seri akhir zaman ke -9

EROPA BERSATU - PEMULIHAN ROMAWI

Eropa pasang surut dalam berlalunya waktu. Tetapi pada akhirnya Eropa akan merupakan suatu kekuatan yang terpadu dan berkuasa di dalam percaturan dunia. Berbeda dengan bangsa-bangsa dan kerajaan lain, mereka beranggapan bahwa bangsanya akan ada untuk selama-lamanya, bangsa Asyur mengira mereka akan ada untuk selamanya, namun sejarah mencatat bahwa Babel pimpinan Nebukadnezar mengalahkan Asyur. Babel merasa akan ada untuk selama-lamanya – dan ini memang cukup beralasan, mengingat Babel memiliki kekuatan militer dan tembok yang kuat – namun sejarah mencatat pula ia akhirnya dikalahkan oleh Media dan Persia. Begitu pula Media dan Persia, mereka akhirnya dikalahkan oleh Yunani. Dan terakhir kerajaan Yunani yang memiliki teknik perang brilian pun harus takluk pada kerajaan berikutnya yaitu Romawi. Berbeda dengan kerajaan lainnya, kekaisaran Romawi tidak ada yang mengalahkan, mereka menjadi kekaisaran terkuat dan besar hingga menguasai dunia, sebab kekaisaran Romawi – menurut mimpi Nebukadnezar – merupakan kerajaan terakhir sebelum didirikannya kerajaan 1000 tahun damai di dunia ini yang dipimpin oleh Tuhan Yesus sendiri. Jadi yang dapat mengalahkan kekaisaran Romawi hanyalah Tuhan sendiri, nanti pada waktu kedatangan-Nya yang ke-dua kali di bumi dalam perang Harmagedon.
Hingga berdirinya lagi kekaisaran Romawi baru (dengan nama Uni Eropa) kekaisaran Romawi tidak pernah ada yang mengalahkan, mereka hanya hilang / runtuh dengan sendirinya untuk kemudian akan bangkit kembali menjadi kekuatan lagi persis seperti dahulu kala. Jadi, selama ini kekaisaran Romawi hanya berhibernasi atau “membeku” untuk sementara waktu, menunggu hingga akhir zaman untuk kemudian bangkit dan menyelesaikan tugas mereka sebagai alat penghukuman bagi orang Israel, Gereja (tertinggal) dan dunia ini yang penuh dengan dosa seperti pada zaman Nuh. Terakhir mereka pun akan dihukum (Dan 2:34-35).

Inilah waktunya
Sejak hilangnya Kekaisaran Romawi memang ada banyak usaha beberapa orang untuk mendirikannya lagi. Semangat dan spirit kekaisaran Romawi untuk menyatukan kembali seluruh Eropa beberapa kali dikumandangkan, seperti oleh :
- Charlemagne ( Prancis, + 800M )
- Charles V ( Spanyol, + 1600 )
- Louis XIV ( Prancis, + 1800 )
- Napoleon Bonaparte (Prancis, + 1800)
- Adolf Hitler (Jerman, 1939-1945)
Namun keinginan mereka untuk menyatukan negara-negara Eropa dan sekitarnya selalu gagal, bahkan tantangan utama mereka datangnya dari salah satu negara Eropa sendiri yaitu Inggris, seperti keinginan Napoleon dan Hitler untuk menyatukan Eropa harus berakhir ditangan Inggris dan sekutunya, mengapa? karena pada saat itu BELUM WAKTUNYA bagi nubuatan akhir zaman harus digenapi yaitu bangkitnya kembali kekaisaran Romawi, dan oleh sebab itu juga mengapa Tuhan Yesus belum juga datang. Berbeda dengan berdirinya Uni Eropa (UE), tanpa ada seseorang diktator sekalipun UE terbentuk dengan sendirinya, mengapa? Karena memang INILAH WAKTUNYA, nubuatan Alkitab satu-persatu sedang digenapi, yaitu nubuatan tentang akhir zaman seperti yang dilihat Daniel dan Yohanes. Dan ini menunjukkan bahwa kedatangan Tuhan sudah dekat, kita sedang berada di ujung akhir zaman. Kita sudah dapat melihat berbagai nubuatan tergenapi dan kita tidak bisa berkata bahwa kedatangan Tuhan Yesus itu masih lama! Sebab dengan mata kepala kita sendiri Saudara dan saya dapat melihat tanda-tanda akhir zaman.

Kapan UE akan berkuasa ?
II Tes 2:4-8 “...Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, ...”
Siapa “penahan” yang dimaksud dalam ayat tersebut? Penahan tersebut adalah Roh Kudus dan kita Gereja-Nya yang kudus, kedua-duanya akan diangkat oleh Tuhan dalam pengangkatan / Rapture. Dan Saudara dapat bayangkan jika Gereja-Nya yang selalu berdoa bagi kesejahteraan dunia ini dan Roh Kudus sebagai wakil kehadiran Allah di dunia ini diangkat / diambil... Dunia ini akan mengalami hal-hal yang sangat buruk tentunya. Dunia ini akan kacau-balau, dosa merajalela, kuasa kegelapan menyatakan diri, terjadi penganiayaan, kerusuhan, kejahatan, peperangan, inflasi, dan yang paling parah adalah terjadinya bencana alam maha dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Semua hal buruk akan terjadi pada saat itu, mengapa ?
Pertama, Roh Kudus sudah tidak ada lagi di dunia ini, Roh Kudus adalah wakil kehadiran Allah atas dunia ini, Roh Kudus-lah yang membuat ruang gerak iblis – si penghancur dunia – menjadi terbatas, tapi jika waktunya tiba, yaitu setelah Roh Kudus diambil dari dunia ini, iblis akan berkuasa penuh atas manusia, atas dunia dan segala isinya. Ini akan menjadi masa-masa yang sangat sulit bagi penduduk bumi.
Kedua, saat orang-orang kudus-Nya telah diangkat dalam rapture, adalah kabar buruk bagi dunia ini, satu-satunya alasan mengapa Allah tidak menghukum dunia ini adalah karena adanya orang-orang kudus-Nya, seperti pada waktu  Tuhan berencana menghancurkan Sodom dan Gomora, Tuhan mengingat ada orang kudus-Nya di sana yaitu Lot, namun pada waktu Lot telah diselamatkan oleh malaikat Tuhan maka penghukuman atas Sodom dan Gomora tidak dapat dihindari lagi. Demikian juga pada waktu Tuhan hendak memusnahkan penduduk dunia ini dengan air bah, Ia mengingat Nuh dan keluarga-nya, akan tetapi setelah Nuh masuk dalam bahtera, maka tidak ada penundaan lagi dan air bah pun datang memusnahkan bumi.
Demikian juga jika Gereja-Nya yang terdiri dari orang-orang kudus-Nya telah diangkat, maka penghukuman atas dunia ini juga tidak dapat dihindari... murka demi murka akan datang silih berganti atas dunia dan orang-orang yang mendiaminya, masa Tribulasi dimulai, hubungan Tuhan dan dunia terputus, dan iblis mengambil alih seluruh dunia ini.
Jadi UE akan berkuasa sesaat setelah terjadinya pengangkatan, mereka adalah alat Tuhan yang digerakkan sebagai penghukum dunia ini, sekalipun pada akhirnya mereka juga akan dihukum.

Fokus pada pemimpinnya
II Tes 2:7-8 “...Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya...” Dan 7:8 “Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, ...” Berbicara tentang Romawi baru atau UE, tidak bisa lepas dari pemimpinnya kelak yang akan berkuasa, dialah Antikrist.
Dari konfederasi Eropa yang terbentuk akan timbul “satu tanduk kecil” yaitu seseorang yang akan menonjol dari seluruh pemimpin yang ada, ia seorang yang berkharisma, mempesona, jenius dalam hal kemiliteran, piawai dalam memimpin dunia politik dan pandai menyelesaikan masalah besar. Dengan kelebihan-kelebihan yang ia miliki itu, dalam waktu singkat Antikris akan mencuri hati seluruh pemimpin negara-negara di dunia ini dan menjadikannya sebagai juru damai dan penyelamat negara-negara yang sedang mengalami keruntuhan ekonomi akibat dari kekacauan dunia sesaat setelah pengangkatan. Dunia tidak mengetahui bahwa sungguhnya Antikris adalah seorang diktator yang sangat jahat, sombong, pandai menipu dan akan dipakai Iblis secara penuh untuk kepentingannya. (artikel tentang Antikris dapat dilihat pada Buletin Doa edisi ke-129 /Juli lalu).

Seperti apa UE memimpin
Berhubung kekaisaran Romawi lama dan Romawi baru (UE) adalah kerajaan yang sama, dan kerajaan yang baru merupakan kelanjutan dari kerajaan yang lama, maka segala keadaan pada waktu Romawi lama berkuasa akan sama seperti keadaan dengan romawi baru yang akan berkuasa. Kita dapat mempelajari apa yang akan terjadi kelak dengan melihat keadaan pada waktu Romawi lama berkuasa (lihat Tabel Pemulihan pada Buletin Doa edisi sebelumnya).
Seperti apa UE akan memimpin dunia ini, kita akan bandingkan dengan apa yang dulu kekaisaran Romawi lama lakukan... “Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.” (Dan 7:7-8) Ayat ini merupakan penglihatan Daniel tentang Romawi lama yang keadaannya kurang lebih persis dengan Romawi baru (UE).

Bertanduk sepuluh,
Penjelasan tentang bertanduk sepuluh ini sudah dijelaskan di edisi sebelumnya (Eropa Bersatu, pemulihan Romawi).
Menakutkan,
Dan 8:23 “... maka akan muncul seorang raja dengan muka yang garang dan yang pandai menipu”. Bukan hanya mukanya saja yang garang namun Antikris adalah manusia jahat karena ia akan dikuasai Iblis, sehingga segala kelakuan dan sifatnya sama persis seperti Iblis. Ia haus kekuasaan (Iblis-pun jatuh karena ingin merebut kekuasaan Tuhan di Surga), ia haus darah, brutal, keji dll.
Pada tahun 54 s.d. 68 M. Romawi dipimpin oleh kaisar Nero, bernama asli Lucius Domitius Ahenobarbus, adalah seorang yang diawal kepemimpinannya dikenal karena kedermawan-nan, kebaikan dan pengertiannya. Akan tetapi kelanjutan dari kepemimpinannya sangatlah bertolak belakang, masyarakat Roma dan ahli sejarah dunia kini mengenalnya sebagai seorang yang sangat lalim (kejam). Dialah yang bertanggung jawab atas fitnah terhadap orang-orang Kristen sehubungan dengan kebakaran besar yang menghanguskan 2/3 kota Roma. Kaisar inilah yang menggunakan begitu banyak salib untuk membunuh orang-orang Kristen, membakar hidup-hidup orang Kristen sebagai penerangan malam, melemparkan orang-orang Kristen ke kandang singa atau mengadu mereka dengan anjing-anjing atau gladiator untuk memuaskan dirinya sendiri dan tamu-tamu kerajaan. Dia jugalah yang memerintahkan memenggal kepala rasul Paulus.
Keadaan pemerintahan Romawi baru dengan Antikris sebagai pemimpinnya akan sama seperti keadaan pada waktu keadaan Romawi terdahulu memerintah, Antikris akan hadir sebagai pembawa damai, ia adalah orang yang pembawa pemulihan dan perdamaian atas dunia ini. Orang-orang akan tertipu dengan sifat aslinya kelak sebab ia akan memiliki sifat lalim terhadap semua orang, terutama terhadap orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen (tertinggal), Antikris akan menganiaya orang-orang Kristen – atas seizin Tuhan tentunya (Why 13:7) – dengan penganiayaan seperti yang belum pernah ada sejak bumi ini ada (Mrk 13:19), itu berarti penyiksaan yang kaisar Nero lakukan pun masih belum seberapa jika harus dibandingkan dengan apa yang akan Antikris lakukan terhadap orang-orang Yahudi dan Kristen (tertinggal).

Mendahsyatkan,
Di dalam terjemahan aslinya (bahasa Aram) kata “mendahsyatkan” ini ditulis sebgai “keji”. Kekejian seperti apa yang akan mereka lakukan? Kita dapat melihat didalam sejarah Romawi lama berhubungan dengan kekejian yang mereka lakukan seperti yang ditulis di dalam Luk 13:1 “Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.” Kejadian ini terjadi pada waktu terjadi kerusuhan politik antara orang-orang Yahudi dan pemerintahan Romawi yang terjadi di sekitar lingkungan Bait Allah. Kerusuhan ini membuat Pilatus sang perwira Romawi yang berkuasa saat itu memerintahkan serdadu-sedadunya untuk menghentikan kerusuhan dengan memerintahkan membunuh orang-orang Yahudi (kebetulan mereka adalah orang-orang Galilea), tidak sedikit yang mengalami luka parah, namun kebanyakan dari mereka dipenggal kepalanya dan darahnya dicampurkan dengan darah korban bakaran yang hendak mereka persembahkan di Bait Allah.

Pilatus juga mendirikan banyak sekali patung kaisar Romawi di hampir semua kota pimpinannya (kecuali di Yerusalem).
Antikris pun kelak akan sangat mendahsat-kan / keji terhadap orang-orang Yahudi, orang-orang Kristen dan mereka yang berani menentangnya. Ia akan memfitnah orang-orang Yahudi dan Kristen dengan menuduh mereka sebagai biang keladi segala kekacauan yang terjadi, dan mengakibatkan seluruh dunia membenci kedua golongan masyarakat itu. Ia juga akan membuat patung dirinya sendiri untuk disembah oleh seluruh manusia di bumi ini, siapa menolak berarti mati!

Sangat kuat,
Dan 8:24 (Terj. Bhs. Ind. Sehari-hari / BIS) “Ia akan menjadi kuat sekali, tetapi tidak karena kekuatannya sendiri. Ia akan mendatangkan kebinasaan yang mengerikan dan apa saja yang dilakukannya akan berhasil. Ia akan membinasa-kan orang-orang perkasa dan umat Allah.”
Keadaan dunia pada waktu masa kesusahan besar adalah masa-masa yang tidak menentu, keadaan politik akan dihantui oleh berbagai masalah gawat, kelaparan, gempa bumi, peperangan dan kekacauan dampak akibat dari setiap masalah tadi. Para pemimpin akan berusaha mencari penyelesaian bagi krisis-krisis yang dihadapi, tetapi sia-sia. Akhirnya mereka akan berseru bahwa kalau saja ada orang, siapa pun dia, yang memberitahu mereka apa yang harus dilakukan, mereka akan melakukannya. Dan Antikris dengan senang hati akan mengeluarkan perintah, sebab hanya UE negara yang kuat pada masa itu.

Bergigi besar dari besi, Melahap dan meremukkan, menginjak-injak dengan kakinya,
Menurut penglihatan Raja Nebukadnezar,  Eropa bersatu digambarkan sebagai “kaki besi” (Dan 2:40) yang akan menghancurkan semua kerajaan di dunia ini. Mengapa UE menjadi kerajaan yang begitu menghancurkan? Karena pemimpin mereka adalah Antikris yang keji. Seperti halnya kerajaan Romawi dulu yang menghancurkan kerajaan-kerajaan lawannya, Eropa bersatu akan melakukan hal yang sama terhadap negara-negara yang menjadi lawannya, ia akan melakukan sekehendak hatinya (Dan 8:4). Tidak akan ada kedaulatan negara yang tidak dapat ditundukkan oleh Antikris, apalagi jika harus melawan kekuatan militer UE.

Mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong,
Antikris dengan kesepuluh “kendaraannya” akan menyombongkan diri dalam banyak hal. Ia akan menyombongkan diri diantara para pemimpin negara lain, bahkan ia akan menyombongkan diri terhadap segala tuhan dan terhadap Tuhan semesta alam.

 

 

Mengubah waktu dan hukum
Kekaisaran Romawi kuno melakukan hal yang sama yang kurang lebih akan dilakukan oleh Romawi baru kelak pada waktu masa kesusahan besar, yaitu mengubah waktu dan hukum...
Kaisar Hadrian mengirimkan pasukannya dan melakukan serangan besar-besaran terhadap Israel,  sekitar 580,000 dari sisa-sisa penduduk Israel yang tidak ditawan terbunuh. Ia berusaha menghilangkan segala yang berhubungan dengan ke-Yahudi-an dengan membakar kitab dan hukum Yahudi, membunuh ahli-ahli hukum Yahudi juga mengubah penanggalan Ibrani dan waktu-waktu perayaan orang Yahudi. Tidak heran mengapa saat ini penanggalan Julian / Masehi kita gunakan sekarang, itu adalah salah satu hasil dari para penguasa Romawi dalam mengubah hukum dan waktu. Salah satu contoh mencolok adalah dengan apa yang kita laksanakan sekarang yaitu berubahnya waktu ibadah agama Kristen dari hari Sabat (Sabtu, hari ke-7) menjadi hari ke-1 yaitu hari Minggu atau Sunday (Sunday berasal dari kata Sun’s Day yang merupakan hari perayaan untuk menghormati dewa matahari) yang diberlakukan sekitar tahun 312 oleh Kaisar  Constantine.
Tidak diketahui apa yang akan dilakukan Antikris kelak dengan kata “mengubah waktu dan hukum”. Tapi dengan gambaran apa yang dilakukan oleh kaisar-kaisar Romawi kuno dulu, Antikris, yang adalah kaisar Romawi baru akan melakukan hal yang sama, ia akan menghapuskan hukum-hukum kekristenan yang sudah digunakan oleh negara-negara (Contoh: peraturan yang mengharuskan sekolah-sekolah mengadakan doa terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai, sudah lama dihapuskan di negara-negara barat ), mengubah segala hari-hari raya, hukum dan yang lainnya yang berhubungan dengan ke-Kristen-an, ke-Yahudi-an dan ke-Tuhan-an, tentunya dengan sekehendak hatinya dan paksaan. Dengan kata lain, setiap orang dilarang untuk mentaati hukum-hukum Ilahi, pemberlakuan larangan beribadah, merayakan hari-hari besar keagamaan dll., dikarenakan Antikris akan menciptakan agama baru yang berpusat pada dirinya, dia yang akan mengatur semuanya.

 

UE akan menguasai dunia
Bukan suatu kebetulan jika kata Eropa dalam bahasa Yunani berasal dari dua kata yaitu : eurys yang berarti luas dan ops yang berarti  muka, namun muka disini merupakan arti kiasan untuk “luas muka bumi”.
Kaisar Romawi tahun 215 s.d. 164 S.M.  adalah kaisar Antiochus IV, ia memberi kepada dirinya sendiri sebuah gelar “Epiphanes” yang berarti “yang menjelma” atau “yang sempurna”. Ia mempunyai berkeinginan untuk mendirikan suatu agama dunia baru, dimulai di Yerusalem. Agama tersebut – dengan kedok “kesatuan” – merupakan gabungan dari berbagai agama dimana dirinya sebagai objek pemujaan tertinggi. Itu pun dipercaya hanya merupakan sebuah batu loncatan dimana sasaran utamanya adalah untuk menaklukkan seluruh dunia. Apapun yang dilakukannya, sasaran Antiochus adalah “bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa,” dan ia sebagai pemimpinya.
Dan 7:23 berkata : “... Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya.” Tidak dapat dipungkiri semangat Antiochus akan tetap ada pada masa Eropa baru nanti, melalui pemimpinya Antikris, mereka akan menguasai seluruh bumi. Saat ini Antikris sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk mewujudkan tujuannya untuk menguasai dunia menuju Tatanan Dunia Baru (New World Order) dimana Antikris akan menjadi pemimpin tunggal dari segala penyatuan yang ia ciptakan, sebab setelah dunia ini disatukannya maka ia akan segera menyatukan seluruh ekonomi dunia, menyatukan bangsa-bangsa, agama, proses jual-beli (mengunakan tanda 666) dll.

Babel Besar - Antikris, berdua satu tujuan
Why 17:3-8 “...Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk... Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: “Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.” Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus... Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.”
Salah satu yang akan memiliki peran penting pada masa setelah terjadinya pengangkatan adalah BABEL BESAR, siapakah dia? Babel besar ini adalah sebuah sistem agama, jika Saudara menyempatkan untuk melihat Kamus Alkitab yang terdapat di bagian / halaman terakhir Alkitab Saudara, dan cari kata “Babel” maka tertulis sebagai berikut : “...didalam kitab Wahyu Babel adalah nama samaran untuk Roma.” Mengapa Roma? Karena kota ini didirikan atau terletak diantara tujuh bukit/ gunung, persis seperti yang dikatakan Why 17:9 “Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk”.
Antikris punya kepentingan dengan Babel besar ini, sebagai kekuatan baru dipercaturan dunia UE dan Antikris memerlukan “kendaraan” yang telah berpengalaman untuk memulai kekuasaan dan pengaruhnya atas seluruh dunia ini, berikut beberapa hal yang cocok dengan visi Antikris tersebut :
•              Antikris kelak akan membuat patung dirinya untuk disembah. Babel Besar memiliki tipe penyembahan melalui patung-patung orang suci dan bahkan patung “Tuhan”.
•              Antikris berambisi menguasai seluruh dunia ini. Sistem agama Babel telah mencapai seluruh dunia, belum lagi agama ini memiliki penganut terbanyak di seluruh dunia.
•              Antikris mengincar Yerusalem. Babel Besar telah kehilangan jutaan kesatria mereka selama masa Perang Salib, tujuan utamanya hanya satu, yaitu merebut Yerusalem.
•              Antikris akan menyatukan seluruh agama dunia menjadi satu agama. Babel Besar merupakan penyatuan segala agama, atau “ibu dari wanita-wanita pelacur” ingat segala penyembahan berhala adalah sama dengan perzinahan/ pelacur (I Kor 6:9)
•              Antikris hendak menguasai seluruh negara-negara, politik dan para pemimpin dunia. Babel Besar memiliki “hubungan erat” dengan para pemimpin dunia, Why 17:2 berkata “Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul...”
•              Antikris membenci Kekristenan sejati dan orang-orang Yahudi, ia berencana membinasa-kan mereka dalam penganiaya yang hebat. Sejarah mencatat bahwa Babel Besar lebih dulu melakukan penganiayaan juga pembunuhan terhadap orang-orang Kristen selama masa Ingkuisisi dan terhadap orang-orang Yahudi selama masa perang salib. “Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus.”  (Ay. 6)
•              Materai pertama dalam kitab Wahyu adalah seekor kuda putih yang berbicara tentang perdamaian. Diawal-awal pemerintahannya, Antikris adalah pembawa damai, ia akan berdiri sebagai seorang yang dapat mendamaikan dunia yang kacau pasca pengangkatan. ini cocok sekali dengan sifat pemimpin Babel Besar yang kemanapun ia pergi dan dalam perayaan hari besar apapun ia selalu berbicara tentang “perdamaian dunia.”
Tidak heran dalam penglihatannya Rasul Yohanes sampai-sampai UE (binatang dengan sepuluh tanduk) mau merendahkan diri “ditunggangi” oleh Babel Besar. Itu berarti untuk sementara Antikris setuju dengan segala cara kerja Babel Besar, dan itu merupakan sebuah kolaborasi kekejian yang luar biasa. Mereka menjadi dua kekuatan besar dengan satu tujuan, yaitu menyatukan segala sesuatu di dunia ini, dari mulai politik, negara, agama, perdagangan, keuangan dll., termasuk poin terpenting yaitu membinasakan orang-orang Kristen dan Yahudi. Mereka akan menjadi mabuk oleh darah orang-orang yang mereka bunuh. Mereka sama sekali tidak bisa toleran terhadap perlawanan siapa saja yang akan menentang rencananya itu.
Apakah kolaborasi mereka itu akan berlangsung selamanya. Akankah Antikris akan berbagi kekuasaan dengan pemimpin Babel Besar kelak? Sebelum kita melajutkan kisah dua raksasa masa kesukaran besar ini, kita akan beralih dahulu ke Israel, sebab ada kejadian besar terjadi disana.

Perang Gog dan Magog
Penjelasan tentang Eropa kita akan alihkan dulu ke arah Tenggara Eropa ke tanah Palestina yaitu Israel. Sebab di sana terjadi peristiwa penting yang sangat menentukan bagi sejarah UE dan Israel bahkan dunia.
Setelah terjadinya pengangkatan/rapture, berita-berita dan pembicaraan orang-orang dipenuhi dengan kejadian pengangkatan tersebut, Head line surat kabar, breaking news berita TV, Internet dan Radio dipenuhi berita tentang hilangnya orang-orang secara misterius, akan tetapi dengan berlalunya waktu pemberita-an itu akan berlalu, namun tak lama kemudian dunia dikejutkan dengan berita dari Tanah Permai yaitu di Yerusalem yang memicu terjadinya Perang Dunia ke-III (PD III) atau perang Gog dan Magog I.
Apa yang terjadi di Israel? Para peneliti Akhir zaman percaya bahwa setidaknya ada dua kemungkinan peristiwa yang dapat memicu terjadinya perang tersebut, yaitu :
Pertama, Orang-orang Yahudi mengada-kan perjanjian dengan Uni Eropa untuk membangun Bait Allah ke-III mereka. Tapi bukan itu permasalahannya, siapapun dan agama apapun bebas mendirikan tempat ibadah mereka di dunia ini, akan tetapi yang menjadi masalah adalah posisi tempat ibadah orang Yahudi yang akan dibangun tersebut, sebab mereka akan mendirikannya tepat pada posisi bangunan Dome of the rock, yaitu tempat ibadah Saudara mereka dari keturunan Ismael. Seketika itu juga masyarakat dunia tersentak dan marah menyaksikan perjanjian yang sedang dilakukan Israel dengan UE. Serentak negara-negara yang memiliki pusat keagamaan mereka di Yerusalem marah dan berkumpul untuk mengambil sikap terhadap Israel atas rencananya itu, berbagai negosiasi diupayakan oleh negara-negara di dunia agar rencana pembangunan itu dibatalkan atau paling tidak posisi tempat pembangunan dipindahkan ke tempat lain yang netral. Namun belum juga negosiasi dan perundingan mencapai kesepakatan, Bait Allah telah selesai didirikan. Kejadiannya sangat cepat sekali... sebab Israel memiliki teknologi untuk membangun Bait Allah dengan waktu sesingkat mungkin.
Tidak berfikir lama negara-negara di dunia membangun satu solidaritas dan bergabung untuk merencanakan menyerang Israel dalam suatu serangan yang mematikan (Yeh 38-39). Mereka adalah Iran dan sebagian Irak (Persia), Turki (Gog), Negara-negara di Rusia (Mesekh dan Tubal), Mesir, Etiophia, Libia (Put), Negara-negara Eropa Timur (Gomer) dll. Ini merupakan pergerakan pasukan terbesar setelah Perang Dunia ke-II (PD II) dan akan menjadi PD III dengan melibatkan senjata-senjata cangih, senjata penghancur masal (Weapon of Mass Destruction, WMD) dan senjata Nuklir.
Kedua, Orang-orang Yahudi yang telah Aliyah (kembali ke-Israel dari berbagai bangsa) menyadari bahwa tanah perjanjian yang di janjikan Allah mereka belum direbut semua. Luas wilayah Israel yang sekarang ini terlalu kecil dibanding janji Tuhan yang diberikan kepada Abraham, bapa leluhur mereka. Kej 15:18-21 mencatat : “Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat (sekarang Irak):...” Dan jika Saudara membaca ayat-ayat selanjutnya maka itu akan mencakup wilayah-wilayah sebagai berikut: Sebagian Suriah bagian Selatan, sebagaian besar Irak, sebagian wilayah Iran bagian Barat, sebagai bagian Utara semenanjung Arab, sebagian wilayah Timur Mesir dan seluruh bagian Yordania, Lebanon. Saudara bisa bayangkan jika Israel menuntut tanah-tanah tersebut atau merebutnya secara paksa dengan kekuatan militernya. Sekalipun Israel sanggup melakukan hal itu (sebab Israel memang memiliki persenjataan dan teknik perang yang luar biasa canggih) namun dampak dari perebutan paksa tersebut pasti akan menimbulkan solidaritas tinggi dari bangsa-bangsa di dunia ini. Dan yang tidak kalah mengerikannya adalah keikutsertaan Rusia sebagai salah satu negara pemilik persenjataan terbesar dan pemilik persenjataan nuklir ke-dua setelah AS dalam krisis ini.
Mengapa Rusia ikut campur dalam konflik ini? Selain memang sudah dinubuatkan dalam Yeh 38-39, Rusia memang sekutu negara-negara tersebut terutama negara Iran, Perhatikan pernyataan berikut ini...

Penandatanganan kontrak
Dalam perang Enam Hari pada tahun 1967 dunia menyaksikan bagaimana Israel menjadi negara kecil yang sanggup mengalahkan banyak negara yang lebih besar darinya hanya dalam waktu 6 hari saja... Dunia mengira Israel tak terkalahkan. Perang Yom Kippur pada tahun 1973 mengubah pandangan itu dan menunjukkan bahwa Israel pun manusia belaka. Inipun berlaku kelak, Israel menyadari kekuatan negaranya tidak sepadan dibanding kerajaan “Gog dan Magog” ditambah negara-negara sekutunya, terutama dalam jumlah tentara. Sekalipun Israel merupakan negara kuat dalam hal pertahanan namun dengan banyaknya negara yang bergabung untuk menyerang dari arah Utara dan Selatan membuat Israel terjepit, ia memerlukan pertolongan dari negara kuat untuk membantu mereka menghadapi kesulitan ini, dan satu-satunya kekuatan super-power pada saat itu adalah Uni Eropa.

Israel memang “dekat” dengan Eropa dan negara-negara sekutunya, hubungan mereka mencakup hampir seluruh aspek kerjasama terutama dalam hal militer. Di berbagai konflik Israel, negara Barat dan Eropa saling membantu dan mendukung. Namun pada saat Israel meminta pertolongan kepada Uni Eropa dimasa kesusahan besar kelak keadaannya sudah berbeda, Israel tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya sedang mengadakan perjanjian dengan maut, sebab pemimpin Uni Eropa saat itu adalah Antikrist yang adalah penjelmaan Iblis sang penguasa maut. Maka genaplah nubuat Yesaya (Yes 28:15) yang berkata “Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri (berlindung, BIS).” Dan dampak dari perjanjian yang dibuat itu akan sangat fatal bagi Israel sendiri (Yes 28:18).

Saatnya menuju Tanah Permai
Inilah saat yang ditunggu-tunggu oleh Antikris, menuju Tanah Permai, yaitu Israel...
Dengan berkedok misi perdamaian, kaisar Romawi - Antiochus Epiphanes, memasuki Coelesyria, Palestina dan Feniki. Dan untuk merebut hati penduduk ia membagi-bagi hasil jarahan (Dan 11:24). Kemudian dengan siasat liciknya  ia memperkuat kota-kota benteng untuk menghadapi raja Selatan, dan akhirnya ia mengalahkan raja Selatan yaitu Ptolemy VI Philometor raja Mesir, namun dalam perjalanan pulang ke Antiokhia didengarnya bahwa orang-orang Yahudi bersukacita karena mengira ia tewas dalam peperangan melawan Mesir – yang sebenarnya hanya desas-desus belaka – ia menjadi marah, kemudian menyerang Yerusalem dan membunuh + 40.000 jiwa serta merampas benda-benda dari dalam Bait Allah.
Arch of Titus, sebuah relief yang melukiskan bagaimana keberhasilan pasukan Romawi pimpinan jendral Titus berhasil merebut Yerusalem, terlihat para pasukanmembawa perbendaharaan Bait Allah. 
Peristiwa tersebut merupakan bayangan dari apa yang akan terjadi di akhir zaman, apa yang terjadi dahulu kala akan terulang kembali, hanya saja keadaannya akan lebih buruk sebab tokoh utamanya adalah Antikris. Ia akan memasuki tanah Israel dengan misi perdamaian-nya untuk menjadi penengah konflik Israel dengan raja Gog dan Magog, Antikris akan memperkuat Israel, menempatkan pangkalan militer dan senjatanya di Tanah Permai. lalu mengalahkan raja negeri Selatan (sebab negeri Utara sudah dihancurkan oleh gempa bumi). Namun sekalipun secara resmi peperangan telah dinyatakan selesai, akan tetapi UE tidak kembali ke tanah air mereka di Eropa, mereka memasuki Yerusalem dan merebut kota itu.

Mengapa Antikris mengincar Yerusalem
Sekalipun UE sudah mengeluarkan biaya besar untuk mendirikan pusat pemerintahan di Strasbourg, Perancis dan di Brusel, Belgia namun pusat pemerintahan yang sebenarnya ia inginkan adalah di Yerusalem, membinasakan seluruh orang Yahudi di sana, duduk di Bait Allah dan mengontrol seluruh dunia dari sana.
Sebenarnya bukan hanya Antikris dan kerajaannya saja yang menginginkan Yerusalem, sepanjang sejarah dunia ini Seperti halnya kerajaan-kerajaan sebelum Romawi  – yaitu  Mesir, Asyur, Babel, Media-Persia dan Yunani – setelah atau sebelum menguasai dunia mereka pasti menuju Tanah Permai (yaitu Israel) terutama kota Yerusalem. Sepertinya kesempurnaan penaklukkan mereka untuk menguasai dunia belum 100% berhasil jika belum menguasai Yerusalem.
Yerusalem, bukanlah kota di atas tanah yang kaya akan hasil alam atau didiami oleh penduduk yang kaya, juga bukan kota yang subur, juga bukan ibu kota negara yang besar dan kuat, namun sejarah mencatat bahwa kerajaan berganti kerajaan, negara berganti negara datang memperebutkan kota ini. Sekalipun namanya berarti “Kota Damai” namun ratusan perang besar terjadi untuk memperebutkan Yerusalem, dari perang kuno, Perang Salib hingga konflik Israel-Palestina membuat Yerusalem tidak pernah berhenti diperebutkan oleh mereka yang berusaha mengklaim secara utuh kepemilikan atas kota tersebut.
Saat ini, tidak ada satu hari pun surat kabar di seluruh dunia ini yang tidak memberitakan tentang apa yang terjadi di Yerusalem, dari mulai perang, kerusuhan, pertumpahan darah, usaha perdamaian hingga perebutan tempat ibadah.
Sampai akhirnya pendudukan dan kerusuhan terakhir akan terjadi pada saat pengambilalihan Yerusalem oleh Antikris dengan penghianatan keji. Mengapa Yerusalem begitu penting bagi Antikris? Sebab Yerusalem adalah pusat bumi.

Yerusalem sebagai pusat Bumi
Yeh 5:5 (BIS) TUHAN Yang Mahatinggi berkata, “Lihat, inilah Yerusalem. Kota ini Kutempatkan di pusat dunia, dengan negara-negara lain di sekelilingnya.”
Yeh 38:12b “...umat-Ku yang dikumpulkan dari tengah bangsa-bangsa. Mereka sudah mempunyai ternak dan harta benda dan mereka diam di pusat bumi.”
Apa artinya? Artinya bahwa letak geografis kota Yerusalem – terutama posisi gunung Moria – bukanlah posisi yang sembarangan di mata Tuhan, kota ini merupakan pusat bumi atau pintu gerbangnya dunia ini. Sebagai Pintu gerbang / pusat dunia, maka segala keputusan atas dunia ditentukan di Yerusalem. Siapa dapat menguasai Yerusalem / pusat dunia secara fisik maka ia juga akan menguasai alam roh seluruh dunia ini, dan selanjutnya akan sangat mudah untuk menguasai dunia secara fisiknya.
Seperti tujuan utama Antikris adalah untuk menguasai seluruh aspek kehidupan dunia ini, dari mulai penyatuan agama, penyatuan ekonomi, pemerintahan hingga penyatuan dunia ini, maka mau tidak mau Antikris harus segera menguasai Yerusalem, dia harus duduk di Bait Allah yang didirikan di pusat bumi yaitu di gunung Moria di Yerusalem (II Taw 3:5).

Nasib Gog dan Magog telah ditentukan
Mari kita kembali ke pembahasan tentang ancaman terhadap Israel dari Gog dan Magog. Sebagai respon permintaan tolong Israel atas keadaan yang terjadi, UE pimpinan Antikris segera mengirimkan pasukannya ke tanah Permai, langkah awal Antikris adalah dengan melakukan penyerangan terhadap ancaman dari Selatan Israel, dengan pasukan yang terlatih dan peralatan super cangih, mereka maju menuju Mesir dan memukul kalah mereka, terjadilah peperangan hebat dan mengakibatkan banyak korban di pihak Raja Selatan dan orang-orang Yahudi sendiri. Bagaimana dengan pasukan-pasukan dari Utara? Belum juga Pasukan Antikris selesai berperang dengan raja Selatan kabar mengejutkan datang dari pegunungan Utara Israel, bahwa terjadi gempa bumi dan goncangan yang begitu hebat sehingga “gunung-gunung akan runtuh” (Yeh 38:20), Tuhan sendiri yang mengirimkan gempa bumi maha dahsyat untuk menghukum raja Gog dan Magog. Pasukan Utara menjadi kacau balau, senjata-senjata mereka saling menembaki teman sendiri, sampai tidak ada satupun tentara yang tetap berdiri, pasukan Utara akhirnya kalah dengan sendirinya. Begitu besar kekalahan yang diderita sehingga diperlukan waktu 7 bulan untuk bangsa Israel mengumpulkan dan menguburkan mayat-mayat tentara raja Utara, mereka akan di kuburkan secara masal di Lembah Hamon Gog (“Khalayak Ramai Gog”). Sisa senjata perang yang ditinggalkan oleh bala tentara yang musnah itu juga akan dikumpulkan dan di bakar, namun karena begitu banyaknya senjata yang ditinggalkan sehingga diperlukan waktu 7 tahun untuk membakar semuanya (Yeh 39:9).

Orang Yahudi menyangka Antikris adalah Mesias yang mereka nanti-nantikan
Dengan kemampuannya menyelesaikan konflik besar antara Israel dan raja negeri Utara dan Selatan, ditambah kemenangan gemilang Antikris dalam mengalahkan raja-raja tersebut, orang-orang Yahudi menyangka bahwa Antikris adalah Mesias yang telah lama mereka nanti-nantikan (Yoh 10:24-28). Orang Israel menyangka Antikris-lah yang mengirimkan gempa di pegunungan Utara yang mengakibat-kan pasukan di Utara dimusnahkan.
Sejak penjajahan orang Israel oleh bangsa-bangsa terutama bangsa Romawi, orang Israel menantikan datangnya seorang Mesias seperti yang dinubuatkan nabi-nabi mereka. Mereka percaya bahwa Mesias yang akan datang itu akan menyingkirkan para penjajah Israel dengan kekuasaan Ilahi-nya. Namun sayang, sebenarnya Mesias yang mereka nanti-nantikan sudah datang sekitar 2000 tahun yang lalu di tengah-tengah mereka yaitu Yesus Kristus. Mereka tidak mau mengakui bahwa Yesus-lah sebenarnya Mesias itu, sebab Tuhan Yesus datang tidak seperti harapan mereka – yaitu seseorang yang kuat dan mengadakan perlawanan untuk mengusir penjajahan Romawi pada waktu itu –  Mereka kecewa, sebab Tuhan Yesus lahir dari keluarga yang miskin, menjadi seorang tukang kayu dan mengajarkan tentang kasih, bukannya menyiapkan pasukan untuk sesegera mungkin melawan kekaisaran Romawi, dan singkat cerita akhirnya mereka membunuh Yesus di kayu salib. Oleh sebab itu hingga saat ini mereka masih menantikan Mesias, yaitu seseorang yang dikirim Allah, penuh kekuasaan dan siap membela bangsa Israel dalam menghadapi musuh-musuh mereka.
Di akhir zaman, keinginan mereka untuk mendapatkan  seorang Mesias terpenuhi, mereka melihat sosok seseorang yang cocok dengan keinginan mereka terhadap seorang Mesias, dialah Antikris, seorang yang manis tutur katanya (padahal tipuan belaka, Dan 8:23), seseorang yang berkuasa dan sanggup menyelesaikan segala masalah Israel dengan tangan besinya, pokoknya segala kriteria Mesias-nya orang Yahudi ada pada Antikris. Dengan segera ia menjadi seseorang yang dihormati di Israel, ia dielu-elukan dan mendapat penghormatan selayaknya seorang Mesias.

Penghianatan pertama, saatnya mem-binasakan Babel
Setelah mendapatkan Yerusalem, langkah berikutnya yang akan Antikris lakukan adalah menuju Roma... Ada “pekerjaan” yang harus diselesaikan disana.
Salah satu sifat utama iblis adalah MENGHIANATI para pengikutnya,  termasuk kepada mereka yang telah setia dan telah berkorban baginya. Dan penghianatan terbesar akan terjadi di kota Roma dimana antikris akan membenci Babel Besar yang telah membantunya mencapai semua tujuannya atas dunia ini. “Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.” (Why 17:16). itu berarti UE (Sepuluh tanduk) dan Antikris (binatang) mendatangi Roma dengan banyak pasukan, membongkar segala rahasia jahat mereka (menelanjangi), merampas segala sesesuatu yang dimilikinya (Terj. BIS), membunuh orang-orangnya (memakan daging-nya) dan terakhir membakar pusat keagamaan mereka yang megah.
Babel Besar memang diperalat oleh Antikris, cepat atau lambat penghianatan pasti terjadi, sebab Antikris harus menyingkirkan semua agama di dunia ini untuk membuka jalan bagi berdirinya agama yang akan ia buat, agama ini akan menjadi satu-satunya kepercayaan yang ada di dunia dengan Antikris sebagai pemimpinya bahkan sebagai tuhan-nya, ia akan memusatkan agamanya itu di Yerusalem, tepatnya di Bait Allah orang Yahudi...

Penghianatan kedua, saatnya menghancur-kan bangsa Israel
Waktunya sudah dekat, Antikris menyadari tinggal sedikit waktu lagi Tuhan Yesus akan datang, tinggal 3,5 tahun lagi (sebab kejadian ini akan terjadi dipertengahan masa 7 tahun kesusahan besar), Antikris harus segera menuju Yerusalem dan menyatakan diri sebagai Allah di Bait Allah. Dengan amarah yang masih meledak-ledak pasca penghancuran Roma, Antikris segera memasuki Yerusalem dan menuju Bait Allah, membunuh semua orang yang akan meng-halanginya (mengingat Bait Allah adalah tempat kudus, orang Yahudi pasti akan berusaha melarang siapapun masuk ke Bait Allah), namun keadaan sudah berbeda, Antikris yang sebelumnya dianggap sebagai Mesias dan pembawa damai sekaligus pelindung oleh orang Yahudi kini sangat berbeda, ia sudah dirasuki Iblis/Naga (Why 13:2) kini ia sangat bengis.
Tuhan Yesus sudah mengingatkan kepada orang-orang Yahudi tetang apa yang akan terjadi itu : “Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus,... maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan ... Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat. Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.” (Mat 24:15-22).
Untuk mengerti mengapa penganiayaan seperti itu dapat terjadi pada orang-orang Israel, kita harus melihat terlebih dahulu penjelasan berikut ini...

Iblis/Naga dilemparkan ke bumi
Pada masa kesengsaraan besar, peperangan ternyata tidak hanya terjadi di dunia ini, tetapi terjadi juga di Sorga. Dengan keyakinan penuh, Iblis dan malaikat-malaikatnya berangkat menuju Sorga dan berusaha mati-matian untuk mengalahkan Allah dan malaikat-malaikat-Nya. Namun belum juga mencapai Sorga Iblis/ naga beserta para malaikatnya harus berhadapan dengan Mikhael dan malaikat-malaikatnya, naga itu tidak dapat menembus pertahanan Sorga itu, dan akhirnya naga itu dikalahkan lalu dilempar-kan ke bumi (Why 12:7-9). Maka terjadilah sukacita yang besar di Sorga oleh karena kemenangan itu dan oleh karena kekalahan Iblis si ular naga yang selalu mendakwa umat manusia (Why 12:10-12). Pada saat yang sama, hal itu merupakan kabar paling buruk bagi dunia/ bumi sebab kejatuhan naga itu mengakibatkan “celaka” besar  atas mereka yang ada di bumi (Why 12:13). Kejatuhan Iblis ini akan menjadi awal dari pertengahan masa kesengsaraan besar, yang sangat mengerikan terutama bagi orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen (tertinggal). Sebab inilah puncak amarah Iblis terhadap Israel (”perempuan” dalam Why 12:14) dan kekristenan sejati (”keturunan lain” dalam Why 12:17). Mengapa naga membenci dua kelompok orang itu:
•              Iblis membenci orang-orang Israel karena mereka adalah “umat pilihan Allah” dan pemegang janji-janji Allah.
•              Iblis membenci orang-orang Israel karena dari mereka Tuhan Yesus lahir (Why 12:5).
•              Iblis membenci kekristenan sejati karena mereka adalah “umat pilihan Allah” secara rohani dan pemegang janji-janji Allah.

Larilah Israel, selagi ada kesempatan
 “Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus,... maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan..” (Mat 24:15). Peringatan Tuhan Yesus pada ayat tersebut adalah peringatan terhadap orang-orang Yahudi akan bahaya yang mengintai mereka kelak pada waktu Romawi pimpinan Jendral Titus berhasil merebut Bait Allah, jendral ini sangat jahat sehingga Tuhan Yesus mengingatkan orang-orang Yahudi untuk secepat mungkin pergi dari sekitar Yerusalem untuk menghindari kematian ditangan tentara-tentara Romawi yang kejam, sebelum berhasil merebut Bait Allah saja jendral ini telah melakukan hal-hal yang mengerikan, ia mengepung Yerusalem sehingga penduduk kelaparan, menyalibkan sekitar 500 orang yang tertangkap setiap hari, Jendral Titus sangat geram terhadap orang-orang Yahudi karena kekerasan hati mereka yang menolak menempat-kan patung Zeus di tempat Kudus Bait Allah. Akhirnya pengepungan itu berakhir, pasukan Titus berhasil menembus benteng pertahanan kota Yerusalem, mereka memasuki kota, membunuh sisa-sisa orang Yahudi yang selamat dari kelaparan, para pejuang yang gigih mempertahankan Bait Allah pun tidak luput dari pembantaian pasukan ini, tidak kurang 1,1 juta orang Yahudi tewas dalam kejadian ini, Orang-orang yang selamat adalah mereka yang melarikan diri pada waktu mengetahui Bait Allah telah dikuasai (kebanyakan adalah orang Yahudi Kristen yang ingat akan peringatan Yesus dalam khotbahnya di bukit zaitun, Mat 24:15-22). Dengan amarahnya yang meluap-luap jendral Titus memerintahkan menghancurkan Yerusalem dan menjarah isi Bait Allah, membakar juga menghancurkannya menjadi rata dengan tanah, persis seperti nubuat Tuhan Yesus dalam Luk 21:6. Kejadian ini sangat membekas bagi orang-orang Yahudi, sehingga sampai sekarang, untuk memperingati kejadian itu, seorang mempelai laki-laki Yahudi biasanya menghancurkan sebuah gelas anggur dibawah tumitnya saat upacara pernikahan.
Namun kejadian besar itu ternyata hanya bayangan akan apa yang akan terjadi kemudian, yaitu kejadian serupa yang lebih dahsyat pada waktu Antikris (yang diangap Mesias oleh orang-orang Yahudi) akan masuk tempat kudus dari Bait Allah dan menyatakan diri sebagai Allah. Setidaknya 2/3 penduduk Israel akan tewas pada waktu itu (Zak 13:8), itu berarti sekitar 5,6 juta penduduk Israel tewas ditangan Antikris dan para pasukannya (angka 5,6 juta diambil dari 2/3 dari sekitar 7,5 juta jumlah penduduk Israel saat ini, per sensus tahun 2009. Dan jumlah itu akan terus bertambah sehubungan proses Aliyah masih terus berlangsung). Inilah masa “kesusahan Yakub” seperti nubuat nabi Yeremia (Yer 30:7). Darah akan memenuhi seluruh jalanan di Yerusalem dan di seluruh negeri, tidak ada pengecualian antara laki-laki, perempuan, ibu-ibu hamil bahkan anak-anak, semua akan dibunuh oleh Antikris (Hos 14:1).
Penganiayaan besar itu terjadi pada pertengahan tujuh tahun masa aniaya besar (Dan 9:27), Penganiayaan akan berpusat di Yerusalem dan menyebar ke seluruh dunia, masa ini akan menjadi masa kekejian yang membinasakan, masa yang paling mengerikan dan kesulitan besar dalam sejarah manusia. Masa itu akan berlangsung selama “empat puluh dua bulan” (Why 11:2; 13:5); “seribu dua ratus empat puluh hari” (Why 11:3; 12:6) dan “satu masa dan dua masa dan setengah masa” (Dan 7:25; Why 12:14). Semua ungkapan itu menandai satu masa yang lamanya 3 ½ tahun.

144.000 Orang Yahudi dimateraikan, orang Kristen larilah selagi ada kesempatan...
Sekalipun masa kesusahan besar adalah akibat dari dosa dan pelanggaran orang-orang Israel terhadap Allah, namun ternyata tidak semua orang Israel melakukan pelanggaran itu, diantara seluruh penduduk Israel ada orang-orang yang masih menjaga kelakuannya dan tidak mencemari dirinya dalam dosa dan pelanggaran, sehingga Allah melihat orang-orang itu dan melindungi mereka dari murka yang akan melanda dunia ini. Allah memateraikan mereka dengan nama-Nya, sehingga baik Antikris maupun segala bencana tidak dapat melukai mereka. Jumlah mereka tidak banyak, hanya 144.000 orang dari 12 suku Israel. Mereka akan dibawa ke tempat dimana Antikris tidak dapat menangkap atau melukainya (Why 12:14-16). Oleh sebab itu Iblis sangat marah, maka ia mencari “Israel” yang lain yaitu Israel secara roh atau keturunan lain yang yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus (Why 12:17). Siapakah mereka itu? Mereka adalah orang-orang Kristen (tertinggal), Tuhan Yesus melukiskan gambaran suram bagi para pengikut-Nya, suatu gambaran yang bahkan lebih suram daripada yang kita telah lihat dalam sejarah gereja yang telah lampau. Yesus menubuatkan “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci” (Mat 24:9-10). Tetapi yang paling buruk masih akan datang. Kepada kita, Tuhan Yesus memperkenalkan tokoh yang paling mengerikan yang pernah memasuki sejarah manusia. Tokoh itu adalah Antikris yang bertekad untuk memusnahkan umat Allah (orang Israel dan orang Kristen).

Dan semua itu terjadi atas seizin Tuhan tentunya, ini adalah waktu berakhirnya masa kasih karunia dan dimulainya masa kesusahan besar, ini merupakan waktu penghukuman bagi orang-orang Kristen yang telah menyia-nyiakan masa kasih karunia dan yang hidup dalam dosa dan kedagingan, mereka adalah para pengikut Tuhan Yesus namun yang kehidupannya tidak mencerminkan dan melakukan apa yang Tuhan Yesus teladani (tentang ini akan dibahas dalam artikel “Menghargai zaman kasih karunia” pada edisi berikutnya), sehingga pada waktu pengangkatan terjadi mereka adalah orang-orang yang tertinggal dan harus masuk dalam masa aniaya. Mereka masih memiliki kesempatan untuk bersama-sama dengan Yesus di Sorga kelak, namun harus dibayar dengan darah mereka sendiri, sebab keselamatan melalui Darah Yesus hanya berlaku pada zaman kasih karunia yang sudah berakhir.
Penganiayaan yang terjadi sangatlah mengerikan, Seperti Mat 24:21-22 tulis: “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.” Penganiayaan yang terjadi bukan hanya meliputi penganiayaan fisik yang mengakibat-kan penderitaan atau kematian, sebab Iblis tahu jika orang-orang Kristen teraniaya maka mereka akan semakin kuat dan berharap kepada Tuhan. Sehingga Iblis telah menyiapkan taktik-taktik untuk membinasakan orang-orang Kristen sampai pada akhirnya tidak ada satupun dari mereka yang selamat namun membuat mereka murtad. Iblis telah menyiapkan Nabi-nabi palsunya, patung yang dapat membunuh dan tanda 666, sehingga barangsiapa yang tidak menerima tanda itu tidak bisa membeli atau menjual.

Nabi Palsu


Dalam menjalankan agama palsu, Antikris mempercayakannya kepada nabi palsu, dengan demikian ia akan menyesatkan manusia (terutama orang Yahudi dan orang Kristen) percaya kepadanya, mengikuti agama baru tersebut dan menyembah Antikris. Why 13:11 berkata: “Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.” Nabi palsu ini kemungkinan akan menggunakan ayat-ayat Firman Tuhan dalam menyebarkan pengajarannya akan tetapi pengajarannya itu disesatkan sehingga orang-orang di dunia, orang Kristen dan orang Yahudi akan tertipu olehnya, belum lagi tanda-tanda ajaib yang akan dilakukannya akan menambah kepercayaan orang terhadap nabi palsu dan mempercayainya sebagai utusan dari Tuhan, dia akan menyembuhkan orang sakit, membangkit-kan yang mati, menurunkan api dari langit dll. “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.” (Mrk 13:22) Akan banyak orang Kristen tertipu dan mengikuti nabi palsu.

Patung Antikris, menyembah atau mati
Setelah Antikris memasuki bait Allah ia menyatakan diri sebagai Allah semesta alam, ia juga menyombongkan diri diantara agama-agama dan allah-allah sembahan penduduk dunia, dan bukan hanya itu ia menuntut untuk disembah selayaknya Tuhan oleh seluruh manusia tanpa terkecuali, tidak ada yang dapat melawan, pilihannya hanya menyembah atau mati!
Untuk menyakinkan agar penyembahan terhadap dirinya dilaksanakan, antikris akan memerintahkan membuat patung dirinya (para kaisar Romawi melakukan hal yang sama dengan mendirikan patung-patung kaisar yang berkuasa lalu menempat-kannya di seluruh nagara jajahannya), patung ini akan dikirimkan dan diperintahkan untuk dibuat di seluruh negara yang ada di dunia. Antikris akan melancarkan kampanye penganiayaan bahkan akan membunuh kepada setiap orang-orang yang tidak mau patuh. Sekalipun Antikris dan nabi palsunya tidak maha hadir, akan tetapi peraturannya itu pasti dilakukan oleh seluruh dunia sebab patung Antikris yang dibuat akan diberi nyawa dan dapat membunuh kepada siapa saja yang tidak mau menyembahnya, “Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.”  (Why 13:15) 

Di tengah-tengah begitu banyak penyesatan -- Nabi palsu, mesias-mesias palsu, guru-guru palsu -- dan begitu banyak perang, wabah penyakit, bencana besar, penganiayaan, pembunuhan orang percaya, pemberlakuan tanda 666, penghianatan dan banyaknya orang-orang yang membelot dari imannya, dan ditengah hari-hari kemenangan Iblis, bagaimana kelanjutan nasib orang-orang  Yahudi dan orang-orang Kristen pada masa kesusahan besar itu? Apakah mereka dapat bertahan sampai Tuhan Yesus datang dan masuk dalam masa 1000 tahun damai? Dan bagaimana pula nasib Uni eropa, Antikris dan nabi palsunya pada waktu Tuhan Yesus datang kelak?  Bersambung ke artikel HARMAGEDON, “yang paling buruk masih terjadi, yang paling baik sudah menanti.”