikap tidak percaya, maka mereka akan diterima kembali; sebab Allah berkuasa untuk menerima mereka kembali.” (Rom 11:23 BIS); “... tetapi selebihnya dari bangsa itu tidak akan dilenyapkan dari kota itu.” (Zak 14:2); “Hai, alangkah hebatnya hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya.” (Yer 30:7)
Israel adalah fokus utama dari masa kesusahan besar. Masa itu akan menjadi masa penentuan bagi umat pilihan-Nya itu untuk kembali kepada Tuhan Allah-nya atau menolak-Nya dan akan menerima penghukuman kekal. Pada masa 3,5 tahun ini orang-orang Israel terluput akan mengetahui bahwa Antikris yang sempat mereka percayai sebagai Mesias ternyata salah, dan dalam keadaan terdesak mereka akhirnya mau tidak mau harus berseru dan mencari Allah-nya, “Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi kepada yang mengalahkannya (yaitu Antikris yang sempat dianggap sebagai Mesias), tetapi akan bersandar kepada TUHAN, Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia.” (Yes 10:20). Dan jika mereka sungguh-sungguh bertobat maka Tuhan berjanji akan mengampuni mereka (Ul 4:30-31).
Selama mengungsi di padang gurun, sisa-sisa orang Yahudi akan mendapatkan banyak pengajaran tentang Injil keselamatan dan tentang Yesus Kristus sebagai Mesias sesungguhnya bagi Israel. Mereka juga akan mendengarkan seruan perkabungan dari ke dua saksi Allah agar Israel merendahkan diri dan bertobat, termasuk disingkapkannya segala dosa dan kesalahan mereka yang selama ini telah melukai hati Allah yang membuat Ia begitu murka kepada Israel. Mukjizat-mukjizat Tuhan yang selama ini telah melindungi orang-orang Israel dari bahaya maut Antikris akan membukakan mata rohani kebanyakan orang Israel untuk mempercayai Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias. Termasuk pelajaran berharga dari penghianatan Antikris terhadap Israel akan mencelikkan mata mereka bahwa Israel telah melakukan kesalahan besar. Mesias yang seharusnya membawa kemenangan malah mengalahkan Israel dengan tipuan dan kekejian.
Masa aniaya besar ini adalah untuk menyucikan bangsa Israel. Dengan masa kesengsaraan besar ini, orang-orang Israel yang tegar-tengkuk, para penyembah berhala, para pendosa, penzinah, penindas, mereka yang menolak Yesus dan pembuat kejahatan akan Tuhan singkirkan (binasakan, Hos 13:9) melalui tangan Antikris. Namun sisanya dari mereka akan Tuhan tebus dan selamatkan (Hos 13:14). Inilah pertobatan besar-besaran bangsa Israel setelah 2.000 tahun penolakan terhadap Yesus.
Masa Pengujian Israel
Dengan pertobatan masal sisa-sisa bangsa Israel, tidak serta merta Tuhan percaya begitu saja kepada pertobatan mereka, pertobatan sisa-sisa Israel harus diuji terlebih dahulu. “Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!” (Zak 13:8). Tuhan akan menyaring petobat-petobat baru Israel ini hingga benar-benar didapati petobat sejati yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Bukan bertobat karena ikut-ikutan, bukan karena melihat mukjizat, takut diburu oleh Antikris atau karena hal-hal lain. Tuhan akan izinkan mereka memasuki masa ujian-ujian dan penyesatan yang akan membuktikan apakah orang Israel benar-benar mengenal Firman Tuhan dan Allah-nya dengan sungguh-sungguh atau tidak. Sebab banyak dari mereka memang munafik dan bertobat karena mementingkan diri sendiri atau cari aman semata. “...Tetapi banyak orang akan bergabung dengan mereka hanya untuk kepentingan mereka sendiri...” (Dan 11:34-35, BIS), orang-orang seperti inilah yang akan Tuhan saring, mereka akan tersingkir oleh penyesatan Antikris.
Penyesatan terhadap umat Israel
Jurus terakhir Antikris membinasakan Israel
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga, Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.” (Mat 24:24)

 

Penyesatan pertama, Mesias Palsu
“Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.” (Mat 24:5)
Antikris tidak bisa lagi mengaku sebagai Mesias kepada bangsa Israel, sebab penyamarannya telah terbongkar, Israel sudah mengetahui siapa sosok Antikris sebenarnya, selain itu dengan pengajaran yang diterima selama mereka di padang gurun, mereka kini mengetahui siapa Mesias yang sesungguhnya, yaitu Yesus Kristus yang akan datang tidak lama lagi. Mereka akan mengetahui bahwa saat Tuhan Yesus datang, maka bukit Zaitun akan terbelah dua menciptakan suatu lembah yang besar sebagai jalan bagi Israel untuk melarikan diri dari kepungan pasukan Antikris (Zak 14:4-5). Namun sayang, pengenalan Israel akan Kristus baru seumur jagung, terlebih lagi para petobat baru Israel ini hanya mengenal Yesus dari “kata orang” dan gambar-gambar saja, mereka ini adalah bayi-bayi rohani dalam hal pengenalan akan Kristus. Hal ini menjadi celah yang akan dipergunakan Iblis untuk menipu dan menyesatkan bangsa Israel. Antikris akan memerintahkan nabi palsunya agar membuat sosok yang mirip dengan Yesus lengkap dengan kemampuan melakukan mukjizatnya. Sosok Yesus palsu ini akan muncul seolah-olah kedatangan Tuhan Yesus ke-2 kali dan penyelamatan Israel telah tiba. Siaran-siaran TV dan segala media akan menyiarkan kedatangan mesias palsu ini dengan segala kemuliaannya dan melakukan banyak mukjizat. Melihat hal tersebut banyak orang Israel yang tidak sabar dan kurang pengenalannya akan Firman Tuhan akan mempercayai bahwa kedatangan Mesias memang telah tiba, mereka akan keluar dari persembunyian dan mengejar Mesias tersebut, namun sayang, semua itu hanya tipuan dari Antikris untuk memancing orang Israel keluar dari tempat-tempat persembunyiannya. Sekali mereka keluar dari tempat perlindungan di padang gurun, maka seketika itu mereka akan dibinasakan oleh Antikris. Mereka akan seperti ikan yang kena jaring, tertangkap dan dibinasakan, “Sesungguhnya, Aku mau menyuruh banyak penangkap ikan, demikianlah firman TUHAN, yang akan menangkap mereka, sesudah itu Aku mau menyuruh banyak pemburu yang akan memburu mereka dari atas segala gunung dan dari atas segala bukit dan dari celah-celah bukit batu.” (Yer 16:16)

Penyesatan kedua, Nabi palsu
“...Nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,...” (Mat 24:21-25)
Pada jaman nabi-nabi, Israel sering diperhadapkan dengan nabi sungguhan dan nabi-nabi palsu, seperti pada masa nabi Yeremia, sang nabi sangat sulit menyampaikan pesan Tuhan bagi Israel dikarenakan di Israel juga terdapat nabi-nabi palsu. Orang Israel lebih mendengarkan nabi-nabi palsu karena mereka selalu bernubuat dan mewartakan kabar-kabar yang enak didengar, padahal bukan berasal dari Tuhan (Yer 27:14), sedangkan nabi-nabi yang asli mewartakan hal-hal yang tidak enak didengar seperti: pertobatan, puasa, merendahkan hati, perkabungan atas dosa Israel, menyingkapkan dosa, ajakan meninggalkan penyembahan berhala dll. (Yer 25:4). Kelak, Antikris juga akan menyiapkan nabi-nabi palsu untuk mewartakan hal-hal yang enak didengar kepada sisa-sisa Israel, bukan hanya itu, nabi-nabi palsu ini akan melakukan mukjizat dan tanda-tanda ajaib, bernubuat seperti ke dua saksi Allah, mereka juga akan meniru mukjizat seperti apa yang dilakukan ke dua saksi Allah, sehingga akan semakin sulit bagi orang Israel untuk mengetahui bahwa nabi yang sedang mereka lihat adalah nabi paslu atau bukan.
Tidak sulit bagi Iblis menipu orang-orang Israel, sebab sejak dari nenek moyangnya pun mereka adalah bangsa yang tegar tengkuk (Kel 32:9). Pada waktu dipimpin oleh Musa, baru saja mereka melihat laut terbelah dan keselamatan Allah terhadap kejaran tentara Mesir, namun seketika itu juga mereka bersungut-sungut meminta air kepada Tuhan di Mara. Baru saja Tuhan hadir di gunung Horeb, namun seketika itu jugalah mereka membuat patung lembu emas untuk disembah. Pada masa Antikris, mukjizat Tuhan juga tidak henti-hentinya terjadi atas bangsa Israel, namun tidak usah menunggu waktu yang lama, maka sebagian orang Israel akan berbalik setia kepada Allah-nya dan mengikuti nabi-nabi palsu. Disinilah akan terlihat siapa yang memiliki pertobatan sejati dan yang berusaha sungguh-sungguh mengenal Allah-Nya.

Penyesatan ketiga, bangkitnya Golem
“Dan kepadanya (nabi palsu) diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang (Antikris) itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.” (Why 13:15).
Pada abad ke 16, orang-orang Yahudi yang terdiaspora ke wilayah Praha (kini ibu kota Republik Ceko) sangatlah menderita oleh karena diskriminasi dan antisemitisme. Sebagai kaum minoritas yang tidak bisa melawan dan melindungi diri, bukannya berseru kepada Tuhan  namun seorang Rabi bernama Judah Loew Ben Bezalel memutuskan membuat makhluk yang sangat kuat untuk melindungi masyarakat Yahudi yang kecil. Maka sang Rabi mengambil lumpur dari sungai Vltava dan membentuknya menjadi sesosok patung manusia raksasa dengan tinggi sekitar 2,5 s.d. 3 m, lalu dengan ritual mistik kitab Talmud, pada dahinya sang Rabi menuliskan kata אמת / emet (bahasa ibrani untuk “Truth” / kebenaran), tidak lupa juga memasukkan secarik kertas perkamen pada mulutnya sebagai mantra yang akan menghidupkan sosok raksasa tersebut, sedangkan untuk mengnon-aktifkannya maka sang Rabi tinggal menghapuskan huruf aleph (א) menjadi מת / met (bahasa ibrani untuk “dead” / mati) dan mencabut perkamen pada mulutnya. Setelah hidup, mahluk tersebut dinamai Golem, satu-satunya kata di Alkitab terjemahan asli / Ibrani yang terdapat di Mzm 139:16, Alkitab bahasa Indonesia mengartikannya sebagai “bakal anak” sedangkan Alkitab bahasa Inggris mengartikan “my substance, yet being unperfect” / “unshaped form” atau “wujud sebelum berbentuk”. Dalam Talmud (traktat Sanhedrin 38b) Adam juga merupakan Golem, sebab ia diciptakan dengan cara membentuknya dari debu, setelah berbentuk manusia, Allah menghembuskan kehidupan kepadanya.

Golem akhirnya hidup, tubuhnya seperti patung batu namun hidup, memiliki mata yang merah menyala dan berotot besar, namun tidak bisa bicara dan tidak memiliki otak, sehingga segala kontrol diatur oleh sang Rabi. Suatu hari sang Rabi pergi ke Sinagoga, namun ia lupa mematikan Golem, dan meninggalkannya sendiri tanpa pengawasan. Tanpa Rabi, sang Golem mulai resah dan akhirnya mengamuk, ia keluar rumah dan mengamuk di pemukiman Yahudi. Makhluk yang seharusnya melindungi orang-orang Yahudi namun akhirnya merusakkan perkampungan Yahudi. Melihat hal tersebut akhirnya sang Rabi dengan susah payah berusaha menghapus huruf aleph pada dahi si Golem dan mencabut kertas perkamen pada mulutnya. Setelah berhasil mengnonaktifkan Golem, lalu sang Rabi dan seluruh penduduk menaruhnya di loteng Sinagoga, menyimpannya hingga suatu waktu jika diperlukan akan dihidupkan kembali untuk melindungi kaum Yahudi.

 

Hingga kini Golem menjadi legenda turun menurun, sebagian orang Yahudi percaya kepada Golem yang akan dibangkitkan kembali untuk melindungi mereka dari penindasan bangsa-bangsa lain. Entah kebetulan atau tidak, dimasa kesusahan besar Antikris akan membangkitkan “patung hidup” seperti sosok Golem, sang legenda pelindung orang-orang Yahudi tertindas. Tidak dapat dibayangkan betapa kagetnya orang-orang Yahudi saat melihat sosok Golem hidup kembali dan dapat berbicara sedemikian rupa, namun jika mereka menyangka bahwa patung itu akan melindungi, mereka salah, sebab patung itu ternyata patung Antikris, jahat, bertugas untuk memaksa orang Yahudi dan seluruh penduduk dunia agar menyembah Antikris, dan akan membunuh siapa saja yang menolak untuk menyembah Antikris. Ini akan menjadi Usaha terakhir Antikris untuk memastikan bahwa sisa-sisa Israel dan seluruh umat manusia di dunia ini menyembah kepada Antikris / Iblis. Masa itu akan menjadi bencana besar bagi mereka yang menolak menyembah Antikris dan bagi mereka berusaha setia kepada Kristus, sebab mereka akan membayarnya dengan nyawanya sendiri. Bukan dengan kematian yang wajar, namun mati mengenaskan karena diremukkan atau dicabik-cabik oleh patung Antikris, Golem yang sangat-sangat jahat.
Sampai kapan sisa-sisa Israel akan berada di masa Aniaya dan penyesatan ini, dan kapan Mesias asli mereka akan datang untuk menyelamatkan? Bersambung ke Edisi 147. (Vs.)